Anda di halaman 1dari 5

Di dalam darah, serum (bahasa Inggris: blood serum) adalah komponen yang bukan berupa sel darah,

juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen, (bahasa
[1]
Latin: serum) berarti bagian tetap cair dari susu yang membeku pada proses pembuatan keju.
Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan
elektrolit, antibodi, antigen,hormon, dan semua substansi exogenous. Rumusan umum yaitu: serum =
plasma - fibrinogen - protein faktor koagulasi.
Studi yang mempelajari serum disebut serologi. Serum digunakan dalam berbagai uji
diagnostik termasuk untuk menentukangolongan darah.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Serum protein

1.1 Serum albumin

1.2 Serum globulin

1.3 Serum lipoprotein

1.4 Serum wewenang

2 Rujukan

[sunting]Serum

protein

Serum protein (bahasa Inggris: globular protein, spheroprotein) merupakan salah satu dari tiga
jenis protein di dalam tubuhyang terbentuk dari asam amino berupa larutan koloidal di dalam plasma
darah. Protein (bahasa Yunani: - proteios) berarti utama (bahasa Inggris: first rank).
Serum protein tidak mengandung fibrin (bukan merupakan fibrous protein) sehingga dapat terlarut. Total
[2]
serum protein dalam darah sekitar 7,2 - 8 g/dl atau sekitar 7% dari volume darah keseluruhan dengan
berbagai kegunaan:

Sirkulasi molekul lipida, hormon, vitamin dan zat besi

Enzim, komponen komplemen, protease inhibitor dan kinin precursor

Regulasi aktivitas, fungsional non seluler dalam sistem kekebalan.

Total serum protein dapat melonjak karena:


infeksi kronis (termasuk tuberkolosis, Adrenal cortical hypofunction , disfungsi hati, Collagen
Vascular Disease (Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus, Scleroderma), gejala
hipersensitivitas, Sarcoidosis, dehidrasi (diabetic acidosis, chronic diarrhea, dll.), Respiratory
distress, Hemolisis,Cryoglobulinemia, Alcoholism, Leukemia
dan menurun antara lain disebabkan oleh:

Malnutrition dan malabsorption (insufficient intake and/or digestion of proteins), Liver


disease (insufficient production of proteins), Diare (loss of protein through the GI tract), Severe
burns (loss of protein through the skin), Hormone Imbalances that favor breakdown of
tissue, Loss through the urine in severe kidney disease (proteinuria), Kehamilan (dilution of
protein due to extra fluid held in the vascular system)

Protein darah

Serum albumin

Kadar normal
level

3.5-5.0 g/dl

Immunoglobulin 1.0-1.5 g/dl

Fibrinogen

0.2-0.45 g/dl

60%

Kegunaan

memelihara tekanan osmosis dan


pengusung molekul lain

18% membentuk sistem kekebalan tubuh

4%

koagulasi darah

alfa-1 fetoprotein

Protein
wewenang

<1% mengatur ekspresi genetik

Terdapat dua jenis protein yang utama di dalam serum,


yaitu albumin dan globulin. Albumin dibuat di dalam hati, merupakan protein yang paling
menonjol dan bermuatan negatif yang terkuat guna mengikat molekul kecil untuk diedarkan
[3]
melalui darah. Albumin juga berguna untuk menjaga tekanan osmosis darah.
Beberapa jenis globulin diproduksi di dalam hati, sementara yang lain diproduksi di dalam sistem
kekebalan. Semua jenis serum protein yang lain diproduksi di dalam hati. Arti kata globulin
menunjukkan sekelompok protein heterogen dengan berat molekul tertentu yang cukup tinggi,
dengan kecepatan terlarut (en:solubility rate) dan laju migrasi elektroforetik(en:electrophoretic
migration rate) yang lebih rendah daripada albumin. Rasio normal di dalam darah sekitar 2
hingga 3,5 g/dl.

Ilustrasi skema gel protein hasil elektroforesis, lihat pula [1]

Elektroforesis protein serum (en:serum protein electrophoresis, SPEP) adalah uji


laboratorium untuk menentukan jenis globulin (alfa-1, alfa-2, beta dan gamma) dan albumin.
Cara yang digunakan adalah pengambilan serum darah dari bekuan darah, kemudian diletakkan
di atas medium yang dibubuhi agarose gel, kemudian dipaparkan ke arus listrik. Protein serum
total atau protein plasma total atau protein total adalah hasil uji laboratorium yang mengukur
[4]
jumlah protein pada plasma darah atau serum darah.
[sunting]Serum

albumin

Serum albumin, sering disebut albumin adalah protein dengan jumlah terbanyak di
dalam tubuh. Albumin sangat penting demi memeliharatekanan osmosis untuk distribusi fluida
tubuh antara intravascular compartment dan jaringan tubuh. Albumin juga berfungsi
sebagai pengusung plasma dengan secara tidak langsung mengikat beberapa hormon steroid
hydrophobic dan protein pengusung bagi hemin dan asam lemakdalam sirkulasinya. BSA, fraksi
V dari serum albumin berguna untuk meluruhkan beberapa substansi dari sirkulasi darah melalui
jaringan hati, antara lain bilirubin, tiroksin, taurolithocholic acid, chenodeoxycholic
[5]
acid, digitoksin dan juga heme peptida dari cytochrome C. 60% dari protein di dalam plasma
darah, jumlah serum yang melebihi batas normal dapat membahayakan manusia. Prealbumin
(bahasa Inggris:transthyretin) ditengarai sebagai pengusung hormon tiroksin dari dalam darah
[6]
menuju ke otak.

[sunting]Serum

globulin

Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak larut, baik di
dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut dalam larutan garam
[1]
konsentrasi sedang. Globulin (bahasa Latin: globulus, bola kecil (bahasa Inggris: small globe))
mempunyai rasio 35% dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan asam lemak
dalam sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat hemoglobin, beberapa yang lain
[4]
[1]
mengusung zat besi, berfungsi untuk melawan infeksi , dan bertindak sebagaifaktor koagulasi.
Globulin terdiri dari:

[7]

lakto globulin

tiroglobulin

serum globulin, terbagi terbagi menurut laju migrasi elektroforesik menjadi:

[8][3]

alfa globulin (protein yang mengusung tiroksin dan retinol/vitamin A).

alfa-1 globulin

alfa-1 antitripsin (bahasa Inggris: Transcortin, corticosteroid-binding globulin,


CBG) disebut juga acute phase reactant

[1]

atau serpin peptidase inhibitor, clade

A (alpha-1 antiproteinase), member 6.

alfa-1 antisimotripsin

orosomukoid (asam glikoprotein)

serum amiloid A

alfa-1 lipoprotein (HDL)

alfa-2 globulin

alfa-2 makro globulin (protease inhibitor)

haptoglobin

protein C (inhibitor of activated coagulation factors FVIII and FV)

seruloplasmin (pengusung zat tembaga)

alfa-2 lipoprotein (VLDL)

beta globulin

beta-1 globulin

transferin

hemopeksin

plasminogen

properdin

faktor komplemen H

beta-2 globulin

faktor komplemen C3 dan C4

C-reactive protein

beta-2 lipoprotein alias LDL

beta-2 mikro globulin

beberap jenis IgA dan IgM

gamma globulin (protein dengan muatan negatif yang terlemah yang berfungsi
sebagai antibodi)

IgM, IgA, IgG

makro globulin
transkobalamin
[sunting]Serum

lipoprotein

Serum lipoprotein adalah senyawa biokimiawi yang mengandung protein dan lemak. Lemak
atau produk turunannya dapat terikat secara kovalen maupun non kovalen dengan protein.
Lipoprotein dapat berbentuk enzim, transporter, protein struktural, antigen, adesin, toksin, high
density lipoprotein dan low density lipoprotein yang memungkinkan lemak terusung di
dalam darah, dan protein transmembran yang terdapat pada mitokondria (terdapat juga
[9]
pada kloroplas tanaman), serta lipoprotein bakterial. Lipoprotein di
dalam tubuh manusia terbagi menjadi 5 golongan utama:

kilomikron (bahasa Inggris: chylomicron)

VLDL

LDL

IDL

HDL

[sunting]Serum

wewenang

Serum wewenang (bahasa Inggris: Regulatory protein) yang hanya berjumlah 1% dari protein
plasma, terdiri dari enzim, proenzim dan hormon. Riset terakhir mengenai protein plasma
darah tertuju pada analisis proteomika dari serum/plasma guna mencari jejak bio (bahasa
[10]
Inggris: biomarker) yang dimulai semenjak tahun 1970 dengan elektroforesis gel 2 dimensi dan
[11][12]
pada akhir-akhir ini dengan spektrometri massa.
Terdapat dua jenis protein wewenang:

[13]

1. protein yang memengaruhi kontraksi otot, misalnya troponin dan tropomiosin, yang
mengatur interaksi antara miosin dan aktin. Kalsium merupakan komponen yang krusial
pada reaksi ini.
2. protein tertentu yang mengikat deret wewenang (bahasa Inggris: regulatory sequence)
dari DNA, dan berfungsi untuk mengatur ekspresi genetik. Protein ini menggerakkan
prosesdiferensiasi seluler dan morfogenesis menuju pada penciptaan jenis sel yang
baru pada makhluk multicellular. Pada tahap ini, jenis sel yang berbeda dapat memiliki
profil ekspresi genetik yang berbeda-beda dalam deret genome yang sama.

Anda mungkin juga menyukai