All
All
LATAR BELAKANG
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Berdasarkan status
Jalan Propinsi
: 9,5 km.
Jalan Kabupaten
: 5 km.
Jalan Desa
: 93,5 km.
2)
Jalan hotmik
: 17,5 km.
b. Jembatan
1) Jembatan besi
: 1 km.
2) Jembatan beton
: 7 km.
Jumlah
Rumah
KK
RW
(km )
Rata
RT
Penduduk
Wilayah
(Jiwa)
Desa/Kel
Penduduk
No
Miskin (Jiwa)
Rata-
Luas
Jiwa/
Rumah
Kepadatan
Penduduk
(km2)
1.
Lemo
3,61
6,548
32
15
1408
4.4
1,700
2.
Muara
5,14
3,516
22
793
4.4
684
3.
Pangkalan 7,54
16,755
35
11
3229
4.8
2,040
4.
Tanjung
5,24
7,675
16
1572
4.5
1,283
5,64
9,595
31
18
2319
4.6
1.569
2,83
9,355
23
1895
4.6
3.089
30.02
53,444
139 45
10,745
4.6
10,364
Burung
5.
Tanjung
Pasir
6.
Tegal
Angus
Jumlah
NO.
JUMLAH PENDUDUK
Desa/Keluruhan
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
Tegal Angus
4.313
4.428
8.741
Tanjung Burung
3.379
3.343
6.722
Tanjung Pasir
4.436
4.413
8.849
Lemo
3.061
3.077
6.138
Muara
1.740
1.776
2.516
Pangkalan
7.672
7.706
15.378
27.412
26.032
53.444
JUMLAH
No
Jumlah
1.
Petani pemilik
13.316
2.
Petani penggarap
6.063
3.
Buruh
4.592
4.
Nelayan
386
5.
Pedagang
6.373
6.
Industri rakyat
13.536
7.
Buruh industri
13.757
8.
Pertukangan
4.109
9.
PNS
222
10.
TNI/Polri
65
11.
Pensiunan PNS
65
12.
Pensiunan TNI/Polri
43
13.
Perangkat desa
141
14.
Pengangguran
4.004
Tabel 1.4 Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tegal Angus Tahun 2013
No.
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1.
Tidak/belum tamat SD
12598
2.
SD/MI
15738
3.
SLTP/MTS
4060
4.
SLTA/MA
3601
5.
AK/Diploma
159
6.
Universitas
130
: 1 Ruang
b.
Ruang TU
: 1 Ruang
c.
Ruang Dokter
: 1 Ruang
d.
Ruang Aula
: 1 Ruang
e.
Ruang Imunisasi
: 1 Ruang
f.
Ruang Loket
: 1 Ruang
g.
Ruang Apotik
: 1 Ruang
h.
Ruang BP umum
: 1 Ruang
i.
Ruang BP Anak
: 1 Ruang
j.
Ruang BP Gigi
: 1 Ruang
k.
: 1 Ruang
l.
Ruang Gizi
: 1 Ruang
: 1 Ruang
n.
Ruang TB
: 1 Ruang
o.
Ruang Lansia
: 1 Ruang
p.
Ruang Kesling
: 1 Ruang
q.
Ruang Perpustakaan
: 1 Ruang
r.
Ruang Mushola
: 1 Ruang
s.
Ruang Bidan
: 1 Ruang
t.
Dapur
: 1 Ruang
u.
: 1 Ruang
v.
WC
: 6 Ruang
2. Bidan di Desa
: 6 orang
Tegal Angus
: 7 Posyandu
b.
Pangkalan
: 10 Posyandu
c.
Tanjung Burung
: 7 Posyandu
d.
Tanjung Pasir
: 9 Posyandu
e.
Lemo
: 6 Posyandu
f.
Muara
: 6 Posyandu
4. Pembinaan
UKBM
(Usaha
Kesehatan
Bersumber
Daya
Masyarakat) :
a.
Jumlah Posyandu
: 45 buah
b.
: 225 orang
c.
: 34 orang
d.
: 60 orang
Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
No
Sekolah
Negeri Swasta
Lakilaki
Perempuan
Sekolah
UKS
UKS
TK
90
90
SD/MI
16
3484
3128
22
22
SLTP/MTs
815
761
SLTA/MA
190
156
No.
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Puskesmas keliling
Posyandu
45
Polindes
10
Poskesdes
11
Posbindu
12
Balai pengobatan/klinik
13
Apotik
14
Toko obat
15
Dokter umum
Dokter gigi
Dokter spesialis
1.1.2.5
Kesehatan Dasar
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka
kematian ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas
untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :
a. Kunjungan Ibu Hamil K1
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal
sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan.
Cakupan K1 di puskesmas Tegal Angus tahun 2013 adalah
99,5% dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar 96,4%.
b. Kunjungan Ibu Hamil K4
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal
sesuai standar paling sedikit empat kali selama masa
kehamilan, minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada triwulan ketiga
kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe. Cakupan kunjungan
K4 di puskesmas Tegal Angus tahun 2013 adalah 82,67%
dengan cakupan pemberian Fe3 90%.
c. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Persalinan oleh tenaga kesehatan di puskesmas Tegal Angus
tahun 2013 adalah 88,54%.
d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi
Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risiko tinggi
(risti).Jika ditemukan lebih awal dapat dilakukan intervensi
untuk menangani risiko tersebut. Penemuan bumil risti dan
neonatal risti di puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013
yaitu jumlah bumil risti 20% sebanyak 33 ibu hamil dari 202
ibu hamil di desa tanjung pasir. Penanganan bumil risti 80%
Tegal
Angus
melakukan
edukasi
melalui
10
melalui
program
promosi
kesehatan
yaitu
11
( 90,5% )
( 72,83% )
( 100% )
( 73,67% )
( 99,39% )
( 15,74% )
(10,09% )
( 23,5% )
( 23,5%)
( 96,85% )
D. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting
dibidang kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan
merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut ini
upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan
yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :
1. Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi
semua anggota keluarga dan untuk menghabiskan sebagian
besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat
berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota
keluarga atau tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah
tinggal yang memenuhi syarat kesehatan.
12
Tabel 1.7. Laporan Cakupan Rumah Sehat Triwulan II Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
RUMAH
PUSKESMAS
DESA
Jumlah
Jumlah
Jumlah
seluruhnya
diperiksa
Diperiksa
Sehat
Sehat
Tanjung Burung
2685
60
2,23
40
66,67
Pangkalan
5362
110
2,05
90
81,82
Tegal Angus
2900
70
2,41
50
71,43
Tanjung Pasir
1823
50
2,74
35
70,00
Muara
492
30
6,10
25
83,33
Lemo
655
40
6,11
31
77,50
13.917
360
22
271
75
1
Tegal Angus
JUMLAH
Keterangan: % rumah diperiksa (kolom 5) adalah jumlah rumah diperiksa (kolom 4) dibagi seluruh
rumah yang ada (kolom 3) kali 100%
% rumah sehat (kolom 7) adalah jumlah rumah sehat (kolom 5) dibagi jumlah rumah
diperiksa (kolom 4) kali 100%
Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
13
Tabel 1.8. Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar Triwulan II Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
% KK MEMILIKI
%KK DIPERIKSA
% SEHAT
% AKSES JAMBAN
JUMLAH KK
MEMILIKI
JUMLAH KK
DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
%KK DIPERIKSA
% SEHAT
JUMLAH KK
MEMILIKI
JUMLAH KK
DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
%KK DIPERIKSA
% SEHAT
JUMLAH AKSES
PEMAKAI JAMBAN
JUMLAH KK
JUMLAH SEHAT
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KK
DIPERIKSA
DESA
TEMPAT SAMPAH
JUMLAH KK
MEMILIKI
PUSKESMAS
AKSES JAMBAN
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Tanjung
Burung
7.754
2.685
989
60
40
300
0,37
6,07
66,67
3,87
989
60
40
100
6,07
66,67
989
60
40
36,83
6,07
66,67
Pangkalan
16.871
5.362
1.655
110
90
550
0,31
6,65
81,82
3,26
1.655
110
90
100
6,65
81,82
1.655
110
90
30,87
6,65
81,82
9.378
2.900
1.152
70
50
350
0,40
6,08
71,43
3,73
1.152
70
50
100
6,08
71,43
1.152
70
50
39,72
6,08
71,43
9.738
1.823
715
50
35
250
0,39
6,99
70,00
2,57
715
50
36
100
6,99
70,00
715
50
36
39,22
6,99
70,00
Muara
3.524
492
198
30
25
150
0,40
15,15
83,33
4,26
198
30
25
100
15,15
83,33
198
30
25
40,24
15,15
83,33
Lemo
6.557
655
259
40
31
200
0,40
15,44
77,50
3,05
259
40
31
100
15,44
77,50
259
40
31
39,54
15,44
77,50
JUMLAH
53.822
13.917
4.968
360
271
1.800
0,36
7,25
75,28
3,34
4.968
360
271
100
7,25
75,28
4.968
360
271
35,70
7,25
75,28
Tegal
Angus
Tegal
Angus
Tanjung
Pasir
KETERANGAN: 1. KK memiliki (kolom 9,16, 22) adalah Jumlah KK memiliki (kolom 5,13,19) dibagi Jumlah KK (kolom 4) kali 100%
2. KK Diperiksa (kolom 10,17,23) adalah Jumlah sarana yang diperiksa (kolom 6,14,21) dibagi jumlah KK memiliki (kolom 5,4,20) kali 100%
3. % Sehat (kolom 11,18,24) adah Jumlah sarana sehat (kolom 7,15,21) dibagi jumlah KK diperiksa (kolom 6,14,20) kali 100%
4. % Akses (kolom 12) adalah Jumlahakses pemakai jamban (kolom 8) dibagi jumlah penduduk (kolom 3) kali 100%.
(% aksesitas pemakai jamban bisa diperoleh dari jumlah sarana dikali 5 (estimasi jumlah jiwa dalam KK))
Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
14
Berbagai
faktor
seperti
tingkat
pengetahuan,
terhadap
faktor
risiko
TTU
dilakukan
sumber
penularan
untuk
bagi
15
Tabel 1.9. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Tegal Angus Januari-Juni Tahun 2014
No
Penyakit
Demam
yang
tidak
Kode ICD
Jumlah Kasus
J06
1533
diketahui R50
1468
sebabnya
3
Sakit Kepala
R51
1098
Batuk
R05
923
Dermatitis Lainnya
L30
884
I10
526
Gastritis
dan
Duodenitis
yang K29
499
Conjungtivitis
/H10
385
A091
314
10
A16
302
1.2.1
16
tersebut dihuni oleh tiga anggota keluarga yaitu Tn. Utha sebagai
kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Marwah dan
satu orang anak. Tn. Utha sebenarnya memiliki empat orang anak
tetapi tiga orang anaknya sudah menikah dan tidak lagi tinggal
dirumahnya.
Tn. Utha, berusia 59 tahun, bekerja sebagai seorang buruh
harian lepas di daerah Tanjung Pasir dengan penghasilan berkisar
antara Rp. 20.000,00 Rp 40.000,00 per hari. Pendapatan Tn. Utha
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti
membeli air PAM, makanan, membayar listrik, pengobatan dan lainlain.
Tn. Utha mampu membaca dan menulis walaupun tidak tamat
SD. Istrinya, Ny. Marwah, yang berusia 40 tahun, bertugas sebagai
ibu rumah tangga. Ny. Marwah tidak pernah sekolah sehingga tidak
dapat membaca dan menulis. Pasangan ini menikah saat berusia 28
dan 18 tahun. Saat hamil Ny. Marwah jarang memeriksakan
kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh paraji.
Anak pertama pasangan Tn. Utha dan Ny. Marwah adalah
seorang Laki-laki, bernama Tn. Wawan yang sekarang berusia 29
tahun, sudah menikah dan mempunyai satu anak. Tn. Wawan pernah
diimunisasi sedari lahir dikarenakan Ny. Marwah merasa takut
anaknya akan sakit jika tidak diimunisasi. Tn. Wawan pun pernah
dibawa ke Posyandu oleh ibunya untuk memantau perkembangan
sang anak. Tn.Wawan diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 2
tahun. Tn. Wawan berkerja sebagai tukang jahit dan tidak tinggal satu
rumah dengan Tn. Utha. Tn. Wawan berpenghasilan sekitar 600.000
sampai 800.000 per bulan. Pendapatan Tn. Wawan digunakan untuk
membantu memenuhi kebutuhan rumah seperti membeli makan dan
kebutuhan rumah yang lain.
Anak kedua pasangan Tn. Utha
adalah
17
adalah
18
Tabel 1.10. Profil keluarga Tn. Utha, Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
No
Nama
Status
Jenis
Usia
Keluarga
Kelamin
(tahun)
Pendidikan
Pekerjaan
SD
Buruh lepas
(L/P)
1.
Tn. Utha
Kepala
59
keluarga
2.
Ny. Marwah
Istri
(tidak tamat)
P
50
harian
SD
IRT
(tidak tamat)
3.
Nn. Umi
Anak
Ulfa
Keempat
17
SMP (tamat)
Tidak
bekerja
Gambar 1.3 Denah Rumah Keluarga Tn. Utha, Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir, Kecamatan
Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
19
memiliki
barang
elektronik
berupa
televisi
dengan
20
No.
Faktor Internal
1.
Kebiasaan
Merokok
Olah raga
2.
Permasalahan
Pola Makan
21
No.
Faktor Internal
4.
Pola Berobat
Permasalahan
Apabila sakit, mereka membeli obat warung. Mereka jarang pergi
ke puskesmas ataupun berobat dengan dokter.
5.
Menabung
6.
Aktivitas seharihari
ibu rumah
tangga.
c. Nn. Umi belum menikah. Ia tidak berkerja dan pekerjaan
sehari-harinya membantu pekerjaan rumah tangga orang
tuanya.
d. Tn. Utha memiliki ternak berupa ayam yang Ia rawat setiap
hari.
Tabel 1.12. Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Utha
No
1.
Kriteria
Luas Bangunan
Permasalahan
Luas rumah 10 x 10 m2 dengan lantai keramik dan dinding terbuat
dari batu bata dan semen.
2.
Ruangan dalam Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu
rumah
Ventilasi
4.
Pencahayaan
22
No
4.
Kriteria
MCK
Permasalahan
a. Memiliki jamban yang digunakan bersama anggota keluarga.
b. Memiliki kamar mandi yang digunakan bersama anggota
keluarga.
5.
Sumber Air
Tidak ada, keluarga Tn. Utha membeli air jerigen tiap hari untuk
keperluan minum dan mandi.
6.
Saluran
pembuangan
limbah
7.8.
8.
Tempat
pembuangan
sampah
dikubur.
Lingkungan
sekitar rumah
1.2.2
Tabel 1.13. Profil keluarga Tn. Wanto, Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
No
Nama
1.
Tn. Wanto
Status
JenisKelamin
Keluarga
(L/P)
Kepala
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
25th
SD
Nelayan
Rp
keluarga
2.
Ny. Arini
Istri
(Tidak tamat)
P
21th
SD
30.000/hari
IRT
(Tidak tamat)
3.
An. Miranda
Anak
5 th
5 bln
pertama
4.
An. M. Andi
Anak kedua
24
T
Kamar mandi
U
dapur
Kamar tidur
Pekarangan
rumah
Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Wanto, Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
25
depan dan satu pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini memiliki
3 buah lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari. Tn.
Wanto memiliki barang elektronik berupa televisi dengan antena,
dispenser dan penanak nasi.
4. Pola Makan
Keluarga Tn. Wanto memiliki kebiasaan makan dua kali sehari.
Ny. Arini terkadang memasak makanan menggunakan kompor gas
dan terkadang meminta masakan ke orang tua nya, dengan menu
secukupnya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan,
tahu, tempe dan susu. Tn. Wanto dan keluarga jarang mengkonsumsi
sayur dan buah-buahan.
5. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Selama mengandung anak pertama, Ny. Arini pernah mengalami
ketuban pecah dini pada kehamilan 6 bulan. Pada kehamilan kedua
Ny. Arini mengalami preeklampsia berat. Ny. Arini kontrol untuk
kehamilannya di puskesmas satu bulan sekali selama 9 bulan dan
mendapatlan vaksin TT sebanyak 2 kali dan melahirkan di puskesmas
Tegal Angus. Ny. Arini mengaku bahwa anak pertamanya mendapat
imunisasi lengkap, untuk anak kedua nya menurut ibu pasien hanya
tinggal 1 kali lagi imunisasi campak. Ny. Arini mengaku bahwa anak
pertamanya mendapatkan ASI sampai usia 4 bulan dan setelah lepas
ASI anak minum susu kemasan. Untuk anak kedua nya sampai saat ini
masih mendapatkan ASI eksklusif.
6. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Arini, ketika ada anggota keluarga yang
sakit, keluarga ini biasanya hanya meminum obat warung namun
sesekali bila ada anggota keluarga yang sakit dan tidak sembuh
dengan obat warung langsung dibawa berobat ke puskesmas Tegal
Angus.
7. Riwayat Penyakit
Riwayat batuk pilek berulang pada An.Miranda dan penyakit
kulit pada Tn. Wanto.
26
No
1
Kriteria
Kebiasaan merokok
Permasalahan
Tn. Wanto memiliki kebiasaan merokok sejak berumur 13
tahun hingga saat ini. Merokok di dalam rumah maupun saat
bekerja sebagai nelayan. Dalam sehari bisa menghabiskan 1
bungkus rokok.
Olahraga
Pola makan
Pola pencarian
pengobatan
ke puskesmas.
27
No
Kriteria
Permasalahan
Menabung
Aktivitas sehari-hari
No
1.
Kriteria
Luas bangunan
Permasalahan
Luas rumah 5 x 4 m , memiliki tiga ruangan yang terdiri dari satu
ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, satu kamar tidur,
dan dapur
2.
3.
Ruangan dalam
rumah
Ventilasi
Dalam rumah hanya terdapat satu jendela yang terletak di ruang tamu
dan satu jendela di kamar tidur tetapi tidak bisa di buka jendelanya.
Pada ruang tamu di bagian atas terdapat 5 lubang ventilasi kecil-kecil.
4.
Pencahayaan
Terdapat 1 buah jendela pada ruang tamu dan 1 buah jendela pada
kamar tidur, hanya terdapat 1 buah lampu yang berwarna putih yang
terdapat pada kamar tidur, ruang tamu,dan dapur namun lampu tidak
cukup terang untuk menerangi seluruh kamar yang ada. Sinar matahari
masuk melalui pintu rumah dan jendela bagian depan.
5.
MCK
6.
Sumber air
Tn. Wanto dan keluarganya setiap hari menggunakan air PAM untuk
keperluan memasak, mandi,dan mencuci. Untuk keperluan minum
mengggunakan air galon yang di beli.
28
No
7.
8.
9.
Kriteria
Permasalahan
Saluran
pembuangan
limbah
disekitarnya
Tempat
pembuangan
sampah
Lingkungan
sekitar rumah
dengan tidak ada jarak dengan rumah tetangga dan kanan rumah
terdapat pekarangan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan
sampah.
1.2.3
29
No
1.
Nama
Tn. Yusuf
Status
Jenis Kelamin
Keluarga
(L/P)
Kepala
Usia
31 th
Pendidikan Pekerjaan
SD
Buruh
keluarga
2.
Ny. Dewi
Istri
Penghasilan
Rp 400.000
/minggu
29 th
SMP
Kader dan
IRT
3.
An. M. Wirji
Anak
10 th
pertama
4.
An. Septi
Anak kedua
SD
(Kelas 6)
P
4 th
30
Belakang
U
T
Depan
Gambar 1.5. Denah Rumah Keluarga Tn. Yusuf, Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
31
32
Menurut Ny.Dewi,
No
1
Kriteria
Kebiasaan merokok
Permasalahan
Tn. Yusuf memiliki kebiasaan merokok sejak
berumur 17 tahun hingga saat ini. Merokok di
dalam rumah maupun saat bekerja sebagai
nelayan. Dalam sehari bisa menghabiskan 1
bungkus rokok.
Olahraga
Pola makan
Menabung
Aktivitas sehari-hari
33
No
Kriteria
1.
Luas bangunan
Permasalahan
Luas rumah 10 m x 7 m , memiliki tiga ruangan yang terdiri
dari satu ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga,
satu kamar tidur, dan dapur
2.
Ruangan dalam
rumah
3.
Ventilasi
4.
Pencahayaan
5.
MCK
6.
Sumber air
7.
8.
9.
Saluran
pembuangan
limbah
rumah
Tempat
pembuangan
sampah
Lingkungan sekitar
rumah
34
1.2.4
bahan-bahan
sembako.
Besarnya
pendapatan
Tn.
35
Tabel 1.19. Profil keluarga Tn. Pudin, Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
No
1.
Nama
Tn. Pudin
Status
Jenis Kelamin
Keluarga
(L/P)
Kepala
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
28th
SD
Buruh
Rp
keluarga
2.
Ny. Santi
(tidak tamat)
Istri
22th
SD
5.000/hari
IRT
(tidak tamat)
An. Sinta
Anak
pertama
SD
tahun
(kelas 1)
Depan
Pekarangan
rumah
Kamar
Tidur
Kamar Tamu
dan Keluarga
6,5 m
3.
Kamar
mandi
Dapur
Belakang
6m
Gambar 1.6. Denah Rumah Keluarga Tn.Pudin, Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Juli tahun 2014
36
37
38
No
1
Kriteria
Kebiasaan merokok
Permasalahan
Tn. Pudin memiliki kebiasaan merokok sejak
berumur 11 tahun hingga saat ini. Merokok di
dalam dan luar rumah. Dalam sehari bisa
menghabiskan 1 bungkus rokok.
Olahraga
Pola makan
Menabung
Tn. Pudin dan Ny. Santi menabung sedikitsedikit untuk renovasi rumah
Aktivitas sehari-hari
39
No
1.
Kriteria
Luas bangunan
Permasalahan
Luas rumah 6,5 x 6 m, memiliki empat ruangan yang terdiri dari
satu ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, satu kamar
tidur, dapur, dan kamar mandi.
2.
3.
Ventilasi
4.
Pencahayaan
5.
MCK
6.
Sumber air
7.
8.
9.
Saluran pembuangan
limbah
Tempat pembuangan
sampah
pinggir rumah.
Lingkungan sekitar
rumah
tetangga dengan jarak sekitar 2 meter dan sebelah kiri dan depan
rumah terdapat pekarangan yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah.
40
41
B. Masalah Medis
1. Riwayat ISPA pada anggota keluarga
2. Penyakit kulit pada anggota keluarga
mengangkat
permasalahan
Pengetahuan
Penghijauan
42
43
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2
Teori Pengetahuan
(Knowledge)
adalah
suatu
proses
dengan
44
coba-coba
ini
kemungkinan tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan
akan dicoba
45
kebenaran
pengetahuan,
manusia
telah
Tingkat Pengetahuan
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.Termasuk di dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall).
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang cukup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
2.
Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.Termasuk di dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, Tahu ini adalah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah, kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain :
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
3.
Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar mengenai obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan meteri tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan,
contoh
menyimpulkan,
merencanakan,
dan
46
4.
Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan
hukum-hukum,
rumus,
metode,
prinsip,
dan
prinsip-prinsip
siklus
pemecahan
masalah
Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata - kata kerja. Dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya.
6.
Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada.
7.
Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang telah
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada.
47
2.1.2.4
mengemukakan
bahwa
pengetahuan
yang
dimiliki
Pendidikan dasar : SD
nilai-nilai
(Koentjaraningrat,
Ketidaktahuan dapat
yang
1997,
dikutip
baru
diperkenalkan
Nursalam,
2001).
48
seseorang
maka
semakin
baik
pula
pengetahuannya.
b. Papan media masa
Media masa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber
informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga
seseorang yang lebih sering mendengar atau melihat media
masa (tv, radio, dan majalah) akan memperoleh informasi
yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak
pernah mendapat informasi dari media masa.
c. Ekonomi
Keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih mudah
mencukupi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder
dibandingkan dengan keluarga status ekonomi rendah. Hal ini
akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk
kebutuhan sekunder.
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan
saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang
berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar
informasi. Faktor hubungan sosial juga mempengaruhi
kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima
pesan menurut model komunikasi.
e. Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh
dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya.
Orang yang berpengalaman mudah menerima informasi dari
lingkungan sekitar sehingga lebih baik dalam mengambil
keputusan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor tersebut
di atas merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengaruh dari intelektual, afektif, kognitif
49
kebutuhan
akan
informasi
yang
termasuk
kebutuhan sekunder.
4. Hubungan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat
berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi.
Sementara
faktor
hubungan
sosial
juga
mempengaruhi
50
kembali
pengetahuan
persoalan
yang
yang
dihadapi
diperoleh
pada
masa
dalam
lalu
Sumber Pengetahuan
Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya
diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media
elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat
dekat, dan sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpinpemimpin masyarakat baik formal maupun informal ahli agama,
pemegang peerintahan, dan sebagainya (Notoatmojo, 2005).
2.1.2.6
Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket (kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin
diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan
yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatantingkatan di atas. Pengukuran tingkat pengetahuan dimaksudkan untuk
51
2.1.3
Teori Pekarangan
2.1.3.1 Definisi
Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di
sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasannya, ditanami dengan
satu atau berbagai jenis tanaman dan masih mempunyai hubungan
pemilikan dan/atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan.
Hubungan fungsional yang dimaksudkan di sini adalah meliputi
hubungan sosial budaya, hubungan ekonomi, serta hubungan biofisika
(Soemarwoto (1975) dalam Hidayat, 2013).
2.1.3.2 Klasifikasi
Secara garis besar area atau daerah pekarangan pada umumnya dapat
dibagi menjadi:
Daerah umum (public area). Pada area ini selain dilihat dan
dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja yang lewat di
depan atau disekitar rumah kita.
52
Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk
kepentingan keluarga, atau tempat berolah raga, atau tempat
keluarga
berkumpul,
camping
dan
lainnya.
Jangan
lupa
53
2.1.4
Teori Penghijauan
2.1.4.1 Definisi
Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan
hutan untuk mengembalikan fungsi lahan (Peraturan Pemerintah RI
no.2008).
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk
memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat
berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata
air atau pelindung lingkungan. Berperan aktif dalam melestarikan
lingkungan tidak hanya dengan cara menanam pohon di tempattempat lahan kosong atau tempat rawan bencana saja, tetapi dapat kita
lakukan ditempat tinggal kita sendiri. Dapat kita mulai dari
lingkungan rumah sendiri dan kemudian lingkungan tempat tinggal
yang lebih luas lagi.
2.1.4.2 Manfaat
Manfaat Penghijauan Pekarangan
1. Manfaat Orologis
Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat
sehingga mampu mencegah erosi.
54
2. Manfaat Hidrologis
Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan.
Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan
menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat
memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya.
3. Manfaat Klimatologis
Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat,
sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Jadi
secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung
sangat besar artinya.
4. Manfaat Ekologis
Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur
buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman,
air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan
keseimbangan lingkungan.
5. Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan
O2 (Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya
dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas
buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat
berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat Ekonomis
Salah satu fungsi tanaman adalah sebagai sumber pangan, seperti
yang dijelaskan di atas dengan kita memanfaatkan lahan
pekarangan dengan menamam berbagai tanaman buah dan sayuran
selain sebagai penghijauan juga berfungsi sebagai sumber
pendapatan/tabungan keluarga karena hasil pekarangan bukan
hanya untuk dikomsumsi tetapi juga dapat dijual sebagai sumber
pendapatan keluarga dan kalau ditata dengan baik dapat sebagai
penambah keindahan rumah.
55
2.1.4.3
56
57
Ekonomi
Pengetahuan
Hubungan Sosial
Pengalaman
Hubungan Sosial
Pengetahuan
Penghijauan
Pekarangan
Pengalaman
58
Tabel 2.1. Tabel Definisi Operasional Diagnosis dan Intervensi Komunitas Area Masalah
Penghijauan Pekarangan Pada Daerah Keluarga Binaan
No VARIABEL
1.
DEFINISI
ALAT
CARA
OPERASIONAL
UKUR
UKUR
Pengetahuan
Pemahaman responden
Penghijauan
tentang pekarangan,
Pekarangan
penghijauan, manfaat
pekarangan, manfaat
penghijauan pekarangan,
HASIL
SKALA
Ordinal
mean
Pendidikan
Jenjang pendidikan
Ordinal
Sedang : SMP
ditamatkan oleh
Rendah : SD
responden
59
No VARIABEL
3.
DEFINISI
ALAT
CARA
OPERASIONAL
UKUR
UKUR
HASIL
SKALA
Paparan
Informasi yang
media massa
didapatkan tentang
Tidak Ada,
penghijauan pekarangan
jika < 1
Nominal
Hubungan
Interaksi antara
Sosial
responden dengan
Ordinal
keluarga lain di
lingkungan sekitar
berupa ajakan oleh
tetangga kepada
responden dan ajakan
responden untuk tetangga
dalam melakukan
penghijauan pekarangan
5.
Pengalaman
dirasakan, didengarkan,
Tidak Ada,
jika < 1
60
Nominal
BAB III
METODE
61
3.4.3
62
3.4.4
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu
langkah-langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang
diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan
data. Metode yang dipakai dalam mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah wawancara dengan menggunakan instrument kuesioner sebagai alat
untuk mengumpulkan data-data.
Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Pengumpulan Data pada Keluarga Binaan RT/RW 007/03 Kampung
Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Periode 8 Juli 2014 15 Juli 2014
Tanggal
Kegiatan
Selasa
8 Juli 2014
Rabu
9 Juli 2014
Berkunjung ke keluarga binaan untuk pengumpulan data dasar masingmasing keluarga binaan.
Kamis
10 Juli 2014
Sabtu
12 Juli 2014
Minggu
13 Juli 2014
63
Tanggal
Kegiatan
Senin
14 Juli 2014
Selasa
15 Juli 2014
3.4.5
mengolah
data
tentang
Pengetahuan
Penghijauan
univariat
bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
Pendidikan
2.
3.
Hubungan sosial
4.
Pengalaman
64
BAB IV
HASIL ANALISA
Diagram 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Pada Keluarga Binaan di Kampung Gaga, RT 007/RW003,
Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2014
40
35.71
35
28.57
30
25
0-12 tahun
21.42
13-24 tahun
20
14.29
15
25-36 tahun
36-48 tahun
10
49-60 tahun
0
0-12 tahun
13-24 tahun
25-36 tahun
36-48 tahun
49-60 tahun
65
Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pada Keluarga Binaan di Kampung Gaga
RT 007/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Juli 2014
0%
0%
14%
SD
Belum Sekolah
29%
57%
SMP
Tidak Sekolah
SMA
Perguruan Tinggi
6%
25%
13%
Buruh
Tidak Bekerja
Pelajar
25%
25%
Nelayan
Kader
66
Pengetahuan Tentang
Jumlah responden
Persentase (%)
Buruk
88,89
Baik
11,11
Total
100
Penghijauan Pekarangan
Tabel 4.2. Distribusi Responden Mengenai Aspek Pendidikan di Kampung Gaga RT 007 RW 003,
Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2014
Tingkat Pendidikan
Jumlah responden
Persentase (%)
Rendah
77,78
Sedang
22,22
Tinggi
Total
100
67
Tabel 4.3. Distribusi Responden Mengenai Aspek Paparan Media Massa di Kampung Gaga RT
007 RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,
Juli 2014
Jumlah responden
Persentase (%)
Ada
33,33
Tidak Ada
66,67
Total
100
Hubungan sosial
Jumlah responden
Persentase (%)
Baik
77,78
Buruk
22,22
Total
100
Tabel 4.5. Distribusi Responden Mengenai Aspek Pengalaman di Kampung Gaga RT 007 RW 003,
Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2014
Pengalaman
Jumlah
Persentase (%)
Ada
33,33
Tidak Ada
66,67
Total
68
Tabel 4.6. Hasil Analisis Univariat Empat Variabel Pengetahuan Penghijauan Pekarangan Pada
Keluarga Binaan terhadap Sembilan Responden di Kampung Gaga RT 007 RW 003, Desa
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2014
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
11,11
88,89
TOTAL
100
Rendah
77,78
Sedang
22,22
Tinggi
TOTAL
100
Ada
33,33
Tidak Ada
66,67
TOTAL
100
Hubungan
Baik
77,78
Sosial
Buruk
22,22
TOTAL
100
Ada
33,33
Tidak Ada
66,67
TOTAL
100
No
1
Variabel
Hasil Ukur
Pengetahuan tentang
Penghijauan
Pengetahuan yang
Pekarangan
buruk
Tingkat pendidikan
Pengalaman
69
PENDIDIKAN
Masyarakat lebih
mengutamakan bekerja daripada
sekolah
TARAF EKONOMI
PENGETAHUAN
MENGENAI
KESEHATAN GIGI
Tabel 4.7. Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada Keluarga Binaan di Kampung Gaga
007/ RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Periode 8 Juli
15 Juli 2014
No.
1
Akar Penyebab
Alternatif Pemecahan
Masalah
Masalah
Rencana Intervensi
Masyarakat lebih
Mendorong masyarakat
mengutamakan bekerja
untuk mengutamakan
daripada sekolah
paket ABC
memberikan informasi
informasi
mengenai penghijauan
pekarangan.
3
mengadakan kegiatan
mengadakan kegiatan
penghijauan pekarangan
penghijauan pekarangan
Memberikan penyuluhan
terkait yang
untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
analisis
dari
data
kuesioner,
didapatkan
adanya
5.2 Saran
Bagi Masyarakat Kampung Gaga
a. Diharapkan warga bekerja sama dengan instansi terkait lingkungan hidup
agar memperoleh informasi dan pengetahuan secara berkala tentang
penghijauan pekarangan
b. Diharapkan tokoh masyarakat dapat memprakarsai kegiatan rutin
mengenai penghijauan pekarangan