Misalkan s adalah suatu interfal yang merupakan domain dan fungsi f(x) dan s memuat c. Nilai f(c) di Sebut nilai ekstrim jika f(c) merupakan nilai maksimum atau minimum. Jika f(c) merupakan nilai ekstrim maka c di sebut titik kritis. Kemungkinan tempat terjadinya titik kritis adalah :
Di ujung interval Saat f (c) = 0 (titik stasioner) Saat f (c) tidak ada (titik seguler)
End points
Stationary points
Singular points
Apakah nilai ekstrim itu ?
Dari teorema a dan b, sekarang kita dapat menyatakan suatu prosedur yang snagat sederhana untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum suatu fungsi kontinu f pada interval tertutup I. Langkah 1 : carilah titik-titik kritis f pada I. Langkah 2 : hitunglah f pada titik kritis. Yang terbesar di antara nilai-nilai ini adalah nilai maksimum, yang terkecil adalah nilai mimimum. Contoh : f(x) = 2x3 3x2 12x + 7 pada interfal [-1,2] Penyelesaian : pada ujung-ujung interval : f(-2) = 3 dan f(3) = -2 Nilai f (x) = 6x2 6x 12 = 0 terjadi saat x = -1 atau x = 2 dengan f(-1) = 14 dan f(2) = -13 f (x) = 6x2 6x 12 terdefinisi untuk setiap nilai x dalam interval [-2,3], sehingga f(x) terdiferensial pada interval [-2,3] dan keberadaan titik kritis jenis ketiga tidak mungkin terjadi. Dengan demikian nilai maksimumnya adalah 14 dan minimumnya adalah -13
3.2 Kemonotonan dan Kecekungan
Misalkan f terdefinisi pada interval I (terbuka, tertutup, atau tak satupun). Maka kita katakan bahwa : (i) f naik pada I jika, pada setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I . x1 x2 f(x1) f(2) (ii) f turun pada I jika, untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I . x1 x2 f(x1) f(2) (iii) f monoton murni pada I jika f naik pada I atau turun pada I.
Turunan pertama dan Kemonotonan :
Teorema A Teorema Kemonotonan Misalkan f kontinu pada interval I dan terdiferensialkan pada setiap titik dalam dari I. 1. Jika f (x) 0 untuk semua titik dalam x dari, maka f naik pada I 2. jika f (x) 0 untuk semua titik dalam x dari, maka f turun pada I
Turunan dua dan Kecekungan
Definisi : misalkan f terdeferensiasi pada interval terbuka I. Kita katakan bahwa f (dan grafiknya) cekung ke atas pada I jika f menaik pada I dan kita katakan bahwa f cekung ke bawah pada I jika f menurun pada I.
Turunan kedua dan Kecekungan :
Andaikan f terdefinisi pada selang terbuka I. Jika f naik pada I, fungsi f cekung ke atas jika f turun pada I, fungsi f cekung ke bawah. Andaikan f terdefinisi dua kali pada selang terbuka I , maka : (i) jika f(x) 0 untuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke atas pada I. (ii) jika(x) 0 untuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke bawah I.
Cekung ke atas
Cekung ke bawah
Cekung ke atas , cekung ke bawah
Teorema B Teorema Kecekungan
Misalkan f terdiferensialkan dua kali pada interval terbuka I. (i) jika f (x) 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke atas pada I. (ii) jika f (x) 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke bawah pada I. Untuk kebanyakan fungsi teorema ini mengubah masalah penentuan kecekungan menjadi masalah menyelesaikan pertidaksamaan. Contoh : Di mana f(x) = x3 x2 3x + 4 menaik, menurun, cekung ke atas dan cekung ke bawah ? Penyelesaian : f (x) = x2 2x -3 = (x + 1) (x 3) f (x) = 2x 2 = 2(x 1) Titik belok : misalkan f kontinu di c. Kita sebut (c f(c)) suatu titik belok dari grafik f jika f cekung ke atas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada sisi lainnya dari c. Grafik dalam gambar 17 menunjukan sejumlah kemungkinan.
Contoh : cari semua titik belok untuk f(x) = x1/3 + 2