Anda di halaman 1dari 10

KAMPUNG TEMATIK DI SEMARANG

“ KAMPOENG DJADHOEL,
REJOMULYO, SEMARANG TIMUR “

OLEH KELOMPOK 5
KAMPUNG TEMATIK
Kampung Tematik merupakan salah satu inovasi
Pemerintah Kota Semarang
untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuh
an dasar utamanya pada peningkatan
kualitas lingkungan rumah tinggal warga miskin dan
prasarana dasar permukiman.
Kampung Tematik merupakan titik sasaran dari
sebagian wilayah Kelurahan yang dilakukan
perbaikan dengan memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
 mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh /
peningkatan / perbaikan kondisi lingkungan.
 peningkatan penghijauan wilayah yang intensif.
 pelibatan partisipasi masyarakat secara aktif .
 mengangkat potensi sosial dan ekonomi
masyarakat setempat ( pemberdayaan )
Pelibatan partisipasi masyarakat beserta lembaga – lembaga
yang ada bertujuan untuk membangun
trademark / karakteristik lingkungan melalui
peningkatan / pengembangan potensi - potensi lokal yang
dimiliki di wilayah tersebut.

Potensi – potensi tersebut dapat berupa :


 usaha masyarakat yang dominan dan menjadi mata
pencaharian pokok sebagian besar warga di wilayah tersebut
 karakter masyarakat yang mendidik ( budaya, tradisi,
kearifan lokal )
 masyarakat dan lingkungan yang sehat
 Home industri ramah lingkungan
 Kerajinan masyarakat
 Ciri khas setempat yang lebih kuat / tidak dimiliki kampung
lain dan bisa menjadi ikon wilayah
Manfaat dan dampak baiknya Kampung Tematik :
 Pemenuhan dan peningkatan sarana dan prasarana
lingkungan (fasum dan fasos ) yang lebih baik, dan
tertata
 Pertumbuhan dan peningkatan ekonomi lokal yang
berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga .
 Mendukung trademark wilayah tersebut menjadi
ikonik, dapat memberikan pengaruh positif pada
warga setempat.
 Memberikan pengaruh positif bagi kampung-kampung
lainnya agar terpicu dan terpacu untuk mewujudkan
tematik serupa.
 Munculnya titik – titik kunjungan baru yang dapat
mendukung pengembangan potensi dan ikon Kota
Semarang
Kampoeng Djadhoel, Rejomulyo, Semarang Timur
Gapura bambu beratap daun lontar berciri khas
sederhana menyambut pengunjung yang datang di
Kampoeng Djadhoel Jalan Batik Tengah RT 4 RW 2,
Rejomulyo, Semarang Timur.
Di kampung ini konsepnya lebih ke pengungkapan dan
pengenalan kembali sejarah yang diawali dengan
lukisan mural batik, mural wayang beber, dan rumah
produksi batik.
Yang paling menarik dari kampung ini adalah sejarah
Kota Semarang sejak abad ke-8 yang divisualisasikan
melalui mural wayang beber sepanjang 46 meter. Motif
lukisan kayu ukir dibuat mengelilingi mural tersebut.
Isi dari lukisan mural wayang beber dimulai dari
Kerajaan Mataram Kuno, hingga berdirinya Kota
Semarang oleh Ki Ageng Pandanaran yang
membuka wilayah lengkap dengan penggambaran
pohon asam yang tumbuh jarang-jarang sebagai
asal-usul nama Semarang. Penyebaran agama
Islam turut diceritakan,yakni kedatangan pelaut
Tiongkok, Laksamana Cheng Ho dengan kapal
besarnya di wilayah Simongan
Dahulu kampung ini rawan pencurian, penjambretan
dan pembunuhan karena kampung gelap. Dari situ,
warga sepakat membuat kampung yang hidup
dengan mengenalkan sejarah kembali melalui
visualisasi ini. Dengan waktu singkat, upaya
mengenalkan sejarah dimulai dengan membenahi
wajah kampung terlebih dahulu. Yakni, dengan
memberi lampu penerangan, penghijauan, lukisan
mural batik, dan sejarah Kota Semarang
pemasangan pigura batik
Pada awalnya pengerajin batik di kampung djadhoel
diajari terlebih dahulu oleh pengerajin batik, setelah
mereka mampu membuat batik sendiri, mereka baru
mulai memproduksinya sendiri. Pelatihan tersebut
dimulai pada tahun 2006-2007 kemudian, usaha
baru dimulai pada tahun 2008. Setelah usaha sudah
dimulai barulah kampung djadhoel membuat sebuah
paguyuban, terdiri dari 2 paguyuban, yaitu ;
paguyuban pengerajin dan paguyuban pengurus.
Kampoeng Djadhoel dahulu bukan kampung tematik yang mendapat
kucuran dana dari Pemkot Semarang senilai Rp 200 juta. Semua biaya
memoles kampung berasal dari swadaya warga yang berjumlah 24 KK,
setelah kampung djadhoel ini mulai menarik perhatian, Pemerintah
mulai mengapresiasi kampung ini dengan memberikan dana tambahan.
Adapun acara yang diselenggarakan oleh kampung djadhoel, yaitu
belajar membatik, mendapat makan gratis setelah membatik.

Manfaat kampung djadhoel bagi warga dan pengerajin batik yaitu :


 Batik dapat cepat terjual tanpa harus keluar untuk menawarkan ke
orang-orang.
 Bagi pengerajin ada tambahan mengajari pengunjung yang ingin
belajar membatik secara langsung
 Banyak sekolah sekolah yang memesan batik untuk seragam di
kampung djadhoel

Anda mungkin juga menyukai