Anda di halaman 1dari 165

PROTAP

PELAYANAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT MOJOSONGO
SURAKARTA
Surakarta, Februari 2011

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 5
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat


untuk memenuhi kebutuhan pasien.

TUJUAN

1. Tercapainya pelayanan dan asuhan keperawatan yang cepat,


tepat dan akurat dalam mengupayakan kesembuhan pasien
secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar pasien (bio-psiko-sos-spiritual)
yang dilakukan dengan cara mencegah / mengurangi /
menghilangkan
masalah-masalah
kesehatan
pasien
/
kesenjangan yang dihadapi, yang dilakukan dengan pendekatan
proses keperawatan

KEBIJAKAN

Pelaksanaan : Tugas dibagi dalam 2 shif


I. Dinas pagi
: Jam 07.30 14.00
II. Dinas sore
: Jam 14.00 19.30
III. Dinas malam : Jam 19.30 07.30
- Petugas
: petugas keperawatan adalah tenaga
keperawatan lulusan : Akper, Bidan, PKE dan PP.

PROSEDUR

A.Dinas pagi (jam 07.30 14.00)


1. Absen
Membaca laporan sore dan malam
3. Serah terima dengan petugas jaga malam tentang :
- Keadaan pasien secara lesan, tertulis dan keliling.
- Alat-alat rumah tangga dan alat tenun.
- Alat-alat perawatan, kesehatan lainnya dan stok obat
bangsal.
4. Membuat laporan pasien masuk dan keluar ke bag.CM/BOR
bangsal.
5. Inventaris obat pasien, memberikan injeksi rutin, menyiapkan
obat pasien untuk siang dan mengkaji keluhan pasien.
6. Merawat kebersihan pasien, medikasi, mengganti alat tenun
yang kotor.
7. Membersihkan ruang perawatan.
8. Mengambil alat-alat yang sudah steril dari sterilan.
9. Menurunkan alat makan ke instalasi gizi untuk dibersihkan.
10. mengukur vital sign (tensi, nadi, suhu, respirasi) dan dicatat
pada kolom yang tersedia, sekalian mengkaji keluhan
pasien.

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 5
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
11. Mengumpulkan alat-alat yang kotor.
12. Membuat permintaan ke gudang.
13. Membersihkan alat kesehatan serta membawa alat-alat
kesehatan ke sterilan untuk disterilkan.
14. Memberikan minuman dan makanan kecil pasien.
15. Menyiapkan status pasien dan mengisi rekam medik.
16. Mendampingi/mengikuti dokter visite mencatat pesan di
buku/lembar yang ditentukan.
17. Mengantar
pasien untuk melaksanakan program terapi
pemeriksaan
penunjang
diagnostic,
konsultasi
dan
sebagainya.
18. Menurunkan resep dan mengambil obat di unit farmasi.
19. Mengirim bon / specimen ke laborat.
20. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan
keperawatan yang telah dibuat berdasarkan masalah-masalah
yang dihadapi pasien.
21. Membuat nota bangsal dan nota apotik.
22. Membereskan administrasi pasien yang pulang (sembuh, APS,
dirujuk, meninggal, pindah ke ruangan lain).
23. Menerima pasien baru, dirujuk pindah rawat dari bangsal lain.
24. Membagi makan siang pasien dan membersihkan alat-alat
makan.
25. Inventaris alat-alat rumah tangga dan alat kesehatan.
26. Membuat laporan keadaan pasien.
27. Serah terima dengan petugas jaga sore tentang :
- pasien
- inventaris
- penunggu
- keadaan ruangan
- pesan-pesan lainnya.
28. Absen pulang
B.

Dinas Sore (Jam 14.00 19.30)


1. Absen
2. Membaca laporan dinas pagi dan timbang terima tentang
- Keadaan pasien (secara lesan, tertulis dan keliling).
- Alat-alat rumah tangga dan alat tenun.
- Alat-alat perawatan, kesehatan lainnya dan stok obat
bangsal
- Pesan-pesan lainnya

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

3 dari 5
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
3. Keliling mengkaji keluhan pasien, menyiapkan obt pasien,
injeksi dan inventaris obat.
4. Menurunkan alat makan ke instalasi gizi untuk dibersihkan.
5. Membagi minuman dan makanan kecil pasien.
6. Menyiapkan alat-alat mandi dan memandikan pasien bila
diperlukan.
7. Mengirim bon/specimen ke laboratorium.
8. Mengukur vital sign, dicatat dalam kolom/formulir yang
tersedia.
9. Menerima pasien baru
10. Mendampingi/mengikuti dokter visite.
11. Melaksankan program terapi dari dokter.
12. Menurunkan resep dan mengambil obat di unit farmasi.
13. Menutup jendela, pintu, gorden dan menyalakan lampu yang
diperlukan.
14. Memberikan makan sore pasien.
15. Membereskan alat-alat setelah pasien habis makan.
16. Menyiapkan status dan mengisi rekam medik.
17. Mempersiapkan pasien yang akan dioperasi.
18. Mengumpulkan alat-alat yang kotor.
19. Inventarisasi alat-alat rumah tangga dan alat kesehatan
lainnya.
20. Membereskan administrasi pasien yang pulang (sembuh,
APS, dirujuk, meninggal, pindah ke ruangan lain).
21. Melakukan
tindakan
keperawatan
sesuai
dengan
perencanaan keperawatan yang telah dibuat berdasarkan
masalah-masalah yang dihadapi pasien.
22. Membuat laporan keadaan pasien
23. Mengajukan permintaan makan pasien, sesuai dengan
dietnya.
24. Serah terima dengan petugas jaga malam tentang :
pasien
inventaris
penunggu
keadaan ruangan
- pesan-pesan lainnya.
25. Absen pulang

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

4 dari 5
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C.

Dinas Malam (Jam 19.30 07.30)


1. Absen
2. Membaca laporan dinas sore dan timbang terima tentang
- Keadaan pasien (secara lesan, tertulis dan keliling).
- Alat-alat rumah tangga dan alat tenun.
- Alat-alat perawatan, kesehatan lainnya dan stok obat
bangsal
- Pesan-pesan lainnya
3. Keliling mengkaji keluhan pasien, menyiapkan obt pasien,
injeksi dan inventaris obat.
4. Menurunkan alat makan ke instalasi gizi untuk dibersihkan.
5. Membagi minuman dan makanan kecil pasien.
6. Menyiapkan alat-alat mandi dan memandikan pasien bila
diperlukan.
7. Mengirim bon/specimen ke laboratorium.
8. Mengukur vital sign, dicatat dalam kolom/formulir yang
tersedia.
9. Menerima pasien baru
10. Mendampingi/mengikuti dokter visite.
11. Melaksankan program terapi dari dokter.
12. Menurunkan resep dan mengambil obat di unit farmasi.
13. Menutup jendela, pintu, gorden dan menyalakan lampu yang
diperlukan.
14. Memberikan makan sore pasien.
15. Membereskan alat-alat setelah pasien habis makan.
16. Menyiapkan status dan mengisi rekam medik.
17. Mempersiapkan pasien yang akan dioperasi.
18. Mengumpulkan alat-alat yang kotor.
19. Inventarisasi alat-alat rumah tangga dan alat kesehatan
lainnya.
20. Membereskan administrasi pasien yang pulang (sembuh,
APS, dirujuk, meninggal, pindah ke ruangan lain).
21. Melakukan
tindakan
keperawatan
sesuai
dengan
perencanaan keperawatan yang telah dibuat berdasarkan
masalah-masalah yang dihadapi pasien.
22. Membuat laporan keadaan pasien

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

5 dari 5
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
23. Mengajukan permintaan makan pasien, sesuai dengan
dietnya.
24. Serah terima dengan petugas jaga pagi tentang :
pasien
inventaris
penunggu
keadaan ruangan
- pesan-pesan lainnya.
25. Absen pulang
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, Poliklinik,
UGD
Instalasi Gizi.
Instalasi Laborat
Instalasi Farmasi
Kasir
-

UNIT TERKAIT

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PENERIMAAN PASIEN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

dr. Zen Ahyar


Penerimaan pasien yang datang sendiri, kiriman dokter & kiriman
RS lain untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih
lanjut.
1. Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan
pengobatan sesuai dengan kebutuhan.
2. Dalam waktu cepat pasien harus sudah mendapat tempat
masuk bangsal.
1. Adanya surat perintah rawat inap dari dokter poliklinik/UGD
atau dokter yang merawat pasien tersebut, dimana dokter
tersebut adalah dokter RS. Slamet Riyadi.
2. Adanya surat rujukan dari RS lain/pengantar dari dokter luar
RS.
3. Adanya bagian pendaftaran atau penerimaan pasien.
4. Adanya tempat tidur yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
5. Adanya petugas yang mengantar pasien ke ruangan.
1. Petugas poliklinik/UGD/Pendaftaran memberitahu ruangan
bahwa ada pasien yang akan mondok.
2. Petugas ruangan menyiapkan tempat tidur sesuaidengan
keadaan pasien.
3. Perawat ruangan menerima pasien dan keluarganya beserta
catatan medik.
4. Perawat ruangan dan perawat poliklinik/UGD mengantarkan
pasien ke tempat tidurnya.
5. Perawat ruangan memberi penjelasan kepada pasien atau
keluarga tentang cara penggunaan fasilitas yang tersedia di
dalam kamar pasien.
6. Perawat ruangan memeriksa kembali kelengkapan CM.
7. Perawat ruangan menganamnese pasien, mengukur vital sign
pasien.
8. Perawat ruangan memberikan pengobatan sesuai dengan
program terapi dokter.
9. Perawat ruangan melaporkan ke dokter yang merawat.
10. Perawat ruangan menyajikan minuman sesuai dengan
kebutuhan pasien.
11. Petugas ruangan mengirim bon/specimen ke laborat.
12. Perawat ruangan mencatat semua tindakan pada lembar
catatan perawatan.

KEPERAWATAN
PENERIMAAN PASIEN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, Poliklinik,
UGD
Instalasi Gizi.
Instalasi Laborat
Instalasi Farmasi
Kasir
-

UNIT TERKAIT

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN YANG KELUAR RUMAH SAKIT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Selesainya rawat inap pasien oleh karena sembuh, meninggal,


melarikan diri, pulang paksa dan dirujuk/pindah ke RS lain.

TUJUAN

1. Pelaksanaan pasien pulang dapat dicapai paling lama 2 jam.


2. Pengambilan jenazah 2 jam sesudah pasien dinyatakan
meninggal.
1.

KEBIJAKAN
2.

Memperlancar proses administrasi pasien setelah rawat inap


dengan selalu tersedianya blangko-blangko formulir yang
diperlukan dalam ruangan.
Dokter yang merawat harus menulis lengkap dan jelas
perintah-perintah/terapi dan sebagainya.

PROSEDUR
UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD


Instalasi Farmasi
Kasir
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN PULANG SEMBUH
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Selesainya rawat inap pasien yang dinyatakan doketr sudah


membaik ditunjang dengan hasil pemeriksaan diagnostic dan
keluhan pasien.
Memberikan pelayanan yang optimal.
Dilakukan setelah mendapat persetujuan dari dokter yang merawat.
1.
2.
3.
4.
5.

PROSEDUR

6.
7.
8.
9.

UNIT TERKAIT

Dokter menyatakan pasien sembuh.


Dokter menandatangani kartu control dan melengkapi CM.
Dokter memberikan resep obat pulang bila diperlukan.
Perawat ruangan menghitung nota apotik, nota bangsal,
mengembalikan obat bila ada.
Perawat ruangan meneliti dan melengkapi berkas catatan
medik.
Petugas ruangan menyerahkan tanda boleh pulang, nota
bangsal ke bagian kasir / Pembayaran bias dibantu lewat
petugas ruangan.
Petugas ruangan memberitahu keluarga pasien bahwa
administrasi sudah bisa dibereskan di kasir.
Perawat ruangan menyerahkan foto, kartu control dan obat ke
pasien/keluarga setelah keluarga pasien menyerahkan tanda
pasien pulang yang sudah diberi tanda oleh kasir.
Petugas ruangan mengantar pasien sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD


Instalasi Farmasi
Kasir
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN PULANG MENINGGAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memberikan pelayanan kepulangan jenazah setelah dirawat.


Memberikan pelayanan pari purna kepada pasien.
Dilakukan setiap saat.
1.
2.
3.
4.
5.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Dokter menyatakan bahwa pasien meninggal.


Dokter / perawat ruangan memberitahu keluarga.
Dokter / ka ruangan menandatangani surat kematian.
Dokter menulis diagnosa.
Perawat membuat nota obat dan nota bangsal, nota
pengembalian.
6. Perawat meneliti catatan medik.
7. Perawat menyerahkan nota obat dan pengembalian obat jika
ada ke unit farmasi.
8. Perawat menyerahkan tanda pasien pulang, nota bangsal ke
kasir.
9. Petugas ruangan merawat jenazah.
10. Perawat memberitahu keluarga, jenazah diruangan 2 jam,
setelah itu jenazah diperbolehkan dibawa pulang/dipindahkan
ke kamar mayat.
11. Petugas ruangan menjelaskan pada keluarga bahwa
pemberesan administrasi dapat diperoleh di bagian kasir /
dibantu petugas ruangan.
12. Petugas ruangan menghubungi kendaraan bila keluarga
menginginkan.
13. Perawat memberikan surat kematian kepada keluarga.
14. Perawat ruangan / petugas kamar mati menyerahkan jenazah
kepada keluarga dan mengantar sampai ke ambulance.
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD
Kamar mayat
Kendaraan
Kasir
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN MELARIKAN DIRI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Pemutusan tindakan pelayanan kesehatan dikarenakan pasien


meninggalkan RS tanpa ijin.
Dilakukan setiap saat.
1. Perawat ruangan melaporkan kepada Kepala perawatan/ piket.
2. Perawat melaporkan ke bagian keamanan.
3. Petugas ruangan membuat nota obat dan nota bangsal, nota
pengembalian obat.
4. Petugas ruangan menyerahkan nota obat dan pengembalian
obat jika ada ke unit farmasi.
5. Perawat meneliti berkas CM.
6. Petugas ruangan menyerahkan tanda pasien pulang ke bagian
kasir.
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD
Instalasi farmasi
Keamanan
Kasir
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN PULANG PAKSA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

Pemutusan tindakan pelayanan kesehatan di ruang atas inisiatif


dan permintaan dari pasien/keluarga pasien sendiri.
Memenuhi keinginan keluarga/pasien.

KEBIJAKAN

1. Dilakukan sewaktu-waktu menurut keinginan keluarga/pasien.


2. Keluarga/pasien telah diberi motivasi oleh dokter/perawat
tentang resiko bila pasien pulang paksa.

PROSEDUR

1. Dokter/perawat memberi nasehat pada pasien dan keluarga.


2. Perawat memberikan surat pernyataan pulang paksa untuk
ditanda tangani oleh pasien/keluarga.
3. Petugas ruangan membuat nota obat dan nota bangsal serta
nota pengembalian obat jika ada.
4. Perawat meneliti berkas CM.
5. Petugas ruangan menyerahkan tanda pasien pulang ke bagian
kasir.
6. Petugas ruangan memberitahu keluarga untuk membereskan
administrasi.
7. Perawat menyerahkan sisa obat & R ke keluarga.
8. Perawat memberikan penyuluhan.
9. Petugas ruangan mengantar pasien sesuai dengan kebutuhan.

UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD


Instalasi farmasi
Kasir
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PASIEN DIRUJUK/PINDAH KE RUMAH SAKIT LAIN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

Memindahkan pasien ke RS lain untuk mendapatkan pengobatan,


perawatan dan penunjang diagnostic lebih lanjut atau atas
permintaan keluarga.
-

Untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.


Memenuhi keinginan keluarga/pasien.

KEBIJAKAN

1. Dilakukan bila pasien perlu mendapat perawatan yang lebih


lanjut ke RS lain.
2. Dilakukan setelah mendapat persetujuan dokter yang
merawat.

PROSEDUR

1. Dokter memberi penjelasan pada keluarga.


2. Dokter membuat surat pengantar.
3. Dokter membuat surat pengantar ijin naik pesawat jika
memerlukan pesawat terbang.
4. Petugas ruangan membuat nota apotik dan nota bangsal, nota
pengembalian obat.
5. Petugas ruangan memesankan ambulance bila keluarga
menghendaki.
6. Perawat meneliti berkas CM.
7. Petugas ruangan menyerahkan berkas tanda pasien pulang
dan administrasi ke kasir.
8. Petugas ruangan memberitahu keluarga untuk menyelesaikan
administrasi ke kasir.
9. Perawat menyerahkan foto, surat pengantar dan sisa obat.
10. Perawat mengantar pasien sampai tujuan bila keluarga
menghendaki.

UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, UGD


Instalasi farmasi
Kasir
Kendaraan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERSIAPAN PASIEN OPERASI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Persiapan kepada pasien yang akan dilaksanakan operasi

TUJUAN

Untuk menyiapkan mental maupun fisik pasien sebelum, selama


dan sesudah tindakan dapat berlangsung dengan lancar.

KEBIJAKAN

1. Operator mengetahui pasien sebelum, selama dan sesudah


operasi.
2. Dokter anesthesia menulis pre medikasi dan jenis anesthesia
pada status pasien.
3. Perawat juga harus lapor bila terdapat tanda bahaya pada
pasien.
4. Operasi atau dokter anesthesia menulis instruksi post OP pada
lembar instruksi dokter.

PROSEDUR

1. Dokter memberitahu pasien dan keluarganya tentang rencana


operasi yang akan dikerjakan dan resiko-resikonya.
2. Perawat menyiapkan surat persetujuan operasi.
3. Keluarga pasien menandatangani surat persetujuan operasi.
4. Dokter operator menentukan hak operasi.
5. Perawat mendaftarkan pasien yang akan dioperasi dikamar
operasi.
6. Perawat memberitahu keluarga pasien bila memerlukan darah.
7. Perawat menyiapkan pemeriksaan fisik, ECG, laborat, foto, dll.
8. Perawat mempersiapkan mental pasien, memberitahu pasien
tidak diperbolehkan memakai perhiasan, cat kuku, lipstick dan
gigi palsu pada saat operasi.
9. Perawat ruangan mengantar pasien ke kamar operasi.
10. Petuga OK/perawat ruangan memberikan pre medikasi.
11. Perawat menjemput pasien dari ruang bedah.
12. Perawat melaksanakan instruksi/program therapy dari dokter.

UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK


Instalasi farmasi
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu urutan kerja dari pengambilan sampel (darah, sputum, urine,


faeces) samapi proses pengiriman sample dan memperoleh hasil
pemeriksaan laboratorium.

TUJUAN

Agar bahan pemeriksaan dapat segera dikirim ke laboratorium


untuk diperiksa, sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk
menentukan diagnosa, pengobatan dan perkembangan penyakit.
1.

KEBIJAKAN

2.
3.
4.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Pemeriksaan laboratorium cito dapat dilakukan sesuai dengan


kebutuhan kapan saja atau sewaktu-waktu.
Dokter yang merawat membuat rencana pemeriksaan laborat.
Setelah visite dokter, paling lambat 30 menit bahan atau bon
b.a.b (kecuali cito dilakukan rectal touch).
Petugas laboratorium berdinas sepanjang pagi/malam.
1. Perawat mencatat nama pasien dan macam pemeriksaan
dalam buku expedisi.
2. Perawat mengisi formulir pemeriksaan laboratorium sesuai
dengan jenis pemeriksaan.
3. Perawat
menyediakan
tempat
penampungan
bahan
pemeriksaan dan masing-masing tempat tadi diberi etiket
yanglengkap dan jelas.
4. perawat menyiapkan bahan pemeriksaan sesuai kebutuhan
(urine, faeces, sputum).
5. Perawat menyerahkan bahan-bahan formulir ke laboratorium.
6. Petugas laborat mengambil bahan-bahan yang akan diperiksa.
7. Petugas laborat menyerahkan hasil ke ruangan.
8. Perawat melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada
dokter yang merawat secepat mungkin.

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK, UGD
Laboratorium
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERMINTAAN KEBUTUHAN ALAT-ALAT KE GUDANG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu tata cara permintaan kebutuhan alat-alat ke gudang untuk


memenuhi kebutuhan alat-alat dirawat inap dan rawat jalan.
1.

TUJUAN
2.

Tersedianya alat untuk menunjang terselenggaranya rawat


inap dan rawat jalan.
Mempercepat pelayanan kepada pasien.

KEBIJAKAN

1. Permintaan disesuaikan dengan kebutuhan.


2. Permintaan menggunakan formulir atau buku permintaan.
3. Permintaan penggantian barang yang tidak bisa dipakai lagi.

PROSEDUR

1. Petugas ruangan membuat permintaan barang pada buku


permintaan.
2. Kasi memberi persetujuan permintaan.
3. Petugas ruangan mengajukan permintaan alat ke gudang.
4. Petugas ruangan menerima alat-alat dan menandatangani
buku permintaan barang.
5. Petugas ruangan mencocokan alat yang diterima lalu diatur
dan disimpan pada tempat yang telah tersedia diruangan.
6. Kasi memasukkan alat-alat yang diterima kedalam buku
control penerimaan barang.
7. Kepala Perawatan mengontrol permintaan barang untuk
mencegah pemborosan setiap satu bulan sekali.
8. Petugas ruangan setiap akhir bulan membuat rekapitulasi
untuk mengetahui kebutuhan perbulan serta dipertanggung
jawabkan.

UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK, UGD
Bagian Gudang
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERMINTAAN MAKANAN UNTUK PASEIN KE INSTALASI GIZI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu cara permintaan makanan untuk pasein ke instalasi gizi di


ruang inap dan rawat jalan.

TUJUAN

1. Tersedianya makanan dan minuman pasien tepat pada


waktunya dan sesuai dengan kebutuhan dan dietnya.
2. Menghindari tersisanya makanan yang tidak dimakan pasien.

KEBIJAKAN

1. Petugas ruangan mengambil diet ke unit gizi :


- Pagi jam 06.00
- Siang jam 11.30
- Sore jam 17.00
2. Petugas ruangan mengambil makanan kecil ke unit gizi:
- Pagi jam 09.00
3. 1 jam sesudah pasien mondok, daftar diet harus sudah
diserahkan ke bagian gizi.
4. Perubahan macam diet 90 menit sebelum pembagian ke
pasien harus sudah diserahkan ke bagian gizi.

PROSEDUR

1. Petugas ruangan membuat daftar makanan menurut diet dan


jumlah pasien yang dirawat.
2. Petugas ruangan menyerahkan daftar permintaan diet yang
dibuat dalam satu buku ke bagian gizi.
3. Untuk ruangan, menyetorkan alat makan ke bagian instalasi
gizi :
- Untuk makan pagi disetor jam 08.00 09.00
- Untuk makan siang disetor jam 14.00 15.00
- Untuk makan sore disetor jam 21.00 22.00
4. Petugas ruangan mengambil makanan ke unit gizi.
5. Petugas ruangan mengatur makanan sesuai dengan daftar
diet.
6. Petugas ruangan menghidangkan makanan ke pasien jika
pasien tidak bisa makan sendiri perawat menolong menyuapi.
7. Perawat memeriksa ulang sambil meberikan penyuluhan
tentang fungsi makanan bagi tubuh.
8. Perawat/petugas gizi mengevaluasi makanan menu, cara
memasak dan kelezatan makanan.

KEPERAWATAN
PERMINTAAN MAKANAN UNTUK PASIEN KE INSTALASI GIZI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
9. Petugas ruangan mengambil peralatan makan jika pasien telah
selesai makan.
10. Petugas ruangan membuang sisa makanan pada tempat yang
telah tersedia.
11. Petugas ruangan membersihkan dan mencuci alat makan
yang telah dipakai pasien kemudian menyimpan dengan rapi di
dalam almari serta melaksanakan/inventarisasi.
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, Poliklinik,
UGD
Instalasi Gizi.
-

UNIT TERKAIT

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PENGECATAN, PERBAIKAN DAN PENGADAAN ALAT/BARANG
NON MEDIS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu tata cara permintaan pengecatan, perbaikan dan pengadaan


alat/barang non medis di rawat inap dan rawat jalan.

TUJUAN

1. Agar ruangan bersih, rapi, indah sehingga mempercepat


penyembuhan.
2. Agar alat/ruangan selalu berfungsi.

KEBIJAKAN

1. Selalu tersedia alat/barang untuk perawatan gedung/ruangan.


2. Selalu tersedia bahan-bahan/material.

PROSEDUR

1. Kepala bagian mengajukan permohonan.


2. Kepala perawatan menyetujui permohonan
3. Bagian pemeliharaan menjalankan permohonan.
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK, UGD,
Poliklinik
Bagian Pemeliharaan
-

UNIT TERKAIT

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERMINTAAN ALKES & OBAT KE INSTALASI FARMASI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu cara permintaan alkes dan obat di ruang rawat inap dan
rawat jalan.
1.

TUJUAN

2.
3.
4.

Memenuhi kebutuhan stok obat ruangan sehingga pasien


segera mendapatkan pengobatan.
Memudahkan pengawasan pemakaian obat.
Memudahkan pembuatan nota obat.
Menghindari kebocoran, kehilangan dan pemborosan obat
dalam ruangan.

KEBIJAKAN

1. Tersedianya sarana penunjang (alamari, tempat obat).


2. Setiap habis menggunakan obat paket ruangan, ruangan
langsung mendapatkan ganti dari apotik (kecuali liquid dan
syrup).
3. Obat emergency atau darurat medik boleh menyimpan 3 amp
atau 1 flakon.
4. Pemberian obat kepada pasien, jika ragu-ragu lapor kepala
bagian atau dokter yang merawat.
5. Dokter memberi perencanaan therapi minimum 2 hari.
6. Sewaktu-waktu dokter harus mengecek pada pasien apakah
pasien menerima obat dengan benar.

PROSEDUR

Untuk cairan dan syrup :


a. Petugas ruangan membuat permintaan obat.
b. Kepala bagian menyetujui permintaan obat.
c. Petugas ruangan membawa permintaan obat ke apotik
sambil membawa tempat bekas obat.
d. Petugas ruangan menerima obat dari apotik.
e. Petugas ruangan mencocokan obat yang diminta lalu
menyimpan pada tempat yang telah tersedia.
f. Petugas ruangan memasukan obat yang diterima dalam
buku kontrol permintaan obat dan kartu stok.
Untuk obat paket :
a. Petugas ruangan membuat nota obat sesuai dengan yang
dipakai pasien.
b. Petugas ruangan membawa nota obat ke instalasi farmasi.
c. Petugas ruangan menerima obat dari instalasi farmasi.
d. Petugas ruangan mencocokan obat yang diterima lalu
mengatur dan mengembalikan ke tempat semula.

KEPERAWATAN
PERMINTAAN ALKES & OBAT KE INSTALASI FARMASI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, Poliklinik,
UGD
Instalasi Farmasi.
-

UNIT TERKAIT

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PENGEMBALIAN OBAT KE INSTALASI FARMASI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit
PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO
dr. Zen Ahyar

PENGERTIAN

Suatu tata cara pengembalian obat ke apotik di rawat inap dan


rawat jalan.

TUJUAN

Mengurangi beban/biaya perawatan karena obat yang tidak


diperlukan oleh pasien tidak menjadi beban.

KEBIJAKAN

Setiap obat baik per os atau injeksi yang diambil dari RS. Slamet
Riyadi bisa dikembalikan.

PROSEDUR

1. Perawat membuat nota pengembalian.


2. Kepala bagian menyetujui nota pengembalian.
3. Petugas ruangan mengantarkan obat dan nota pengembalian
ke instalasi farmasi.

UNIT TERKAIT

Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK, UGD,
Poliklinik
Instalasi Farmasi
-

Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
SISTEM EVALUASI STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1 dari 2

RS. SLAMET RIYADI

Tanggal terbit

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu penilaian terhadap


tindakan keperawatan.

perkembangan

setelah

dilakukan

TUJUAN

1. Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan.


2. Untuk mengetahui kekurangan, ketidaksesuaian standar
asuhan keperawatan.
3. Untuk mengembangkan pendidikan pelaksana.
4. Untuk mempermudah perbaikan dan penyempurnaan atas
kekurangan yang ada.
5. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RS.
Slamet Riyadi sebagai instansi pelayanan kesehatan.

KEBIJAKAN

1. Perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan


kepada pasien harus dievaluasi.
2. Evaluasi dapat dilakukan oleh perawat yang bersangkutan
secara mandiri.
3. Evaluasi dilakukan dengan mempertahankan standar asuhan
keperawatan (sebagai tolok ukur) dan menggunakan format
evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan.
4. Tim pengendali mutu keperawatan melakukan evaluasi
setidaknya setiap 6 bulan sekali.

PROSEDUR

A. Evaluasi mandiri.
1. Perawat pelaksana menyiapkan pasien yang akan
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Perawat pelaksana menyiapkan peralatan yang akan
digunakan.
3. Pelaksana
keperawatan
melaksanakan
tindakan
keperawatan.
4. Perawat pelaksana mengevaluasi tindakan keperawatan
tersebut dengan membandingkan antara yang telah
dikerjakan dengan standar asuhan keperawatan yang ada.
5. Perawat pelaksana memasukkan kriteria evaluasi yang
telah dan yang belum dilaksanakan dalam buku instrumen
evaluasi.
6. Perawat pelaksana menghitung nilai yang didapat
berdasarkan petunjuk perhitungan yang ada.

KEPERAWATAN
SISTEM EVALUASI STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
B. Evaluasi oleh tim pengendali mutu.
1. Tim pengendali mutu menilai persiapan pasien yang akan
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Tim pengendali mutu menilai perawat pelaksana dalam
menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan
keperawatan.
3. Tim pengendali mutu menilai perawat pelaksana dalam
melaksanakan tindakan keperawatan.
4. Tim pengendali mutu menilai perawat pelaksana tersebut
dengan membandingkan antara yang telah dikerjakan
dengan standar asuhan keperawatan yang ada.
5. Tim pengendali mutu memasukkan kriteria evaluasi yang
telah dan yang belum dilaksanakan dalam buku instrumen
evaluasi.
6. Tim pengendali mutu menghitung nilai yang didapat
berdasarkan petunjuk perhitungan yang ada.
7. Tim pengendali mutu mengevaluasi dan melakukan
penilaian tindakan keperawatan bersama-sama perawat
pelaksana.
UNIT TERKAIT

Perawatan : rawat inap, rawat jalan


Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MUTASI TENAGA KEPERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

dr. Zen Ahyar


Perpindahan tenaga keperawatan dari satu instalasi ke instalasi
lain.
1.

Agar dapat memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan


yang optimal.

2.

Tersedianya tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada tiap


bagian.

1. Pengaturan mutasi tenaga keperawatan merupakan tanggung


jawab kepala perawatan.
2. Tenaga Keperawatan dapat bekerja di luar bidang
keperawatan atas permintaan kepala perawatan yang
membutuhkan atas persetujuan Karumkit.
3. Mutasi dilakukan selektif, bagi tenaga keperawatan yang
bekerja pada unit tertentu yang memerlukan ketrampilan
khusus.
1.
2.
3.

PROSEDUR

4.
5.
6.
7.

UNIT TERKAIT

Apabila bagian lain membutuhkan tenaga keperawatan harus


mengajukan permintaan kepada Karumkit melalui personalia.
Wakarumkit menindaklanjuti permintaan tenaga tersebut atas
dispensasi Karumkit.
Wakarumkit melalui kepala keperawatan memberitahukan
secara tertulis kepada tenaga keperawatan yang akan
dimutasi minimal 10 hari sebelumnya.
Kepala keperawatan melalui Wakarumkit mengusulkan/
mengajukan calon yang akan dimutasi kepada Karumkit.
Karumkit menerbitkan surat perintah mutasi kepada tenaga
keperawatan yang bersangkutan.
Personalia memanggil, memberi penjelasan dan menyerahkan
surat perintah mutasi kepada tenaga keperawatan yang
bersangkutan.
Tenaga keperawatan yang bersangkutan melapor kepada
instalasi yang akan ditempati selanjutnya.

- Perawatan : rawat jalan dan rawat inap


Instalasi terkait.
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
ROTASI TENAGA KEPERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

Perpindahan tenaga keperawatan dari satu ruang ke ruang lain


dalam satu instansi.
1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
2. Untuk menghindari kejenuhan kerja.

KEBIJAKAN

1. Rotasi tenaga keperawatan dalam satu unit merupakan


tanggungjawab Kepala keperawatan yang bersangkutan.
2. Kepala
keperawatan
memberikan
masukan
kepada
keperawatan yang berkaitan dengan rotasi tenaga
keperawatan yang berada di bawah tanggungjawabnya.
3. Rotasi tenaga keperawatan diutamakan bagi mereka yang
belum mempunyai ketrampilan secara menyeluruh.

PROSEDUR

1. Kepala keperawatan merencanakan dan melakukan sistem


rotasi tenaga keperawatan pada unit yang dipimpinnya.
2. Setiap akan melakukan rotasi tenaga keperawatan, kepala
keperawatan memberitahukan kepada wakarumkit.
3. Kepala keperawatan segera melakukan perubahan-perubahan
administrasi yang berkaitan dengan rotasi tersebut.

UNIT TERKAIT

Perawatan : rawat jalan dan rawat inap


Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PEMBINAAN DAN PENANGANAN PELANGGARAN ETIKA
KEPERAWATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu upaya untuk menangani dan membina tenaga keperawatan


yang melakukan pelanggaran kode etik keperawatan.

TUJUAN

1. Sebagai acuan dalam pembinaan dan penanganan terhadap


pelanggaran kode etik keperawatan.
2. Memantapkan pelaksanaan pelayanan keperawatan sesuai
dengan etika profesi.

KEBIJAKAN

1.
2.
3.
4.

PROSEDUR

1. Semua perawat berhak mengingatkan rekannya, bila


melakukan pelanggaran kode etik profesi keperawatan dan
membantu menyelesaikannya.
2. Kepala
bagian berkewajiban memberikan pembinaan
diruangannya dan menyelesaikan masalah yang terjadi bila
terjadi pelanggaran etika profesi.
3. Dari laporan kepala bagian, kepala keperawatan berhak
memberi binaan dan penanganan, bila kepala bagian tidak
mampu menyelesaikannya.
4. Laporan kepala keperawatan ke Wakarumkit/Karumkit

UNIT TERKAIT

Hubungan antara perawat dengan pasien.


Hubungan antara perawat dengan perawat.
Hubungan antara perawat dengan atasan.
Hubungan antara perawat dengan profesi lain.

Perawatan : rawat jalan dan rawat inap


Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PENDELEGASIAN TUGAS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu upaya mengalih tugaskan pekerjaan-pekerjaan harian dari


seorang tenaga keperawatan kepada tenaga keperawatan yang lain.

TUJUAN

1. Agar tidak terjadi kekosongan pejabat/petugas dalam


pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Agar tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan.

KEBIJAKAN

Setiap pejabat/petugas meninggalkan dinas untuk jangka waktu


tertentu harus ada pejabat/petugas penggantinya.

PROSEDUR

1. Bila Kepala keperawatan berhalangan hadir (cuti, sakit, dinas


luar RS. MOJOSONGO) ditunjuk sebagai penggantinya adalah
satu dari kepala bagian.
2. Bila Kepala bagian berhalangan hadir (cuti, sakit, dinas luar RS.
MOJOSONGO) yang ditunjuk sebagai penggantinya salah satu
kepala bagian yang lain.
3. Bila piket umum perawatan malam dan hari libur berhalangan
hadir (cuti, sakit, dinas luar RS RS. MOJOSONGO) ditunjuk
salah satu penggantinya adalah salah satu dari piket umum
perawatan malam/hari libur yang lain.
4. Bila pelaksana perawatan berhalangan hadir (cuti, sakit, dinas
luar RS RS. MOJOSONGO) ditunjuk sebagai penggantinya
adalah pelaksana perawatan yang lain yang setingkat.
5. Bila pembantu perawat berhalangan hadir (cuti, sakit, dinas luar
RS. MOJOSONGO) ditunjuk sebagai penggantinya PP yang
lain.

UNIT TERKAIT

Perawatan : Kepala keperawatan, UGD, Nifas, VIP, Kelas I, II,


III, Poliklinik, OK
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGELUARKAN TINJA SECARA MANUAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengeluarkan faeces dari anus dengan menggunakan jari telunjuk


perawat.
Memenuhi kebutuhan eliminasi faeces.
Memenuhi kebutuhan rasa nyaman.
Memenuhi kebutuhan Eliminasi
A. Persiapan :
Alat :
a. Sarung tangan bersih.
b. Minyak pelumas/vaselin.
c. Bengkok.
d. Kertas kloset.
e. Wash lap.
f. Sabun.
g. Air dalam kom.
h. Handuk.
i. Pispot.
2. Pasien :
a. Mengkaji pasien kembali terhadap tindakan yang akan
dilakukan.
b. Memasang sekat di sekeliling tempat tidur.

PROSEDUR
B. Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Melepaskan pakaian bawah.
3. Tubuh dibagian bawah ditutupi handuk
4. Membantu pasien dalam posisi tidur miring ke kiri
membelakangi perawat dengan lutut kanan ditekuk, atau
dalam sikap sim.
5. Dekatkan pispot ke panggul pasien.
6. Anjurkan tarik nafas dalam.
7. Perawat memakai sarung tangan.
8. Membasahi sarung tangan bagian telunjuk dengan minyak
pelumas diatas bengkok.
9. Memasukkan jari telunjuk perlahan-lahan ke dalam anus
dengan arah menuju ke umbilukus sampai terasa adanya
sumbatan faeces.

KEPERAWATAN
MENGELUARKAN TINJA SECARA MANUAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
10. Membuat gerakan melingkar/sirkuler dengan jari telunjuk 25 kali untuk merangsang spincter anus, kemudian jari
telunjuk dikeluarkan dari anus.
11. Mengeluarkan semua faeces dengan jari telunjuk dan
ditampung dalam pispot.
12. Observasi keadaan umum pasien selama tindakan.
13. Melepaskan sarung tangan dan letakkan dalam bengkok.
14. Membersihkan dan merapihkan pakaian pasien dan
lingkungannya, anus dan sekitarnya dibersihkan dengan
kertas kloset kemudian disabuni dan dibersihkan dengan
washlap basah sampai bersih, bokong di keringkan dengan
handuk.
15. Membuang faeces ke kloset, pispot dikembalikan.
16. Perawat mencuci tangan.
17. Menulis dalam catatan keperawatan.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
2. Privacy pasien.
UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PEMBERIAN HUKNAH MINYAK
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memasukkan ke dalam usus (kolon sigmoid) melalui lubang


pelepasan dengan mempergunakan semprit (gliserin semprit).

TUJUAN

1. Merangsang untuk buang air besar.


2. Membersihkan kolon pada pasien yang sedang dalam
keadaan inpartu
3. Mendapatkan sediaan bahan pemeriksaan laboratorium.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memenuhi kebutuhan Eliminasi


Persiapan :
Alat :
a. Perlak dan alasnya.
b. Selimut mandi.
c. Semprit gliserin (metal) dalam bengkok.
d. Mangkok kecil berisi 15 cc gliserin dan 15cc minyak
kelapa yang direndam dalam mangkok berukuran
sedang berisi air panas.
e. Bengkok.
f. Pispot.
g. Botol berisi air bersih.
h. Kertas kloset.
i. Bangku untuk pot.
j. Sarung tangan bersih.
Pasien :
a.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b.
Menyiapkan lingkungan.
B. Langkah-langkah :
1. Memberitahu pasien.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.
4. Mencuci tangan.
5. Memakai sarung tangan.
6. Memasang selimut mandi.
7. Membentangkan perlak dan alasnya dibawah bokong
pasien.
8. Menanggalkan pakaian pasien di bagian bawah.
9. Memiringkan pasien ke kiri dan menekukkan lutut kanan.

KEPERAWATAN
PEMBERIAN HUKNAH MINYAK
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
10. Mengisi semprit gliserin dengan minyak kelapa dan gliserin
sebanyak 20-30 cc perbandingan 1 : 1.
11. Mengeluarkan udara dari dalam semprit kemudian
memasukkan canule ke dalam lubang pelepasan dengan
lekukannya mengarah ke atas sesuai dengan kolon sirnoid.
12. Menyemprotkan isinya perlahan-lahan di masukkan ke
dalam bengkok kemudian diletakkan di atas bangku.
13. Meminta pasien untuk menahan sebentar sambil menarik
nafas panjang, jika terus ingin buang air besar diberikan
pasu najis caranya seperti perasat memberi pasu najis.
14. Bila selesai pasien dirapikan.
15. Membuka pintu jendela dan menyingkirkan sekat.
16. Membereskan alat-alat di bawa ke spoelhok untuk
dibersihkan, dikeringkan kemudian dikembalikan ke tempat
semula.
17. Mencuci tangan.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGAMBIL URINE CARA MIDSTREAM
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengambil sampel urine 30-60 cc yang keluar waktu pertengahan


proses kemih.
Untuk kepentingan pemeriksaan urine pasien.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

PROSEDUR

Persiapan :
1. Alat :
Kapas sublimat steril.
Sarung tangan steril.
Botol steril.
Bengkok.
Perlak.
Handuk.
Sabun mandi
Pispot.
Label untuk lokal urine.
Formulir pemeriksaan.
2. Pasien :
a. Jelaskan pada pasien maksud dalam tujuan
pemeriksaan.
b. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
c. Anjurkan pasien untuk banyak minum setengah jam
sebelum mengambil urine midstream (jika pasien tidak
ada batasan minum).
B. Langkah-langkah :
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien.
2. Ruangan cukup terang.
3. Perawat mencuci tangan.
4. Pasang perlak dibawah bokong pasien.
5. Jika daerah genitalia sangat kotor bersihkan dengan sabun
dan keringkan.
6. Pasien wanita di atas pispot.
7. Perawat menggunakan sarung tangan.
8. Bersihkan daerah meatus sretra seperti pada pemasangan
kateter.

KEPERAWATAN
MENGAMBIL URINE CARA MIDSTREAM
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
9. Anjurkan pasien untuk berkemih.
10. Ambil urine 30-60 cc di tengah-tengah aliran urine (pada
pasien wanita labia sambil tetap dibuka).
11. Pasien dibiarkan untuk melanjutkan berkemih.
12. Bersihkan sisa-sisa urine.
13. Rapikan pasien dan beri posisi yang nyaman.
14. Perawat mencuci tangan.
15. Tulis formulir sesuai dengan jenis pemeriksaannya dan
botol diberi label.
16. Kirim segera ke laboratorium selambat-lambatnya 15 menit
setelah pengambilan.
17. Tulis pada catatan perawatan tanggal, waktu pengambilan
dan karakteristik urine.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.

Rawat inap
Rawat jalan (UGD, Poliklinik)
Instalasi Laboratorium
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PEMASANGAN KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memasukkan selang kateter steril melalui uretra ke dalam vasika


urinaria secara menetap.

TUJUAN

1. Memenuhi kebutuhan eliminasi urine pada pasien yang tidak


dapat kencing spontan.
2. Mengalami kelemahan fisik.
3. Memerlukan pengukuran cairan secara ketat.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan eliminasi.


A.

PROSEDUR

Persiapan :
1. Alat :
a. Set ganti kateter yang berisi :
1 pengalas
1 duk alat steril
1 duk berlubang steril
1 bengkok steril
1 mangkok steril
3 buah kapas steril
Pinset kecil.
1 pasang sarung tangan steril.
Kateter folley sesuai dengan ukuran.
Korentang steril.
Urine bag.
Xylocain jelly steril.
h. Aduadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon
kateter (20-30cc).
Cairan sublimat 1 : 1000.
Spuit 20cc steril.
Perlak.
Plester.
Alat tulis.
Gantungan urine bag.
Betadine 10%.
Kapas bulat.
2. Pasien :
a. Kaji ulang alasan pemasangan kateter.
b. Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan
kateter.

KEPERAWATAN
PEMASANGAN KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
B. Langkah-langkah :
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien.
2. Ruangan cukup terang.
3. Perawat mencuci tangan.
4. Pasang perlak dibawah bokong pasien.
5. Jika daerah genitalia sangat kotor bersihkan dengan
sabun dan keringkan.
6. Pasien wanita di atas pispot.
7. Perawat menggunakan sarung tangan.
8. Bersihkan daerah meatus sretra seperti pada
pemasangan kateter.
B.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan
kateter.
2. Tutup korden/sekat dan pintu kamar pasien.
3. Perawat mencuci tangan.
4. Memberi penjelasan kepada pasien.
5. Bersihkan daerah perineum dengan tindakan vulva higiene.
6. Bersihkan daerah prepotium dengan betadine 10%.
7. Atur posisi pasien untuk pemasangan kateter.
8. Wanita : Dorsal recumbent.
9. Pria : Supine.
10. Letakkan set kateter di antara kedua tangkai bawah pasien
dengan jarak min 45cm dari perineum pasien.
11. Buka set kateter.
12. Gunakan sarung tangan steril.
13. Pasang duk berlubang di daerah genetalia pasien.
14. Test balon kateter.
15. Membuka daerah meatus.
16. nafas dalam.
17. Masukkan lagi kateter sepanjang 2cm sambil sedikit diputar
isi balon kateter dengan aquadest sebanyak yang
ditentukan, menggunakan spuit tanpa jarum.
18. Tarik kateter perlahan-lahan sampai ada tahanan balon.

KEPERAWATAN
PEMASANGAN KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

3 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
19. Wanita : buka labia dengan menggunakan daerah jari
telunjuk dan ibu jari tangan kiri, lalu tarik sedikit di tarik ke
atas.
20. Pria : Pegang di daerah di bawah gland penis dengan ibu
jari dan telunjuk, preputium ditarik ke bawah.
21. Membersihkan daerah meatus dengan kapas sublimt dan
pinset.
22. Wanita : bersihkan daerah labia luar terakhir bagian
meatus, kapas hanya sekali pakai.
23. Pria : bersihkan daerah arah melingkar dari meatus keluar,
minimum 3 kali.
24. Lumasi ujung kateter dengan xylocain jelly: wanita : 4-5cm,
pria:15-18cm.
25. Masukkan kateter : wanita : sepanjang 5-7cm sampai urine
keluar Pria : sepanjang 18-20cm sampai urine keluar
Tegakkan penis dengan sudut 90o
26. Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tekanan
jangan dilanjutkan.Selama pemasangan kateter di anjurkan
pasien untuk
27. Fiksasi kateter menggunakan plester.
28. Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari pada
vasica urinaria.
29. Beri posisi yang nyaman pada pasien.
30. Rapikan alat-alat pada tempatnya.
31. Perawat cuci tangan
Catat : prosedur pelaksanaan, kondisi perineum dan
meatus, waktu, konsistensi, warna, bau, jumlah urine,
reaksi pasien pada catatan perawat.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.
3. Ketepatan pemasangan.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERAWATAN KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Melakukan perawatan dengan cara membersihkan kateter yang


dipasang menetap.
Menjaga kebersihan kateter.
Mencegah terjadinya infeksi.
Memenuhi kebutuhan eliminasi.
Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman.
A.

Persiapan :
1. Alat :
Sarung tangan steril
Kapas steril.
Cairan antiseptik betadien - 1 %.
Pinset steril.
Perlak.
Bengkok.
Handuk.
Kapas lidi.
Korentang steril.
Betadine 10%.
2. Pasien :
Jelaskan maksud dan tujuan dari prosedur perawatan
kateter.

PROSEDUR
B.

Langkah-langkah :
1. Perhatikan penerangan ruangan dan tutup korden / sekat
serta pintu kamar pasien.
2. Perawat cuci tangan.
3. Beri posisi sama dengan pemasangan kateter.
4. Letakkan perlak di bawah bokong pasien.
5. Gunakan sarung tangan steril.
6. Buka daerah meatus sama seperti pemasangan kateter.
7. Kaji keadaan meatus dan jaringan disekitarnya : perih,
radang, pembengkakan, adanya cairan/kotoran.
8. Bersihkan daerah meatus dengan cairan betadine -1%
sama seperti pemasangan kateter.

KEPERAWATAN
PERAWATAN KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
9. Bersihkan ujung kateter dekat meatus sepanjang 10cm
dengan cairan anti septik, dengan arah melingkar keluar.
10. Beri betadine pada daerah meatus dan ujung kateter
sepanjang 2.5 cm.
11. Beri posisi yang nyaman bagi pasien.
12. Rapikan alat-alat.
13. Perawat cuci tangan.
14. Catat pada catatan perawat : kondisi meatus dan jaringan
sekitarnya, dan keluhan-keluhan pasien.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Tehnik antiseptik.
3. Lakukan perawatan tiap hari dan keadaan emergency bila
kotor.
4. Ganti set kateter tiap 1 minggu.

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELEPAS KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Melepas selang kateter yang dipasang menetap pada pasien.


Mencegah terjadinya infeksi, melatih pasien untuk kencing spontan.
Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman.
A.

Persiapan :
1. Alat :
a. Perlak.
b. Spuit
c. Bengkok.
d. Kertas closet
e. Handuk
2. Pasien :
a. Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan.
b. Menjelaskan perasaan yang akan terjadi.
c. Menjaga privacy.
d. Mengatur posisi pasien.

B.
PROSEDUR

Langkah-langkah :
1. Perawat cuci tangan.
2. Menutup aliran kateter.
3. Mencatat kateter.
4. Meletakkan bengkok di bawah kateter.
5. Menghisap cairan dari balon.
6. Menjepit kateter dan menarik keluar.
7. Mengelap ujung kateter dengan kertas kloset.
8. Mengalirkan urine sisa ke kantong.
9. Menggulung kateter dan memasukkan ke bengkok.
10. Memberi rasa nyaman pasien.
11. Memperbaiki posisi.
12. Menjawab pertanyaan pasien.
13. Menganjurkan banyak minum.
14. Mengukur urine dari kantong.
15. Membereskan alat-alat.

KEPERAWATAN
MELEPAS KATETER MENETAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
16. Perawat cuci tangan.
17. Mencatat : waktu pelaksanaan, prosedur yang dilakukan,
jumlah output, respon pasien.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENCUCI TANGAN BIASA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Membersihkan tangan dengan sabun dan air besih (mengalir atau


disiramkan).
1. Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan.
2. Menjaga kebersihan perseorangan.
3. Menjaga kebersihan pasien.
Memenuhi kebutuhan keamanan.
A.

Persiapan :
1. Alat :
a. Sabun yang mengandung disinfektan dan tidak merusak
tangan
b. Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering.
2. Pasien :
a. Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan.
b. Menjelaskan perasaan yang akan terjadi.
c. Menjaga privacy.
d. Mengatur posisi pasien.

B.

Langkah-langkah :
1. Kedua tangan dibasahi dibawah air mengalir.
2. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-sela jari dan
kuku secara merata.
3. Tangan dibilas dari jari ke arah siku dibawah air mengalir
sampai bersih.
4. Tangan dikeringkan dengan lap atau alat pengering.

C. Hal-hal yang harus diperhatikan :


Teliti
UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMAKAI MASKER
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Mengenakan masker untuk menutup hidung dan mulut.


Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Memenuhi kebutuhan keamanan.
A.

Persiapan alat :
Masker

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien, maksud perawat memakai masker.
3. Memasang masker menutupi hidung dan mulut, kemudian
mengikat tali-talinya.
4. Tali bagian atas diikat ke belakang kepala melewati bagian
atas telinga.
5. Tali bagian bawah di ikat di belakang masker.
6. Menanggalkan masker, dengan melepaskan ikatan-ikatan
tali-talinya, kemudian maskerdilipat bagian luar di dalam.
7. Masker direndam dengan larutan lysol (masker disposible
langsung dibuang).

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Masker hanya dipakai 1kali, kemudian dicuci.dibuang.
2. Jika masker sudah lembab berarti tidak efektif lagi dan
harus diganti.
3. Jangan menggulung masker di leher dan kemudian dipakai
lagi.
4. Tidak memakai masker keluar dari lingkungan pasien.
UNIT TERKAIT

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMASANG RESTRAIN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memasang spalk tali, kain, pada extermitas atau bagian lain yang
dianggap perlu.

TUJUAN

Memelihara keamanan pasien yang sedang dilaksanakan tindakan


atau dalam keadaan tidak sadar.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan keamanan.


A.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Restrain yang cocok.
b. Bantuan pelindung kulit/tulang.
2. Pasien :
a. Mengkaji keadaan pasien.
b. Mengkaji jenis restrain yang diperlukan.
c. Menjelaskan alasan memasang restrain.

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Menggunakan restrain yang dipilih.
3. Gunakan bantalan sebelum memasang restrain.
4. Mengikat restrain.
5. Mencuci tangan.
6. Buka restrain setiap 4 jam selama 30 menit.
7. Kaji kembali kemungkinan adanya luka setiap 4 jam
(observasi warna, denyut pada extremitas).
8. Catat hasil pengkajian sebelum dan sesudah pemasangan
restrain.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Perfusi jaringan.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Menggunakan sarung tangan steril pada kedua tangan.


Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Memenuhi kebutuhan keamanan.
A.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Sarung tangan
b. Bengkok yang berisi larutan disinfektan.

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Mengambil sarung tangan hingga lipatan jari-jari terlepas.
3. Memasukkan jari-jari tangan sesuai dengan jari-jari sarung
tangan
4. Membuka sarung tangan kemudian memasukkan ke
bengkok yang berisi larutan disinfektan.
5. Membereskan alat-alat.
6. Mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Ketepatan ukuran

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN, TEMPAT TIDUR
(Dengan pasien diatasnya)
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
Tanggal terbit

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Mengganti alat-alat tenun


memindahkan pasien.

kotor

pada

tempat

tidur

tanpa

1. Memberikan rasa nyaman.


Mencegah terjadinya luka baring (dekubitus)
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapian
Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.
A.

Persiapan alat :
1. Sprei besar.
2. Sprei kecil.
3. Sarung bantal.
4. Sarung guling.
5. Selimut.
6. Ember cucian kotor larutan desinfektan dan lap.

B.

Langkah-langkah :
1. Memiringkan pasien ke kiri.
2. Pasien memakai 1 bantal.
3. Menggulung sprei kecil ketengah tempat tidur sejauh
mungkin.
4. Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan lalu
digulung ke tengah tempat tidur.
5. Menggulung sprei besar sejauh mungkin.
6. Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
7. Memasang sprei kecil setengah bagian.
8. Memiringkan pasien ke kanan.
9. Mengangkat sprei kecil yang kotor dan dimasukkan ke
dalam kantong cucian.
10. Membersihkan perlak dengan larutan desinfektan.
11. Mengangkat sprei besar.
12. Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis.
13. Memasang sprei kecil.
14. Mengangkat sarung bantal/guling yang kotor.
15. Memasang sarung bantal/guling yang bersih.
16. Menyusun bantal dan membaringkan pasien pada posisi
yang tepat.
17. Memasang selimut.

KEPERAWATAN
MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN, TEMPAT TIDUR
(Dengan pasien diatasnya)
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
Tanggal terbit

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
18. Membereskan alat-alat.
19. Mencuci tangan
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Respon pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan (UGD, OK)
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGGUNTING KUKU
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memotong kuku pasien yang panjang, karena tidak dapat


melakukan sendiri.
Menjaga kebersihan dan mencegah timbulnya luka/infeksi.
Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.
A.

B.
PROSEDUR

C.

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Larutan disinfektan salvon 1%.
b. Handuk.
c. Gunting kuku.
d. Bengkok.
e. Kapas alkohol.
f. Air hangat.
g. Pengalas.
2. Pasien :
Memberitahukan pasien tentang tindakan yang dilakukan.
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Meletakkan handuk dan bengkok dibawah tangan/kaki.
3. Menggunting kuku jari tangan bundar, jari kaki lurus.
4. Kuku yang keras direndam dalam air hangat.
5. Membersihkan kuku.
6. Pinggir kuku yang kotor dan hitam dibersihkan dengan
kapas alkohol.
7. Membersihkan alat-alat yang dipakai.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Respon pasien.
2. Tidak boleh terlalu mepet.

Rawat inap
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENYISIR RAMBUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Mengatur rambut yang rapih dengan menggunakan sisir, dilakukan


pada pasien yang tidak dapat menyisir rambut.
1.
2.
3.
4.
5.

Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.


A.

B.

PROSEDUR

C.

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Memberikan rasa nyaman.


Rambut terpelihara dengan baik dan kelihatan rapi.
Merangsang kulit kepala.
Mencegah kutu pada kepala dan kotoran lain.
Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Handuk atas.
b. Sisir.
c. Karet pengikat, air minyak rambut, kertas dan bengkok
berisi savlon 1%.
Langkah-langkah :
1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Menganjurkan pasien untuk duduk bila mungkin.
3. Meletakkan handuk diatas bahu atau di bawah kepala.
4. Rambut dibagi dan disisir sedikit demi sedikit dari ujung ke
pangkal.
5. Setelah licin dijalin dan ikat (bila rambut panjang).
6. Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan
kertas
7. Membereskan alat.
8. Sisir direndam dalam larutan savlon.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.

Rawat inap
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENCUCI RAMBUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Mencuci rambut dan kulit dengan menggunakan sabun atau


sampho.
1.
2.
3.
4.
5.

Membersihkan kulit kepala dan rambut.


Menghilangkan bau.
Memberikan rasa nyaman.
Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala.
Membasmi kutu/ketombe.

Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.


A.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Handuk.
b. Perlas alas.
c. Perlak sebagai tulang/alat pencuci rambut.
d. Ember berisi air hangat.
e. Ember kosong.
f. Sampho, sisir dan kapas.
g. Sekat.
2. Pasien :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
dan memasang sekat.

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memasang perlak pengalas dibawah kepala di pinggir
tempat tidur.
3. Memasang talang/alat pencuci rambut diarahkan ke ember
kosong
4. Menutup telinga dengan kapas dan dada dengan handuk
sampai leher.
5. Membasahi rambut dengan air hangat.
6. Mencuci rambut dengan sampho.
7. Membilas beberapa kali dengan air hangat.
8. Mengeringkan rambut dengan handuk.
9. Mengangkat perlak pengalas dan talang, lalu dimasukkan
dalam ember.
10. Menyisir sambil mengeringkan.

KEPERAWATAN
MENCUCI RAMBUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
11. Tempat tidur dirapihkan, alat dibersihkan dan dikembalikan
pada tempatnya.
12. Perawat mencuci tangan.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Menghormati pasien.

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU MENYIKAT GIGI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Membersihkan
gigi
dan
menggunakan sikat gigi.

kotoran/sisa

makanan

denga

1. Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak bau.
2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Memberikan perasaan nyaman dan meningkatkan rasa
percaya diri.
Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.
A.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Kom kumur / bengkok.
b. Sikat gigi.
c. Pasta gigi.
d. Gelas kumur.
e. Handuk atas.
f. Sedotan.
2. Pasien :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Menganjurkan pasien untuk memiringkan kepala dipinggir
tempat tidur.
3. Jika memungkinkan pasien dianjurkan duduk.
4. Meletakkan handuk atas di bawah dagu pasien.
5. Membasahi sikat gigi dengan sedikit air dan memberi pasta
gigi.
6. Menganjurkan pasien untuk sikat gigi.
7. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur
ditampung dalam kom kumur.
8. Memberikan sikap yang menyenangkan.
9. Handuk dikembalikan pada tempatnya.
10. Mencuci sikat gigi, gelas dan kom kumur dibawah air
mengalir.
11. Mengeringkan dan mengembalikan pada tempatnya.
12. Mencuci tangan.

KEPERAWATAN
MEMBANTU MENYIKAT GIGI
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
Tanggal terbit

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Bersikap sopan

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERSIHKAN MULUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Membersihkan rongga mulut, gigi dan untuk menjaga agar mulut


tetap bersih dan sehat.
1.
2.
3.
4.

Memperhatikan kebersihan mulut dan gigi.


Menghilangkan/mencegah bau mulut.
Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan percaya diri.
Membantu meningkatkan nafsu makan.

Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.


A.

Persiapan alat :
1. Alat :
a. Borak gliserin
b. Betadine kumur 1%.
c. Handuk.
d. Cairan pembersih mulut : betadine kumur 1%.
e. Gelas kumur berisi air matang.
f. Spatel dan kasa bersih.
g. Bengkok.
h. Kapas lidi.

Pasien :
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR

B. Langkah-langkah :
Mencuci tangan.
Meletakkan handuk atas dibawah dagu pasien.
Memiringkan kepala pasien di atas pinggiran bantal.
4. Membuka mulut pasien dengan spatel yang dibungkus
dengan kasa yang bersih.
5. Sela-sela gigi dibersihkan dengan kasa bersih.
6. Mukosa mulut dan bibir diberi borak gliserin.
7. Membereskan : gelas dan sikat gigi di cuci dibawah air
mengalir kemudian dikeringkan dan dikembalikan pada
tempatnya, spatel direndam dalam bengkok dengan cairan
desinfektan.
Mencuci tangan.

KEPERAWATAN
MEMBERSIHKAN MULUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Bersikap sopan dan hati-hati

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN

NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

MEMANDIKAN PASIEN
(Dalam posisi berbaring)
NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air bersih dan


sabun.
1.
2.
3.
4.
5.

Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan.


Memberikan rasa nyaman.
Merangsang peredaran darah.
Mencegah infeksi kulit.
Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan.

Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.


A.

PROSEDUR

Persiapan alat :
1. Alat :
a. 2 kom berisi air 2/3 bagian.
b. 2 kantong pencuci/waslap.
c. Sabun dalam tempatnya.
d. Kampher spiritus dan bedak / talk.
e. Peralatan untuk menggosok gigi.
f. Pakaian bersih.
g. Sisir.
h. Botol air berisi air untuk membilas sesudah bak/bab.
i. Kertas kloset.
Pasien :
a. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan.
b. Menutup pintu dan jendela.
c. Memasang sekat.
B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur.
3. Membantu pasien menyikat gigi.
4. Menawarkan pasien untuk bab/bak.
5. Mencuci muka pasien.
6. Handuk dibentangkan di bawah kepala.
7. Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun.
8. Membersihkan muka dan telinga dengan kantong pencuci
mata, mengeringkan dengan handuk (menanyakan apakah
muka perlu disabun)

KEPERAWATAN
MEMANDIKAN PASIEN
(Dalam posisi berbaring)
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
9. Mencuci tangan
10. Pakaian bawah atas ditanggalkan.
11. Handuk dibentangkan memanjang disisi kanan dan handuk
dibawah disisi kiri, sehingga menutup bagian depan dan
kedua lengan diatas handuk.
12. Mencuci lengan dan ketiak, membilas minimum 3x.
13. Mengeringkan dengan handuk.
14. Mencuci dada dan perut :
- Kedua lengan di keataskan dan diletakkan disamping
kepala.
- Merubah letak handuk sehingga leher, dada, dan perut
dapat dicuci.
- Mencuci leher, dda dan perut kemudian mengeringkan
dengan handuk.
- Memberi bedak tipis-tipis pada leher, dada, ketiak dan
perut.
15. Mencuci punggung :
- Menutup bagian depan dengan handuk.
- Menanggalkan celana dalam.
- Menganjurkan pasien miring ke kiri.
- Membentangkan handuk memanjang di bawah
punggung.
- Mencuci paha dan pantat dengan kantong pencuci.
- Mengeringkan punggung dengan handuk, paha, pantat
dengan handuk.
- Menggosok kamfer spiritus dan membedak tipis-tipis.
- Mengenakan pakaian bagian atas.
16. Mencuci paha dan kaki :
- Membentangkan handuk menutupi bagian bawah.
- Handuk memanjang di bawah kaki.
- Mencuci dengan kantong pencuci.
- Mengeringkan dengan handuk.

KEPERAWATAN
MEMANDIKAN PASIEN
(Dalam posisi berbaring)
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

3 dari 3
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
17. Mencuci bagian bawah depan :
- Menanggalkan pakaian bagian bawah.
- Handuk melintang di bawah pantat.
- Mencuci bagian bawah depan dengan kantong pencuci.
- Mengeringkan dengan handuk bawah.
- Membedaki tipis-tipis.
- Mengenakan pakaian bawah.
18. Menyisir rambut.
19. Membereskan alat-alat.
20. Mencuci tangan
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Privacy pasien.
2. Respon pasien

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA DENGAN DRAINAGE
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membersihkan luka, mengobati dan mengompres drain daripada


luka dengan memperhatikan tehnik steril.

TUJUAN

1. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka.


2. Mencegah terjadinya pencemaran oleh cairan dan kuman dari
luka ke daerah sekitar.
3. Mencegah terjadinya infeksi silang.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Set ganti balut.
2. Bila perlu set angkat jahitan..
3. Kasa dan tupres sterildalam tromol.
4. Plester dan gunting
5. Obat yang diperlukan sesuai terapi medik.
6. Piala ginjal
7. Bila perlu sarung tangan steril.
8. Kantung balutan kotor.
9. Alkohol 70%, NaCl 0.9%.
10. Pengalas.

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir disekeliling tempat tidur dan mengatur
posisi pasien sehingga luka mudah dirawat.

C.

Langkah-langkah :
1. Perawat. Mencuci tangan.
2. Melepaskan pembalut yang kotor, pakai pinset dan balutan
dimasukkan dalam kantung balutan kotor. Bekas-bekas
plester dibersihkan dengan alkohol.
3. Membersihkan sekitar luka dengan NaCl 0.9% luka
dibersihkan dengan kasa steril.
4. Membersihkan drain bagian luar dengan alkohol 70%.
5. Menarik drain bila perlu, dan drain digunting diatasnya
sepanjang yang diminta.

PROSEDUR

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA DENGAN DRAINAGE
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
6. Bila perlu drain diputar supaya cairan keluar lalu drain
ditutup kasa yang sudah digunting tengahnya.
7. Memberi obat terapi medik pada luka dan ditutup kasa
steril, lalu diplester.
8. Perawat mencuci tangan.
9. Merapikan pakaian pasien.
10. Merapikan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
11. Perawat mencuci tangan.
12. Mencatat prosedur yang telah dilakukan pada catatan
perawatan.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Perhatikan tehnik aseptik.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA DENGAN DECUBITUS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Membersihkan luka decubitus, melakukan necrotomi bila


perlu,memberikan obat, menutup luka serta memberi bantalan luka
decubitus.
1. Mencegah terjadinya perluasan luka.
2. Mencegah masuknya kotoran dan kuman ke dalam luka.
3. Mempercepat proses penyembuhan luka.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Ganti balut 1 set.
2. Necrotomi 1 set.
3. Gunting, plester.
4. Kasa/tupres steril dalam tromol.
5. Korentang steril.
6. H2O2 3%, NaCl 0.9%.
7. Spuit 10cc steril.
8. Obat-obatan yang diperlukan.
9. Alkohol 70%
10. Bantalan kapas/bantalan udara.
11. Kantong balutan kotor.
12. Sarung tangan 1 pasang.
13. Baju ruangan (skort).
14. Kapas lidi steril.

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir disekeliling tempat tidur.
3. Perawat mencuci tangan.

C.

Langkah-langkah :
1. Perawat. Memakai skort.
2. Mengatur posisi tidur pasien agar luka mudah dirawat.
3. Membebaskan pakaian pasien di daerah luka.
4. Perawat memakai sarung tangan.
5. Membuka set balutan dan meletakkan di dekat pasien.

PROSEDUR

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA DENGAN DECUBITUS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
6. Membuka balutan luka dan segera masukkan ke dalam
kantong balutan kotor.
7. Membersihkan bekas plester dengan alkohol.
8. Menyemprotkan H2O2 3% ke dalam luka samapi bersih.
9. Membilas dengan NaCl 0.9%.
10. Mengeringkan luka dengan kasa steril.
11. Melakukan nekrotomi dan bersihkan dengan NaCl 0.9%
k/p.
12. Memberikan obat ke dalam luka dengan rata.
13. Menutup luka dengan kasa steril dan bila perlu memakai
bantalan, lalu diplester.
14. Perawat melepaskan sarung tangan.
15. Merapikan pasien dan lingkungannya.
16. Melepaskan skort.
17. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada
tempatnya.
18. Perawat mencuci tangan.
19. Memperhatikan tehnik aseptic.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


tehnik aseptik.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGANGKAT JAHITAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Melepaskan jahitan satu persatu secara selang seling/seluruhnya


dengan menggunakan tehnik steril dan menutup luka.
Melaksanakan pengobatan sesuai dengan program pengobatan.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Set angkat jahitan steril.
2. Piala ginjal.
3. Kapas bulat.
4. Kassa/tupres dalam tromol kecil.
5. Korentang steril.
6. Alkohol 70%.
7. Betadine 10%
8. Kantong balutan kotor.
9. Pengalas.

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir disekeliling tempat tidur.
3. Membantu pasien dalam posisi sesuai kebutuhan,
sehingga luka mudah dirawat.
4. Perawat mencuci tangan.

C.

Langkah-langkah :
1. Memasang pengalas.
2. Meletakkan set angkat jahitan di dekat pasien atau di
daerah yang mudah dijangkau.
3. Membuka set angkat jahitan secara steril.
4. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan
dimasukkan kedalam kantong balutan kotor, bekas-bekas
plester dibersihkan dengan kapas alkohol.
5. Mendesinfeksi sekitar luka operasi dengan mengolesi luka
operasi dengan betadine solution 10%.

PROSEDUR

KEPERAWATAN
MENGANGKAT JAHITAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
6. Melepaskan jahitan satu persatu selang-seling dengan cara
menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik
sedikit keatas kemudian menggunting benang tepat
dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada
sisi lain yang tak simpul.
7. Mengolesi luka dan sekitanya dengan betadine solution
10%.
8. Menutup luka dengan kasa steril kering dan diplester.
9. Merapikan pasien dan lingkungannya.
10. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada
tempatnya.
11. Perawat mencuci tangan.
12. Mencatat pada catatan perawat.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


tehnik aseptik.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MERAWAT COLOSTOMY
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Membersihkan kolostomi dengan mengganti kantong kolostomi


secara berkala dan sesuai kebutuhan.
1. Menjaga kebersihan pasien.
2. Mencegah terjadinya infeksi dan iritasi.
3. Memberikan rasa nyaman.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A. Persiapan alat :
Colostomy bag atau cincin tumit.
Kapas sublimat / kapas basah.
Kapas kering / tissue.
Sarung tangan besih 1 pasang.
Kantong untuk balutan kotor.
Baju ruangan.
Gunting, plester.
Bengkok, 2 buah kantong plastik.
k/p obat desinfektan.
Set ganti baju.
Alkohol 70%.
PROSEDUR

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.
3. Mengatur posisi tidur pasien.

C.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Mendekatkan bengkok ke tubuh pasien.
4. Membuka colostomy bag kotor pakai alkohol dengan hatihati.
5. Meletakan colostomy dan kulit disekitar.
6. Mengeringkan kulit sekitar colostomy.
7. Menyesuaikan lubang colostomy bag dengan colostomy
stoma colostomy.

KEPERAWATAN
MERAWAT COLOSTOMY
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
8. Melakukan observasi terhadap kondisi kulit dan stoma.
9. Merekatkan / memasang colostomy bag dengan tepat
tanpa udara didalamnya.
10. Merapikan pasien.
11. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
12. Mencuci tangan.
13. Membuat laporan.
D.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


tehnik aseptik.

UNIT TERKAIT
Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKUKAN LAVEMENT COLOSTOMY
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memasukkan cairan tertentu sesuai program ke dalam saluran


pencernaan melalui colostomy.
Melaksanakan program pengobatan luka.
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan dan pengobatan.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Kanul khusus (Nelaton no.22 dari bahan karet).
2. Irigator.
3. Vaselin / jelly.
4. Sepasang sarung tangan.
5. Bengkok.
6. Cairan sesuai instruksi medik.
7. Kursi (jika kebutuhan di km).
8. Perlak untuk alas, pot sebanyak 2 buah (jika dilakukan
ditempat tidur).
9. Kapas dan alkohol 70%.
10. Handuk.
11. Baju ruangan.

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.
3. Mengatur posisi tidur pasien.
- di kamar tidur / kamar mandi : pasien duduk.
- di tempat tidur : posisi duduk.

C.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Membuka balutan colostomy.
4. Menyambung kanul dengan irigator.
5. Memakai sarung tangan.
6. Mengisi irigator dan mengosongkan udara slang.

KEPERAWATAN
MELAKUKAN LAVEMENT COLOSTOMY
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
7. Memberi vaselin / jelly pada kanul.
8. Memasukkan kanul ke dalam kolostomy kurang lebih 8 cm.
9. Tinggi irigator kurang lebih 30-45 dari stoma.
10. Mengalirkan air secara perlahan-lahan.
11. Pasien dianjurkan mengatur nafas panjang.
12. Mengeluarkan kanul.
13. Melepaskan sarung tangan.
14. 15 menit setelah irigasi pasien dimiringkan (sesuai lokasi
stoma) sehingga cairan / faeces mudah keluar.
15. Memperhatikan keluhan pasien.
16. Bila ada keluhan kram perut, pipa sementara di klem agar
pasien istirahat.
17. Membersihkan colostomy.
18. Menutup colostomy.
19. Merapikan pasien.
20. Membereskan alat dan membuang kotoran.
21. Melepaskan baju ruangan.
22. Mencuci tangan.
D.
UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Perhatikan tehnik aseptik.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGGANTI BALUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

Membersihkan luka, mengobati dan menutup kembali luka dengan


memperhatikan tehnik steril.
1. Mencegah masuknya kuman ke dalam luka.
2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Memberikan rasa nyaman dan aman pada pasien.

KEBIJAKAN
A.

B.

PROSEDUR

Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses


penyembuhan.
Memenuhi kebutuhan rasa nyaman.
Persiapan alat :
1. Set ganti steril (pinset anatomis, pinset chirurgi, gunting
lurus, kapas lidi, kassa, mangkok kecil, korentang).
2. Gunting balutan, plester, betadine, alkohol 70%, NaCl 0.9%
dan obat desinfektan (savlon), nerbekken, kain pembalut
secukupnya, obat luka secukupnya sesuai kebutuhan,
kantong plastik, pengalas.
Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Memasang pengalas.
4. Menyiapkan lingkungan pasien.
5. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
6. Membuka plester dg kapas alkohol, membuka balutan dg
pinset steril.
7. Memasukkan balutan kotor dalam bengkok atau kantong
plastik.
8. Mendekatkan bengkok ke tubuh pasien.
9. Membersihkan area luka dengan NaCl 0.9% kompres/oles
betadine sol 10% memakai pinset steril dari arah dalam
keluar.
10. Meletakkan pinset yang sudah dipakai pada bengkok.
11. Mengobservasi keadaan luka.
12. Memberi obat pada luka (misla bioplacenton).
13. Menutup luka dengan kasa steril dengan menggunakan
pinset steril dan jaga agar serat kasa tidak melekat pada
luka.
14. Memplester/membalut kasa steril.
15. Membuang kotoran ke tempat khusus (kantong plastik
merah : sampah medis).

KEPERAWATAN
MENGGANTI BALUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
16. Membereskan alat-alat dan dicuci kemudian disteril.
17. Mencuci tangan.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Perhatikan tehnik aseptik.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMASANG GURITA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Memakaikan gurita pada pasien yang memerlukan.


1. Sebagai penahan pada bagian yang luka atau sakit.
2. Mengistirahatkan bagian yang luka dan sakit.
3. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien.
Memenuhi kebutuhan rasa nyaman.
A.

Persiapan alat :
Gurita bersih 1 lembar.

B.

Persiapan pasien :
1. Memberitahu kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Memasang tabir sekeliling tempat tidur.

C.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membantu pasien dalam posisi tidur terlentang.
3. Membebaskan pakaian di daerah yang akan dipasang
gurita.
4. Meletakkan gurita di bawah badan sesuai kebutuhan.
5. Mengikat tali gurita dengan cukup kuat dan rapi.
6. Merapikan pasien dan lingkungannya.
7. Menulis pada catatan keperawatan.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENYIAPKAN PEMERIKSAAN KULTUR SENSIVITAS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu cara pengambilan bahan pemeriksaan baik berupa urine,


darah, guna pemeriksaan kuman dan uji sensivitas antibiotik dari
bahan tersebut.

TUJUAN

1. Diagnostik :
Mencari data pengkajian guna menegakkan diagnosa medis
dan keperawatan.
2. Terapi :
Mengevaluasi efisiensi tindakan atau terapi kedokteran /
keperawatan

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memenuhi kebutuhan pengobatan


penyembuhan diagnosis.

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Spuit steril 10cc 2 buah.
2. Alkohol 70% atau betadine.
3. Kasa steril.
4. Klem 1 buah.

B.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan dan mempersiapkan alat (botol kultur).
2. Memberitahu pasien.
3. Meminta pasien untuk meletakkan tangan dan pilih vena
yang baik untuk ditusuk.
4. Meletakkan torniquet diatas tempat penusukan.
5. Melihat dan palpasi vena dan bersihkan daerah tersebut
dengan alkohol 70% /betadine kemudian keringkan.
6. Menekan vena yang akan ditusuk dengan jari, kemudian
tusuk dibawahnya, masukan jarum kedalam vena.
7. Melepaskan torniquet.
8. Mengaspirasi spuit sampai didapat darah minimal 5cc.
9. Menarik jarum dan tekan daerah tusukan dengan kasa
steril selama 2-4 menit.
10. Memasukkan darah tersebut sebanyak 5cc ke dalam botol
kultur.

KEPERAWATAN
MENYIAPKAN PEMERIKSAAN KULTUR SENSIVITAS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
Kultur dan sensivitas urine :
A. Persiapn alat / bahan :
1. Spuit 10cc 2 buah.
2. Alkohol 70% atau betadine.
3. Kasa steril.
4. Sarung tangan steril.
5. Klem 1 buah.

UNIT TERKAIT

B.

Langkah langkah
1. Mengklem kateter urine kurang lebih 1 jam.
2. Mencuci tangan dan mempersiapkan alat.
3. Memakai sarung tangan.
4. Membersihkan ujung kateter dengan alkohol 70% atau
betadine.
5. Mengaslirasi urine sebanyak 10cc dengan spuit steril untuk
bahan kultur.
6. Membereskan alat-alat dan mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Tindakan ini dilakukan dengan tehnik steil.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

Penyuluhan kesehatan ialah suatu proses belajar yang ditujukan


kepada individu/keluarga untuk mengembangkan pengertian
tentang nilai kesehatan.
1. Merubah perilaku melalui proses belajar.
2. Mempercepat proses penyembuhan.
Memenuhi kebutuhan akan informasi.
A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Persiapan alat :
1. Perangkat lunak.
2. Perangkat keras.
B. Persiapan lingkungan :
1. Tempat duduk.
2. Jarak antara penyuluh dengan audian yang sesuai.
3. Ventilasi ruangan.
4. Pencahayaan yang baik.
5. Ruangan yang tenang, tidak bising.
C. Persiapan pasien :
Memberitahu pasien/keluarga/pengunjung.
D. Langkah-langkah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan.
2. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.
3. Memperkenalkan diri.
4. Menyebut materi penyuluhan.
5. Menyebut tujuan penyuluhan.
6. Melaksanakan penyuluhan sesuai kerangka acuan.
7. Memberi
kesempatan
bertanya
pada
pasien/keluarga/pengunjung.
8. Menyimpulkan materi penyuluhan.
9. Mengobservasi respon pasien/keluarga/pengunjung.
E. Hal yang perlu diperhatikan : perhatikan respon pasien.
Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
RANGE OF MOTION
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Penyuluhan Range of motion adalah segenap gerakan yang dalam


keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan.
Memelihara fungsi otot.
Memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.
Merangsang sirkulasi darah.
Mencegah kelainan bentuk.
Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
A.

Langkah langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Mengkaji keadaan pasien.
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
4. Melakukan pergerakan pada leher dan ekstermitas atas.
a. Menggerakkan flexi dan ekstensi pada leher.
b. Memutar kepala.
c. Menggerakkan flexi dan ekstensi dari bahu dan siku.
d. Memutar siku ke dalam keluar.
e. Menggerakkan pergelangan tangan dan kaki.
f. Mengerakkan jari-jari.
5. Melakukan pergerakan ekstermitas bawah
a. Menggerakkan flexi dan ekstensi dari lutut dan tumit.
b. Menggerakkan abducation dan rotasi dari pergelangan
kaki.
c. Menggerakkan flexi dan ekstensi dari pergelangan kaki.
d. Memutar pergelangan kaki.
6. Melakukan prosedur dengan tidak menimbulkan rasa sakit.
7. menciptakan rasa nyaman.
8. mencuci tangan.

B.

Hal yang perlu diperhatikan : perhatikan keselamatan pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENGUKUR SUHU
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Mengukur suhu badan pasien dengan termometer dilakukan di


ketiak, untuk pasien dewasa dan anak.

TUJUAN

Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan


keperawatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan fisiologis.


A.

B.

PROSEDUR

Persiapan alat :
1. Termometer dalam larutan desinfektan.
2. Bengkok
3. Buku catatan.
4. Alat tulis.
5. Mencuci termometer dan mengeringkan.
6. Meletakkan termometer dalam bengkok yang sudak diberi
alas.
7. Tissu.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
3. Membuka pakaian pasien, kalau perlu mengeringkan ketiak
dengan tissu.
4. Memasang termometer sehingga bagian reservoir tepat di
tengah ketiak.
5. Tidak memasang termometer pada :
Ketiak yang baru dikompres.
Ketiak yang luka.
6. Memastikan termometer menempel dikulit.
7. Menyilangkan tangan pasien di atas dada.
8. Mengangkat termometer setelah 10 menit.
9. Mencatat hasil pada buku.
10. Membereskan alat.
11. Perawat mencuci tangan.
12. Membuat grafik/curve pada lembaran status pasien dengan
tepat dan benar.

KEPERAWATAN
MENGUKUR SUHU
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Ketepatan hasil.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGHITUNG DENYUT NADI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Menghitung denyut nadi dengan meraba arteri.

TUJUAN

Mengetahui jumlah denyut nadi dalam 1 menit.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan fisiologis.


A.

Persiapan :
1. Arloji yang ada jarumnya dan detiknya.
2. Buku catatan.
3. Alat tulis.

B.

Langkah-langkah
1. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
2. Meletakkan 3 jari di tengah diatas arteri tertentu.
3. Menghitung jarum denyut nadi selama 15 menit kemudian
dikalikan 4.
4. Bila nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit.
5. Mengamati volume (keras/lemah denyutnya).
6. Mengamati irama (teratur/tidak).
7. Mencatat jumlah denyut nadi ke dalam buku catatan.
8. Bila perlu juga mencatat volume dan iramanya.
9. Mencuci tangan.
10. Membuat grafik/kurve pada pasien dengan tepat dan benar.

C.

Hal yang perlu diperhatikan :


Perhatikan ketepatan hasil.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENGHITUNG PERNAFASAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi)


dalam 1 menit.

TUJUAN

Menghitung jumlah pernafasan dalam 1 menit untuk mengetahui


keadaan umum pasien.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan fisiologis.


A.

Persiapan :
1. Arloji yang ada jarumnya dan detiknya.
2. Buku catatan.
3. Alat tulis.
4. K/P stetoskope.

B.

Langkah-langkah
1. Mencuci tangan.
2. Meletakkan tangan seperti menghitung denyut nadi.
3. Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada dada/perut
selama 1 menit.
4. Pasien tidak diajak bicara.
5. Mengamati kedalaman pernafasan.
6. Mengamati irama pernafasan.
7. Mencatat jumlah, kedalaman, irama dan bunyi.
8. Mencuci tangan.

C.

Hal yang perlu diperhatikan :


Perhatikan ketepatan hasil.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGUKUR TEKANAN DARAH
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.


Mengetahui tekanan darah pasien
Memenuhi kebutuhan fisiologis.
A.

PROSEDUR

Persiapan alat :
1. Mencuci tangan.
2. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
3. Menyingsingkan lengan baju pasien.
- Memasang manset 2,5 cm diatas foss cubiti.
4. Memasang manset tidak terlalu erat/terlalu longgar.
5. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset.
Menutup skrup balon karet.
Membuka kunci reser.
Meletakkan tensimeter harus diatas.
6. Meraba A, brancialis dengan 3 jari tengah.
7. Meletakkan bagian diafragma stetoscope tepat diatasnya
(bagian corong tertutup).
8. Memompa balon sehingga udara masuk ke dalam manset
detak arteri tidak terdengar lagi atau 30mmHg diatas nilai
sistolik.
9. Membuka skrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 23 mmHg per detik sambil melihat skala, mendengarkan
bunyi detak pertama (sistole) dan detak terakhir (distole).
10. Pada waktu melihat skala mata setinggi skala tersebut.
11. Bila hasilnya meragukan perlu diulang kembali (tunggu
30o).
12. Menurunkan air raksa sampai dengan 0 (nol) dan mengunci
reservoir.
13. Membuka pipa penghubung.
14. Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih
tertinggal didalam manset.
15. Menggulung manset dan memasukkan ke dalam
tensimeter.
16. Merapikan pasien.

KEPERAWATAN
MENGUKUR TEKANAN DARAH
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
17. Mencuci tangan.
18. mencetak pada lembar catatan yang ada.
19. membuat grafik/kurve pada lembaran status pasien dengan
tepat dan benar.
B.

UNIT TERKAIT

menggunakan waktu dengan efektif dan hemat energi.


Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Ketepatan alat.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN CAIRAN INFUS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

Memasukkan cairan/obat langsung ke dalam pembuluh darah vena


dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama, dengan
menggunakan infus set.
Sebagai tindakan pengobatan.
Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
A.

Persiapan alat :
1. Standar infus.
2. Cairan steril sesuai instruksi.
3. Set infus steril.
4. Jarum/wing reedle/abocath dengan nomor yang sesuai.
5. Bidai dan pembalut (k/p).
6. Tali pengikat (restrain).
7. Perlak.
8. Pengikat pembendung (tourniquet).
9. Kapas alkohol 70%.
10. Plester.
11. Gunting.
12. Piala ginjal.
13. Kasa.
14. Sarung tangan.
15. Povidone iodine (betadhine 10%).

B.

Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.

C.

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memeriksa etiket.
3. Menggantungkan botol infus.
4. Pengatur tetesan ditutup, jaraknya 2-4 cm dibawah
tempat tetesan.
5. Menusukkan set infus ke dalam botol infus.
6. Ruang tetesan diisi setengah (jangan sampai terendam).

PROSEDUR

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN CAIRAN INFUS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
7. Pengatur tetesan dibuka, hingga cairan sampai diujung
slang, bebaskan slang infus dari udara.
8. Menentukan lokasi pemasangan infus.
- Bila akan dilakukan di lengan pakaian atas dibuka.
- Bila di kaki pakaian bawah (celan panjang dibuka).
9. Meletakkan perlak kecil di bawah bagian yang akan
dipasang infus.
10. Meletakkan pembendungan.
11. Menghapus hama kulit yang akan diinfus.
12. Gunakan sarung tangan.
13. Menusukkan wingneedle/kateter abocath ke dalam vena
sedalam mungkin, setelah terlihat ada darah pada kateter.
14. Buka pembendung dan sambungkan dengan slang infus
dan pengatur tetesan infus dibuka.
15. Menilai ada/tidaknya pembengkakan.
16. Jarum ditambatkan dengan plester.
17. Daerah fungsi diberi betadine dan ditutup kasa steril dan
diplester.
18. Pasang bidai dan dibalut (k/p).
19. Retrain di pasang (k/p).
20. Mengatur tetesan salam satu menit sesuai intruksi.
21. Merapikan pasien.
22. Membereskan alat-alat.
23. Mencuci tangan.
24. Mencatat :
- Tanggal dan jam pemberian cairan.
- Macam cairan.
25. Mengobservasi obat.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan tehnik aseptic.
2. Perhatikan respon pasien.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERSIAPAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN
KURET DIKAMAR BERSALIN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

Adalah suatu upaya tindakan pada bidang ginecologi yang bersifat


emergency untuk membersihkan cavum uteri.
1. Menghentikan perdarahan.
2. Menegakkan diagnosa.

KEBIJAKAN

1. Pasien dapat berasal dari ruang rawat umu, bangsal


kebidanan.
2. Keadaan umum pasien baik.
3. Dapat dilakukan dalam 24 jam.

PROSEDUR

1. Ada program tindakan dokter.


2. Ada persetujuan dari pasien/keluarga yang ditulis pada
blangko persetujuan tindakan.
3. Pasien dipuasakan minimal 6 jam sebelum tindakan.
4. Kalau perlu pasien sudah disediakan darah/donor.
5. Memberitahukan ke petugas kamar bersalin.
6. Pasien diantar oleh petugas ruangan/poliklinik ke kamar
bersalin lengkap dengan statusnya.
7. Setelah selesai dilakukan tindakan, bila keadaan umum pasien
sudah baik petugas kamar bersalin memberitahu ruangan.
8. Petugas ruangan mengambil pasien dari ruang kamar bersalin.

UNIT TERKAIT

Ruang rawat terkait, kamar bersalin.


Kepala Obsgyn

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERSIAPAN PASIEN GINEKOLOGI ELEKTIF
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Adalah suatu upaya tindakan operatif bidang ginecologi yang


dipersiapkan terlebih dahulu karena tidak sifat emergencynya..

TUJUAN

1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang akan


dilakukan tindakan oepratif bidang ginecologi yang tidak
bersifa emergency.
2. Memberikan jaminan kesejahteraan bagi ibu dan anak.

KEBIJAKAN

1. Pasien gawat ginecologi yang perlu tindakan operasi.


2. Pelayanan persiapan operasi elektif ginecologi, pasien dapat
berasal dari ruang obstetri dan ruang rawat umum dapat
dilakukan setiap hari selama 24 jam.

PROSEDUR

1. Bersama dengan dokter memberikan blangko persetujuan


tindakan operasi dan pembiusan yang sudah disediakan.
2. Pasien dan keluarga dimotivasi tentang perawatan pre operasi.
3. Petugas bangsal mendaftarkan program operasi ke kamar
bedah.
4. Pasien dipuasakan minimal 6 jam.
5. Menjelang operasi, pasien dilakukan skeren dan lavemen.
6. Pasien dipakaikan baju operasi.
7. Dipasang infus dengan IV kateter no. 18
8. Dipasang dower cateter.
9. Pasien diantar petugas ruangan ke kamar operasi dengan
statusnya.

UNIT TERKAIT

Kamar bersalin, kamar operasi, bangsal terkait.


Kepala Obsgyn

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PELAYANAN PERSIAPAN PASIEN SECTIO CAESARIA ELEKTIF
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Serangkaian tindakan keperawatan untuk menyiapkan pasien yang


akan dilakukan tindakan operasi sectio caesaria.

TUJUAN

1. Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan dengan


cepat, tepat dan benar pada pasien yang akan dilakukan
sectio caesaria.
2. Memperlancar jalannya operasi.
3. Memberikan pelayanan sesuai dengan program medis.
4. Memberikan kepuasan pelayanan.

KEBIJAKAN

1. Semua pasien yang akan dilakukan tindakan operasi sectio


caesaria persiapan dilakukan di kamar bersalin.
2. Pelayanan dapat dilakukan setiap saat.

PROSEDUR

1. Ada persetujuan dari pasien/keluarganya secara tertulis pada


blangko yang telah disediakan.
2. Pasien dan keluarganya dimotivasi tentang perawatan pre
operasi.
3. Pasien dipuasakan minimal 6 jam.
4. Petugas kamar bersalin mendaftarkan program operasi ke
kamar bedah.
5. Petugas kamar bersalin memberitahu dokter spesialis anak
untuk program resusitasi bayi.
6. Menjelang operasi dilakukan sceren dan lavemen.
7. Pasien memakai baju operasi dari kamar bersalin.
8. Dipasang infus dengan IV cateter no. 18.
9. Pasien dipasang douwer cateter.
10. Petugas kamar bersalin menyiapkan resusitasi bayi.
11. Pasien dibawa ke kamar operasi oleh bidan untuk memberikan
asuhan keperawatan kepada neonatus yang dilahirkan.
12. Setelah selesai petugas kamar bersalin mengambil pasien ke
OK.

UNIT TERKAIT

Kamar bersalin, kamar operasi, ruang perinatologi


Kepala Obsgyn

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENERIMA PASIEN BARU DI KAMAR BERSALIN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Adalah suatu tindakan pertolongan pada kasus obstetri dan


ginecology yang dilakukan di kamar bersalin.

TUJUAN

1. Memberikan asuhan pada inpartu, partus, post partum.


2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang akan
dilakukan tindakan dikamar bersalin.
3. Memberikan pelayan dan asuhan keperawatan dalam
menanggulangi kegawatan pasien obstetri dan ginecologi.

KEBIJAKAN

1. Kamar bersalin merupakan kamar tindakan untuk pasien


kebidanan dan kandungan dengan peralatan canggih.
2. Petugas terdiri dari pelaksana kebidanan.
3. Bentuk pelayanan operatif, non opratif, normal.
4. Tersedia alat-alat emergency.
5. Dapat dilakukan 24 jam.
1.
2.
3.
4.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Pasien masuk dari poliklinik, UGD, Instalasi rawat inap.


Melakukan pemeriksaan dan penanganan.
Melaksanakan program therapi.
Menyiapkan, melaksanakan, membantu tindakan dengan
peralatan sesuai kasusnya.
5. Tindakan ditulis dibuku tindakan.
6. Pasien yang berasal dari UGD, poliklinik dipindahkan ke
ruangan sesuai yang dikehendaki.
7. Pasien yang berasal dari rawat inap setelah selesai tindakan
diambil oleh petugas ruangan dari mana pasien berasal.
Petugas kamar bersalin, rawat inap, UGD, poliklinik.
Kepala Obsgyn

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENCEGAH BAYI TERTUKAR
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Adalah serangkaian kegiatan untuk mencegah bayi tertukar.


Supaya bayi tidak tertukar.
Setiap bayi yang lahir di RS Slamet Riyadi segera diberikan
identitas bayi.
1. Setelah bayi lahir kedua telapak kaki bayi distempel pada
bantalan tinta di blangko diagnosa bayi yang telah diisi
identitas oleh petugas.
2. Beri gelang bayi warna merah untuk perempuan, warna biru
untuk laki-laki tuliskan : nama ibu, tanggal/jam lahir, berat
badan bayi, panjang badan bayi, jenis kelamin.
3. Pada box bayi berikan keterangan identitas bayi yang berisi :
- Nama ibu
- Tanggal/jam lahir bayi.
- Berat/panjang badan bayi.
- Jenis kelamin.
- Kelas dirawat.
- Nama dokter yang merawat.
- Cara bayi lahir.
- Dinas jaga kamar bersalin.
4. Sebelum dibawa ke kamar perinatologi bayi diperlihatkan
kepada keluarga.
5. Bayi diserahkan ke ruang perinatologi beserta identitasnya.
Kamar bersalin, ruang perinatologi.
Kepala Obsgyn

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PENGGUNAAN CARDIO TOCO GRAFI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

Suatu pemeriksaan kesejahteraan janin dengan alat yang dapat


merekam secara tertulis detak jantung janin, gerak janin, dan
kontraksi rahim.
Untuk memeriksa kesejahteraan janin.

KEBIJAKAN

1. Pemeriksaan ditujukan pada bayi resiko tinggi.


2. Pasien berasal dari kamar bersalin, poliklinik, atau kiriman dari
luar rumah sakit.

PROSEDUR

1. Pasien diberitahu tujuan pemeriksaan.


2. Pasien tidur terlentang.
3. Pasang kedua probe 1 dipasng di fundus, probe ke dua
dipasang dipunctum maksimum.
4. Tekan tombol on.
5. Tekan tombol zero untuk melihat heart rate dan toco.
6. Tekan call untuk membangunkan bayi.
7. Tekan tombol fn untuk, kemudian akan muncul f1 (heart rate
fastest).
8. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f2.
9. Tekan tombol fn sekali lagi muncul f3 = alarm dan pakai tanda
dan + untuk menaikkan dan menurunkan angka alarm.
10. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f4 = fetal heart.
11. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f6 = umur
pasien dan pakai tanda dan + untuk menaikkan dan
menurunkan umur.
12. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f7 = bulan dan
pakai tanda dan + untuk menaikkan dan menurunkan.
13. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f8 = jam dan
pakai tanda dan + untuk menaikkan dan menurunkan.
14. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f9 = jam dan
pakai tanda dan + untuk menaikkan dan menurunkan.
15. Tekan tombol fn sekali lagi untuk memunculkan f10 = menit
dan pakai tanda dan + untuk menaikkan dan menurunkan.

KEPERAWATAN
PENGGUNAAN INFANT WARMER
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Adalah suatu alat untuk menjaga bayi baru lahir tidak terjadi
hipotermi.
Menjaga supaya bayi yang baru lahir, tidak terjadi hipotermi.
1. Setiap bayi yang baru lahir di RS. Slamet Riyadi segera
ditempatkan di Infant Warmer selama 2 jam sebelum
ditempatkan di box bayi.
2. Bila diperlukan Infant Warmer dapat dibawa ke OK pada saat
operasi seksio sesaria.
1. Setiap akan dipakai / ada bayi yang akan lahir Infant Warmer
dihidupkan sesuai prosedur.
2. Persiapan :
- Sebelum alat dipergunakan, perhatikan suhu ruangan
disekitar warmer, yaitu antara 25o-30oC dan periksalah
sambungan daya (stop contanct), apakah mempunyai
grounding dan bertegangan stabil pada 220 VAC 50Hz.
- Apabila telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya baik
maka pengoperasian warmer dapat dilakukan.
3. Cara pemakaian :
- Sambungkan steker arde warmer pada stop kontak yang
telah diperiksa tadi, pastikan pemasangannya kuat dan
tidak mudah lepas.
- Tekan switch power yang ada di box panel pada posisi on
dan pastikan lampu indikator switch digital temperatur dan
timer menyala.
- Pilih temperatur kontrol warmer dengan cara memutar
temperatur selektor pada suhu yang diinginkan, tunggu
kira-kira 15 menit untuk melihat kestabilannya.
- Suhu warmer akan segera mencapai suhu yang telah
disetting dan itu dapat dilihat pada display termometer
digital pada kontrol box. Toleransi antara suhu setting
dengan termometer digital 0.5oC.

KEPERAWATAN
PENGGUNAAN INFANT WARMER
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
-

UNIT TERKAIT

Timer untuk mengetahui lamanya penanganan bayi serta


APGAR skor, maka pada timer ini dilengkapi audible signal
pada menit ke-1, 3, 5. Tekan tombol star untuk memulai
timer dan counter timer pada digital timer (2 digit kiri
menunjukkan menit dan 2 digit kanan menunjukkan detik).
Bila ingin menghentikan timer, tekan tombol stop, maka
timer akan berhenti pada counter terakhir yang
menunjukkan lama penanganan bayi. Bila ingin mengulang
kembali dari awal maka tekan reset, maka timer akan
kembali ke posisi 0.

Dokter anak
Ruang Perinatologi
Kamar operasi.
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI
NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

Tanggal terbit
PROSEDUR
TETAP

dr. Zen Ahyar


PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Suatu tindakan untuk memberikan perawatan pada luka episiotomi.


-

Memberi rasa nyaman.

Mempercepat penyembuhan luka.

Mencegah infeksi.
Dilakukan pada pasien post partum yang ada luka episiotomi.
A. Persiapan alat
1. Steril
Pinset anatomi.
Gunting lurus.
Kapas lidi.
Kasa steril.
Mangkok kecil.
Sufratul.
2. Tidak steril
Bengkok.
Kain pembalut.
Kapas lebak.
3. Air bersih untuk cebok
4. Sketsel
5. Pispot
B. Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.
3. Mengatur duduk dan posisi dorsal recumbent.

KEPERAWATAN
PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C. Langkah-langkah
1. Memasang sketsel.
2. Mencuci tangan.
3. Membuka pakaian bawah pasien, alas pantat, pispot
dipasang.
4. Mengatur posisi pasien dengan dorsal recumbent.
5. Membilas dengan larutan desinfektan.
6. Membersihkan luka dengan memakai pinset dan kapas
desinfektan dari arah atas ke bawah.
7. Kapas kotak dibuang pada tempatnya.
8. Meletakkan pinset yang sudah tidak steril dibengkok.
9. Menutup luka dengan sufratul.
10. Memasang kain pembalut.
11. Merapikan pasien.
12. Membersihkan dan mengembalikan peralatan ke tempat
semula.
UNIT TERKAIT

Rawat inap.
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA
NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

Tanggal terbit
PROSEDUR
TETAP

dr. Zen Ahyar


PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Suatu tindakan untuk membersihkan vulva.


-

Memberi rasa nyaman.


Mencegah infeksi.

1. Dilakukan pada pasien post partum.


2. Dilakukan pada pasien yang terpasang cateter.
A. Persiapan alat
Kapas savlon di tempatnya.
Pinset.
Handskun.
Bengkok.
Pispot.
Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.
3. Mengatur posisi tidur pasien dan posisi dorsal recumbent.

PROSEDUR

C. Langkah-langkah
1. Pasang sampiran / pintu ditutup.
2. Mencuci tangan.
3. Pakaian pasien bagian bawah dibuka.
4. Pengalas dan pispot dipasang dibawah pantat pasien.
5. Petugas memakai handskon.
6. Tangan kiri petugas membuka vulva dengan larutan
desinfektan.
7. Kapas savlon diambil dengan pinset kemudian bersihkan
vulva dari atas ke bawah, dilakukan beberapa kali sampai
bersih.
8. Kapa kotak dibuang dalam bengkok.
9. Pispot diangkat.
10. Setelah selesai pasien dirapikan dan posisinya diatur
kembali.
11. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

KEPERAWATAN
MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
UNIT TERKAIT

Rawat inap.
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN ISTIRAHAT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membantu pasien mengatur posisi tidur, lingkungan dan waktu


tidur.

TUJUAN

Memenuhi kebutuhan istirahat/tidur pasien sesuai dengan pola


tidur sebelum sakit.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur.


A.

PROSEDUR

B. Langkah-langkah :
Mengatur posisi yang nyaman.
Mengatur ventilasi dan pencahayaan yang sesuai.
Mencegah kebisingan suara.
Memperhatikan kebersihan lingkungan.
Mengatur pelaksanaan pengobatan/ tindakan keperawatan.
Mengatur kunjungan dokter (visite dokter).
Mencegah tamu di luar jam berkunjung.
8. Menyediakan bantuan tidur seperti : obat, makanan, buku
bacaan, musik
Observasi respon pasien.
C.

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
1. Memberitahu pasien saatnya istirahat / tidur.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Ketenangan lingkungan.
2. Respon pasien.

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN PINDAH DARI TEMPAT TIDUR
KE KURSI RODA DAN SEBALIKNYA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

dr. Zen Ahyar


Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk diatas kursi
bagi yang membutuhkan bantuan kursi roda.
1. Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan sendi.
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien.
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah ruangan.
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
A.

B.

PROSEDUR

C.

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
1. Alat : Kursi roda.
2. Pasien : memberitahu pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Langkah-langkah :
1. Meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat tidur.
2. Mengunci kursi roda dan membuka sandaran kaki.
3. Kedua kaki pasien digeser ke pinggir tempa tidur dan
dibantu untuk duduk dengan kaki terjuntai.
4. Perawat berdiri di depan pasien dengan kaki direntangkan.
5. Perawat meletakkan kedua tangan di bawah ketiak pasien
dengan jari-jari melebar menutupi bagian atas.
6. Pasien dibantu untuk berdiri.
7. Menganjurkan pasien membelakangi kursi roda.
8. Kedua tangan pasien memegang kedua tangan kursi roda,
kemudian pasien dibantu duduk diatas kursi roda.
9. Memasang kembali sandaran kaki dan meletakkan kaki
pasien diatas sandaran kaki.
10. Mencuci tangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Respon pasien.
2. Posisi penolong.

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN YANG DAPAT PINDAH SENDIRI
DARI TEMPAT TIDUR KE KERETA DORONG.
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda tanpa


mengangkat pasien.
1. Membantu mobilitas pasien untuk melatih otot dan sendi.
2. Memenuhi kebutuhan konsultasi dan pindah ruangan.
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
A. Persiapan alat :
Alat :
a. Kursi dorong yang sudah dialasi.
b. 1 buah bantal.
Pasien :
Membantu memberitahu pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan.
B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Letakkan kereta dorong merapat pada pinggir tempat tidur.
3. Mengunci roda kereta dorong.
4. Membantu pasien bergerak ke kereta dorong.
5. Menganjurkan pasien bergeser ke kereta dorong.
6. Menyelimuti pasien dengan rapi.
7. Perawat mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Keamanan pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN MENGANGKAT DARI TEMPAT TIDUR KE
KERETA DORONG.(oleh 2 / 3 orang perawat).
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memindahkan pasien yang tidak dapat / tidak boleh berjalan,


dilakukan dari tempat tidur ke kereta dorong.

TUJUAN

1. Mengurangi/menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan


keadaan fisik.
2. Memenuhi kebutuhan konsultasi / pindah ruangan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A. Persiapan alat :
Alat :
a. Kursi dorong yang sudah dialasi.
b. 1 buah bantal.
2. Pasien :
Membantu memberitahu pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan.
B.

PROSEDUR

Langkah-langkah :
1. Menempatkan kereta dorong.
2. Mendekatkan bagian kepala dorong ke bagian kaki tempat
tidur (melintang).
3. Mengunci kereta dorong.
4. Menggeser pasien ke tepi.
5. Mengangkat pasien.
6. perawat 1 di bagian kepala, tangan kiri menyokong kepala
dan memegang pangkal lengan.
7. Tangan kanan melalui atas dada pasien, memegang
tangan perawat 2 di bawah punggung.
8. Perawat 2 di bagian tengah kiri bawah pinggang pasien,
berpegangan dengan tangan kanan di bawah pangkal
paha.
9. Perawat 3 dibagian kaki, tangan kiri menyokong pada
bawah, tangan kanan pada betis.
10. Kedua tangan menyilang diatas dada.
11. Perawat 1 memberi aba-aba.
12. Bersama-sama mengangkat pasien.

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN MENGANGKAT DARI TEMPAT TIDUR KE
KERETA DORONG.(oleh 2 / 3 orang perawat).
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
Memberi posisi yang menyenangkan.
14. Perawat mencuci tangan.
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Keamanan pasien

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN POSISI SEMI FOWLER
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengatur posisi pasien setengah duduk


1.
2.
3.
4.

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Mengurangi sesak nafas.


Memberikan rasa nyaman.
Membantu memperlancar keluarnya cairan.
Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan.

Persiapan alat :
a. Bantal 1-5
b. Sandaran punggung.
B. Langkah-langkah :
1. Membantu pasien duduk.
2. Menyusun bantal, dengan sudut 30o-60o.
3. Perawat berdiri di sebelah kanan menghadap pasien.
4. Menganjurkan pasien untuk menekuk lutut.
5. Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan
kedua lengan.
6. Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan
tangan kiri di belakang punggung pasien.
7. Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke
belakang.
8. Bila pasien tidak dapat membantu :
- Dua perawat berdiri dikedua sisi tempat tidur.
- Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan
dibawah bahu dan 1 tangan dibawah pangkal paha,
saling berpegangan.
9. Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala dan
kedua tangan diatas perut.
10. salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama
mengangkat pasien ke atas.
11. Memberi posisi yang enak.
12. Perawat mencuci tangan.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMIRINGKAN PASIEN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengatur posisi pasien miring.


1. Memberikan rasa nyaman.
2. Membantu mempermudah tindakan
pemeriksaan dan pengobatan.

tindakan

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

Persiapan alat :
Bantal/guling

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
3. Perawat berdiri di depan perut pasien pada posisi yang
dituju.
4. Bantal digeser kesisi yang sama.
5. Tangan pasien yang berada didekat perawat dijauhkan dari
badan pasien.
6. Kaki pasien yang berlawanan disilang ke arah perawat.
7. Tangan perawat memegang bahu dan pinggul pasien
sambil menarik kearah perawat.
8. Pasien dibantu untuk tidur dalam sikap menyenangkan.
9. Perawat Mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

perawatan,

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI TENGKURAP
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mengatur posisi pasien berbaring dalam keadaan tengkurap.


Membantu pasien untuk memudahkan
tindakan pemeriksaan dan pengobatan.

tindakan

perawatan,

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
Menyiapkan alat yaitu 2 bantal (untuk kepala dan perut), 1
bantal untuk kaki.
B. Langkah-langkah :
1. Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.
2. 2 perawat berdiri di kedua sisi tempat tidur.
3. Mengangkat bantal kepala.
4. Menganjurkan pasien untuk bergerak ke kanan.
5. Memasang bantal pasien disamping perut sebelah kiri.
6. Memiringkan kepala ke sisi kiri.
7. Meletakkan lengan kiri berhimpit pada sisi tubuh.
8. Menekuk kaki kanan.
9. Menyilangkan lengan kanan melalui dada ke arah kiri.
10. Menekan kaki kanan ke tempat tidur.
11. Perawat membantu merubah posisi pasien ke posisi
tengkurap.
12. Mengatur lengan dalam posisi yang menyenangkan.
13. Memasang bantal tipis di kepala.
14. Membuka pintu dan jendela.
15. Perawat mencuci tangan.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI DORSAL RECUMBENT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membaringkan pasien dalam posisi terlentang dengan lutut ditekuk


dan telapak kaki menapak di tempat tidur, sedangkan kedua kaki
direnggangkan.

TUJUAN

1. Mempermudah tindakan pemeriksaan dan tindakan perawatan


pada daerah genetalia.
2. Mempermudah proses persalinan pada pasien yang akan
melahirkan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

Persiapan alat :
1. Memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
2. Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua
kaki.
3. Pasien memakai bantal di kepala.
4. Kedua telapak kaki tetap menapak di tempat tidur.
5. Kedua tangan pasien diletakkan ke arah kepala.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI NUNGGING
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membaringkan pasien dengan posisi menungging, kedua kaki di


tekuk dan dada menempel pada kasur.

TUJUAN

1. Mempermudah tindakan pemeriksaan daerah rectum dan


sigmoid.
2. Membantu merubah letak kepala janin pada posisi dengan
kehamilan sungsang.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
1. Memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
2. Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.
B. Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membantu pasien dalam posisi berlutut dengan kepala dan
dada menempel pada bantal.
3. Membantu pasien memutarkan muka ke salah satu sisi dan
kedua tangan disamping kepala.
4. Meluruskan punggung sehingga tahanan bukan terletak
pada siku dan lutut.
5. Paha tegak lurus dengan tempat tidur.
6. Perawat menunggui pasien selama posisi ini.
7. Perawat mencuci tangan.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
2. Privacy pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI LITOTOMI
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membaringkan pasien dengan posisi terlentang, dengan kedua


paha diangkat dan ditarik kearah perut, sedapat mungkin membuat
sudut 90o terhadap paha.

TUJUAN

1. Mempermudah
tindakan
pemeriksaan
dan
tindakan
keperawatan pada daerah genetalia.
2. Mempermudah proses persalinan.
3. Memudahkan pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A. Persiapan alat :
Memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.
B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan
ditekuk ke arah perut.
3. Tungaki bawh membuat sudut 90o terhadap paha.
4. karena sikap ini dipertahankan, maka dipergunakan alat
penahan kaki.
5. Perawat mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Respon pasien.
2. Privacy pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI SIMS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Membaringkan pasien dengan posisi miring, dan setengah


terlungkap untuk maksud tertentu.

TUJUAN

Membantu pasien untuk mempermudah tindakan pemeriksaan


rectum atau pemberitahuan huknah / obat-obatan lain melalui anus.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A. Persiapan alat :
Perawat mencuci tangan.
2. Memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan.
B.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Langkah-langkah :
1. Menutup pintu, jendela dan memasang sekat.
2. Menganjurkan pasien tidur setengah terlungkup ke arah sisi
kiri, tumpuan badan terletak pada tubuh bagian kiri.
3. Meletakkan lengan kiri pasien sejajar dengan punggung.
4. Perawat menekuk lutut badan dan menarik ke arah perut.
5. Perawat mencuci tangan.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI TRENDELENBERG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki.


Melancarkan peredaran darah ke otak.
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
A.

Persiapan :
Alat : 2 balok tempat tidur.
Pasien : menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien.

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain
memberi balok di bagian kaki tempat tidur.
2. Memberi posisi yang enak, kepala tanpa bantal, memasang
bantal penahan antara kepala dan tempat tidur.
3. Perawat mencuci tangan

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGATUR POSISI ANTI TRENDELENBERG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih tinggi rendah dari


kaki.
Melancarkan peredaran darah di daerah extremitas bawah.
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
A.

Persiapan :
a. Alat : 2 balok tempat tidur, bantal.
b. Pasien : menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien.

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mengangkat tempat tidur bagian kepala, lalu
perawat lain meletakkan balok di bawah kaki tempat tidur.
2. memasang bantal penahan antara kepala dan tempat tidur.
3. Perawat mencuci tangan

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN LATIHAN ROM PASIF
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Melatih dan membantu pasien yang tirah baring untuk melakukan


pergerakan otot dan sendi extremitas sesuai dengan ROM.

TUJUAN

1. Mempertahankan RCM
2. Mencegah terjadinya kontraktur

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.


A.

dan

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membantu pasien dalam posisi tidur terlentang.
3. Melatih pergerakan otot dan sendi pada kedua lengan, siku
pergelangan tangan kiri dan jari secara bergantian dengan
gerakan normal.
4. Merapikan pasien dan lingkungan.
5. Perawat mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2. Memasang sekat di sekeliling tempat tidur.

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBANTU PASIEN DALAM ROM AKTIF
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Melatih dan membantu pasien untuk duduk, berdiri, berjalan dan


kembali lagi ke tempat tidur sesuai kemampuan.
Mengambalikan fungsi mobilisasi pasien.
Membantu kegiatan gerak dan kegiatan jasmani.
A.

Persiapan pasien :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan.

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Melatih pasien berbaring duduk sampai duduk di tempat
tidur.
3. Melatih pasien duduk di pinggir tempat tidur.
4. Membantu pasien duduk di kursi.
5. Melatih pasien berdiri, jalan sesuai dengan kemampuan.
6. Pasien dibantu kembali naik ke tempat tidur.
7. Mengobservasi tensi, nadi, pernafasan dan keluhan pasien.
8. Perawat mencuci tangan.
9. Menulis dalam catatan keperawatan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENDAMPINGI PASIEN DALAM KEADAAN TERMINAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberi perawatan khusus kepada pasien dalam keadaan


terminal (dalam keadaan sakaratul maut).

TUJUAN

1. Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada pasien dan


keluarga.
2. Memberi ketenangan dan kesan yang baik kepada pasien lain
di sekitarnya.
3. Memberikan kesejahteraan rohani pada keluarga sesuai
agamanya.

KEBIJAKAN

Kebutuhan spiritual pasien terpenuhi.

PROSEDUR

1. Mengamati tanda-tanda pasien kritis.


2. Menyarankan agar keluarga menunggu.
3. Memberikan perawatan khusus
Pasien dipindahkan ke kamar yang tersendiri atau disudut
kamar dan dilindungi dengan sketsel.
4. Memberikan rasa nyaman kepada pasien antara lain dengan :
Membetulkan letak pasien.
Membasahi bibir pasien.
Mengeringkan keringat kalau perlu pakaian diganti.
Mengobservasi keadaan pasien.
Memberikan obat sesuai instruksi dokter.
5. Memberikan dorongan mental :
Memberikan kekuatan mental/iman dan kepercayaan.
Memberikan harapan akan kehidupan kekal.
Mengucapkan doa singkat dan memberikan kesempatan
bertobat pada pasien (sesuai agamanya).
6. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien tentang
keadaan pasien, memberikan dukungan dan ketenangan.
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Empaty

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MERAWAT JENAZAH
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memberi perawatan khusus kepada pasien yang meninggal.


1. Memandikan dan merapikan jenazah.
2. Memberi rasa puas kepada keluarga pasien.
Kebutuhan spiritual pasien terpenuhi.
A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Persiapan pasien :
1. Sama sepeti untuk memandikan pasien di tambah skorf.
2. Pakaian jenazah sesuai dengan kepercayaan pasien.
3. Kapas 100gr, pinset, skorf, piala ginjal.
4. Kereta jenazah.
5. Surat keterangan meninggal.
B. Persiapan pasien :
Memberitahukan kepada keluarga mengenai prosedur yang
akan dilakukan.
C. Langkah-langkah :
1. Melepaskan alat perawatan yang akan digunakan oleh
jenazah, misalnya : kateter, infus, pipa lambung.
2. Melepaskan perhiasan yang dipakai jenazah, dan diberikan
kepada keluarganya (bila memakai).
3. Memandikan jenazah sama dengan memandikan pasien.
4. Memakaikan baju yang sudah tersedia (sesuai
kepercayaan).
5. Mata dan mulut diusahakan tertutup, telinga serta rectum
disumbat dengan kapas.
6. Tangan dilipat sesuai dengan agamanya.
7. Membuat surat keterangan kematian, serah terima.
8. Memberitahu petugas kamar jenazah, untuk mengambil
jenazah setelah 2 jam.
9. Melakukan serah terima jenazah dan surat kematian
dengan petugas kamar jenazah.
D. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Perhatikan respon keluarga.
2. Bersikap empaty.
Rawat inap
Rawat jalan (UGD)
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN BERKABUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mendampingi pasien yang dalam keadaan berkabung sampai


dapat menerima kenyataan.
1. Memenuhi kebutuhan emosional pasien.
2. Mencegah terjadinya tindakan merusak diri.
Kebutuhan emosional pasien terpenuhi.
A.

Langkah-langkah :
1. Ciptakan suasana yang aman sehingga pasien bebas
mengungkapkan perasaannya.
2. Ciptakan hubungan saling percaya.
3. Perhatikan intake / output.
4. Perhatikan keseimbangan antara istirahat dan aktifitas.
5. Beri kesempatan pada pasien untuk melalui beberapa
tahapan dari grieving.
6. Cegah tindakan klien yang cenderung bertindak destruktif,
merusak diri dalam mengatasi kecemasannya.
7. Bantu pasien dalam menerima kenyataan akan kehilangan.
8. Dorong pasien dalam mengidentifikasi reaksi kehilangan.
9. Memperhatikan reaksi pasien dan keluarga.

B.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Bersikap empaty.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan (UGD)
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENYIAPKAN LINGKUNGAN TERAPI KELOMPOK
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Menyiapkan ruangan dan pasien untuk melakukan terapi kelompok.

TUJUAN

Pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pasien lain,


serta dapat mengungkapkan perasaanya tanpa rasa terpaksa dan
khawatir.

KEBIJAKAN

Kebutuhan emosional pasien terpenuhi.


A.

Langkah-langkah :
1. Mengidentifikasi tujuan dari terapi kelompok.
2. Menyiapkan ruangan beserta perlengkapannya.
3. Menyiapkan pasien dengan mengajak pasien hadir dalam
ruangan yang telah disiapkan.
4. Menjelaskan tujuan dan terapi kelompok pada pasien.
5. Mendorong/memotivasi pasien untuk mengungkapkan
perasaannya.
6. Mengobservasi sikap dan tingkah laku pasien selama terapi
kelompok
7. Mencatat hal-hal yang perlu selama mengikuti terapi
kelompok
8. Mengidentifikasi pasien selama mengikuti terapi kelompok.

B.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN KRONIK, AKUT, DAN
TERMINAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN
1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

Melakukan pendekatan dan mendampingi pasien yang menderita


penyakit kronik, akut dan terminal.
1. Pasien patuh terhadap program pengobatan.
2. Pasien mampu beradaptasi dengan keadaan penyakitnya.
3. Mencegah perilaku menarik diri.
Kebutuhan emosional pasien terpenuhi.
A.

PROSEDUR

B.

UNIT TERKAIT

Langkah-langkah :
1. Memenuhi pasien/keluarga.
2. Ciptakan lingkungan yang aman.
3. Hindari pasien dari perilaku menyendiri/menarik diri.
4. Observasi pasien/keluarga tentang reaksi psikologik.
5. Bantu pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaan
terhadap sakit dan dirawat.
6. Bantu menjaga pasien keseimbangan nutrisi.
7. Bantu pasien dalam menggunakan obat-obatan.
8. Bantu pasien dalam beradaptasi seperti pada keadaan
sebelum sakit (menggunakan koping yang biasa dipakai)
9. Maksimalkan pasien untuk tidak tergantung kelemahannya.
10. Tingkatkan harga diri pasien.
11. Bantu pasien untuk menggunakan waktu rekreasi dan
sosialisasi sesuai dengan kemampuan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKUKAN PENDEKATAN PADA PASIEN DENGAN
KECEMASAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN
1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Mendampingi pasien yang dalam keadaan cemas, serta membantu


mengatasi kecemasan pasien.
pasien mampu menanggulangi kecemasannya.
Kebutuhan emosional pasien terpenuhi.
A.

Langkah-langkah :
1. Membantu pasien dan ciptakan hubungan antar pribadi.
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
3. Ciptakan keseimbangan antara istirahat, tidur, aktifitas dan
pengobatan.
4. Tingkatkan pemahaman tentang stres yang timbul dan cara
menghadapinya.
5. Observasi perilaku pasien/keluarga sehubungan dengan
sakit dan dirawat.
6. Bantu pasien menggunakan cara pemecahan masalah
yang konstruktif.
7. Tingkatkan pasien dalam pemahaman harga diri.

B.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
KOMUNIKASI SECARA LANGSUNG / LISAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Suatu proses penyampaian informasi secara langsung (bertatap


muka) dari penyampai berita kepada pendengar.
Agar informasi dapat diterima dengan jelas.
Pelayanan keperawatan dapat berjalan efektif, efisien.
A.

PROSEDUR
B.

UNIT TERKAIT

Langkah-langkah :
1. Memanggil nama pasien dengan benar.
2. Menyampaikan informasi yang dimaksud dengan jelas.
3. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana.
5. Sampaikan informasi secara jelas, lengkap dan tepat.
6. Mengkaji ulang / mengobservasi respon pasif.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Suatu proses penyampaian informasi secara tertulis atau dengan


media.
Agar informasi dapat diterima dengan jelas.
Memenuhi kebutuhan komunikasi.
A.

PROSEDUR
B.

UNIT TERKAIT

Langkah-langkah :
1. Menuliskan informasi secara jelas, langsung dan tepat.
2. Waktu, efektif dan efisien.
3. Menggunakan tulisan secara jelas dan mudah dibaca.
4. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI DENGAN ISYARAT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Suatu proses penyampaian informasi kepada penerima informasi


dengan bahasa non verbal.

TUJUAN

Agar informasi dapat diterima dengan jelas, terutama pada klien


yang mengalamai gangguan pendengaran.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan komunikasi.


A.

PROSEDUR

B.

UNIT TERKAIT

Langkah-langkah :
1. Mengucapkan salam (mimik wajah dengan senyum) dan
mengajak berjabat tangan.
2. Mempertahankan
kontak
mata
dengan
posisi
berhadapan.
3. Berkomunikasi dengan bahasa tubuh yang jelas.
4. Gerak bibir yang jelas, ekspresi wajah, dan gerakan
anggota tubuh, misalnya : gerakan tangan, anggukan
kepala.
5. Sampaikan informasi dengan efektif dan efisien.
6. Pertahankan sikap terbuka dengan misalnya tidak melipat
tangan di atas dada, tidak menyilangkan kaki.
7. Duduk posisi duduk terapist cenderung ke arah klien.
8. Melibatkan keluarga saat komunikasi berlangsung.
9. Meminta klien mengulangi kembali informasi yang telah
disampaikan sesuai dengan bahasanya (dengan gerakan
tubuh/tulisan).
10. Berikan reinforcement atas kemampuannya.
11. Berpamitan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGUKUR TINGGI BADAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Mengukur tinggi badan dengan menggunakan pengukuran tinggi


badan.

TUJUAN

1. Mengetahui tinggi badan, perkembangan tinggi badan pasien.


2. Membantu menentukan gizi, diet dan lain-lain.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan fisiologis.


A.

Persiapan alat :
1. Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
2. Menyediakan alat pengukur tinggi badan / centimeter dan
penggaris segitiga siku-siku, serta alat tulis.

B.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Pada pasien yang dapat berdiri :
- Memakai alakt pengukur khusus.
3. Pada pasien yang tidak dapat berdiri :
- Dengan centimeter dan segitiga siku-siku.
4. Mencatat tinggi badan.
5. Membereskan alat.
6. Perawat mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Ketepatan alat

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENIMBANG PASIEN DEWASA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan


badan.

TUJUAN

1. Mengetahui berat badan, perkembangan berat badan pasien.


2. Membantu menentukan pengobatan, diet dan lain-lain.

KEBIJAKAN

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis


2. Pelayanan akurat.
A.

PENANGGUNG
JAWAB

akan

B.

Langkah-langkah :
1. Mengatur timbangan sehingga jarum menunjuk angka nol
dan seimbang.
2. Menganjurkan pasien berdiri di atas timbangan tanpa
sepatu / sandal, pakaian jaket.
3. Membeca berat badan.
4. Mencatat hasilnya.
5. Membereskan alat yang dipakai.
6. Perawat mencuci tangan.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Ketepatan alat

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
1. Menyediakan timbangan, kertas dan alat tulis.
2. Memberitahu pasien tentang prosedur yang
dilakukan.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN KOMPRES ES
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

dr. Zen Ahyar


Memberikan kompres es dingin kepada pasien yang memerlukan
dengan menggunakan kirbat yang telah diisi dengan potongan es.
1. Membantu menurunkan suhu tubuh.
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
3. Membantu mengurangi pendarahan.
4. Membatasi daerah peradangan.
Memenuhi kebutuhan fisiologis.
Memenuhi kebutuhan rasa nyaman..
A. Persiapan alat :
1. Kirbat es/es kap.
2. Sarung kirbat es/es kap.
3. Kom berisi potongan es.
B. Langkah-langkah :
1. Memeriksa kirbat es/es kap dan tutupnya apakah
bocor/tidak.
2. Mengisi kirbat es/es kap - 2/3 bagian dengan potongan
es.
3. Mengeluarkan udara seluruhnya dan menutup kirbat es/es
kap.
4. Meletakkan kirbat es pada tempatnya (axilla/lipat paha atau
kepala/leher).
5. Mengobservasi reaksi yang timbul pada pasien :
kemerahan pada kulit, bercak-bercak biru extermitas,
pucat/mati rasa.
6. Memeriksakan suhu pasien.
7. Mengisi kembali bila es sudah mencair.
8. Membersihkan kirbat es dengan lap lysol dikeringkan diberi
bedak dan potongan kertas.
9. Mengembalikan pada tempatnya.
10. Mencuci tangan.
C. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Respon pasien
Rawat inap
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN KOMPRES PANAS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Memberikan rasa hangat dengan menggunakan cairan atau alat


yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
1. Memperlancar sirkulasi darah.
2. Mengurangi rasa sakit.
3. Memperlancar pengeluaran cairan (exudat).
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis.
2. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman..
A. Persiapan alat :
Kantong air panas.
Kom berisi air panas.
Sarung kantong air panas.
B.

Langkah-langkah :
1. Mengisi kantong air panas 1/3 bagian.
2. Mengeluarkan udara dari kantong air panas.
3. Memeriksa apakah kantong air panas bocor.
4. Memasang sarung kantong air panas.
5. Memberikan kantong air panas diperut/dikaki.
6. Tidak langsung di atas kulit.
7. Mengganti bila air panas sudah dingin.
8. Memperhatikan kulit jangan sampai terbakar.
9. Membereskan :
- Kantong air panas dikosongkan.
- Di gantung terbalik.
- Menyimpan pada tempatnya.

C.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


Respon pasien

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Rawat inap
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MULUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan


selanjutnya di telan.

TUJUAN

Memberikan obat kepada pasein melalui mulut secara tepat dan


benar sesuai dengan program pengobatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A. Persiapan alat :
Obat-obatan (prive/RS).
Gelas obat.
Daftar obat.
Tempat obat.
B.

PROSEDUR

Langkah-langkah :
1. Membagi obat di tempat obat :
Mencuci tangan.
Membaca instruksi pada daftar obat.
Mengambil obat (prive).
- Menyiapkan obat dengan tepat menurut daftar obat
(obat masih dalam kemasan/pembungkus).
- Menyiapkan obat cair beserta gelas obat.
2. Membagi obat ke pasien :
Mencuci tangan.
Mengambil daftar obat dan obat kemudian diteliti
kembali, sambil membuka pembungkus obat.
Menuangkan obat cair ke dalam gelas obat, jaga
kebersihan etiket obat.
Membawa obat dan daftar obat ke pasien sambil
mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama
pada daftar obat.
Memastikan pasien dengan benar, memanggil nama
pasien sesuai dengan nama daftar obat.
Memberi obat satu persatu ke pasien sambil menunggu
pasien selesai minum.

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MULUT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
C.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Respon pasien
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT MELALUI KULIT
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memberikan obat kepada pasien melalui kulit.


Memberikan obat kepada pasien melalui kulit sesuai dengan
kebutuhan.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Persiapan alat :
1. Obat yang diperlukan, misal : salep/obat cairan dan
powder.
2. Kapas lidi steril.
3. Bengkok
B. Persiapan pasien :
1. Membantu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir di sekeliling tempat tidur.
C. Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membersihkan kulit dengan kasa steril.
3. Mengoleskan kulit dengan salep/obat cair/powder.
4. Merapikan pasien dan lingkungannya.
5. Perawat mencuci tangan.
6. Memperhatikan respon pasien.
D. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Tepat dosis.
2. Respon pasien
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskan ke dalam


hidung.

TUJUAN

Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program


pengobatan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Obat yang sudah ditentukan.
2. K / p pipiet.
3. Kapas / tisue
4. Bengkok.

B.

Persiapan pasien:
1. Membantu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir di sekeliling tempat tidur.

C.

Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Pasien diberi sikap berbaring tengadah dengan kepala
lebih rendah dari bahu.
Misal : - bahu diganjal bantal.
- kepala tergantung di pinggir.
- tempat tidur di sokong oleh satu tangan perawat.
3. Mengisi pipet dengan obat yang sudah ditentukan.
4. Menetesi hidung.
5. Menetesi obat ke dalam lubang hidung sesuai dengan
dosis yang ditentukan.
6. Pasien dianjurkan untuk tengadah atau berbaring 5-10
menit supaya obat tidak mengalir keluar.
7. Membersihkan tetesan obat dengan kapas/tisue.
8. Merapikan dan mengembalikan alat pada tempatnya.
9. perawat mencuci tangan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Respon pasien

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

dr. Zen Ahyar


Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskan ke lubang
telinga.
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program
pengobatan.
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
penyembuhan.
A. Persiapan alat :
Handuk.
Kapas bulat.
Obat tetes yang sudah disiapkan dan ditentukan.
Kapas lidi steril.
Korentang.
Bengkok.
B. Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
2. Membantu pasien dalam posisi tidur miring, telinga yang
sakit mengarah ke atas.
3. Meletakkan handuk di bawah bahu pasien.
4. Memberihkan liang telinga dengan lidi kapas.
5. Mengisi pipet dengan obat yang telah ditentukan.
6. Menarik daun telinga pasien dan diangkat keatas dengan
hati-hati.
7. Menetesi obat melalui sisi atau liang telinga sesuai dosis
yang ditentukan.
8. Membersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat.
9. Merapikan pasien dan lingkungannya.
10. Membersihkan alat-alat dan mengembalikannya ke tempat
semula.
11. Perawat cuci tangan.
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Tepat dosis.
2. Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT SUBLINGUAL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat untuk pasien melalui mulut diletakkan dibawah


lidah sampai larut semuanya.

TUJUAN

Memberikan obat kepada pasien secara tepat dan benar, sesuai


dengan program pengobatan.

KEBIJAKAN

1. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses


penyembuhan.
2. Pelayanan pasien efektif dan tepat.
A.

Persiapan alat :
- Obat yang telah ditentukan dalam tempatnya.

B.

Perawat :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tentang
pemberian obat.

C.

Langkah-langkah
1. Memberikan obat kepada pasien.
2. Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian
bawah lidah, hingga larut seluruhnya.
3. Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak
minum dan berbicara selama obat belum larut seluruhnya.

D.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Respon pasien.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT TETES MATA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya secara


lokal pada mata pasien.

TUJUAN

Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program


pengobatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Persiapan alat :
1. Bengkok.
2. Kapas.
3. Obat tetes yang sudh ditentukan.
4. K/P pipet.
B. Persiapan pasien :
- Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan.
C. Langkah-langkah
1. Perawat mencuci tangan.
2. Sikap pasien duduk atau tidur terlentang dengan kepala
ditengadahkan.
3. Membuka kelopak mata bawah dengan telunjuk jari kiri.
4. Meneteskan obat mata pada permukaan kunjungtiva
kelopak mata bawah.
5. Membersihkan air mata yang keluar dengan kapas.
6. Membereskan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
7. Perawat mencuci tangan.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Tepat dosis.
2. Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT PER VAGINA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Memberikan obat tertentu ke dalam lubang kemaluan (vagina).


Melaksanakan tindakan pengobatan melalui pemberian obat
kedalam vagina dengan tepat dan benar sesuai dengan program
pengobatan.
Pelayanan pasein efektif dan tepat.
A. Persiapan alat :
1. Suppositoria vagina.
2. Sarung tangan.
3. Handuk bawah/pengalas.
4. Bengkok.
5. Kertas kloset.
B. Persiapan pasien :
1. Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
Pasang pengalas.
Menyiapkan lingkungan.
Membuka pakaian bawah, menutupi dengan handuk.
Memberi posisi dorsal recumbent.
C. Langkah-langkah
1. Membuka pembungkus suppositoria.
2. Menggunakan sarung tangan.
3. K/P melumasi suppositoria tipis-tipis.
4. Membuka labia agar tampak meatus vagina.
5. Memasukkan suppositoria kedalam liang vagina kurang
lebih 8-10cm atau sedalam mungkin.
6. Mengeluarkan jari tangan dan membuka sarung tangan.
7. Memberikan posisi supine selama 5-10 menit, meninggikan
pinggul dengan satu bantal.
8. Mencuci tangan.
9. Memperhatikan reaksi pasien.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Tepat dosis.
2. Respon pasien.

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN OBAT PERRECTAL / ANUS
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat atau cairan tertentu melalui anus (rectum)


pasien.

TUJUAN

Memberikan obat melalui rectum dengan tepat dan benar sesuai


program pengobatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Obat yang diperlukan.
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Pengalas.
B. Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Memasang tabir di sekeliling tempat tidur.
C. Langkah-langkah
1. Pasang pengalas.
2. Menawarkan pasien untuk buang air kecil/buang air besar.
3. Membebaskan pakaian bawah.
4. Meletakkan piala ginjal dibawah anus.
5. Perawat memakai sarung tangan.
6. Memasukkan obat ke dalam rectum sambil menyuruh
pasien menarik nafas panjang, selama 20 menit pasien
istirahat berbaring.
7. Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada bengkok.
8. Merapihkan pakaian pasien dan lingkungannya.
9. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
10. Perawat mencuci tangan.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Tepat dosis.
Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MENYIAPKAN OBAT DARI VIAL/FLACON
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memindahkan cairan obat dari vial/flacon ke dalam spuit, dan


mengeluarkan udara dari spuit.
Menyiapkan obat injeksi sampai keadaan siap disuntikkan.
Pelayanan pasien efektif dan tepat
A.

Langkah-langkah :
1. Buka tutup mantel.
2. Desinfektan tutup karet.
3. Hisap udara ke dalam spuit cairan yang akan dihisap.
4. Tusukkan jarum tegak lurus ke tengah karet penutup.
5. Suntikkan udara ke dalam vial.
6. Balikkan vial, sementara pegang spuit dan pluger.
7. Isi obat ke dalam spuit.
8. Tarik jarum dengan menarik barrel.
9. Keluarkan udara dari spuit.
10. Tutup jarum
11. Mencocokkan kembali obat dan dosisnya.

B.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Teliti

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Memindahkan cairan obat dari ampul ke dalam spuit, dan


mengeluarkan udara dari spuit.
Menyiapkan obat injeksi sampai keadaan siap disuntikkan.
Pelayanan pasien efektif dan tepat
A.

PROSEDUR

Langkah-langkah :
1. Ketok perlahan-lahan dengan ujung jari pada ujung
ampul.
Letakkan kapas alkohol disekitar leher ampul.
Patahkan leher ampul.
Hisap obat dari ampul.
Tarik jarum dari ampul.
Keluarkan udara.
Tutup jarum.
Mencocokkan kembali obat dan dosisnya.
B.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Teliti
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN SUB KUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan


pada lengan atas sebelah luar, pada bagian luar daerah dada dan
ditempat lain yang dianggap perlu.

TUJUAN

Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit dengan tepat dan


benar sesuai program pengobatan.

KEBIJAKAN

Pelayanan pasien efektif dan tepat.


A.

PROSEDUR

Persiapan alat :
1. Spuit dan jarum steril.
2. Kapas alkohol 70%.
3. Obat-obat suntikan.
4. Bengkok.
5. Sarung tangan (kasus infeksius / menular).
B. Persiapan pasien:
1. Mengidentifikasi pasien.
2. Mengkaji riwayat alergi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Menyiapkan lingkungan.
C. Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan untuk kasus infeksius / menular.
3. Menyiapkan obat.
4. Mengidentifikasi lokasi suntikan.
5. Menusukkan jarum dengan posisi sudut 45 o
6. Melakukan aspirasi.
7. Memasukkan obat perlahan-lahan
8. Mencabut jarum.
9. Melakukan massage di daerah tusukan untuk obat-obat
tertentu.
10. Membereskan alat-alat.
11. Mencuci tangan.
12. Mengobservasi reaksi obat.

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN SUB KUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Tepat lokasi suntikan.
3. Tehnik aseptik.
4. Respon pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA KUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit yang


dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atau ditempat lain
yang dianggap perlu.

TUJUAN

1. Melaksanakan uji coba obat tertentu.


2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat
dilakukan dengan cara suntikan intra kutan.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
(mis : tuberculin test).

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Jarum streil.
2. Spuit steril.
3. Kapas alkohol 70%.
4. Alat tulis.
5. Obat-obat injeksi.
6. Kartu obat.
7. Piala ginjal.
8. Sarung tangan (untuk kasus infeksius/menular).
B. Persiapan pasien:
1. Mengidentifikasi pasien.
2. Mengkaji riwayat alergi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Menyiapkan lingkungan.
5. Mengobservasi reaksi pasien.
C. Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan (untuk kasus infeksius / menular).
3. Menentukan lokasi tusukan.
4. Menghapus hama lokasi tusukan.
5.
Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15 o
6. Memasukkan obat perlahan-lahan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA KUTAN
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
7. Mencabut jarum.
8. Tidak dilakukan pengurutan.
9. Lingkari batas pinggir gelembung dengan pen/alat tulis
(skin test, test tuberkulin).
10. Membereskan alat-alat.
11. Mencuci tangan.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Tepat lokasi suntikan.
3. Tehnik aseptik.
4. Respon pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA MUSKULAR
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar

PENGERTIAN

Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot,


dilakukan pada otot pangkal lengan, otot paha bagian luar (yaitu
1/3 tengah paha sebelah luar), atau pada otot pantat (1/3 bagian
atas dari spina illiaca anterior superior atau s.i.a.s sampai
cogsigeus).

TUJUAN

Memberikan obat melalui suntikan ke jaringan otot secara tepat


dan benar sesuai program pengobatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Jarum streil dan Spuit steril.
2. Kapas alkohol 70%.
3. Obat-obat injeksi.
4. Bengkok.
5. Sarung tangan (untuk kasus infeksius/menular).
B. Persiapan pasien:
1. Mengidentifikasi pasien.
2. Mengkaji riwayat alergi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Menyiapkan lingkungan.
5. Mengobservasi reaksi pasien.
C. Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan (untuk kasus infeksius / menular).
3. Menyiapkan dosis.
4. Menentukan lokasi tusukan.
5. Menghambat hama lokasi tusukan.
6.
Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 90 o
7. Melakukan aspirasi.
8. Memasukkan obat perlahan-lahan.
9. Mencabut jarum.
10. Melakukan pengurutan.
11. Membereskan alat-alat.
12. Mencuci tangan

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA MUSKULAR
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Tepat lokasi suntikan.
3. Tehnik aseptik.
4. Respon pasien.
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRAVENA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan obat melalui suntikan ke dalam pembuluh darah, vena


yang dilakukan pada vena anggota gerak.

TUJUAN

Memberikan obat melalui suntikan ke pembuluh darah vena


dengan tepat dan benar sesuai program pengobatan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

PROSEDUR

A. Persiapan alat :
Jarum streil dan Spuit steril.
Kapas alkohol 70%.
Obat-obat injeksi.
Perlak.
Pengikat pembendung.
Bengkok.
K/P plester
Sarung tangan (untuk kasus infeksius/menular).
B. Persiapan pasien:
1. Mengidentifikasi pasien.
2. Mengkaji riwayat alergi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Menyiapkan lingkungan.
5. Mengobservasi reaksi pasien.
C. Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan (untuk kasus infeksius / menular).
3. Menyiapkan dosis obat.
4. Menentukan lokasi tusukan.
5. Meletakkan perlak kecil dibawah lengan yang akan
dilakukan punksi.
6. Melakukan pembendungan.
7. Menghambat hama lokasi tusukan.
8. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15o-30o
9. Melakukan aspirasi.

KEPERAWATAN
MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRA INTRAVENA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
10. Pembendungan di lepas.
11. Memasukkan obat perlahan-lahan.
12. Mencabut jarum.
13. Menekan bebas tempat tusukan jarum dengan kapas
alkohol kalau perlu di plester.
14. Membereskan alat-alat.
15. Mencuci tangan.
16. Mengobservasi reaksi otot.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis.
2. Tepat lokasi suntikan.
3. Tehnik aseptik.
4. Respon pasien.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN KEJANG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 1
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

dr. Zen Ahyar


Memberikan pertolongan dengan segera pada pasien yang terjadi
kejang.
1. Mempertahankan terbukanya jalan nafas.
2. Mencegah terjadinya aspirasi.
3. Mencegah adanya perlukaan akibat kejang.
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan mencegah terjadinya akibat
kejang.
A. Persiapan alat
1. Spatel, gudel/mayo tube.
2. Kasa.
3. Alat-alat kompres.
- Kompres es/air kran.
- Handuk kecil/waslap
B. Persiapan pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Posisi tidur kepala dimiringkan.
3. Menjaga keamanan pasien dari (jatuh/terbentur).
C. Langkah-langkah :
Mencuci tangan.
Melindungi lidah dengan spatel yang dibalut kasa atau
gudel/mayotube.
Mengatur posisi tidur pasien.
Memperhatikan kebersihan jalan nafas.
Mengkaji keadaan pernafasan pasien.
Melonggarkan pakaian pasien.
Kalau perlu memberi kompres es atau cair biasa untuk pasien
dengan panas tinggi.
Memberikan obat-obat anti kejang sesuai dengan intruksi.
Bersikap peka terhadap kebutuhan pasien.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Respon pasien
Tepat pertologan.
Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
MELAKUKAN BILAS LAMBUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN

Mencuci lambung dengan cara memasukkan air/cairan tertentu


kemudian mengeluarkan melalui slang penduga lambung.
Membersihkan dan mengeluarkan racun dari lambung.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

PROSEDUR

A. Persiapan alat :
Cairan lavage (sesuai instruksi medik).
Pipa lambung.
Set infus.
Perlak.
Ember.
Handuk atas.
Piala ginjal.
Spuit.
Stetoscope.
B. Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lingkungan.
C. Langkah-langkah :
1. Pasien dipuasakan sampai dengan selesai tindakan (puasa
minum), makan terakhir 4 jam sebelum pemeriksaan.
2. Memeriksa elektrolit dalam darah.
3. Mengobservasi tanda-tanda vital.
4. Memasang pipa lambung (sesuai prosedur).
5. Menyambung cairan lavage dengan set infus (cairan lavage
dalam botol digantung).
6. Menghubungkan set infus dengan penduga lambung.
7. Mengalirkan air lavage permulaan 40 tetes kemudian
digusur.
8. Menegluarkan cairan dari lambung dengan cara :
- Menghisap.
- Menampung

KEPERAWATAN
MELAKUKAN BILAS LAMBUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
9. Mengobservasi keadaan umum pasien.
10. Menghentikan pemberian sesuai instruksi.
11. Membereskan semua perlengkapan.
12. Merapikan pasien.
13. Mengecek elektrolit darah.
14. Mengukur jumlah cairan yang masuk dan ke luar.
15. Mencatat semua kejadian dalam catatan khusus.
16. Mencuci tangan.
17. Memperhatikan respon pasien.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan tehnik aseptik.
2. Perhatikan respon pasien.

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGHISAP CAIRAN LAMBUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Mengeluarkan cairan lambung menghisap menggunakan spuit.


1. Mengambil cairan lambung untuk lahan pemeriksaan.
2. Mengetahui sisa cairan pada lambung setelah jangka waktu
tertentu pemberian makan dengan pipa lambung (misalnya
pada bayi prematur).
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Sarung tangan 1 pasang.
2. Sonde steril.
3. Spuit.
4. Mangkok berisi air masak.
5. Plester.
6. Gunting.
7. Botol untuk pemeriksaan (K/P).
8. Bengkok.
9. K/P masker.
B. Persiapan pasien:
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
C. Langkah-langkah :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Memakai masker.
4. Mengidentifikasi bayi yang akan dihisap cairan lambung.
5. Memasang sonde sesuai dengan prosedur.
6. Membuka penutup sonde dan sambungan dengan spuit.
7. Menghisap perlahan-lahan cairan lambung dengan spuit
sambil memperhatikan : jumlah dan warna cairan.
8. Memasukkan cairan lambung ke dalam botol pemeriksaan
(k/p) atau membuang cairan ke dalam pipa ginjal (k/p).
9. Mengeluarkan sonde secara perlahan-lahan (k/p).
10. Mencatat dalam status
- Tanggal dan jam pengambilan cairan lambung.
- Jumlah dan warna cairan lambung.

KEPERAWATAN
MELAKUKAN BILAS LAMBUNG
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
11. Membereskan alat-alat
tempatnya.
12. Mencuci tangan.
D.

dan

mengembalikan

pada

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan tehnik aseptik.
2. Perhatikan respon pasien.

UNIT TERKAIT
Kepala Perawatan
PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MELAKUKAN IRIGASI LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Membersihkan luka kotor dengan cara mengaliri daerah luka


dengan cairan tertentu sampai bersih, dikeringkan kemudian
diobati sesuai program pengobatan.
1. Menghilangkan benda asing dari dalam luka.
2. Mengurangi bau, cairan busuk dan kuman dari dalam luka.
3. Mempercepat proses penyembuhan.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Set ganti pembalut.
2. Kasa dan tupres dalam tromol.
3. Korentang steril.
4. Alkohol 70%.
5. Larutan irigasi yang diperlukan dengan suhu 32,3 oC
35oC.
6. Kom berisi larutan desinfektan.
7. Kapas suntik.
8. Obat yang diperlukan.
9. Sarung tangan steril 1 pasang.
10. Bengkok 2 buah.
11. Plester dan gunting.
12. Karet alas.
13. Spuit 10cc steril/irigator steril dan standar.
14. k/p kateter nelaton steril.
15. Kantong balutan kotor 2 buah.
B. Persiapan pasien:
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
C. Langkah-langkah :
1. Mengatur posisi pasien, sehingga luka mudah dirawat,
bila perlu membebaskan pakaian pada daerah luka.
2. Meletakkan karet alat dibawah daerah luka.
3. Membuka set balutan steril dan meletakkannya ditempat
yang mudah dijangkau.
4. Melepaskan plester dengan alkohol.

KEPERAWATAN
MELAKUKAN IRIGASI LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
5. Membuka pembalut lalu memasukkan ke kantong balutan
kotor dan kantong segera ditutup.
6. Membersihkan daerah sekitar luka dengan NaCl.
7. Perawat memakai sarung tangan.
8. Memasang irigator yang sudah diisi dengan larutan yang
diperlukan dan klem kateter ditutup.
9. Mengalirkan cairan ke luka dengan tekanan rendah sampai
rata dan bersih, bila perlu irigasi ulang.
10. Mengeringkan luka dengan kasa steril.
11. Membersihkan sekitar luka yang dialiri cairan irigasi dengan
tupres alkohol.
12. Memberi obat pada luka dan menutup luka dengan kasa
steril kemudian diplester.
13. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
14. Merendam pinset yang sudah dipakai dalam larutan
desinfektan.
15. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada
tempatnya.
16. Perawat mencuci tangan.
17. Menuliskan tindakan yang telah dilakukan pada daftar
perawatan khusus.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Perhatikan tehnik aseptik.
Teliti.
UNIT TERKAIT

1. Rawat inap
2. Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN

Membersihkan luka mengobati dan menutup kembali luka dengan


memperhatikan tehnik steril.
1. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka.
2. Mencegah penyebaran oleh cairan dan kuman yang berasal
dari luka ke daerah sekitar.
3. Mengobati luka dengan obat yang telah ditentukan.

KEBIJAKAN

Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.

pengobatan

dan

membantu

proses

A.

Persiapan alat :
1. Set ganti pembalut.
2. Kasa sterildalam tromol.
3. Korentang steril.
4. Alkohol 70%.
5. Bensin, plester, kapas.
6. Bengkok, 2 buah kantong plastik.

B.

Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lungkungan.
3. Mengatur posisi tidur pasien.

C.

Langkah-langkah :
1. Perawat. Mencuci tangan.
2. Membuka balutan dengan kapas yang diberi bensin.
3. Memasukkan balutan kotor ke dalam piala ginjal/kantung
plastik.
4. Mendekatkan piala ginjal ketubuh pasien.
5. Membersihkan daerah sekitar luka dengan alkohol 70%.
6. Memberi obat pada luka.
7. Menutup luka dengan rapat.
8. Merapikan pasien.
9. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
10. Perawat mencuci tangan.

PROSEDUR

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Tehnik aseptik.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
MENGOMPRES LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

1 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Membersihkan luka dan mengompres luka dengan kasa steril yang


telah dicelupkan dalam obat kompres, kemudian ditutup dengan
kasa steril yang kering.
Melaksanakan program pengobatan luka.
Memenuhi kebutuhan
penyembuhan.
A.

PROSEDUR

pengobatan

dan

membantu

proses

Persiapan alat :
1. Set ganti balut.
2. Obat kompres dalam mangkok steril.
3. Kasa sterildalam tromol.
4. Korentang steril.
5. Alkohol 70%, H2O2 3%, NaCl 0.9%.
6. Gunting, plester.
7. Bengkok, 2 buah kantong plastik.
8. Pengalas.
9. Sarung tangan steril.
B. Persiapan pasien:
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan lungkungan.
3. Mengatur posisi tidur pasien.
C. Langkah-langkah :
1. Perawat. Mencuci tangan.
2. Memasang pengalas.
3. Bengkok didekatkan ke tubuh pasien.
4. Membuka balutan dengan kapas yang diberi alkohol.
5. Memasukkan balutan kotor ke dalam bengkok/kantung
plastik.
6. Memakai sarung tangan.
7. Kalau perlu menekan daerah dekat luka untuk
mengeluarkan kotoran.eksudat.
8. Alkohol 70%.
9. Merendam pinset yang telah dipakai dengan clorin 0.5%
selama 10 menit.
10. Mengambil kasa, kompres dengan 2 pinset.

KEPERAWATAN
MERAWAT LUKA
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

2 dari 2
Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
11. Meletakkan kasa kompres pada luka sesuai dengan
kebutuhan.
12. Menutup dengankasa kering dan diplester.
13. Merapikan pasien.
14. Membereskan alat-alat.
15. Membuang kotoran.
16. Mencuci tangan.
D.

UNIT TERKAIT

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Tehnik aseptik.

Rawat inap
Rawat jalan
Kepala Perawatan

PENANGGUNG
JAWAB

KEPERAWATAN
VULVA HYGIENE
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya


1.

TUJUAN

KEBIJAKAN

PERALATAN

PROSEDUR

Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,


perineum maupun uterus
2.
Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
3.
Untuk kebersihan perineum dan vulva
4.
Memberikan rasa nyaman pasien
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A.

Oleum coccus yang hangat (direndam dengan air hangat)


Kapas
Handuk besar 2
Peniti 2
Air hangat dan dingin dalam baskom
Washlap 2
Bengkok
Tahap Pra Interaksi
1.
Mengecek program terapi
2.
Mencuci tangan
3.
Menyiapkan alat
B.
Tahap Orientasi
1.
Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2.
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3.
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C.
Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaa
dengan pemasangan pispot, sambil memperhatikan
lochea. Celana dan pembalut dimasukkan dalam tas
plastik yang berbeda.
6. Pasien disuruh BAB/BAK
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil

KEPERAWATAN
VULVA HYGIENE
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
10. Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11.Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil
kapas basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
12. Membersihkan vulvamulai dari labia mayora kiri, labia
mayora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap)
13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan perhatikan
apakah lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka
jahitan dengan kapas basah
14.Menutup luka dengan kasa yang telah diolesi
salep/betadine
15. Memasang celana dalam dan pembalut
16. Mengambil alas perlak, bengkok
17.Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan

memakaikan selimut mandi


D. Tahap Orientasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembaran catatan keperawatan.
Perawatan : VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Nifas, OK, UGD,
Poliklinik
Bagian pendaftaran
-

UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Kepala Perawatan

KEPERAWATAN
BREAST CARE (POST NATAL)
NO. DOKUMEN
Tanggal terbit

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

PROSEDUR
TETAP
dr. Zen Ahyar
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PERALATAN

Memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara


dimasssage
1.
Mencegah pembendungan ASI
2.
Meningkatkan hygiene payudara
3.
Meningkatkan produksi ASI
4.
Melenturkan dan menguatkan puting
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Oleum coccus yang hangat (direndam dengan air hangat)


Kapas
Handuk besar 2
Peniti 2
Air hangat dan dingin dalam baskom
Washlap 2
Bengkok

A.

B.
1.
2.
3.
C.
PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.

Tahap Pra Interaksi


Mengecek program terapi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Tahap Kerja
Memasang sampiran/menjaga privacy
Memasang handuk di bagian perut bawah dan dibahu
sambil melepas pakaian atas (handuk dipasang dengan
peniti)
Mengompres kedua putting dengan kapas yang
dibasahi oleum coccus hangat selama 2 3 menit
Mengangkat kapas sambil membersihkan putting
dengan gerakan memutar dari dalam keluar
Kemudian dengan kapas oleum yang baru,
membersihkan daerah tengah puting dari sentral ke luar
(bila puting intervetet,dilakukan penarikan)
KEPERAWATAN
BREAST CARE (POST NATAL)

NO. DOKUMEN

Tanggal terbit
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

Ditetapkan oleh Direktur RS. MOJOSONGO

dr. Zen Ahyar


6.
Membasahi kedua telapak tangan dengan oleun coccus
dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada
diantara kedua payudara dengan gerakan ke atas, ke
samping, ke bawah, ke depan sambil menghentakkan
payudara, pengurutan dilakukan sebanyak 20 30 kali
7.
Pengurutan kedua. Tangan kiri menopang payudara kiri
dan tangan kanan melakukan pengurutan dengan
menggunakan sisi kelingking. Dilakukan sebanyak 20 30
kali. Lakukan pada kedua payudara kanan kiri.
8.
Pengurutan ketiga dengan menggunakan sendi-sendi
jari. Posisi tangan mengepal. Tangan kiri menopang
payudara dan tangan kanan melakukan pengurutan dari
pangkal kea rah putting. Dilakukan sebanyak 20 30 kali

pada tiap payudara


9.
Meletakkan
baskom
dibawah
payudara
dan
menggunakan waslap yang dibasahi air hangat.
Mengguyur payudara sebanyak kurang lebih 5 kali.
Kemudian di lap
UNIT TERKAIT
PENANGGUNG
JAWAB

Perawatan nifas
Kepala Perawatan

Anda mungkin juga menyukai