Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT DIABETES MILITUS

Chlorpropamide (Klorpropamida) Golongan Sulfonilurea

Kelompok : Ulfah Nurhottimah ( 23131049 )


Nurfadilah Adaniah ( 23131058 )
Kelas

: D3 Farmasi 2 Fa 2

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


2014/2015

Chlorpropamide (Klorpropamida) Golongan Sulfonilurea

Klorpropamid digunakan bersama dengan diet dan olahraga, dan kadangkadang dengan obat lain, untuk mengobati diabetes tipe 2 (kondisi di mana tubuh
tidak menggunakan insulin normal dan, karena itu, tidak dapat mengendalikan
jumlah gula dalam darah). Klorpropamid berada dalam kelas obat yang disebut
sulfonilurea. Klorpropamid menurunkan gula darah dengan menyebabkan pankreas
untuk memproduksi insulin (zat alami yang diperlukan untuk memecah gula dalam
tubuh) dan membantu penggunaan insulin tubuh secara efisien. Obat ini hanya akan
membantu menurunkan gula darah pada orang yang tubuhnya memproduksi insulin
secara alami. Klorpropamid tidak digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1
(kondisi di mana tubuh tidak memproduksi insulin dan, oleh karena itu, tidak dapat
mengendalikan jumlah gula dalam darah) atau ketoasidosis diabetik (suatu kondisi
serius yang dapat terjadi jika gula darah tinggi tidak diobati ).
Klorpropamid (Diabenese) mempunyai waktu paruh 32 jam, dimetabolisme
perlahan-perlahan; kira-kira 20-30% diekskresikan tanpa perubahan kedalam urine.
Klorpropamid juga berinteraksi dengan obat yang disebutkan di atas dan tergantung
pada katabolisme oksidatif hati serta ia dikontraindikasikan bagi pasien dengan
insufisiensi hati atau ginjal.dosis pemeliharaan rata-rat sebesar 250mg/hari yang
diberikan sebagai dosis tunggal pada pagi hari. Reaksi hipoglikemia berkepanjangan
lebih sering terjadi daripada dengan tolbutamid, terutama pada pasien tua, tempat
terapi klorpropamid harus di pantau dengan hati-hati. Dosis lebih dari 250mg/hari
akan meningkatkan resiko ikterus, yang tidak lazim terjadi pada dosis yang lebih
rendah.Pasien dengan predisposisi genetik dan mendapat klorpropamid bisa
mengalami hyperemic flush bila minum alkohol. Hiponatremia pengenceran telah
diketahui sebagai komplikasi terapi klorpropamid pada beberapa pasien. Tampaknya
ia akibat perangsangan sekresi vasopresin dan potensiasi kerjanya pada tubulus

ginjal klorpropamid.Efek antidiuretik klorpropamid terlihat tidak tergantung atas


bagian sulfonilurea strukturnya, karena tiga sulfonilurea lain : asetoheksamid,
tolazamid, dan gliburid mempunyai efek diuretik pada manusia.

Sediaan:
Tablet 100 mg,250 mg

Cara Kerja Obat:


Chlorpropamide adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula
dalam darah. Obat ini membantu pankreas dalam memproduksi insulin. Obat
diabetes lainnya kadang digunakan dalam kombinasi dengan chlorpropamide jika
diperlukan.

Indikasi:
Tambahan terhadap diet untuk menurunkan gula darah pada pasien yang menderita
NIDDM (diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin) yang hiperglikemianya
tidak dapat dikontrol dengan diet saja.

Kontraindikasi :

Diabetes melitus yang mulai terjadai pada masa kanak-kanak atau masa
pertumbuhan diabetes berat atau tidak stabil.

Komplikasi diabetes dengan ketoasidosis, pembedahan berat, infeksi atau


trauma berat.

Gangguan fungsi hati, ginjal, atau tiroid.

Kehamilan.

Dosis:

Dosis awal: 125-250 mg melalui mulut (per oral) setiap pagi.

Setelah 5-7 hari, boleh tingkatkan dosis dengan ukuran 50-125 mg/hari setiap
3-5 hari, tergantung pada reaksi pasien.

Dosis rumatan: 100-250 mg/hari melalui mulut (per oral), diberikan sehari 1
kali.

Boleh dibagi menjadi 2 dosis jika kenaikan GI terjadi.

Gunakan dosis yang lebih rendah pada penyakit yang ringan, pada orang
yang sudah tua, dan sebagainya.

Dosis untuk penyakit parah: 500 mg/hari melalui mulut (per oral).

Peringatan dan Perhatian :


Hipoglikemia, lansia, pasien yang lemah atau malnutrisi, insufisiensi adrenal atau
pituitari.

Efek Samping :

Hipoglikemia, reaksi alergi, berat badan, dosis yang berhubungan dengan


kenaikan GI, reaksi diuretik SIADH (syndrome of inappropriate diuretic
hormone) pada Chlorpropamide dan aksi diuretik ringan pada Tolazamide.

Mungkin mendorong munculnya reaksi GI yang merugikan.

Farmakokinetik

Klorpropamid juga cepat diserap oleh usus, 70 80 % dimetabolisme dalam


hati dan metabolitnya cepat diekskresi melalui ginjal. Dalam darah obat ini
terikat albumin; masa paruhnya kira-kira 36 jam sehingga efeknya masih
terlihat beberapa hari setelah pengobatan dihentikan. Efek hipoglikemik
maksimal dosis tunggal terjadi kira-kira 10 jam setelah obat itu diberikan. Efek
maksimal pemberian berulang , baru tercapai setelah 1-2 minggu. Sedangkan
ekskresinya baru lengkap setelah beberapa minggu.

Klorpropamid dalam darah terikat albumin, masa paruhnya panjang, 24-48


jam. Efeknya masih terlihat beberapa hari setelah obat dihentikan.
Metabolismenya di hepar tidak lengkap, 20 % diekskresi utuh di urin.

Profil/waktu Kerja Obat ( Aktivitas Hipoglikemik )


Awitan

Puncak

Durasi

60 Menit

3-6 jam

24 jam

Anda mungkin juga menyukai