Pertemuan ke-1
01 Februari 2021
Deskripsi Singkat Arsitektur kampung berangkat dari pemahaman bahwa
Mata Kuliah
pembangunan yang terjadi di kota-kota di Indonesia umumnya
berbasiskan pada kampung (atau istilah lokal lainnya).
Kampung sejak dulu menyediakan pelajaran bagaimana
masyarakat menyesuaikan diri baik secara spasial maupun
sosial terhadap kehidupan kota.
Di kampung, masyarakat telah menghasilkan negosiasi maupun
toleransi untuk dapat bertahan hidup. Namun, di sisi lain belajar
untuk berdampingan dengan sesama masyarakat membentuk
yang disebut sebagai society.
Sayangnya, kualitas kehidupan kampung yang rendah
menghasilkan kampung kumuh yang segera ditindaklanjuti
dengan berbagai program peningkatan kualitas lingkungan.
Meski demikian, dari kondisi tersebut masih saja dapat
ditemukan pelajaran bagaimana masyarakat menata
lingkungannya untuk dapat hidup dengan baik.
Di kampung, ruang menjadi bernilai sosial juga ekonomi.
Materi a. Pengantar arsitektur kampung; definisi dan perkembangan
Pembelajaran/
konsep
Pokok Bahasan
b. Fenomena kampung; jenis dan pembentukan
c. Tipologi kampung dan akar permasalahannya dalam konteks
pembangunan kota dan wilayah.
d. Pembelajaran spasial dan sosial dari kampung (negosasi,
toleransi dan non-diskirminasi)
e. Berbagai konsep program penanganan kampung; jenis dan
perkembangannya
f. Berbagai inovasi dan tata cara rencana penanganan
permasalahan kampung
g. Praktik perencanaan kampung (penerapan partisipatoris
desain)
CAPAIAN PEMBELAJARAN %
M1 Mahasiswa memanfaatkan pengetahuan tentang kampung 20
untuk terlibat penanganan masalah kampung.
M2 Mahasiswa memanfaatkan pengetahuan tentang kampung 15
sebagai bagian integral kegiatan perancangan arsitektur
M3 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep tumbuh dan 5
berkembang kampung dan kaitan dengan perkembangan
kota.
M4 Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai model tumbuh dan 5
berkembang kampung di dunia.
M5 Mahasiswa dapat mengidentifikasi potensi, permasalahan 20
dan prospek spasial dan sosial di kampung
M6 Mahasiswa dapat membuat perencanaan penanganan 35
permasalahan kampung.
Metode pelaksanaan perkuliahan
• Kuliah daring
• Join live di lapangan (dosen ke lapangan,
mahasiswa live di rumah masing-masing.. Yang di
sekitar Jogja mau join? Ayuk.. )
• Diskusi saat pelaksanaan kuliah (penilaian)
• Penugasan menggunakan google form (penilaian)
• Tugas tengah dan akhir semester berupa poster
atau draft jurnal
• Sedang dijajaki untuk pelaksanaan seminar
bersama mahasiswa PWK UTY dengan
narasumber dari mahasiswa
KAMPUNG KOTA
X
KAMPUNG DESA
PERENCANAAN
X
PEMBANGUNAN
1.Jelaskan apa arti kampung kota?
2. Jelaskan ciri ciri fisik kampung kota.
3. Jelaskan 1 area di sebuah kota yang menurut
Anda merupakan kampung kota. Sebutkan nama
kampungnya dan nama kotanya.
Minggu ke-3
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Pengertian dan Prinsip Dasar
Neighbourhood Development
PERAN MASYARAKAT SIPIL DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNANPARTISIPATIF
TUGAS KELAS KELOMPOK PERTEMUAN KE-3
Buatlah kelompok dengan anggota maksimal 5 orang mahasiswa. Berikut ketentuan teknis
pengerjaan tugas.
Jawaban bisa disajikan dalam bentuk essai tertulis, dan dilengkapi dengan sketsa, diagram, foto
maupun komik. Jawaban pertanyaan yang dituliskan dalam bentuk uraian, wajib menuliskan
sumber rujukan yang menerapkan standar penulisan sumber rujukan dalam penulisan karya tulis
ilmiah.
Parameter penilaian:
-Keragaman dan kedalaman argumentasi
-Kesesuaian penggunaan rujukan
-Visualisasi argumen
Pengumpulan tugas dalam format file PDF. Jangan lupa untuk mencantumkan nama semua
anggota kelompok dan NIM pada file yang dikumpulkan.
Pertemuan ke-4
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Pelaksanaan di Lapangan
dan penerapannya pada
Perencanaan Kampung Kota
Peraturan Walikota Yogyakarta No. 72 ◦ Penggalian dan pemanfaatan sumber
Tahun 2018 Tentang Pedoman daya kelembagaan
Pembentukan Kepengurusan Kampung
Kampung dalam proses perencanaan
Mengatur tentang: nama kampung; pembangunan:
organisasi dan kepengurusan;
mekanisme dan tata kerja; pengelolaan ◦ RT dan RW menyampaikan usulan
keuangan kegiatan dan inventaris; serta perencanaan pembangunan kepada
hubungan kelembagaan pengurus kampung
Pengurus Kampung mempunyai fungsi; ◦ Pengurus kampung menyampaikan
usulan perencanaan pembangunan
◦ Penanaman dan pemupukan rasa kepada LPMK
persatuan dan kesatuan masyarakat
◦ Pengurus kampung melibatkan RT,
◦ Pengkoordinasian perencanaan RW dan LPMK dalam musyawarah
pembangunan kampung
◦ Pengkoordinasian perencanaan ◦ Kampung bekerjasama dalam
lembaga sosial kemasyarakatan kegiatan pemberdayaan dan
◦ Perencanaan kegiatan pembangunan pembangunan masyarakat dengan
secara partisipatif dan terpadu RT, RW dan LPMK
Jumlah → 170 Kampung
Jumlah kampung di tiap
Kelurahan → antara 1 (Kotabaru)
sampai 7 (di beberapa
kelurahan)
Jumlah kampung di tiap
Kecamatan → antara 7 di
beberapa Kecamatan sampai 19
di Umbulharjo
Ukuran kampung terkecil → 1RW
3RT (Kampung Sosromenduran)
Ukuran kampung terbesar →
12RW 43RT (Kampung
Prawirodirjan)
Ukuran kampung rata-rata →
3,6RW 15RT
Jumlah Kampung Dengan
Berbagai Ukuran RW
Kecamatan Kelurahan Jml Kecamatan Kelurahan Jml
Karangwaru 5 Tegalpanggung 5
Tegalrejo 4 Bausasran 5
Gowongan 3 Notoprajan 3
Kotabaru 1 Wirobrajan 2
Klitren 3 Patangpuluhan 2
Terban 4 Suryodiningratan 4
Mantrijeron 5
Kecamatan Kelurahan Jml Kecamatan Kelurahan Jml
Panembahan 5 Mujamuju 3
Kadipaten 4 Tahunan 3
Prawirodirjan 3 Pandeyan 2
Gunungketur 3 Giwangan 3
Wirogunan 7 Prenggan 3
Brontokusuman 6 Purbayan 4
Kampung Komunitas
1 Kampung
2 3 Kampung
4 Kampung
5 Kampung
Kampung Wasis Berhati (Bersih, Tangguh Siaga Wisata dan
Tertib
Sehat, Hijau) Bencana Budaya
• Panca Tertib • Gerbang • PHBS • Tangguh • Wisata
• Bebas Pekat Mas/JBM • STBM Bencana • Budaya
• Anti • Literasi • Bebas Jentik • Siaga Bencana • Kelurahan
Vandalisme • Dongeng • Bebas Asap Budaya
• Jogowargo • Cyber Rokok
• Cakruk • Sains dan • KTR
Multifungsi Literasi • Bebas Narkoba
• Pintar • Kespro Remaja
• Ramah Anak • Hijau
• Sadar Gender • Sayur
• KB
A2 Kajian penerapan perencanaan partisipatif di kawasan pesisir. Studi kasus Apa itu perencanaan partisipatif, bagaimana
pemuda Kab Bagai Utara (wawancara jufrin) tahapannya. siapa saja aktor yang terlibat,
Ceritakan proses yang dilakukan kelompok
LSM pendamping (who where when why how)
A3 Telaah pendekatan metoda arsitektur Romo Mangunwijaya dalam konteks Sejarah romo mangun, sejarah kampung code
Desain Partisipatoris gondolayu. perkembangan kampung code
gondolayu
A4 Kajian keragaman peran arsitek dalam Proses Perencanaan Partisipatif.
Perkembangan Perencanaan Partisipatif
A5 Kajian Komparasi Keterkaitan perencanaan partisipatif dan desain partisipatif
DAFTAR JURNAL:
A1 B1 C1 1.Jurnal Teknologi dan Desain (JTD) Jurnal Teknologi dan Desain (pradita.ac.id) maks
maret terbit Juli
A2 B2 C2 2.JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN FTSP TRISAKTI Jurnal
A3 C3 Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan (trisakti.ac.id) maks maret, terbit Juli
A4 B3 C4 3.AGORA : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Jurnal Penelitian dan
Karya Ilmiah Arsitektur Usakti (trisakti.ac.id) terbit bulan Juni
A5A6 B4 C5 4.Jurnal Arsitektur GRID Universitas Surakarta Juni dan Desember
A7 B5 C6 5.Langkau Betang: Jurnal Arsitektur April and October ATRIUM Jurnal Arsitektur
B6 (ukdw.ac.id)
A8 B7 C7 6.SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah
A9 Surakarta Sinektika: Jurnal Arsitektur (ums.ac.id)
A10 B8 C8 7.Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) Archives (unisayogya.ac.id)
A11 B9 C9 8. ATRIUM Jurnal Arsitektur UKDW ATRIUM Jurnal Arsitektur (ukdw.ac.id)
MK Arsitektur Kampung Pertemuan ke-5
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Tahapan dan Aktor yang terlibat
APA ITU
PERENCANAAN
PARTISIPATIF?
APA PERENCANAAN PARTISIPATIF?
• Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan
dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda
• Proses penyelarasan perencanaan pembangunan
Kota/Kabupaten (Top Down) dan perencanaan
pembangunan yang dirumuskan masyarakat secara
partisipatif (Bottom up)
• Dokumen Perencanaan Partisipatif PLPBK (RTPLP Kawasan
Prioritas, DED, AB, Rencana Pengelolaan)
Manfaat Perencanaan Partisipatif
HARMONISASI
PERENCANAAN INTEGRASI
SINERGI
PARTISIPATIF
BOTTOM UP
PLANNING • Aspirasi (Cita2) Masyarakat
• Rencana Lokal yg disepakati Masy
• Proposed Projects
BAGAN ALUR KETERPADUAN TAHAPAN KEGIATAN
Sosialisasi
Tingkat
Kota/Kab. Pokja/ Tim
Teknis
Lokakarya
Kota/Kab. Pemda
Terbentuk
Penggalanga
n Kemitraan
TIPP RTPLP
Lokakarya Keberlanjutan
Terbentuk Kawasan
Kelurahan PS Prioritas
Pelaksanaan
Pembangunan
Sosialisasi
Tingkat
Kelurahan
Tahapan Kegiatan
perbedaan/jarak
Kondisi
seperti apa
“Perumusan Rencana”
yang
diinginkan di
masa depan?
Kualitas Pelayanan sarana dan prasarana Kualitas Pelayanan sarana dan prasarana (Jalan,
(Jalan, drainase, air minum) buruk drainase, air minum, Sampah. Limbah, Kesehatan
lingkungan) buruk
RTH/Ruang Publik umumnya sudah RTH/Ruang bermain anak sangat terbatas
terpenuhi
Penduduk (Homogen) Penduduk (heterogen)
Garis Besar Tahapan
Perencanaan Partisipatif
• Persiapan
– Penyepakatan Kawasan Prioritas
– Sosialisasi
• Pemetaan Swadaya
– Persiapan
– Pengumpulan Data dan Analisis
• Membangun Visi
• Penyusunan Rencana
– Alternatif Gagasan
– RTPLP dan DED
– Aturan Bersama
– Rencana Pengelolaan
Kekuatan
Eksternal
Kelemahan
Eksternal
MK Arsitektur Kampung Pertemuan ke-5
Jelaskan satu kampung di Kota Yogyakarta yang memiliki konsep tematik berikut:
Jelaskan data kampung:
- Data demografi
- Data kondisi fisik
- Data sosial budaya
ekonomi
https://www.youtube.com/watch?v=V9UZmpwZFu8
6
Minggu ke-
Arsitektur Kampung
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Pemetaan Partisipatif
APA ITU
PEMETAAN
PARTISIPATIF?
PEMETAAN PARTISIPATIF =
PEMETAAN SWADAYA (PS)
TUJUAN
• Mengidentifikasi persoalan dan potensi (sosial, ekonomi, lingkungan, nilai-
nilai) terkait permukiman di kawasan prioritas
• Menghasilkan prioritas persoalan yang akan menjadi fokus perencanaan
kawasan prioritas.
• Membangun tanggungjawab bersama untuk menyelesaikan persoalan
• Memberikan pembelajaran pada masyarakat untuk melakukan proses
pemetaan persoalan dan potensi yang ada di wilayah Kelurahan
KELUARAN
• Data persoalan dan potensi (sosial, ekonomi dan lingkungan) terkait
permukiman dikawasan prioritas
• Persoalan utama untuk ditangani
• Data/informasi di tingkat kelurahan dan kota/kabupaten yang berpengaruh
langsung terhadap persoalan utama di kawasan prioritas.
Penting diingat dalam PS!
• Kegiatan pengumpulan data & informasi dan
analisis harus relevan dengan visi yang akan dicapai,
sehingga tergambarkan potensi dan kendala
utamanya
• Analisis dilakukan tidak hanya di kawasan prioritas,
tetapi juga pengaruhnya dengan kelurahan maupun
kota
• Analisis tidak hanya pada kondisi eksisting, tetapi
juga kebutuhan di masa yang akan datang
• Presentasi menggunakan peta, grafik, serta
narasinya
• Agar pengumpulan data efektif dan efisien, tahap
Persiapan PS sangat penting
Contoh Hasil Pemetaan
Saluran drainase
tidak terawat
Jalan lingkungan
berpotensi sebagai
tanpa drainase,
sumber penyakit Pemanfaatan ruang
selalu tergenang air
antar rumah yg tidak
baik berpotensi
menjadi sarang
nyamuk penyebab
Pemetaan Swadaya DB
oleh Warga Relawan Jalan lingkungan
tanpa perkerasan & Jalan lingkungan tanpa
Pemetaan swadaya / pemetaan drainase, becek di perkerasan & drainase,
kampung oleh warga relawan musim penghujan becek di musim
dilakukan tidak hanya untuk penghujan
Pemanfaatan ruang
menemukenali permasalahan yg salah berpotensi
lingkungan semata, namun juga menjadi sarang
sosial dan ekonomi berikut solusi penyakit
dan penganganannya dengan
memanfaatkan potensi &
sumberdaya yang ada.
Pengelolaan sampah
yang tidak baik oleh
warga
Pemetaan Swadaya
oleh Warga Relawan
Berbagai permasalahan
lingkungan permukiman
Pembuangan limbah
dijumpai di kawasan cucian batik
sepanjang sempadan Warga memanfaatkan
langsung ke sungai Perilaku membuang
sempadan sungai
sungai. Mulai dari perilaku mencemari sungai, sampah
sebagai tempat
warga yang kurang air tanah, & sembarangan ke
penimbunan sampah
memperhatikan kesehatan menimbukan bau tak sungai
Jembatan antar unit
lingkungan, sedap
lingkungan rusak
penyalahgunaan lahan atau
ruang milik sungai,
pencemaran sungai oleh
limbah batik, hingga
minimnya sarana sanitasi Sarana sanitasi rumah
warga / lingkungan tangga warga yang buruk
Reparasi bodi mobil Reparasi bodi
mobil
Reparasi kursi/sofa/jok
mobil
Pemetaan
Swadaya
oleh Warga
Berbagai aktifitas kegiatan
Relawan
produktif rumah tangga
menjadi aktifitas harian
warga setempat sebagai Reparasi bodi mobil
sumber pendapatan
ekonomi. Adapun kegiatan
ekonomi produktif dominan
di kawasan ini adalah jasa
reparasi bodi dan
pengecatan mobil, home Sentra pembuatan mie &
bakso
industry batik, indusitri
makanan olahan seperti Home Industry Batik
mie dan bakso, dan
reparasi sofa/jok mobil.
KUIS
1. Apa tujuan dari tahap pemetaan
swadaya?
Arsitektur Kampung
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BERBASIS KAMPUNG
Dasar Pembentukan
dan Proyeksi Tugas Kampung
• Peraturan Walikota Yogyakarta No. 72 – Penggalian dan pemanfaatan sumber
Tahun 2018 Tentang Pedoman daya kelembagaan
Pembentukan Kepengurusan Kampung • Kampung dalam proses perencanaan
• Mengatur tentang: nama kampung; pembangunan:
organisasi dan kepengurusan; mekanisme – RT dan RW menyampaikan usulan
dan tata kerja; pengelolaan keuangan perencanaan pembangunan kepada
kegiatan dan inventaris; serta hubungan pengurus kampung
kelembagaan
– Pengurus kampung menyampaikan
• Pengurus Kampung mempunyai fungsi; usulan perencanaan pembangunan
– Penanaman dan pemupukan rasa kepada LPMK
persatuan dan kesatuan masyarakat – Pengurus kampung melibatkan RT, RW
– Pengkoordinasian perencanaan dan LPMK dalam musyawarah
pembangunan kampung
– Pengkoordinasian perencanaan – Kampung bekerjasama dalam kegiatan
lembaga sosial kemasyarakatan pemberdayaan dan pembangunan
– Perencanaan kegiatan pembangunan masyarakat dengan RT, RW dan LPMK
secara partisipatif dan terpadu
Pengurus Kampung terdiri dari :
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. seksi-seksi, terdiri dari:
1. seksi pembangunan fisik;
2. seksi pembangunan non fisik; dan
3. seksi data dan teknologi informasi
Tugas kelas kelompok minggu-6
Cermati Peraturan Walikota Yogyakarta No.72 tahun
2018 tentang Pedoman Pembentukan Kepengurusan
Kampung.
1. Buatlah bagan alur kepemimpinan dari walikota
Yogyakarta hingga pengurus kampung di Kelurahan
Baciro.
2. Buatlah usulan draft form/tabel isian rencana kerja
pengurus kampung untuk bahan FGD di minggu ke-
3&4 November 2019
UTS MK Arsitektur Kampung
Sabtu 16 November 2019 (12.10-13.50)
1. Buatlah poster tentang potensi & masalah kampung di Kelurahan
Baciro pada sektor fisik, non fisik dan data/informasi, sesuai
pembagian kelompok.
Format pengumpulan produk: 1 halaman A3.
Penilaian: Kelengkapan data 25%, Ketepatan informasi 15%,
Visualisasi 10%
2. Buatlah poster ajakan untuk melakukan FGD penyusunan program
kerja pengurus kampung. Dalam poster wajib berisi tujuan dan
sasaran pelaksanaan FGD, target peserta dan waktu tempat
pelaksanaan FGD. Cermati Peraturan Walikota Yogyakarta No.72
tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Kepengurusan
Kampung.
Format pengumpulan produk: 1 halaman A3
Penilaian: Penggunaan ajakan persuasif yang baik 20%, Visualisasi
10%, Ketepatan konten poster 20%
Arsitektur Kampung
Minggu ke-10
EVALUASI FGD KAMPUNG KEL. BACIRO &
ROAD MAP RENCANA KERJA KAMPUNG
REVIEW PELAKSANAAN FGD KAMPUNG
DI KEL. BACIRO
- Waktu dan tempat
Apakah tempat kurang representatif? Apakah waktu
pelaksanaan sudah tepat? Apakah waktu kurang
panjang atau terlalu sebentar?
- Peserta
Apakah jumlah sudah sesuai? Apakah komposisi
peserta tepat? Apakah sasaran peserta telah
tercukupi?
- Materi
Apakah materi yang disampaikan narasumber sudah
mencukupi?
- Proses/Metode
Bagaimana proses pelaksanaan? Rundown? Apakah
metode yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan
FGD?
- Hasil
Apakah hasil sudah sesuai dengan tujuan FGD?
ROADMAP PROGRAM KERJA PENGURUS KAMPUNG
DI KEL. BACIRO
TUGAS RUMAH INDIVIDU
Arsitektur Kampung - Minggu ke-10
Minggu ke-6
SOSIALISASI HASIL PEMETAAN PARTISIPATIF
DAN PERENCANANA PARTISIPATIF
BAGAIMANA MENAMPILKAN
HASIL PEMETAAN PARTISIPATIF
KEPADA MASYARAKAT?
MEDIA SOSIALISASI PEMASARAN HASIL PERENCANAAN
MEDIA SOSIALISASI PEMASARAN HASIL PERENCANAAN
Leaflet, Baliho dan Spanduk
dikembangkan untuk
mengkomunikasikan gagasan
sosial,ekonomi dan
lingkungan yang lebih baik
MEDIA SOSIALISASI PEMASARAN HASIL PERENCANAAN
Minggu ke-13
PENYUSUNAN RTPLP
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
Penyusunan RTPLP
RTPLP= Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman
Tujuan
• Menyusun perencanaan yang mampu menangani persoalan
utama dan optimalisasi pemanfaatan potensi untuk mewujudkan
lingkungan permukiman kawasan prioritas yang tertata, bersih,
sehat dan produktif, sesuai visi yang disepakati warga
• Menyusun perencanaan kawasan prioritas yang mampu
mendorong terjadinya perubahan perilaku warganya ke arah yang
lebih baik
• Menyusun acuan dan alat kontrol/pengawasan pembangunan
bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin
berpartisipasi dalam kegiatan penataan dan pembangunan
permukiman di kawasan prioritas.
Ingat bahwa yang direncanakan
bukan hanya pembangunan fisiknya
saja, tetapi kegiatan diatasnya
(manusianya)!
Perumusan Aturan Bersama
Isi aturan bersama
• Urusan pembangunan dan penataan lingkungan permukiman.
• Urusan pengembangan kegiatan usaha/ekonomi lokal.
• Urusan sosial dan pelestarian nilai dan kearifan lokal.
• Urusan kelembagaan/unit pengelola pembangunan.
Proses Perumusan Aturan Bersama
• Menyusun kembali catatan-catatan hasil kesepakatan rembug warga pada saat
proses penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas, kedalam kelompok isi dokumen
aturan bersama yang disepakati
• Menggali dan menyepakati nilai-nilai budaya masyarakat
• Melakukan konsultasi kepada Tim Teknis untuk menyelaraskan ketentuan
kesepakatan yang bersinggungan dengan peraturan daerah.
• Melakukan proses legalisasi dokumen aturan bersama menjadi peraturan
Desa/Kelurahan.
• Diseminasi dokumen aturan bersama ke seluruh masyarakat
• Melakukan review dan melengkapi isi Aturan bersama secara berkala
Gagasan Rencana Pengelolaan Pembangunan
Wilayah, Kawasan & Keg. Unit Pengelola Peran dan Tugas
Kawasan Sentra Sub Pengelola Kawasan dibawah ▪ Merumuskan strategi dan rencana program
Produksi/ekonomi (Peternakan, kendali setingkat manager dan pengembangan usaha (bisnis plan)
perikanan, wisata dll) dibantu unit-unit pengelola/KSM, ▪ Memeriksa dan menyetujui/tidak menyetujui rencana
seperti: Unit proses produksi, unit program kerja Tahunan setiap unit /KSM dibawahnya.
pemasaran, unit penelitian & Rencana program kerja harus berpihak kepada warga
pengembangan usaha, unit miskin
Kemitraan, Unit Pemeliharaan ▪ Mengelola keungan hasil usaha sebagai bagian
Bangunan, Unit Pengelolaan pendapatan Masyarakat Kelurahan dan memastikan
Keuangan dll sesuai kebutuhan pendapatan tersebut dapat digulirkan kembali sesuai
mekanisme dan tata cara yang disepakati bersama.
▪ Melaporkan hasil kegiatan kepada UPK/UPL/UPS dan
diketahui Lurah/BKM
Sarana & Prasarana bagian dari Unit/KSM bersinergi dengan tugas ▪ Memastikan hasil pembangunan berkualitas
kegiatan sosial (RTH, Ruang RW/RT, OMW, lembaga adat dan ▪ Melakukan pemeliharaan hasil hasil pembangunan
Publik, PAUD, persampahan, dibantu relawan dan kelompok sesuai mekanisme dan tata cara yang sudah disepakati
pelayanan air minum, jalan, peduli lokal ▪ Melakukan pemungutan hasil retribusi (pengelolaan
drainase, jembatan, penerangan sampah, pelayanan air minum dll.
jalan, pengelolaan limbah, ▪ Merumuskan rencana program kerja tahunan untuk
mitigasi bencana, pengamanan diajukan kepada UPK/UPL/UPS
lingkungan dll ▪ Memastikan seluruh penugasan dapat diketahui
masyarakat (transparansi
Arsitektur Kampung
Penanganan Kawasan
Perkampungan Kumuh Kota
Lokasi Pemukiman Kumuh
Perkotaan
• Daerah bantaran sungai
• Dekat rel Kereta Api
• Sekitar industri dan pergudangan
• Sekitar pelabuhan, terminal, stasiun KA
target 100-0-100 yag mulai dikenalkan oleh
Kementerian PU adalah target yang
tercantum
dalam rancangan RPJMN 2015-2019: