BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karya tulis kami yang berjudul Ekodrainase
sebagai Solusi Alternatif dalam Penyelesaian Masalah Banjir Kabupaten
Bandung Jawa Barat, dapat diselesaikan.
Dalam pembuatan karya tulis ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak. Terima kasih sedalam-dalamnya kami ucapkan kepada dosen pembimbing
kami, Bapak Dr. Ir. Sri Legowo , yang telah bersedia membantu kami menyusun
karya tulis ini; kepada keluarga dan teman-teman yang mendukung secara moral
maupun material melalui banyak kritik, saran, bantuan, maupun fasilitas.
Kami menyadari gagasan ini masih terdapat kekurangan dan perlu diteliti lebih
lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik, saran yang membangun,
maupun pengembangan lebih lanjut dari pembaca untuk menjadikan gagasan ini
lebih bermanfaat lagi.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam karya tulis ini. Semoga gagasan
dalam karya tulis ini bisa bermanfaat bagi manusia dan alam.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
2007 .....................................
2007 .... 5
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
Lahan terbuka hijau yang awalnya adalah area untuk air hujan masuk
ke dalam tanah (infiltasi), ketika tata guna lahannya berubah menjadi
pemukiman, area tersebut tidak dapat lagi meresapkan air hujan ke dalam
tanah. Lebih dari 75 persen intensitas air hujan di Kawasan Bandung Utara
sebanyak 2.250 mm per tahun dihanyutkan ke Kota Bandung yang memiliki
BAB II GAGASAN
0
100
200
300
400
500
600
700
1985
1990
1995
2000
2005
2010
debit harian maksimum
Tahun
Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan tanah ke dalam
tanah. Infiltrasi berkurang terus seiring dengan bertambahnya tingkat
kejenuhan tanah. Apabila hujan yang turun di suatu daerah melebihi laju
infiltrasi daerah tersebut, maka akan terjadi runoff . Runoff adalah air
limpasan permukaan, yaitu air yang tidak terserap oleh tanah kemudian
melimpas di permukaan dan mengalir terus sampai bertemu dengan limpasan
lainnya (menjadi sungai) kemudian mengalir sampai ke laut.
Dari parameter hidologi yang ada, runoff merupakan parameter
turunan yang dipengaruhi oleh curah hujan dan infiltrasi. Parameter curah
hujan adalah parameter yang acak dan given, artinya tidak bisa direkayasa
kejadiannya. Parameter yang dapat direkayasa adalah infiltrasi. Artinya,
mengontrol parameter infiltrasi dapat dilakukan untuk mengatur kejadian
banjir yang mungkin terjadi (Syahril, 2000).
Pengukuran debit sungai Nanjung (anak sungai Citarum) selama dua
puluh tahun menunjukkan bahwa debit harian maksimum mengalami tren
kenaikan. Begitu pula dengan rasio debit harian maksimum-minimumnya
yang juga mengalami tren kenaikan (Sumber : PSDA Jabar).
2007
0
100
200
300
400
500
600
700
1985
1990
1995
2000
2005
2010
perbandingan debit harian
maksimum -minimum
Tahun
2007
dengan cara konvensional dimana air hujan dibuang atau dialirkan ke sungai
terus ke laut, cara ini mengalirkan air hujan ke dalam sumur-sumur resapan
yang dibuat di halaman rumah. Sumur resapan ini merupakan sumur dengan
UDAH
Udah sumur
kapasitas tampungan yang cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah.
Dengan adanya tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk
meresap ke dalam tanah, sehingga pengisian tanah menjadi optimal.
Model sumur resapan yang diajukan :
G:\bru\Photo0150.jpg
G:\bru\Photo0157.jpg
C:\Documents and Settings\deivid\Desktop\ambl tnh2.JPG
Gambar 2.6 Sketsa Ekodrainase
KOLAM KONSERVASI
KOLAM KONSERVASI
PERUMAHAN
Kolam konservasi merupakan
salah satu sistem dalam konsep
ekodrainase, dapat dibuat
dengan memanfaatkan daerahdaerah dengan topografi rendah,
daerah-daerah bekas galian
pasir atau galian material
lainnya, atau secara ekstra
dibuat dengan menggali suatu
areal atau bagian tertentu.
Dengah diterapkannya ekodrainase yang didalamnya terdapat sumur resapan
yang telah dimodif maka air kelebihan pada musim hujan dapat dikelola
sedemikian rupa sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai tetapi meresap
ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan
pada musim kemarau. Konsep cocok untuk daerah beriklim tropis dengan
perbedaan musim hujan dan kemarau yang ekstrem seperti di Indonesia.
01.JPG
Dari 1946 data hujan (2005 hingga
2010), Analisa kapasitas Sumur
Resapan mampu mengatasi hujan
dengan Intensitas hujan cukup tinggi,
yakni sebesar 16mm dalam rentan
waktu 1 jam penuh. Efektifitas 87%.
3.2 Saran
Penulis membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang
ingin lebih mengembangkan gagasan ekodrainase ini agar dapat
teraplikasikan dengan luas, dan lebih bermanfaat bagi manusia dan alam.
DAFTAR PUSTAKA
Curriculum Vitae
Ketua Pelaksana : DAVID PRASTYAN
Tanggal Lahir : 22 Oktober 1988
Tempat Lahir : Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Karya Ilmiah yang pernah dibuat
.
Sistem Kunci Pintu dengan Mikrokontroler (Yogyakarta, Desember 2006)
.
Optimalisasi Kapasitas Sumur Resapan (Bandung, Maret 2009)
.
Rancang Bangun Drainase (Bandung, Oktober 2010)
Penghargaan yang pernah didapat
.
Piagam Setara Medali Perak PKM-GT pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXII
Universitas Brawijaya tahun 2009
.
Piala Rancang Bangun Sipil 2010 Universitas Udayana
.
3 Besar Profico Award ITB 2011 Kategori Pengabian Masyarakat
.
3 Besar Profico Award ITB 2011 Kategori Karya Aplikatif
(Bandung, 2008)