Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Semiotika.Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni alquran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan
tugas harian mata kuliah Semiotika di program studi ilmu komunikasi jurusan
Digital Media Communication Visual Advertising (DMCA) di London School.
Pembuat makalah mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada Pak Wempy selaku dosen mata kuliah Semiotika.
Akhirnya kami sebagai penulis menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1.4Manfaat penelitian
1.5Landasan Teor
Bab ll Pembahasan
Bab lll Penutup
3.1 Kesimpulan

1.1Latar Belakang
Di Indonesia, Roland Barthes seringkali dikutip pendapatnya tentang
semiotika (semiologi) terutama tentang konsep pemaknaan konotatif atau

yang lebih dikenal istilah second order semiotic system. Semiotika berasal
dari bahasa Yunani: semeion yang berarti tanda. Semiotika adalah model
penelitian yang memperhatikan tanda-tanda. Tanda tersebut mewakili sesuatu
objek representatif. Istilah semiotik sering digunakan bersama dengan istilah
semiologi. Istilah pertama merujuk pada sebuah disiplin sedangkan istilah
kedua merujuk pada ilmu tentangnya. Istilah semiotik lebih mengarah pada
tradisi Saussurean yang diikuti oleh Charles Sanders Pierce dan Umberto
Eco, sedangkan istilah semiologi lebih banyak dipakai oleh Barthes. Baik
semiotik ataupun semiologi merupakan cabang penelitian sastra atau sebuah
pendekatan keilmuan yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda.
.

Produk media yang mempunyai kemampuan mengubah prilaku

masyarakat salah satunya adalah iklan. Iklan merupakan suatu bentuk


komunikasi antara produsen dan khalayak dengan memanfaatkan media
massa, agar pesan dapat diterima khalayak secara global dan serentak. Iklan
biasanya memuat informasi tentang keberadaan produk melalui kata, gambar,
tulisan dan suara, yang dikemas sedemikian rupa dengan tampilan yang
menarik, lucu, kritis, Iklan sering muncul diberbagai media. Persaingan iklan
yang semakin ketat ini menuntut para creator iklan, media, dan pelaku usaha
menciptakan berbagai inovasi dalam berhadapan dengan para kompetitornya.
Di sisi lain perkembangan tren beriklan diatas memunculkan
pertanyaan, akankah efektifitas iklan dalam media konvensional itu tetap
bertahan seiring begitu masifnya masyarakat terekspos iklan. Efektif dalam
konteks ini, adalah mampu menarik perhatian dan menanamkan gagasan
yang kelak mempengaruhi keputusan pembelian. Sebab ketika manusia
terlalu sering dijejali sesuatu yang sama setiap harinya, secara psikologis
akan timbul kebosanan. Mereka tidak lagi tertarik dan cenderung
mengabaikan. Hal ini bisa kita amati pada pemirsa televisi yang langsung
mengganti saluran TV saat jeda iklan berlangsung.
Maka dari itu dalam ramainya persaingan iklan di berbagai lini media
saat ini, salah satu perusahaan yang terlibat ini adalah PT. Industri Jamu
Borobudur. Perusahaan jamu dari Jawa Tengah ini memperkenalkan
produknya kapsul ekstrak kulit manggis Mastin dengan beriklan di stasiunstasiun televisi sejak pertengahan tahun 2013. Data dari Nielsen
menyebutkan bahwa PT. Industri Jamu Borobudur pada kuartal pertama

tahun 2014 saja telah menghabiskan dana iklan sebesar Rp. 260 miliar,
bahkan disebut sebagai salah satu pengiklan terbesar dan ternyata
keputusan PT. Industri Jamu Borobudur memakai sarana iklan televisi menuai
respon dari para pemirsanya. Iklan Mastin yang berdurasi 30 detik dan
sepanjang durasinya dipenuhi jingle tersebut, sejak akhir tahun 2013 lalu
mencuri perhatian masyarakat hingga menjadi topik hangat di berbagai forum
dunia maya. Masyarakat Indonesia memberikan respon yang luar biasa
mengingat Mastin hanyalah sebuah tayangan iklan. Sedangkan pada
umumnya orang tidak terlalu peduli dengan tayangan iklan, apalagi hingga
menyibukkan diri untuk meng-capture dan meng-upload videonya.
Efek viral yang terjadi pada iklan televisi Mastin berawal dari bahan
plesetan, yang berevolusi menjadi trend di dunia maya. Lalu menjadi viral
yang mewabah di berbagai forum maya. Kejadian ini tentu sedikit banyak
membawa dampak terhadap citra Mastin. Yakni bagaimana persepsi dan
preferensi konsumen terhadapnya. Maka penelitian ini bertujuan untuk
menggali sejauh mana TVC Mastin beserta segala fenomena viralnya,
mempengaruhi persepsi dan preferensi target audience serta target market
nya.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas permasalahan sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari semiotika?
2. Apa makna dari Iklan Mastin?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah bertujuan untuk
memahami tanda tanda pada iklan televisi Mastin yang bisa memberikan
makna tersendiri.
1.4 Manfaat penelitian
1. Dapat mengetahui tanda tanda dari iklan Mastin berdasarkan
semiotika Barths.
2. Dapat menjelaskan makna didalam iklan Mastin.

1.6Landasan Teori
Roland Barthes seringkali dikutip pendapatnya tentang semiotika
(semiologi) terutama tentang konsep pemaknaan konotatif atau yang lebih
dikenal istilah second order semiotic system. Semiotika berasal dari
bahasa Yunani: semeion yang berarti tanda. Semiotika adalah model
penelitian yang memperhatikan tanda-tanda. Tanda tersebut mewakili
sesuatu objek representative. Istilah semiotik lebih mengarah pada tradisi
Saussurean yang diikuti oleh Charles Sanders Pierce dan Umberto Eco,
sedangkan istilah semiologi lebih banyak dipakai oleh Barthes. Baik
semiotik ataupun semiologi merupakan cabang penelitian sastra atau
sebuah pendekatan keilmuan yang mempelajari hubungan antara tandatanda.

Bab ll Pembahasan
SEMIOTIKA MASTIN
Dalam iklan ini, kesinambungan visual dan audio sangat terlihat jelas
dengan pengadaan gambar yang mendukung lirik dalam jingle untuk
menyampaikan pesan.
Diawali dengan adegan seorang wanita yang berjalan dan tersenyum
bahagia ketika melihat buah manggis dengan latar taman yang indah berseri.
Hal itu memberikan penjelasan bahwa buah manggis dalam produk MUSTIN
berperan sangat penting dan latar memberikan kesan keindahan yang ingin
diberikan oleh produk.

Ketika terdapat visual dimana produk MUSTIN ditimbang dengan


beberapa buah manggis, dengan mudah penonton dapat mengetahui bahwa
bahan utama yang digunakan untuk produk adalah buah manggis.
Kemudian terdapat adegan dimana tokoh muncul pada 7 jendela yang
bertuliskan nama-nama hari dengan ekspresi bahagia. Dari hal tersebut
penonton dapat menyimpulkan bahwa menggunakan produk MUSTIN setiap
hari dapat mempercantik kulit.
Lalu berlanjut dengan adegan ketika tokoh tersenyum di bawah
matahari dengan diiringi lirik Putih Bersinar Membuatku Bahagia. Dapat
ditafsirkan bahwa tokoh tetap merasa senang dengan kulitnya yang tetep
putih bersinar walaupun dibawah sinar matahari yang terik
Dilanjutkan dengan adegan tokoh menunjuk sebuah kertas yang
bertuliskan Kusut! No Way! dengan tersenyum bahagia. Penonto dapat
menyimpulkan bahwa tulisan dalam kertas tersebut merupakan ucapan yang
ingin disampaikan tokoh.
Disaat manggis terbelah dan tangan tokoh meraih isi dari buah,
kemudian ketika tangan tokoh diangkat, perlahan isi buah tersebut
bertransformasi menjadi pil dan tokoh melirik ke atas kepalanya yang sudah
terdapat kemasan dari produk MUSTIN. Dalam adegan ini, penonton paham
bahwa makna yang ingin disampaikan adalah pil dari produk MUSTIN
merupakan olahan dari ekstrak buah manggis.
Diakhiri dengan adegan tokoh mengelus kulit wajahnya, lalu menunjuk
produk MUSTIN dan mengangkat jempolnya. Pada adegan ini, pesan yang
ingin disampaikan melalui tokoh adalah kemulusan dan kecantikan kulit tokoh
merupakan khasiat dari produk MUSTIN, lalu mengangkat jempol pada
produk menandakan bahwa MUSTIN merupakan produk yang baik dan
berhasil.
Beberapa Cuplikan dari iklan Mastin :

Bab lll Penutup


3.1 Kesimpulan
Adapun simpulan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat disimpulkan bahwa semiotika merupakan cabang penelitian sastra
atau sebuah pendekatan keilmuan yang mempelajari hubungan antara tanda-

tanda.
2. Memberikan Jawaban apa tanda - tanda serta makna yang terkandung dan
ditampilkan dari iklan Mastin.

MAKALAH SEMIOTIKA
IKLAN MASTIN

OLEH :
ALLYA ADINARI SUKHYAR

2012160596

JODI WISNU ANUGERAH

2014180092

Anda mungkin juga menyukai