Anda di halaman 1dari 3

PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

11 Friday Nov 2011


Posted by kartika in Teori Akuntansi Leave a comment
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Non Teoritis terbagi atas :
1. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan.
Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan persoalan
secara praktis.
2. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan
pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
Pendekatan Teoritis terbagi atas :
1. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan
selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan.
Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan
laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun
teknik atau standar akuntansi.
2. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan
akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi
akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui
adalah:
Menganalisis golongan observasi
Mengumpulkan semua observasi
Penarikan kesimpulan umum
Pengujian kesimpulan umum
3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan
kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori akuntansi
adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.

4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari teknik
akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga masyarakat secra
keseluruhan.
5. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku
indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian,
pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat
disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi
dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Pendekatan Baru
1. Pendekatan Prilaku
Pendekatan perilaku pada perumusan teori akuntansi menitikberatkan relevansi pengambilan
keputusan dari informasi yang diberitakan dan perilaku individu atau kelompok yang disebabkan
oleh pemberitaan informasi. Akuntansi dianggap sebagai suatu proses yang berkaitan dengan
perilaku, maka pendekatan perilaku menggunakan ilmu social yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia pada akuntansi.
Pendekatan perilaku terhadap suatu perumusan teori akuntansi dikaitkan dengan perilaku manusia
selama perilaku itu menyangkut masalah dan informasi akuntansi. Informasi akuntansi dapat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan individu, meski sudah jelas dan mudah diterima
umum, tapi disarankan untuk melakukan penelitian demi kesempurnaan system akuntansi dan
pelaporan.
Karena keinginan untuk menyempurnakan seperangkat informasi data keuangan dan
menyempurnakan kemampuan user untuk menggunakan informasi maka diperlukan pemrosesan
informasi.
2. Pendekatan Peristiwa
Pendekatan ini mengusulkan bahwa tujuan akuntansi adalah memberi informasi tentang kejadian
ekonomi yang relevan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kemungkinan model-model
keputusan. Pendekatan ini mengusulkan suatu perluasan terhadap data akuntansi yang disajikan
dalam laporan keuangan. Selain itu pendekatan ini juga menganggap bahwa tingkat pengumpulan
dan penilaian data akuntansi ditetapkan oleh pemakai dengan mengorbankan fungsi kerugian
pemakai.
Menurut pendekatan kejadian neraca dianggap sebagai suatu komunikasi tidak langsung seluruh

kejadian akuntansi yang relevan bagi perusahaan sejak terbentuknya. Di bawah pendekatan
kejadian George Sorter mendefinisikan operasional untuk pembentukan neraca sebagai berikut
suatu neraca sebaiknya dibuat sedemikian rupa dengan maksud memaksimumkan kemampuan
merekonstruksikejadian yang terkumpul.
Sedangkan untuk pendekatan rugi laba di bawah pendekatan ini Sorter mengusulkan setiap
kejadian harusnya digambarkan menurut suatu cara yang memperudah meramalkan kejadian yang
sama dalam suatu periode waktu di masa yang akan datang dengan memberi perubahan-perubahan
yang berkaitan dengan faktor eksternal.
Pendekatan kejadian mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

Informasinya terlalu berat sebagai akibat usaha mengukur karakteristik yang relevan dari
seluruh kejadian yang mempengaruhi sebuah perusahaan.

Suatu kreteria yang memadai untuk pemilihan kejadian yang sangat penting sekali belum
dikembangkan.

Mengukur karakteristik suatu kejadian adalah hal yang sulit.

3. Pendekatan Prediktif
Munculnya pendekatan ini adalah sebagai akibat dari kesulitan untuk menilai metode alternatif
mengukur akuntansi dan dari pencarian suatu kreteria sebagai dasar pemilihan alternatif
pengukuran. Perumusan teori akuntansi dengan pendekatan ini menggunakan kreteria
kemampuan prediktif yang berarti bahwa pemilihan opsi-opsi akuntansi yang berbeda akan
tergantung pada kemampuan metode tertentu meramalkan kejadian penting yang menarik
pemakai.
Dengan pendekatan prediktif telah dikembangkan sebuah penelitian akuntansi empiris yang
sedang tumbuh. Ada dua aliran yang dikembangkan, yaitu aliran mengenai kemampuan data
akuntansi untuk menjelaskan dan meramalkan kejadian ekonomi dan aliran mengenai kemampuan
data akuntansi untuk menjelaskan dan meramalkan reaksi pasar pada pengungkapannya.
Menurut prespektif pendekatan prediktif terhadap perumusan suatu teori akuntansi, ukuran
akuntansi alternatif harus dinilai atas dasar kemampuannya meramalkan kejadian ekonomi atau
kejadian dunia usaha.
Manifestasi pertama pendekatan prediktif adalah berhubungan dengan peramalan penghasilan
sebagai salah satu tugas utama akuntansi. Selain itu pendekatan ini juga digunakan untuk
menganalisa prediktif laporan sementara. Aplikasi lain yang lebih relevan dari pendekatan
prediktif adalah usaha yang dilakukan oleh auditor untuk meramalkan kegagalan badan hukum
atas dasar rasio-rasio akuntansi yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai