Latar Belakang
WHO : 1 dr 4 org akan menderita ggn
mental/ neurologis pd suatu saat dlm
kehidupannya
Prevalensi ggn jiwa berat pd penduduk
Indonesia : 1,7 per mil
Ggn jiwa berat : Yogyakarta, Aceh,
sulawesi selatan, Bali dan jawa tengah
Proporsi RT yg pernah memasung ART,
dgn ggn jiwa berat 14,3% dan terbanyak
pd pedesaan 18, 2%
Riskesdas, 2013
Pengertian skizoprenia
Skizofrenia adalah gangguan psikotik
yang dianggap paling umum dan
melumpuhkan ini berasal dari
gangguan fungsi fisiologis dari otak
(Shives, 2012).
Sedangkan menurut Videbeck (2010)
Skizofrenia merupakan gangguan
yang menyebabkan penyimpangan
persepsi dan pikiran aneh, emosi,
gerakan dan prilaku
Disorganized
Berbicara tidak teratur
Perilaku tidak terorganisir
Apek flat
Undifferent
Memenuhi karakteristik skizoprenia
secara umum tetapi tidak termasuk
kriteria yang lain
Residual
Tidak adanya delusi yang menonjol,
halusinasi, bicara tidak teratur, dan
sangat tidak teratur atau perilaku
katatonik, adanya gejala negatif atau
dua atau lebih banyak gejala
karakteristik diagnostik.
Etiologi Skizofrenia
(stuart&laraia. 2005)
Faktor Predisposisi
- Biological, Genetik,
- Neurobiologi : anatomical, fungsi,
neurochemical : neurotransmiter
- Neurodevelopment
- viral theories
- Psikologi
- sociocultural dan environmental
Faktor Presipitasi
a. Biologi
b. Pencetus
1. Kesehatan : kekurangan nutrisi, kurang
tidur, infeksi, penggunaan obat-obatan
sistem saraf pusat
2. Lingkungan : kekerasan, tekanan
pekerjaan, kemiskinan, ggn hubungan
interpersonal, kekurangan dukungan
sosial, kehilangan kebebasan dlm
hidup
3. Perilaku : konsep diri rendah, kurang
percaya diri, ketidakmampuan dlm
memenuhi kebutuhan spiritual,
Aggressive behaviour
Prediposising
factor
Biologica
l
Psikological
Lingkungan
Sosial
budaya
PRECIPITATING FACTOR
Symptom
Triggers
Biological
Stres
Sumber koping
Mekanisme koping
konstruktif
Destruktif
Konsep neurolobiologi
Gejala psikosis dikelompokkan dalam 5
kategori utama fungsi otak:
Perilaku berhubungan dengan kognisi
Perilaku yang berhubungan dengan
persepsi
Perilaku yang berhubungan dengan
emosi
Perilaku yang berkaitan dengan gerak
dan perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan
menjalin kerjasama
Negatif
Ambivalensi
Kelonggara asosiatif
Delusi
Ekoprasia
Flight of idea
Halusinasi
Ide dari referensi
perseverasi
Alogia
Anhedonia
Apatis
Efek tumpul
Afek datar
Kurangnya kemauan
Penatalaksanaan Skizofrenia
1. Farmakologi (videbeck. 2010)
2. Terapi Psikososial
terapi individual dan kelompok, terapi
keluarga, pendidikan keluarga dan
pelatihan keterampilan sosial dapat
dikembangkan untuk klien
Konsep halusinasi
Halusinasi merupakan suatu bentuk
gangguan persepsi dimana
didalamnya terdapat kesalahan dalam
mempersepsikan realitas.
Jenis halusinasi: pendengaran,
penglihatan, penghidu, taktile,
cenesthetic dan kinesthetic
Isolasi Sosial
Isolasi sosial merupakan kondisi
kesendirian atau kesepian yang
dialami oleh individu karena orang
lain dianggap menyatakan sikap
negative dan dianggap mengancam
bagi dirinya [Townsend. M.C. 1998]
Data Subjektif
Data Objektif
Proses Keperawatan
Pengkajian
Rencana Keperawatan
pada klien dgn Isolasi Sosial
Tujuan :
Klien dapat membina
hubungan saling percaya.
Klien dapat menyadari
penyebab isolasi sosial.
Klien dapat berinteraksi
dengan orang lain.
Intervensi :
Bina hubungan saling
percaya.
Bantu klien mengenal
penyebab isolasi sosial.
Bantu klien untuk
mengenal manfaat
berhubungan dengan
orang lain.
Bantu klien mengenal
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Bantu klien untuk
berinteraksi dengan orang
lain secara bertahap
Rencana Keperawatan
pada keluarga
Tujuan :
Keperawatan setelah tindakan
keperawatan, keluarga dapat
merawat anggota keluarga
dengan isolasi sosial
Intervensi :
Diskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat klien.
Jelaskan tentang:
- Masalah isolasi sosial dan
damapaknya pada klien.
- Penyebab isolasi sosial.
- Cara-cara merawat klien
dengan isolasi sosial.
Peragakan cara merawat klien
dengan isolasi sosial.
Bantu keluarga
mempraktikkan cara merawat
yang telah dipelajari,
mendiskusikan masalah yang
dihadapi.
Susun perencanaan pulang
bersama keluarga
Pembahasan kasus
Seorang laki-laki 41 tahun, duda, saat ini
pasien tidak bekerja. Pasien tinggal dirumah
hanya dengan pembantu. Pasien dirawat di
rumah sakit untuk ketiga kalinya dengan
alasan marah-marah, merusak barang, dan
tidak mampu mengurus diri. Pasien
mengatakan sering mendengar suara yang
ingin membunuh dirinya. Suara itu sangat
menakutkan sehingga pasien kesal dan
merusak barang-barang agar suara tersebut
hilang. Selama di RS pasien sering
menyendiri, duduk dipojok ruangan atau
tiduran di tempat tidur, kadang berjalan
mondar-mandir. Pasien tampak bicara dan
tertawa sendiri. Diagnosa Medik :
Skizoprenia paranoid
Analisa Data
Kasus Tn.B
Pohon diagnosis
Risiko Perilaku
Kekerasan
Defisit Perawatan
Diri
HALUSINASI
Isolasi
Sosial
---------
Motivasi yang
Kurang
Intervensi
SAK kasus Tn.B