Anda di halaman 1dari 4

2014

PERENCANAAN
dan
PERANCANGAN
KOTA
NAMA: NOVI ANDRIAN
NIM : 1204104010049

[PENATAAN RUANG, KAWASAN


LINDUNG, STRUKTUR, DAN POLA
RUANG KOTA

A. Pengertian Tata Ruang, Kawasan Lindung, Struktur, dan Pola

Ruang Kota.
(Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007).

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,
ternpat rnanusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan
memelihara kelangsungan hidupnya.
1. Tata Ruang.
Tata ruang/land use merupakan wujud struktur ruang dan pola ruang
disusun secara nasional, regional dan lokal.
Secara nasional disebut Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi, dan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut perlu dijabarkan ke
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK).
2. Struktur Ruang.
Struktur ruang merupakan

susunan pusat-pusat permukiman dan

sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung


kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki
hubungan fungsional.
3. Pola Ruang.
Pola ruang merupakan distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
4. Kawasan.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budi daya. Berdasarkan fungsinya kawasan yang memiliki fungsi
lindung disebut kawasan lindung dan yang memilik fungsi budi daya
disebut sebagai kawasan budi daya
Kawasan lindung merupakan suatu wilayah yang ditetapkan dan
memiliki fungsi utamanya melindungi segala kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup sumber daya alam dan buatan. Sedangkan

kawasan budi daya merupakan suatu wilayah yang ditetapkan sebagai


wilayah yang memiliki kondisi dan potensi sumber daya alam, manusia
dan buatan.
5. Kawasan perdesaan merupakan wilayah yang memiliki pusat kegiatan
utamanya pertanian. Sedangkan Perkotaan merupakan wilayah yang
memiliki kegiatan utamanya bukan pertanian, hal ini dikarenakan lahan
yang berada dikota sudah tidak berpotensi sebagai lahan pertanian dan
semakin berkembangnya teknologi dan penduduk lahan kota sangatlah
terbatas.
6. Kawasan metropolitan bisa dikatakan sebagai kawasan perkotaan inti
yang saling keterkaitan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan
sekurang kurangnya 1.000.000 juta jiwa. Jika ada dua (2) atau lebih
kawasan metropolitan yang membentuk sebuah sistem maka kawasan
itu disebut kawasan megapolitan.

B. Keterkaitan Penataan Ruang Di Kota Banda Aceh.


(sumber : Qanun Nomor : 4 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Banda Aceh Tahun 2009-2029 )

Berdasarkan UU 26 Tahun 2007, bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH)


terdiri dari RTH Publik 20% dan RTH Privat 10%. Penyediaan RTH di
Kota Banda Aceh secara khusus bertujuan untuk fungsi ekologis, fungsi
ekonomi, dan fungsi estetika dimana RTH tidak akan dikembangkan
sebagai ruang terbangun. Ruang Terbuka Hijau yang dikembangkan di
Kota Banda Aceh meliputi sempadan sungai, sempadan pantai, sepanjang
jaringan jalan, pemakaman, taman kota, dan hutan kota.
Pada kawasan pesisir pantai, pemanfaatan RTH disamping berfungsi
sebagai penyangga (buffer) bagi daerah sekitarnya dan penyangga antara
kawasan pesisir dengan kawasan terbangun juga berfungsi mereduksi
gelombang pasang dan meminimalkan gelombang tsunami, untuk
mengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi, serta memelihara
kesuburan tanah. Sementara pada kawasan di sepanjang sempadan sungai.

RTH

berfungsi

sebagai

penahan

tanggul

dan

intrusi

air

asin,

peneduh/penyejuk, keindahan, dan sebagainya. Pengembangan RTH pada


kawasan di sepanjang jaringan jalan berfungsi sebagai peneduh, penyejuk,
penetralisasi udara, dan keindahan.
Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 Desa memiliki
55.000 ha RTH yang dimiliki pemerintah atau sekitar 10% dari total
kebutuhan RTH ( 130.000 ha ), kekurangan RTH yang tersebar dalam 90
desa sekitar 75.000 ha atau 833,3 ha per desa.
Secara umum, pola ruang di Kota Banda Aceh diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
a) Kawasan lindung
Pengertian Kawasan Lindung berdasarkan Keppres No. 32 Tahun
1990, adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup, baik itu berupa sumber daya alam
maupun sumber daya buatan.
Kawasan lindung yang direncanakan di Kota Banda Aceh terdiri dari
Kawasan Perlindungan Setempat, Kawasan Suaka Alam,Kawasan
Cagar Budaya, Kawasan Rawan Bencana, dan Ruang Terbuka Hijau.

b) Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah ruang yang dapat dimanfaatkan untuk
mewadahi berbagai aktifitas yang dilakukan manusia. Rencana
kawasan budidaya diarahkan di luar kawasan yang telah ditetapkan
sebagai kawasan lindung.
Klasifikasi peruntukan Kawasan budidaya di Kota Banda Aceh
meliputi : Kawasan Perumahan, Kawasan Perdagang dan Jasa
Komersial, Kawasan Perkantoran, Kawasan Pariwisata, Kawasan
Perikanan Tambak dan Perikanan Tangkap, Kawasan Pusat Olahraga,
Kawasan Pelayanan Umum, Kawasan Pelabuhan, dan Ruang Terbuka
Non Hijau.

Anda mungkin juga menyukai