PENILAIAN HASIL
BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun
2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor
6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah
menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang
penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut,
termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan
upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada
beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang
berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan
fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan
Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang
sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan
tersebut dan pedoman pelaksanaannya.
Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat
membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan
implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada
umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud.
Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok
SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan
diimplementasikannya.
Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.
1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;
2. Teknik Penyusunan RPP;
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;
iii
iv
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ..................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
iii
v
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Tujuan .........................................................................
C. Ruang Lingkup ............................................................
D. Sasaran Pengguna .....................................................
1
1
2
2
BAGIAN 1
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
BAB I.
BAB II.
5
6
7
7
8
12
13
TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja ..........................................
B. Penilaian Sikap ....................................................
C. Penilaian Tes Tertulis ..........................................
D. Penilaian Proyek ..................................................
E. Penilaian Portofolio ..............................................
F. Penilaian Diri ........................................................
17
19
24
25
27
32
BAB III.
BAB IV.
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ... .
B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi
Komptensi Dasar, dan Indikator ..................... ...
C. Penetapan Teknik Penilaian ..............................
D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian ....
PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Interpretasi Hasil Penilaian .................................
B. Pemanfaatan Penilaian ..
C. Pelaporan Hasil Penilaian .
37
38
39
39
43
46
47
BAGIAN 2
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
vi
PENGEMBANGAN KISI-KISI
A. Penyusunan Kisi-Kisi .........................................
B. Kisi-Kisi Soal ......................................................
57
59
63
63
75
75
76
77
82
85
85
86
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ...................................
2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ...............
3. Contoh Format LEGER .
4. Contoh Format RAPOR ...........
5. Contoh Format
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............
6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN .
7. Contoh Kartu Hasil Studi . .
8. Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan ...
93
96
97
99
101
102
103
104
vii
viii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi
terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga
oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)
dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh
pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal
(external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik
penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga
dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai
kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk
teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
B. Tujuan
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru
penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
dalam
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar
penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian,
pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil
penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan
butir soal.
1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud
penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan ramburambu penilaian.
2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian
serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan arahan
dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai
pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan
penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik
penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.
4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian
mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian,
dan penentuan kenaikan kelas
5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup : Kisikisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal Uraian,
dan Penulisan Soal Pilihan Praktik.
D. Sasaran Pengguna
Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak
berikut:
1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam menyusun
serta melaksanakan program penilaian peserta didik.
2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan
kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan
program supervisi pendidikan di sekolah.
3. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan pertimbangan
membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi sekolah kejuruan.
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
(angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk
mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan
berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik
dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan
salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui
berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta
didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.
Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil
yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian
peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk
mencapai apa yang diharapkan.
B. Prinsip Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara
terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program
pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang
bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian
dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio,
unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam
bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa
indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah
semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau
satu stndar kompetensi (SK), ulangan akhir semester
dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester
bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan
pada akhir semester genap dengan menilai semua SK
semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester
genap.
8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak
sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain
terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji
kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat
diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
Penilai
No
Pendidik
1
2
Pendidik
(Satuan
Pendidikan)
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Guru
KD
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur
Eksternal/ QC
Guru,
dan Unsur
Eksternal
Beberapa KD
atau SK
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
Normatif
dan Adaptif
KHS
KHS
KHS/Skill
Passport
KHS
Dapat berupa
KHS/ Skills
beberapa KD atau Passport
SK
Laporan
Hasil
Belajar
Leger
SKL yang dipelajari KHS/Skill
pada tahun yang Passport
bersangkutan
Laporan
Hasil
Belajar
Transkrip
Raport
Leger
Raport
Leger
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
Normatif
dan Adaptif
Leger
Penilai
Pemerintah
10
No
Jenis
Penilaian
Ujian Sekolah
Unsur yang
terlibat
Sekolah,
Pemerintah
(Internal/QA
dan atau
Eksternal/QC)
Pememrintah
dan Du/Di
Ruang lingkup
materi
Mata pelajaran
yang tidak
diujikan dalam
UN untuk
seluruh SKL
yang sudah
diajarkan
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
KHS/ Skills
Passport
Laporan
Hasil
Belajar
Translrip
Ijazah
Leger
Normatif
dan Adaptif
Ijazah
Transkrip
Leger
Ijazah
SKHUN
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
SKHUN
Sertifikat
Kompetensi
Normatif
dan Adaptif
Leger
11
Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
dalam proses pembelajaran.
Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan
merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur
dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun
yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah
satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian
12
indikator
13
(A + B + C)
---------------9
X 100
(2 + 2 + 2)
---------------9
X 100
15
16
17
BAB II
TEKNIK PENILAIAN
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan
informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan
dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi
yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam
penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian
diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian
tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A. Penilaian Unjuk Kerja
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan
peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
c.
18
KD/Indikator
A.
Memilih telor:
1.
Kelas: ________
Ya
Tidak
B.
Membuat adonan
1.
2.
Dst.
C.
Dst.
19
20
21
Jenis/Aspek
Sikap
Sikap
percaya diri
Standar Pencapaian
Deskripsi
Skor
Mampu tampil secara wajar
dalam kegiatan di depan
massa
selalu
5
sering
4
kadang-kadang
3
jarang
2
sangat jarang
1
Strategi
Penilaian
Observasi
aktivitas siswa
dalam
berdiskusi,
kegiatan massa
di sekolah/bermasyarakat
Nama
peserta didik
Kejadian
Tanda tangan
peserta didik
22
No.
(n)
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
Kerja sama
4.
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
Memecahkan masalah
Kemandirian
nmax
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Ketekunan
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
X Smax
Keterangan:
nmax = banyaknya aspek sikap (dalam contoh diatas nmax = 8);
Smax = Skor maksimum; 10,00; 100; atau sesuai ketetapan tertentu.
Bn dan En : skor B dan E pada aspek sikap ke n;
Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian
diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Contoh deskripsi aspek sikap sebagaimana halaman berikut.
23
Disiplin
5
Mentaati semua peraturan kerja
secara konsisten tanpa instruksi
dan pengawasan guru
Kejujuran
Selalu jujur
Kerja sama
24
Komponen
4
Mentaati semua peraturan
kerja secara konsisten
dengan sedikit pengawasan
dari guru
Jujur selama diawasi23
3
Mentaati semua peraturan
kerja dengan pengawasan
guru
2
Peraturan kerja kadangkadang dilanggar meskipun diawasi
Kadang-kadang jujur
Memecahkan
masalah
Kemandirian
Ketekunan
1
Peraturan kerja sering
dilanggar meskipun
diawasi
pilihan ganda;
dua pilihan (benar/salah, ya/tidak);
menjodohkan;
isian singkat atau melengkapi;
jawaban singkat atau pendek;
25
Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
26
Skor
tidak kompeten
kompeten
Predikat
0,00 - 6,90
kurang
7,00 - 7,90
baik
8,00 - 8,90
sangat baik
9,00 - 10
istimewa
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan
data/Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
27
28
29
l.
30
No
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
Kelas : X/1
Kriteria
Periode
Keaslian
Kesesuaian
Kualitas /
Kerapihan
Waktu
Pembuatan
Keterangan
30/7
1.
10/8
dst.
2.
3.
Membuat analisa
perencanaan bangunan
gedung
Dan seterusnya
1/9
30/9
dst.
...
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor
untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.
31
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan
data/Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
32
F. Penilaian Diri
1. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a. Penilaian ranah kognitif, misalnya: peserta didik diminta
untuk menilai penguasaan pengetahuan, melalui hasil
kerjanya.
b. Penilaian ranah afektif, misalnya peseta didik melakukan
penilaian sikap terhadap penerapan penggunaan alat
keselamatan kerja di bengkel.
c. Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta didik
diminta untuk menilai kecakapan dalam berpidato, dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
2. Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang
akan dinilai.
b. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa petunjuk
teknis penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan
penilaian diri secara cermat dan objektif.
f. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian
yang diambil secara acak.
33
No
1.
2.
3.
Tanggapan
1
Verifikasi
Guru
ya tidak
Melakukan pemboran
untuk peledakan dengan
arah : vertikal, miring, dan
horisontal
Mengidentifikasi
perlengkapan dan
peralatan peledakan yang
diterapkan yang sesuai
dengan metode
peledakannya
dan seterusnya
Keterangan:
1
=
Paham
0
= Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan
secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang
dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar
peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta
didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
34
35
36
37
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda untuk menentukan ketercapaian
suatu kompetensi dasar. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional, spesifik
dan terukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan,
menyimpulkan,
menceritakan
kembali,
mempraktikkan,
mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.
Berikut contoh penetapan indikator mata pelajaran Pengolahan
Hasil Pertanian.
Standar
Kompetensi
Membuat telur
asin
38
Kompetensi
Dasar
Memilih
telur
Indikator
Telur dipilih
kesegarannya
menurut candle
system dengan
tingkat ketelitian
100%
Telur dipilih
berdasarkan
keutuhannya tingkat
ketelitian 100%
Kesegaran telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap kualitas
telur asin
Keutuhan telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap proses
osmose
Ranah
S
V
K
V
No
1
SK
Membuat
telur asin
KD
Memilih
telur
Indikator
Telur dipilih
kesegarannya
menurut
candle system
dengan tingkat
ketelitian
100%
Telur dipilih
berdasarkan
keutuhannya
tingkat
ketelitian
100%
Kesegaran
telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap
kualitas telur
asin
Keutuhan telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap
proses
osmose
Teknik Penilaian
Tes Perfm
Proy
..
39
:
:
:
:
No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Ya
40
Memilih telor:
Membuat adonan
Tidak
No.
(n)
:
:
:
Anang Sartono
070810170
8 Juni 2007
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
Kerja sama
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
Memecahkan masalah
Kemandirian
Ketekunan
4.
NAt =
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
x Smax
Smax = 9,00
x 9,00
41
: Merakit PC
: Anang Sartono
: 070810166
: 8 Juni 2008
Kriteria / Indikator
7
Keselamatan kerja
Pemakaian peralatan merakit
komputer
Urutan Perakitan
b. Merakit Motherboard
c. Merakit Processor
d. Merakit RAM
a. Merakit Casing
42
Penilaian
Ya
8
9
Tidak
No
Kriteria / Indikator
7
Waktu
Waktu yang digunakan untuk
perakitan
Tidak
Hasil Perakitan PC
Berhasil baik dan beroperasi
Penilaian
Ya
8
9
Kerapian
Rapi
Keterangan:
a. Kolom penilaian : diberi tanda sesuai dengan pencapaian kriteria/indikator yang dipersyaratkan.
b. Batas minimal kompeten diberi nilai 7,00. Gradasi nilai dideskripsikan sebagai berikut:
7,00 (baik)
= dengan tepat waktu dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
8,00 (amat baik) = lebih cepat dari ketentuan dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
9,00 (istimewa) = lebih cepat dari ketentuan mencapai indikator dan melebihi kualitas standar minimal yang ditetapkan.
c. Nilai produk/jasa (Npj) diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap indikator keberhasilan
43
BAB IV
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi
peserta didik yang dapat digunakan sebagai: (1) perbaikan (remedial)
bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, (2)
pengayaan bagi peserta didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan
(KKM) lebih cepat dari waktu yang disediakan, (3) perbaikan program
dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan
kelas.
A. Interpretasi Hasil Penilaian
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah
berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator yang
telah dikembangkan. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran
atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat
dijaring dengan beberapa soal/tugas.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap indikator dalam suatu
Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. Kriteria ideal
pencapaian masing-masing indikator adalah lebih dari 70%, tetapi
sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian
indikator (misalnya: mulai dari 50%), dengan rasional acuan: tingkat
kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator, dan
ketersediaan daya dukung guru serta sarana dan prasarana.
Kriteria ketuntasan untuk masing-masing Kompetensi Dasar (KD)
adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu
kompeten atau belum kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila
memenuhi persyaratan minimal.
Kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar/masyarakat secara
berkala, antara lain melalui keberhasilan sekolah dalam ujian
nasional. Penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah
dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Dengan
pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan
kualitasnya, dalam arti meningkatkan kriteria pencapaian indikator.
44
45
Hasil Belajar
1. Mendeskripsikan sifat-sifat
benda padat, cair, dan gas
2. Mendemonstrasikan
bahwa beberapa benda
dapat melarutkan benda
lainnya
Indikator
Mendeskripsikan benda
padat berdasarkan sifatnya.
Menunjukkan bukti tentang
sifat benda cair.
Menunjukkan bukti tentang
sifat benda gas
Menunjukkan benda padat
yang dapat dilarutkan pada
benda cair.
Mengidentifikasi benda cair
yang dapat melarutkan
benda padat.
Mengartikan larutan dan
pelarut
KKM
Perolehan Nilai
70%
70
Ketuntasan
Tuntas
70%
69
Belum tuntas
60%
69
Tuntas
60%
61
Tuntas
70%
80
Tuntas
60%
90
Tuntas
Nilai indikator pada hasil belajar No.1 cenderung 70, jadi nilai hasil belajar No.1 adalah 70 atau 7,00.
Nilai indikator pada hasil belajar No.2 bervariasi, dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai hasil belajar
No.2 :
61 80 90
3
77 atau 7,70 ;
70 77
2
73,5
Pada hasil belajar No.1, indikator No.2 belum tuntas. Jadi peserta didik perlu mengikuti remedial untuk
indikator No.2.
46
46
3. Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas
pertanyaan berikut:
a. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara
akademik, fisik, sosial dan emosional?
b. Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di
sekolah?
c. Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum
dikuasai dengan baik?
d. Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan
mengembangkan anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan
kepada orang tua hendaknya:
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
b. Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
c. Memberikan perhatian pada pengembangan dan
pembelajaran anak.
d. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai
dalam kurikulum.
e. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
4. Jenis Administrasi dan Pelaporan
a.
Leger
Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam satu kelas, yang memberi
gambaran secara rinci tentang kemampuan prestasi
akademik maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu
tahun (Lampiran 3. Contoh Format Leger).
Leger ini dimaksudkan:
1) Untuk merekam perkembangan kemajuan belajar
peserta didik satu kelas yang berisi:
a) Identitas peserta didik;
b) Uraian mata pelajaran yang dipelajari;
c) Kelulusan dan tanggal perbaikan dari setiap mata
pelajaran yang dinyatakan belum lulus.
49
Transkrip
Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil
belajar pada akhir pendidikan, memberikan gambaran
secara rinci dan menyeluruh kompetensi dan prestasi
peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip
dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara rinci
prestasi peserta didik pada akhir pendidikan (Lampiran 5.
Contoh Format Transkrip).
Transkrip berisi komponen-komponen antara lain:
1) identitas sekolah;
2) identitas peserta didik;
3) uraian mata pelajaran yang dipelajari peserta didik;
4) uraian waktu pencapaian setiap mata pelajaran
5) kualifikasi dalam bentuk kompeten dan belum
kompeten;
6) keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses pencapaian prestasi;
7) pengesahan oleh kepala sekolah dan distempel.
50
Ijazah
Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah
menyelesaikan atau menamatkan belajar sekaligus lulus
jenjang pendidikan tertentu, dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan. Ijazah diberikan pada akhir jenjang
pendidikan (tingkat III atau tingkat IV) kepada setiap
51
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji
kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
profesi/asosiasi-profesi/DU/DI atau lembaga pendidikan
yang terakreditasi.
Sertifikat kompetensi memberikan legalitas (kewenangan)
bagi pemiliknya untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan kompetensi yang dikuasainya.
Sertifikat minimal berisi komponen-komponen antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
53
54
55
56
BAB I
57
3. Komponen Kisi-kisi
Komponen terdiri atas dua kelompok, yaitu: identitas dan
matriks/format. Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas
matriks, sedangkan matriks/format dicantumkan dalam bariskolom yang sesuai.
a. Kelompok identitas, antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
c.
d.
B. KISI-KISI SOAL
1.
:
:
:
:
No
Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator
Indikator Soal
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
2.
No
SK / KD
Indikator
Indikator Soal
60
61
62
BAB II
PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
A. Pengertian, Keunggulan, dan Keterbatasan
Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya
harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban
terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban
ialah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan
jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang
memilihnya apabila tidak menguasai materinya.
Keunggulan soal bentuk pilihan ganda adalah dapat di-skor dengan
mudah, cepat, serta objektif, atau dapat mencakup ruang lingkup
mater uji/kriteria kinerja yang luas dalam suatu tingkat atau jenjang
pendidikan. Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya
sangat banyak sedangkan hasilnya harus segera diumumkan. Soal
bentuk pilihan ganda memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
memerlukan waktu yang relatif lama untuk menyusun butir-butir
soal yang berkualitas, sulit membuat pengecoh yang homogen dan
berfungsi, dan terdapat peluang untuk menebak jawaban.
B. Kaidah Penulisan Soal
Kaidah-kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau petunjuk
teknis yang harus diikuti agar butir soal yang dihasilkan memiliki
kualitas baik. Seperti halnya bentuk soal yang lain, penulisan soal
pilihan ganda harus didasarkan pada spesifikasi soal yang terdapat
dalam kisi-kisi soal. Soal pilihan ganda dapat ditingkatkan
kualitasnya apabila penulisannya, disamping berlandaskan kisi-kisi,
juga mengikuti kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
Kaidah penulisan soal meliputi isi materi soal yang ditanyakan,
konstruksi rumusan soal, dan penggunaan bahasa.
63
1. Materi Soal
64
65
b.
Perseroan Terbatas
Firma
BUMN
Koperasi
Yayasan
yang
atau
66
c.
Penjelasan: kata unit pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah
jawaban yang benar.
d.
67
singkong
kentang
cemara
bamboo
semangka
e.
f.
68
g.
1999
1996
1998
1997
2008
69
Disajikan
gambar
sepeda,
siswa
dapat
menentukanperbandingan kelajuan linier dua gir sepeda
yang mempunyai jari-jari berbeda.
1:1
1:2
1:4
2:1
4:1
bergantung
pada
jawaban
soal
70
b.
71
A.
B.
C.
D.
E.
10 m
12 m
13 m
14 m
17 m
kolam
pemberat
setan
beban
lawan
kelamin
72
73
74
BAB III
PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN
A. Pengertian
Soal bentuk uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta
didik/siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasangagasan atau hal-hal yang telah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis.
Soal bentuk uraian yang dimaksudkan pada sekolah menengah
kejuruan (ujian kompetensi kejuruan) ini, disamping mengukur
kemampuan peserta didik/siswa dalam hal menyajikan jawaban
terurai secara bebas, juga menyangkut pengukuran kemampuan
peserta didik/siswa dalam hal menguraikan atau memadukan
gagasan-gagasan, atau menyelesaikan hitungan-hitungan terhadap
materi atau konsep tertentu yang terkait dengan atau merupakan
pengembangan dari soal uji kompetensi/praktek secara tertulis.
Berdasarkan cara pemberian skor, soal bentuk uraian dapat
diklasifikasikan atas soal uraian objektif dan uraian non-objektif.
Soal bentuk uraian objektif adalah soal atau pertanyaan yang
menuntut jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga
penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Soal bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut
jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masingmasing peserta didik/siswa, sehingga penskorannya mengandung
unsur subjektifitas.
B. Perbandingan Antara Soal Bentuk Uraian Objektif dan NonObjektif
Perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan non-objektif
terletak pada kepastian penskorannya.
Soal bentuk uraian objektif, kunci jawaban dan petunjuk teknis skor
lebih pasti, diuraikan secara jelas hal-hal/komponen yang diskor
dan berapa besarnya skor untuk setiap komponen. Sedangkan soal
75
76
2. Konstruksi
a) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata
tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti:
mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan,
tafsirkan, buktikan, atau hitunglah.
b) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
tersebut.
c) Buatlah petunjuk teknis skoring segera setelah soal selesai
ditulis/disusun.
d) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar,
grafik, peta, atau yang sejenisnya, harus disajikan secara
jelas dan terbaca sehingga tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda.
3. Bahasa
a) Rumusan kalimat soal harus komunikatif, menggunakan
bahasa sederhana dan istilah/kata yang sudah dikenal
peserta didik.
b) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c) Rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang dapat
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
d) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
e) Rumusan soal tidak mengandung kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik.
D. Penyusunan Petunjuk Teknis Penskoran (Skoring)
Petunjuk teknis penskoran merupakan petunjuk teknis atau
petunjuk yang menjelaskan tentang:
1. batasan atau kata-kata kunci untuk melakukan penskoran
terhadap soal-soal bentuk uraian objektif.
2. kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan
penskoran terhadap soal-soal uraian non-objektif.
77
Petunjuk teknis pemberian skor untuk setiap butir soal uraian harus
disusun segera setelah perumusan butir soal tersebut.
Contoh petunjuk teknis skoring serta cara melakukan penskoran
untuk kedua jenis soal uraian, adalah sebagai berikut :
Kunci Jawaban
Isi balok = Panjang x lebar x tinggi
Skor
1
2.
= 150 cm x 80 cm x 75 cm
3.
= 900.000 cm3
4.
5.
900.000
liter
1000
= 900 liter
Skor maksimum
1
5
78
2.
Kunci Jawaban
Skor
A
1.
1
Skala : 1 : 1.000
B
2.
AB
AC
3.
1
AB = tebal lapisan
AC = 96 meter.
= 30O
Perhitungan :
4.
Sin 30O =
79
pokok
Rentang
Skor
0 -2
0-2
0-2
0-2
dengan
keramah-
80
4.
1.
0-2
2.
0-6
Rentang
Skor
Catatan :
NBS =
a
c
b
Setelah diperoleh nilai pada setiap butir soal (N BS), maka dapat
dihitung total nilai butir soal sebagai nilai perolehan siswa (NPS)
untuk serangkaian soal dalam tes itu, dengan menggunakan rumus:
NPS = NBS
Catatan :
82
Contoh
Skor
Perolehan
(a)
Skor
Maksimum
(b)
(c)
Nilai
Butir Soal
(NBS)
1.
20
12,00
2.
40
40,00
3.
10
2,50
4.
30
22,50
No. Soal
NPS
Bobot Soal
77,00
NPS
Dalam penghitungan nilai satu butir soal (NBS) dan skor perolehan
siswa (NPS) untuk suatu perangkat tes, tidak terdapat perbedaan
antara soal uraian objektif dengan soal uraian non-objektif.
83
84
BAB IV
PENULISAN SOAL PRAKTIK
A. Pengertian
Soal praktik adalah bentuk soal yang menuntut jawaban peserta
didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik
melaksanakan kegiatan sesuai dengan apa yang ditugaskan,
diperintahkan, dan ditanyakan. Misalnya, penugasan projek:
Pembuatan daun pintu sesuai dengan gambar kerja yang telah
disediakan atau Pembuatan daun pintu dengan rancangan oleh
peserta uji (data teknis/kriteria produk telah ditentukan).
Untuk melihat bagaimana proses/cara membuat daun pintu sesuai
dengan gambar kerja, soal harus memberi instruksi kepada peserta
didik mempraktikkan atau mendemonstrasikan cara membuat pintu
sesuai dengan konstruksi dan ukuran yang ada pada gambar kerja.
Pelaksanaan ujian praktik dapat dilakukan secara individual
maupun kelompok, tetapi penilaiannya tetap secara individu.
B. Kaidah Penyusunan Soal Praktik
Penyusunan soal praktik, hendaknya sesuai dengan petunjuk
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
85
Petunjuk
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik, yang
terdiri dari 2 halaman.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai soal ujian
praktik, yaitu:
- Trainer PLC
- Kabel Data
- PC Pentium IV
- Power Supply
- Tool kit
- Multimeter Digital
- Trainer Pneumatik
- Elektro-pneumatik.
3. Laporkan hasil setiap tahapan penyelesaian pekerjaan
kepada penguji/penilai.
4. Bila menemui kesulitan dalam pelaksanaan ujian praktik
konsultasikan kepada pembimbing.
5. Buatlah laporan hasil pelaksanaan ujian praktik.
II.
Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja lengkap selama ujian praktik.
2. Simpan peralatan dan komponen pada tempat yang aman.
3. Periksa rancangan yang Anda buat sebelum di ON-kan.
86
Nama
Alat/Komponen/Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Spesifikasi
1.
1.
Bahan
Kabel data
Jumlah
Standar
Pentium IV
5Vdc, 24 Vdc/1A
Digital ( standar )
Standar
Standar
1 set
1 unit
1 buah
1 buah
1 unit
1 unit
Festo P2-1
1 unit
RJ 45
1 buah
Keterangan
5
IV. Soal/Tugas
Suatu diagram langkah silinder seperti pada gambar di bawah.
1. Lengkapilah
dengan
tombol
START,
STOP
dan
87
2.
Tentukan komponen-komponen
lakukan pemasangan!
3.
4.
yang
diperlukan
dan
88
No
Komponen/Subkomponen Penilaian
II
Persiapan Kerja
1.1. Persiapan peralatan / komponen
1.2. Persiapan perlengkapan kerja
Skor Komponen :
Proses (Sistematika dan Cara Kerja)
2.1. Menguasai perencanaan teknik pengontrolan
kontrol mekanik
2.1. 1. Mengoperasikan system pengontrolan
pada sistem instrumentasi
2.2. Menguasai konsep dasar microprossesor, micro
controller, dan PLC pada sistem kontrol mekanik
2.2.1.
Pencapaian Kompetensi
Tidak
3
Ya
7,0-7,9
8,0-8,9
9,0-10
III
IV
Hasil Kerja
3.1. Membuat rancangan gambar rangkaian
3.2. Menentukan komponen yang diperlukan
3.3. Melakukan uji coba rangkaian
3.4. Melakukan pengukuran dan ujicoba
Skor Komponen :
Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur
4.2. Keselamatan kerja
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Waktu penyelesaian praktik
Skor Komponen :
90
PENUTUP
Penilaian hasil belajar peserta didik sebagai bagian integral dari proses
pembelajaran, merupakan peran yang merefleksikan standar kelulusan
dari suatu standar kompetensi. Penilaian harus dijadikan sebagai acuan
dalam membuat rancangan belajar dan proses pembelajaran, karena
pada hakikatnya pembelajaran itu merupakan upaya untuk memenuhi
permintaan penilaian.
Apabila dalam penilaian yang dirancang
berdasarkan indikator dari sebuah KD mengandung aspek/ranah
pengetahuan, maka proses pembelajaran harus membahas tentang
pengetahuan, apabila ada penilaian motorik, maka proses pembelajaran
harus ada kegiatan praktik, dan apabila ada penilaian sikap, maka
dalam pembelajaran harus ada proses pembentukan sikap.
Sebuah rancangan penilaian yang baik, akan mampu memberikan
arahan kepada guru bagaimana proses belajar mengajar yang efektif
harus dilakukan. Bagi peserta didik, sebuah rancangan penilaian dapat
memberikan informasi apa yang harus dicapai dan mengarahkan
bagaimana seharusnya peserta didik belajar agar kompeten.
Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dan
pelaporan hasil hasil belajar ini, dimaksudkan untuk menyamakan
persepsi terhadap proses penilaian hasil belajar peserta didik dan
pelaporan hasil belajar. Demi kesempurnaan bahan ini, kami sangat
mengharapkan partisipasi Anda untuk memberikan saran dan
masukannya.
91
92
Lampiran 1
Contoh Tabel Penilaian Sikap
Jenis/Aspek
Sikap
Beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Berakhlak mulia
Mandiri
No
93
Menjadi warga
negara
yang
demokratis
Standar Pencapaian
Strategi Penilaian
Deskripsi
Skor
Melaksanakan kegiatan
Observasi
keagaman sesuai agama
aktivitas
yang dipeluknya
keagamaan
siswa
Rutin, tidak ada yang
5
Verifikasi jurnal
tertinggal
kegiatan
Rutin, tidak melaksanakan
4
20 %
Rutin, tidak melaksanakan
3
40 %
Rutin, tidak melaksanakan
2
60 %
Rutin, tidak melaksanakan
1
80 %
Berlaku hormat pada
Observasi
masyarakat di ingkungannya
aktivitas siswa
dalam bermasya Selalu
5
rakat di sekolah
sering
4
kadang-kadang
3
jarang
2
sangat jarang
1
Melaksanakan
pekerjaan/tugas-tugas siswa
tanpa
harus
di
suruh/ditunggui
Selalu
sering
kadang-kadang
jarang
sangat jarang
Mampu menghargai
pendapat orang lain
Selalu
sering
kadang-kadang
jarang
sangat jarang
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Observasi
aktivitas siswa
dalam melaksanakan tugas
Verifikasi
rekaman
penyerahan
tugas-tugas
siswa.
Observasi
aktivitas siswa
dalam berdiskusi,
bermasyarakat di
sekolah
No
5
Jenis/Aspek
Sikap
Bertanggung
jawab
Standar Pencapaian
Deskripsi
Skor
Tidak menyontek dalam
ulangan Menyelesaikan
tugas sesuai dan tepat
waktu
Selalu
5
sering
4
kadang-kadang
3
jarang
2
sangat jarang
1
Mampu tampil secara wajar
dalam kegiatan dengan
massa
Selalu
5
sering
4
kadang-kadang
3
jarang
2
sangat jarang
1
Sikap percaya
diri
Berpartisipasi
dalam
penegakan
aturan-aturan
sosial
Melaksanakan
pekerjaan/tugas-tugas tanpa
harus di suruh/ditunggui
Selalu
sering
kadang-kadang
jarang
sangat jarang
Kedisiplinan
masuk sekolah
Kehadiran di sekolah/
presensi siswa
Selalu
Absensi 10 %
Absensi 10 % s.d 15 %
Absensi 15 % s.d 20 %
Absensi lebih dari 20 %
5
4
3
2
1
Strategi Penilaian
Observasi aktivitas
siswa dalam
ulangan
Observasi aktivitas
siswa dalam
berdiskusi,
kegiatan massa di
sekolah/bermasyarakat
Observasi
ketaatan siswa
dalam mengikuti
peraturan tata
tertib sekolah
Verifikasi presensi
siswa
5
4
3
2
1
94
No
9
Jenis/Aspek
Sikap
Menjaga
kebersihan
lingkungan
10
Menjaga
kesehatan dan
keamanan diri,
11
Memahami
hak dan
kewajiban diri
dan orang lain
dalam
pergaulan di
masyarakat
12
Berempati
terhadap
orang lain
95
Standar Pencapaian
Deskripsi
Skor
Membuang sampah pada
tempatnya, tidak mengotori
lingkungan
Selalu
5
Sering
4
Kadang-kadang
3
jarang
2
Jarang sekali
1
Menggunakan alat
keselamatan kerja dalam
kegiatan pembelajaran
praktik
Selalu
5
sering
4
kadang-kadang
3
jarang
2
sangat jarang
1
Menghargai hak orang lain,
memenuhi kewajiban,
bersikap tegas dalam
kebenaran
Selalu
5
Sering
4
Kadang-kadang
3
jarang
2
Jarang sekali
1
Perduli terhadap masyarakat
sekolah
Selalu
5
Sering
4
Kadang-kadang
3
jarang
2
Jarang sekali
1
Strategi Penilaian
Observasi perilaku
siswa dalam
kehidupan di
sekolah
Observasi
terhadap
kebiasaan siswa
menggunakan
keselamatan kerja
dalam kegiatan
praktik.
Observasi perilaku
siswa dalam
kehidupan
bermasyarakat
(penegakan
aturan)
Observasi perilaku
siswa dalam
keperdulian
terhadap sesama
Lampiran 2
Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal
Mata pelajaran : DASAR DASAR KELISTRIKAN DAN ELEKTRONIKA
Kelas/Semester : X/1
NO
1
STANDAR
KOMPETENSI
Menguasai dasardasar kelistrikan
dan elektronika
KOMPETENSI
DASAR
Menggunakan alat
ukur listrik dan
elektronika
INDIKATOR
Peralatan ukur listrik
diidentifikasi dan
diklasifikasi sesuai
dengan karakteristik
kerjanya
TEKNIK
PENILAIAN
Tes tertulis
(pilihan ganda)
CONTOH SOAL
Watt meter, Ampere meter, dan
Volt meter ac/dc karakteristik
kerjanya berdasarkan .
a. kumparan putar.
b. elektro dinamis.
c. Induksi.
d. besi Putar.
e. magnit Jarum.
...
Macam-macam alat
ukur listrik dijelaskan
kakateristiknya
sesuai dengan fungsi
utamanya
96
Lampiran 3
Contoh Format L E G E R
:
:
:
Kelulusan
I
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
II
Perbaikan
Tgl
97
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
Catatan
ALPA
IJIN
Dan seterusnya
SAKIT
BAHASA INGGRIS
KERAPIHAN
IPA
Absensi
KERAJINAN
SENI BUDAYA
BAHASA INDONESIA
DATA
PRIBADI
PRODUKTIF
PKn
ADAPTIF
AGAMA
NIS
TAHUN
No
NORMATIF
KELAKUAN
27
28
1
2
3
4
III
IV
AGAMA
PKn
BAHASA INDONESIA
PEND. JAS & OR
SENI BUDAYA
IPA
BAHASA INGGRIS
Dan seterusnya
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
KELAKUAN
KERAJINAN
KERAPIHAN
SAKIT
IJIN
ALPA
21
22
23
24
25
26
27
28
Kelulusan
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
Perbaikan
Tgl
98
Lampiran 4
Nama Peserta didik
Bidang Studi Keahlian
Tahun Pelajaran
No
I
99
Mata Pelajaran
:
:
:
Contoh Format R A P O R
..............................................
Nomor Induk
:
..............................................
Program Studi Keahlian :
..............................................
Kompetensi Keahlian :
Kelas/Semester
:
................................
................................
................................
................................
KKM
Angka
Huruf
Predikat
Normatif
Pendidikan Agama
Islam
75
75
Baik
Pendidikan
Kewarganegaraan
75
76
Baik
3 Bahasa Indonesia
75
75
Tujuh puluh
Baik
Pendidikan Jasmani,
4 Olahraga dan
Kesehatan
70
72
Cukup
5 Seni Rupa
70
73
Cukup
No
Mata Pelajaran
KKM
Angka
Huruf
Predikat
6 Seni Musik
70
90
Sembilan puluh
Amat
Baik
7 Seni Tari
70
74
Cukup
1 Bahasa Inggris
72
75
Baik
2 Matematika
72
75
Baik
II
Adaptif
Mampu memahami percakapan terbatas
dengan penutur asli dan surat-surat
bisnis sederhana
Mampu menerapkan konsep kesalahan
pengukuran, dan menerapkan konsep
operasi hasil pengukuran
...
Dan seterusnya ...
...
Catatan: Lihat contoh Buku dan Petunjuk Pengisian Laporan Hasil Belajar (Rapor)
100
Lampiran 5
Contoh Format
TRANSKRIP
AKHIR TAHUN PENDIDIKAN
Nama
: ___________________________
NIS
: ___________________________
Tempat/tgl lahir
: ___________________________
Bidang/Program Studi Keahlian : ___________________________
Kompetensi Keahlian
: ___________________________
NO
MATA PELAJARAN
JML
JAM
KKM
ANGKA
NILAI
HURUF
NORMATIF
1
2
3
4
ADAPTIF
1
2
3
4
dst
PRODUKTIF
1
2
3
dst
IPK (Indeks Prestasi Komulatif)
_______ , ___________
Kepala SMK ___________
____________________
101
Lampiran 6
Contoh Format
PASPOR KETERAMPILAN (SKILL PASSPORT)
NO
STANDAR KOMPETENSI/
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TGL.
NAMA GURU/
QA/QC
CAP
INSTANSI
102
Lampiran 7
Contoh
KARTU HASIL STUDI (KHS)
TAHUN PELAJARAN ./
Nomor Induk
: ...................
Kompetensi Keahlian : ..
Kelas/Semester
No.
Mata Pelajaran/Standar
Kompetensi
Program Normatif
1
2
3
Program Adaptif
1
2
3
Program Produktif
1
2
3
103
Kode Standar
Kompetensi/
Kompetensi
Dasar
: ..
Nilai Kelulusan
KKM
Angka
Predikat
Lampiran 8
Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan
Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis
1. Membandingkan
- Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ... dan ....
- Bandingkan dua cara berikut tentang ....
2. Hubungan sebab-akibat
- Apa penyebab utama ....
- Apa akibat ....
3. Memberi alasan (justifying)
- Manakah pilihan berikut yang Anda pilih, mengapa?
- Jelaskan mengapa Anda setuju/tidak setuju dengan pernyataan
tentang ....
4. Meringkas
- Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ....
- Ringkaslah dengan tepat isi ....
5. Menyimpulkan
- Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ....
- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa
berikut ....
6. Berpendapat (inferring)
- Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila ....
- Apa reaksi A terhadap ....
7. Mengelompokkan
- Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....
- Apakah hal berikut memiliki ....
8. Menciptakan
- Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....
- Lengkapilah cerita ... tentang apa yang akan terjadi bila ....
9. Menerapkan
- Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ....
- Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman ....
104
10. Analisis
- Manakah benih yang baik dari pernyataan pada tulisan paragraf
....
- Daftarlah dan beri alasan singkat tentang ciri utama benih yang
baik ....
11. Sintesis
- Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ....
- Tuliskan sebuah laporan ....
12. Evaluasi
- Apakah kelebihan dan kelemahan ....
- Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah pandangan Anda tentang ....
Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah
1. Mengidentifikasi masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan
deskripsi
suatu
situasi/masalah,
siswa
dapat
mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus
dipecahkan.
2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah masalah, siswa
dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.
3. Memahami kata dalam konteks
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok
katanya digarisbawahi, siswa dapat menjelaskan maknanya yang
berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya sendiri.
4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan
terhadap masalah, siswa dapat mengidentifikasi semua informasi
yang tidak relevan.
5. Memilih masalah sendiri
Contoh indikator soal:
105
107