Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP KALIMAT DALAM IKLAN ROKOK

Balawan Aliman Amali, Muhammad Anwar Syihab Musthafa


Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
balawanaa@gmail.com

ABSTRAK

Media massa baik cetak, elektronik maupun media luar ruang merupakan media yang paling
cepat untuk mengiklankan sebuah produk. Berbeda dengan kebanyakan iklan, iklan rokok
komersial di media massa adalah iklan yang tidak boleh dengan terang- terangan mengajak
atau membujuk seseorang untuk merokok. Seiring dengan IPTEK yang serba canggih saat ini
para pemula atau remaja disajikan berbagai banyak informasi, remaja dituntut untuk
memiliki kecerdasan media (media literacy). Sampai saat ini, belum ada peraturan mengenai
bahasa atau penggunaan kalimat dalam iklan rokok. Para produsen iklan rokok bebas
menggunakan bahasa ataupun membuat kalimat yang dapat menarik perhatian konsumen.
Pemilihan kata (diksi) yang menarik dan pemilihan gambar yang bagus tentu akan menarik minat
para pembaca iklan. Pemilihan kata dalam iklan rokok biasanya memiliki makna tertentu, seperti
sindiran, ejekan, kritik sosial, sarkasme, politik, dan lain lain. Untuk menampilkan kekuatan
iklan, tidak hanya sekadar menampilkan pesan verbal, tetapi juga harus menampilkan pesan
nonverbal yang mendukung iklan (Widyatama, 2006:16).

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Iklan tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Iklan atau periklanan didefinisikan sebagai
kegiatan berpromosi atau berkampanye melalui media massa (Wibowo, 2003:05). Iklan bisa kita
jumpai di mana saja, baik di pinggir jalan, di sosial media, maupun di pinggir jalan. Ada
berbagai macam iklan di dunia ini, salah satunya adalah iklan rokok. Iklan rokok biasa dikemas
dengan gambar yang menarik disertai dengan kalimat yang terkadang sulit untuk dimengerti oleh
sebagian orang. Ada yang berpendapat bahwa bahasa dalam iklan rokok seringkali tidak masuk
akal, tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia, dan menimbulkan kebingungan.
Sampai saat ini, belum ada peraturan mengenai bahasa atau penggunaan kalimat dalam iklan
rokok. Para produsen iklan rokok bebas menggunakan bahasa ataupun membuat kalimat yang
dapat menarik perhatian konsumen. Pemilihan kata (diksi) yang menarik dan pemilihan gambar
yang bagus tentu akan menarik minat para pembaca iklan. Pemilihan kata dalam iklan rokok
biasanya memiliki makna tertentu, seperti sindiran, ejekan, kritik sosial, sarkasme, politik, dan
lain lain. Untuk menampilkan kekuatan iklan, tidak hanya sekadar menampilkan pesan verbal,
tetapi juga harus menampilkan pesan nonverbal yang mendukung iklan (Widyatama, 2006:16).

Konteks yang diambil dalam penelitian ini adalah iklan rokok dengan pemilihan kata yang
menarik yang berada di pinggir jalan. Data diambil secara acak dengan memfoto spanduk, papan
reklame, atau baliho dan media elektronik. Penelitian ini difokuskan untuk mencari makna
dibalik kalimat

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk pemilihan kata atau diksi dalam iklan rokok ini?

2. Apakah terdapat makna dari kalimat yang terdapat dalam iklan rokok ini?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mendeskripsikan bagaimana bentuk pemilihan kata atau diksi dalam iklan rokok ini.
2. Menentukan apakah terdapat makna dari kalimat yang terdapat dalam iklan rokok ini.
1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan dapat memberikan informasi tentang pemilihan kata atau diksi dalam iklan
rokok serta menganalisis makna dalam kalimat tersebut. Serta mengetahui makna dari kalimat
yang terdapat dalam iklan rokok.

1.5 Pandangan dari para peneliti


Penulisan iklan merujuk dengan tata bahasa yang benar, selain itu harus singkat padat dan
jelas. dalam penulisan iklan rokok terdapat pemilihan kata atau diksi dalam iklan rokok yang
dan makna kalimat yang terdapat dalam iklan rokok tersebut. Sehingga dalam iklan rokok
tersebut memiliki makna yang benar. Dalam iklan rokok juga terdapat kalimat larangan bagi
perokok agar memperingatkan bagi perokok.

TUJUAN
2.1 Mendeskripsikan bagaimana bentuk pemilihan kata atau diksi dalam iklan rokok ini.
Iklan rokok banyak terdapat dimana bahkan ditempat umum kita sering menjumpainya.
Dalam iklan tersebut banyak kalimat yang memiliki diksi (pemilihan kata) yang salah

2.2 Menentukan apakah terdapat makna dari kalimat yang terdapat dalam iklan rokok ini
Makna kalimat dalam iklan rokok harus memiliki diksi atau pemilihan kata ketika akan
menyampaikan suatu gagasan. Dalam membuat iklan rokok harus memiliki kemampuan untuk
membedakan dengan tepat makna berdasarkan gagasan yang hendak akan disampaikan. Serta
memiliki kemampuan untuk menemukan bentuk yang pas dengan situasi serta nilai rasa para
pembacanya. Selain itu pembuatan iklan rokok juga harus menguasai berbagai ksakata serta
mampu memanfaatkan kata menjadi suatu kalimat yang jelas, mudah dimengeti dan lebih efektif.

METODE

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan (Sukardi, dkk, 2018:26).
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kalimat atau wacana yang terdapat dalam iklan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara memfoto iklan rokok secara acak dari papan
reklame, spanduk, atau sejenisnya.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik ini menganilisis setiap kata kata yang tertera pada iklan rokok

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Iklan
Iklan merupakan suatu pesan untuk komunikasi pemasaran tentang suatu produk
yang disampaikan melalui media massa atau sosial. Iklan atau periklanan didefinisikan
sebagai kegiatan berpromosi atau berkampanye melalui media massa (Wibowo, 2003:05).
Kata ‘iklan’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai berita pesanan
untuk mendorong atau membujuk khayalak ramai tentang suatu benda atau jasa yang
ditawarkan dan juga berarti pemberitahuan kepada khayalah umum mengenai suatu barang
atau jasa yang dijual oleh penjual.
2.2 Rokok
Rokok adalah benda yang dihisap oleh seseorang dengan cara dinyalakan
menggunakan korek api terlebih dahulu. Rokok berbentuk silinder panjang yang berukuran
antara 7-8 cm. Isi dari rokok adalah daun tembakau yang telah dikeringkan disertai dengan
zat yang lain. Rokok mempunyai kandungan zat nikotin.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa,

1. Iklan rokok merupakan suatu komunikasi pemasaran tentang suatu produk yang ingin
disampaikan melalui media massa. Iklan rokok banyak ditemukan di pinggir jalan
ataupun di media sosial.
2. Iklan merupakan suatu pesan komunikasi pemasaran tentang suatu produk yang
disampaikan melalui media massa atau sosial. Sementara itu, rokok merupakan benda
yang dihisap dengan terlebih dahulu menyalakannya menggunakan korek api, rokok
berbentuk silinder panjang yang berukuran antara tujuh sampai delapan centimeter.

UCAPAN TERIMAKASIH

Rasa terima kasih saya ucapakan kepada Allah SWT karena atas ridhonya kami dapat
menyelesaikan artikel ilmiah ini. Kepada Bapak Andi Harris Prabawa selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian ini dan kepada teman-
teman yang telah memberikan dukungan serta membantu dalam kelancaran tugas dan bersedia
menjadi objek penelitian.

Semoga artikel penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan sumber informasi
sebagai bahan penelitian. Demikian yang dapat saya sampaikan saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai