Anda di halaman 1dari 4

Term of Reference

Produksi Buku Pengalaman Program Pendampingan Desa dan Inovasi Desa

1. Latar Belakang

Pendamping desa di bawah koordinasi Kementerian Desa PDTT memiliki makna filosofis dan politik
yang bermakna dalam rangka mewujudkan tujuan besar UU Desa. Kehadirannya yang dikerangkai
melalui P3MD dan PID mengemban misi menjadi teman bagi desa demi terwujudnya desa yang
mandiri dan berdaya baik dari segi teknokratik maupun politik. Secara teknokratik mengandung
makna pemerintah desa dan masyarakat desa kapabel dalam membangun sistem perencanaan,
penganggaran hingga pelaksanaan program pembangunan desa. Secara politik, mengandung makna
desa menjadi berdaulat mengelola kewenangannya.
Lima tahun perjalanan kerja-kerja pendamping desa telah membuahkan hasil pembangunan yang
menggembirakan. Namun sebagian publik masih meragukan dan bahkan masih memandang sumir
peran dan kinerja pendamping desa. Hal ini disebabkan masih rendahnya dokumentasi ataupun
publikasi yang mengangkat prestasi kerja pendamping desa. Bila publikasi yang menawarkan narasi
keberhasilan program pendampingan desa tidak segera dibangun, maka narasi sumir tentang
pendamping berpotensi menggiring wacana pendamping desa ke ruang publik secara negatif.
Berdasarkan pertimbangan sederhana diatas, Direktur PMD Dirjend PPMD memandang penting
untuk segera dilakukan produksi publikasi mengenai hal tersebut. Kerja-kerja untuk merealisasikan
harapan tersebut sudah barang tentu membutuhkan kesiapan dan kesigapan sebuah tim. Dan tim
itu tidak lain adalah kita semua pelaku program P3MD-PID sebagai motor utama program
pendampingan desa. Selain itu, arkeologi ataupun rekam dan jejak pengalaman pendampingan desa
sebagai basis material penulisan bahan publikasi adalah kita sendiri. Karenanya, Direktur PMD
memanggil kesadaran dan profesionalisme kita semua untuk segera membuat paper (naskah
tertulis) yang mengangkat pengalaman kita sebagai pendamping desa baik sebagai TPP, TAPP
maupun TA KN P3MD-PID.

2. Tujuan
a. Mendokumentasikan rekam jejak dan pengalaman kegiatan pendampingan desa, pelaksanaan
kebijakan dana Desa serta inovasi desa;
b. Memublikasikan hasil kerja pendamping desa seluruh Indonesia;
c. Menarikan pembelajaran atas penyelenggaraan program pendampingan desa baik dalam
kerangka P3MD maupun PID.

3. Jenis dan Tema Buku


Sebagaimana arahan Direktur PMD dan Subdit PKMD, produksi buku diarahkan menjadi tiga buah
dengan performa berbeda satu sama lain. Namun tema besarnya tetap memijakan pada tiga isu
besar yaitu pendampingan desa, penyelenggaraan Dana Desa dan Inovasi Desa. Adapun tiga buku
dimaksud sebagai berikut:
Rancangan Judul/Tema Buku Gambaran Umum PIC
Catatan Harian Pendamping Refleksi catatan harian dan pengalaman PLD, PD, TAPM
Desa kerja-kerja pemberdayaan yang diperankan dan TAPP P3MD-
oleh pendamping desa PID

1
4. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penulisan buku publikasi ditargetkan dapat terlaksana selama durasi waktu 2 minggu.
Adapun time frame tahapan kerjanya sebagai berikut:
September
Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Pengumpulan tulisan ke KPW 3 KALTIM

Naskah yang ditulis oleh PLD, PDP, PDTI dan TAPM dikirim ke alamat email:
kpw3.kaltim@gmail.com paling lambat tanggal 18 September 2019

5. Penutup
Demikian acuan kegiatan produksi buku publikasi di atas. Semoga memberikan manfaat dalam
proses kerja kita semua.

2
Lampiran
Rancangan tentatif kisi-kisi tulisan untuk buku tentang catatan harian pendamping desa1):

Tema Pokok Kisi-kisi bahasan


1. Pendampingan 1.1. Ulaslah susah payah atau tantangan menjadi pendamping desa;
Desa 1.2. Ceritakan manfaat mendampingi desa dan masyarakat bagi anda
(tambah saudara, dapat memahami tantang kesejahteraan desa, dll);
1.3. Ceritakan responsi pemdes atau masyarakat terhadap anda sebagai
pendamping desa (misalnya awalnya kades menolak didampingi, tapi
seiring berjalanya waktu bisa menerima kehadiran anda);
1.4. Pengalaman strategi dan cara mendampingi desa untuk mendorong
perubahan desa menjadi lebih baik;
1.5. Eksplorasi hasil atau capaian pendampingi desa (misalnya terbangunnya
irigasi yang yang memberikan manfaat pengairan bagi petani, perangkat
desa menjadi mahir dalam hal pelaporan keuangan desa, dll).
2. Dana Desa 2.1. Ulasan tentang kapasitas keuangan desa dan proporsi dana desa dalam
struktur keuangan desa;
2.2. Ulasan kondisi keuangan desa sebelum ada DD (misalnya eksplorasikan
kondisi keuangan desa sebelum ada DD atau ADD dari manakah sumber
andalan keuangan desa untuk membangun, bagaimana kapasitas
keuangannya setelah ada DD);
2.3. Ulasan tentang tata kelola DD (misalnya, ceritakan bagaimana responsi
dan cara-cara demokratik masyarakat desa dalam merumuskan arah
pembelanjaan DD, dan bagaimanakah hasil pembelanjaan DD-nya, lalu
apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat atas hasil pembangunan
dari DD tersebut);
3. Inovasi Desa 3.1. Ceritakan ada inovasi apa di desa yang anda dampingi (Obyek inovasi
tidak harus berupa obyek yang tangible (dapat dipersepsi dengan indra,
misalnya produk unggulan desa, bangunan sarana prasarana desa, dll)
tapi juga yang bersifat intangible (misalnya tentang kebaruan
demokratisasi desa, tata kelola SDA ataupun upaya pengembangan SDM
desa, dll).
3.2. Ulaslah bagaimana inovasi desa tersebut bisa mewujud dan dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat (misalnya, desa Pabentengan di Kabupaten
Maros memiliki ide pengembangan komputerisasi dan menafaatan
internet untuk penguatan data kepemilikan lahan dan pengembangan
sistem pembayaran pajak bumi bangunan. Desa ini membangun portal
dan mengintegrasikan dengan GIS, berkoordinasi dengan pihak Kantor
Pajak setempat. Hasilnya kini, secara administratif desa Pabentengan
memiliki sistem pengelolaan PBB secara online).

1)
Catatan: pokok ulasan dapat berkembang atau bisa ditambahkan sesuai dengan sudut pandang ataupun
kekayaan pengalaman penulis.
3
PENDAMPING DESA HARUS BISA SEGALANYA

Menjadi Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna

Anda mungkin juga menyukai