Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Pemukiman

Kali Code, Yogyakarta.


Lokasi wisata Kali Code terletak
di Kelurahan Kota Baru,
Kecamatan Gondokusuman,
Yogyakarta. Tahun 1983
Kampung Code Utara dihuni 35
keluarga. Penghuni kampung
ini terus bertambah dan tahun
2007 dihuni 54 keluarga yang
meliputi 186 jiwa.Dulu
kampung ini kumuh dan suram.
Warga kampung yang rata-rata
bekerja sebagai pemulung
membangun rumah asal-asalan
dari kardus dan plastik bekas.

Pada tahun 1983 pemerintah bermaksud menggusur


pemukiman ini, namun atas permohonan ketua RT Willi
Prasetya dan Romo Mangun, rencana tersebut
ditangguhkan. Sebagai gantinya diselenggarakan suatu
proyek revitalisasi dengan melibatkan 2 koran lokal
untuk mendukung pendanaan. Kondisi sosial itulah yang
kemudian mengundang perhatian seorang pastor,
arsitek, dan penulis.

Dia adalah YB Mangunwijaya,


seorang arsitektur jebolan
Aachen, Jerman. Sebagai
arsitek secara suka rela dia
membangun pemukiman
pinggir kali agar layak untuk
ditempati dan tidak mudah
menjadi korban banjir. Maka
dibangunlah pemukiman
sederhana tapi artistik dan
kokoh di tepi sungai Code di
bawah jembatan Gondolayu.

Hasil dari karya Romo Mangun itu


ternyata memukau publik. Bahwa
bangunan rumah yang sederhana dan
hanya terbuat dari kayu dan bambu,
ternyata membawa keindahan
tersendiri.

konstruksi rumah berbentuk huruf A dengan rangka


dari bambu

Perencanaan dan pembangunan area ini dimulai pada tahun


1983 dan selesai selama kurang lebih 2 tahun. Hampir tidak
ada gambar atau dokumen konstruksi dibuat untuk proyek
ini. Semua berlangsung secara spontan dan alamiah. Secara
umum konstruksi rumah berbentuk huruf A dengan rangka
dari bambu, dinding bilik bambu dan atap seng. Hanya tiga
tukang kayu dan 2 tukang batu dipekerjakan untuk proyek
ini, selebihnya adalah tenaga partisipasi warga dan
sukarelawan. Mahasiswa seni rupa ikut terjun sebagai
relawan untuk membimbing warga memperindah tampilan
luar rumah mereka

Selain mengubah fisik kampung, perlahan Romo Mangun juga mengubah


mental warga. Warga yang semula berprofesi sebagai pemulung kini rata-rata
bekerja sebagai pedagang, tukang parkir, dan karyawan toko.

Dengan demikian, kampung Code telah menjadi


sebuah miniatur dari peradaban yang berbasis kepada
arti penting local wisdom, yang diperlopori oleh
seorang local jenius yang gigih. Hal ini dimungkinkan
karena Romo Mangun tidak hanya mengubah desain
arsitektur fisik perkampungan itu hingga kemudian
terlihat lebih tertata, akan tetapi dia juga mendorong
terciptanya perubahan sosial (sosial engineering)
dengan cara mensolusikan dan memberdayakan
perekonomian mereka.

Dengan kata lain, sebagai arsitek, dia tidak hanya piawai menata interior
dan eksterior sebuah bangunan, akan tetapi mental, moral, dan
kepercayaan diri masyarakat Kali Code juga menjadi proyek garapan
Romo Mangun.
Melalui perkampungan kali Code, Romo Mangun telah mewariskan
kepada sekelompok masyarakat pola hidup dan desain ruang yang baru,
kaya akan nilai seni arsitektur, yang bersumber dari kekuatan budaya dan
kearifan lokal.

Anda mungkin juga menyukai