Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 LIMIT

1.1 Pendahuluan Limit


Limit suatu fungsi merupakan salah satu konsep mendasar dalam kalkulus dan analisis, tentang
kelakuan suatu fungsi mendekati titik masukan tertentu. Suatu fungsi memetakan keluaran f(x)
untuk setiap masukan x. Fungsi tersebut memiliki limit L pada titik masukan p bila f(x) "dekat"
pada L ketika x dekat pada p. Dengan kata lain, f(x) menjadi semakin dekat kepada L ketika x
juga mendekat menuju p. Lebih jauh lagi, bila f diterapkan pada tiap masukan yang cukup dekat
pada p, hasilnya adalah keluaran yang (secara sembarang) dekat dengan L. Bila masukan yang
dekat pada p ternyata dipetakan pada keluaran yang sangat berbeda, fungsi f dikatakan tidak
memiliki limit. Definisi limit dirumuskan secara formal mulai abad ke-19.
Berikut beberapa definisi limit fungsi yang umum diterima:
Fungsi pada garis bilangan riil
Bila f :
terdefinisi pada garis bilangan riil, dan p,
x mendekati p adalah L, yang ditulis sebagai:

maka kita menyebut limit f ketika

jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat > 0 sehingga |x - p|< mengimplikasikan bahwa
|f (x) - L | < . Di sini, baik maupun merupakan bilangan riil. Perhatikan bahwa nilai limit
tidak tergantung pada nilai f (p).

Limit searah
Masukan x dapat mendekati p dari atas (kanan di garis bilangan) atau dari bawah (kiri). Dalam hal ini
limit masing-masingnya dapat ditulis sebagai

Bila kedua limit ini sama nilainya dengan L, maka L dapat diacu sebagai limit f(x) pada p .
Sebaliknya, bila keduanya tidak bernilai sama dengan L, maka limit f(x) pada p tidak ada.
Definisi formal adalah sebagai berikut. Limit f(x) saat x mendekati p dari atas adalah L bila,
untuk setiap > 0, terdapat sebuah bilangan > 0 sedemikian rupa sehingga |f(x) - L| < pada
saat 0 < x - p < . Limit f(x) saat x mendekati p dari bawah adalah L bila, untuk setiap > 0,

terdapat bilangan > 0 sehingga |f(x) - L| < bilamana 0 < p - x < . Bila limitnya tidak ada
terdapat osilasi matematis tidak nol.

Limit fungsi pada ketakhinggaan


Bila dua unsur, ketakhinggaan positif dan negatif {-, +}, ditambahkan pada garis bilangan
riil, kita dapat mendefinisikan limit fungsi pada ketakhinggaan. Dua unsur tambahan ini
bukanlah bilangan, namun berguna dalam memerikan kelakuan limit pada kalkulus dan analisis.
Bila f(x) adalah fungsi riil, maka limit f saat x mendekati tak hingga adalah L, dilambangkan
sebagai:

jika dan hanya jika untuk semua > 0 terdapat S > 0 sedemikian rupa sehingga |f (x) - L| <
bilamana x > S.
Dengan cara yang sama, limit f saat x mendekati tak hingga adalah tak hingga, dilambangkan
oleh

jika dan hanya jika bila untuk semua R > 0 terdapat S > sedemikian sehingga f(x) > R bilamana x > S.

Rumus:

1.2 Pengkajian Mendalam Tentang Limit


Dalam subbab sebelumnya telah diberikan definisi limit secara tidak formal. Berikut definisi
yang lebih baik tetapi masih ada yang tidak formal dengan menyusun kembali kata-kata dari
( )
defenisi tersebut. Mengatakan bahwa
bermakna bahwa f(x) dapat dibuat
sedekat mungkin ke L asalkan x cukup dekat, tetapi tidak sama dengan c.
Definisi Pengertian Presisi Limit
( )
Mengatakan bahwa
berarti bahwa untuk
yang diberikan terdapat
yang berpadanan sedemikian rupa sehingga |f(x) L| < asalkan bahwa 0 < |x-c| < ; yakni,
0 < |x-c| <

| ( )

Definisi Limit kanan


( )
Mengatakan
sedemikian rupa sehingga,
| ( )

berati untuk setiap

, terdapat

yang berpadanan

1.3 Teorema Limit


Dalam teori peluang, teorema limit pusat menyatakan bahwa purata dari iterasi peubah acak
dalam jumlah yang cukup besar, masing-masing dengan nilai ekspektasi dan variansi yang
terdefinisi dengan baik, akan didistribusikan mendekati distribusi normal. Artinya, bila sampel
diperoleh berisi sejumlah besar observasi, dan masing-masing observasi didapatkan dengan cara
yang tidak tergantung satu sama lain (independen), dan rata-rata aritmetika (purata) dihitung dari
nilai-nilai hasil observasi. Bila prosedur ini dilakukan berkali-kali, teorema limit pusat
menyatakan bahwa nilai purata ini akan didistribusikan menurut "kurva lonceng" (atau distribusi
normal).
Teorema A Teorema limit utama
Misalkan n bilangan bulat positif, k konstanta, serta f dan g adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai limit di c, maka:
1.
2.
3.
4.
5.

( )
( )
( )

( )]
( )

( )
( )

( )
( )

6.
7.
8.
9.

( ) ( )
( ) ( )
( )
( )

( )
( )
( )

( )
( ) asalkan

( ) asalkan

( )

( )

Teorema B Teorema subtitusi


Jika f fungsi polynomial atau fungsi rasional, maka:
( )

( )

Asalkan f(c) terdefinisi, dalam kasus fungsi rasional ini bermakna bahwa nilai penyebut pada c
tidak nol.
Teorema C
Jika f(x) = g(x) untuk semua x di dalam interval terbuka yang mengandung bilangan c, kecuali
( )
pada bilangan c sendiri, dan jika
( ) ada, maka
( ) ada dan
( )
Teorema D Teorema apit (squeeze Theorem)
Misalkan f, g, dan h adalah fungsi yang memenuhi f(x)g(x)h(x) untuk semua x dekat c,
( )
terkecuali pada c. Jika
( )
maka
( )
.

1.4 Limit Melibatkan Fungsi Trigonometri


Limit fungsi polynomial selalu dapat dicari dengan subtitusi, dan limit fungsi rasional dapat
dicari dengan subtitusi selama penyebut tidak nol di titik limit. Aturan subtitusi ini berlaku juga
pada fungsi trigonometri.
Teorema A Limit fungsi trigonometri
Untuk setiap bilangan real c di dalam daerah asal fungsi,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teorema B Limit Trigonometri Khusus

1.
2.

1.5 Limit di Tak-hingga; Limit Tak-berhingga


Masalah yang ada dan paling paradoks dari matematika seringkali adalah kerancuan dalam
penggunaan dari konsep tak berhingga. Kita telah menggunakan lambang
dalam
notasi untuk interval tertentu. Kita tidak pernah menyatakan sebagai bilangan dan tak pernah
menambahkana atau membaginya dengan suatu bilangan di subbab ini kita akan
menggunakannya tetapi tetap saja tidak menyatakan bilangan.
Limit di tak-hingga Ketika kita menulis
kita tidak menyatakan secara langsung bahwa
disuatu tempat yang jauh, jauh ke kanan pada sumbu x terdapat sebuah bilangan (lebih besar dari
pada semua bilngan) yang didekati oleh x namun kita menggunakan
sebagai cara singkat.
Kita telah memuat nilai g(x) = x/(1+x2) untuk beberapa nilai x.
Definisi Presisi Limit Ketika
biasa.

Dalam analogi dengan definisi

kita untuk limit

Definisi Limit ketika


Misalkan f terdefinisi pada [c,
jika untuk masing-masing
sehingga,

) untuk suatu bilangan c. kita katakana bahwa


( )
terdapat bilangan M yang berpadanan sedemikian rupa
| ( )

Umumnya, semakin kecil maka akan semakin besar M.


Definisi Limit ketika
Misalkan f terdefinisi pada (
] untuk suatu bilangan c. kita katakana bahwa
( )
jika untuk masing-masing
terdapat bilangan M yang berpadanan
sedemikian rupa sehingga,
| ( )

Limit barisan Daerah asal untuk beberapa fungsi adalah himpunan bilangan asli {1,2,3,},
dalam situasi ini, biasanya dituliskan an ketimbang a(n) untuk menyatakan suku ke-n, atau {an}
untuk menyatakan seluruh barisan.

Definisi Limit barisan


Misalkan an terdefinisi untuk semua bilangan asli yang lebih besar dari pada atau sama dengan
suatu bilangan c. kita katakan bahwa
jika untuk masing-masing
terdapat
bilangan M yang berpadanan sedemikian rupa sehingga,
|an L| <
Definisi Limit tak-hingga
Kita katakana bahwa
( )
sedemikian rupa sehingga,

jika untuk masing-masing bilangan positif M berpadanan

( )
Dalama perkataan lain, f(x) dapat dibuat sebesar yang kita inginkan (lebih besar daripada sebaran
M yang kita pilih) dengan mengambil x cukup dekat tetapi di kanan c. terdapat definisi-definisi
yang berpadanan dari,
( )

( )

( )

( )

( )
( )

1.6 Kontinuitas Fungsi


Kita sering memakai bkata kontinu untuk menyatakan suatu proses yang berkelanjutan tanpa
perubahan yang mendadak, ini sebagai fitur mendasar dari banyak prose salami.
Definisi Kontinuitas di satu titik
Misalkan f terdefenisi pada suatu interval terbuka yang mengandung c. kita katakana bahwa f
kontinu di c, jika:
( )

( )

Dengan definisi ini kita bermaksut menyatakan tiga hal:


1.
2.
3.

( ) ada
( ) ada (yakni, c berada dalam daerah asal f)
( ) ( )

Jika salah satu dari ini tidak terpenuhi maka f diskontinu di c.


Teorema A Kontinuitas fungsi polinomial dan rasiaonal
Fungsi polinomial di setiap bilangan real C. Fungsi rasional kontinu di setiap bilangan real c
dalam daerah asalnya, yaitu kecuali di mana penyebutnya nol.
Teorema B Kontinuitas fungsi nilai mutlak dan fungsi akar ke-n
Fungsi nilai mutlak adalah kontinu di setiap bilangan c, jika n gantil, fungsi akar n kontinu di
setiap bilangan real c; jika n genap, fungsi akar ke-n kontinu di setiap bilangan real positif c.
Teorema C Kontinuitas di dalam operasi fungsi
Jika f dan g kontinu di c maka demikian juga kf, f+g, f-g, f.g, f/g (asalkan ( )
(asalkan f(c) > 0 jika n genap).

), fn dan

Teorema D Kontinuitas fungsi-fungsi trigonometri


Fungsi sinus dan kosinus kontinu di setiap bilangan real c. fungsi tan x, cot x, sec x, dan csc x
kontinu di setiap bilangan real c dalam daerah asalnya.
Teorema E Teorema limit komposit
Jika

( )

dan jika f kontinu di L, maka


( ( ))

( ))

( )

Khususnya, jika g kontinu di c dan f kontinu di g(c), maka fungsi komposit fog kontinu di c.
Teorema F Teorema nilai antara
Misalkan f fungsi yang terdefenisi pada [a,b] dan misalkan W bilangan antara f(a) dan f(b). jika f
kontinu pada [a,b] maka terdapat paling sedikit sebuah bilangan c diantara a dan b sedemikian
rupa sehingga f(c) = W

Anda mungkin juga menyukai