Anda di halaman 1dari 25

PERUBAHAN PARADIGMA

PADA AKREDITASI BARU


RS*

PENDAHULUAN
Beberapa Model Evaluasi Eksternal Mutu
Pelayanan Kesehatan:

Akreditasi
ISO
Malcolm Baldridge
EFQM (Europian Foundation For Quality
Management)
Visitatie
DLL

Keunggulan Akreditasi:
Standar yang dipakai spesifik untuk pelayanan
kesehatan
Pengembangan standar dilakukan oleh pakar
kesehatan/perumahsakitan
Pengembangan standar dilakukan dalam dunia
perumahsakitan
Asesmen elemen-elemen akreditasi terlengkap:
struktur-proses-hasil/outcome lebih diarahkan
pada output /outcome
Surveior: pakar/praktisi kesehatan/rumah sakit
ISQua (International Society for Quality in Healthcare)
Evaluasi Mutu Eksternal Untuk Rumah Sakit terbaik
adalah AKREDITASI

Definisi Akreditasi
ISQua (2001): Akreditasi adalah
pengakuan publik oleh badan akreditasi
kesehatan nasional pencapaian standar
akreditasi oleh organisasi kesehatan,
ditunjukkan melalui sebuah penilaian
sejawat eksternal yang independen
dari tingkat yang organisasi kinerja
dalam kaitannya dengan standar.
JCI: Akreditasi adalah proses di mana
suatu entitas, terpisah dan berbeda
dari organisasi pelayanan kesehatan,
biasanya nonpemerintah, menilai
organisasi perawatan kesehatan untuk
menentukan apakah itu memenuhi
seperangkat persyaratan (standar)
yang dirancang untuk meningkatkan
keselamatan dan kualitas pelayanan

Akreditasi Dalam UU no 44
tentang RS
PASAL 40
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali
2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga
independen baik dari dalam maupun dari luar
negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

TIGA HAL POKOK AKREDITASI RS DI INDONESIA


1. Akreditasi di indonesia bersifat wajib
2. Tujuan utama akreditasi adalah:
meningkatkan mutu pelayanan (UURS no
44 thn 2011. Psl 40 ayat 1 )
3. Lembaga independen sebagaiu pelaksana
akreditasi di indonesia adalah : KARS
(komisi akreditasi rumah sakit) dasar
hukum
a. Permenkes R.I. Nomor
417/menkes/PER/II/2011 tentang komisi
akreditasi RS
b. Kepmenkes R.I no 418/MENKES/ SK/II/2011
tentang susunan keanggotaan komisi
akreditasi rumah sakit (KARS) masa bakti
tahun 2011-2014

KARS

(KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT)

Alamat :
Epicentrum Walk Lt. 7 unit 716 B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan
Rasuna Epicentrum Kuningan
Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 56100008, 56100009. Fax (021)
29941317.
Email : survei@kars.or.id Website : www.kars.or.id

Perubahan Paradigma Standar


Akreditasi Baru
Tujuan akreditasi adalah peningkatan mutu
pelayanan RS bukan semata-mata
sertifikat kelulusan
Standar akreditasi harus memenuhi krieria
kriteria internasional dan bersifat dinamis
Pelayanan berfokus pada pasien
Keselamatan Pasien menjadi standar utama
Kesinambungan pelayanan harus
dilakuakan , baik merujuk keluar maupun
serah terima pasien di dalam RS ( antar
unit, antar sift, antar petugas)

Lanjutan..
Proses akreditasi : tidak semata mata meneliti
secara cross sectional tetapi juga longitudinal
Proses akreditasi : dan mencari bukti bukti
terhadap penerapan dan pengembangan
standar mutu pelayanan dan keselamatan
pasien tracer methodology
Hasil survey merupakan upaya pencapaian RS
terhadap skoring yang ditentukan berupa level
level pencapaian

Akreditasi Sebagai Tujuan

TERAKREDITRASI

TERAKREDITRASI

Saat
Penilaian

TAHUN

Akreditasi Sebagai Upaya


Peningkatan Mutu
Berkesinambungan
AKREDITASI

AKREDITASI

TAHUN 1

Akreditasi Sebagai Upaya


Peningkatan Mutu
Berkesinambungan
Pendampingan

AKREDITASI
Pendampingan

Pendampingan

AKREDITASI

Pendampingan

AKREDITASI 1
TAHUN

Manfaat Akreditasi Baru


1. Mendengarkan Pasien Dan Keluarganya, Menghormati
Hak-hak Pasien, Dan Melibatkan Pasien Dalam Proses
Perawatan Sebagai Mitra
2. Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap RS Bahwa RS
Telah Melakukan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Dan
Keselamatan Pasien
3. Menyediakan Lingkungan Kerja Yang Aman Dan Efisien
Yang Memberikan Kontribusi Terhadap Kepuasan Karyawan
4. Modal Negosiasi Dengan Asuransi Kesehatan Dan Sumber
Pembayar Lainnya Dengan Data Tentang Mutu Pelayanan
Menciptakan Budaya Yang Terbuka Untuk Belajar Dari
Pelaporan Yang Tepat Dari Kejadian Yang Tidak Diharapkan
5. Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Yang Menetapkan
Prioritas Pada Kualitas Dan Keselamatan Pasien Di
Semua Tingkat.

Standar Akreditasi Baru Merupakan Suatu


Pedoman Yang Dapat Digunakan Untuk :
Memandu manajemen RS agar efektif dan
efisien
Memandu RS dalam upaya memperbaiki mutu,
keselamatan dan efisiensi pelayanan pasien
Meninjau ulang fungsi-fungsi penting RS
Mengetahui dan memahami standar akreditasi
yang harus dipenuhi RS
Meninjau ulang pemenuhan harapan standar
dan persyaratan tambahannya
Menjadi terbiasa dengan istilah yang digunakan
di dalam standar.

Standar Akreditasi Baru


Rumah Sakit
1. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada
Pasien
2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
3. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Sasaran Penurunan AKI,AKB, TB, HIV/AIDS,
MALARIA

I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN


BERFOKUS PADA PASIEN ( 7 BAB)

BAB 1. AKSES KE PELAYANAN DAN


KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
BAB 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA
(HPK)
BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP)
BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP)
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN
BEDAH (PAB)
BAB 6. MANAJEMEN DAN
PENGGUNAAN OBAT (MPO)
BAB 7. PENDIDIKAN PASIEN DAN
KELUARGA (PPK)

II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit (6 BAB)

Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


(PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan
(TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Sasaran I : Identifikasi pasien dengan tepat


Sasaran II : Tingkatkan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Tingkatkan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Pastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Kurangi risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Kurangi risiko pasien jatuh

Format Akreditasi Baru


BAB I
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS
PELAYANAN

GAMBARAN UMUM :
STANDAR :
MAKSUD DAN TUJUAN :
ELEMEN PENILAIAN :

Contoh Bab I APK dan KP..

GAMBARAN UMUM :
Rumah sakit seyogyanya mempertimbangkan bahwa pelayanan
di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem
pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional
dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan
yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan.
Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan
pasien dibidang pelayanan kesehatan dengan pelayanan
yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan
selanjutnya. Hasilnya adalah meningkatkan mutu pelayanan
pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di
rumah sakit. Informasi diperlukan untuk membuat keputusan
yang benar tentang :
Kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah
sakit.
Pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien.
Transfer dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah atau
ke palayanan lain

Contoh Bab I APK dan KP..

STANDAR:
Standar : Akses Ke Pelayanan dan
Kontinuitas Pelayanan
Pasien diterima sebagai pasien rawat
inap atau didaftar untuk pelayanan
rawat jalan berdasarkan pada
kebutuhan pelayanan kesehatan
mereka yang telah di identifikasi dgn
misi serta sumber daya rumah sakit
yang ada.

Contoh Bab I APK dan KP..

Maksud dan Tujuan


Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah
sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan
pasien dan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama.
Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada saat pasien ditransportasi
emergensi atau apabila pasien tiba di rumah sakit. Hal ini sangat
penting bahwa keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk
hanya dibuat setelah ada hasil skrining dan evaluasi.
Hanya rumah sakit yang mempunyai kemampuan menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan dan konsisten dengan misinya dapat
dipertimbangkan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien
rawat jalan.
Apabila rumah sakit memerlukan data tes skrining atau evaluasi sebelum
penerimaan dan pendaftaran ditetapkan dalam kebijakan tertulis.

Contoh Bab I APK dan KP..

Elemen Penilaian
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau


di luar rumah sakit.
Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah
kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan sumber daya
rumah sakit.
Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat
inap dan rawat jalan dengan tepat.
Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnosis
berkenaan dengan tanggung jawab untuk menetapkan
apakah pasien diterima, dipindahkan atau di rujuk.
Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan
tes diagnosa yang mana merupakan standar sebelum
penerimaan pasien.
Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum
hasil tes yang dibutuhkan didapatkan sebagai dasar
pengambilan keputusan.

KESIMPULAN
1. Akreditasi di Indonesia bersifat wajib bagi
RS dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu pelayanan
2. Akreditasi dilaksanakan oleh badan
akreditasi independen yaitu KARS setiap
tiga tahun sekali dan setiap tahun diadakan
pendampingan
3. KARS dipersiapkan untuk memperoleh
akreditasi internasional oleh badan
akreditasi internasional ISQUA
4. Akreditasi Rumah Sakit yang baru mengacu
pada kaidah- kaidah akreditasi internasional

SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai