Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 8

KIMIA ANORGANIK II
GOLONGAN IV

KELAS IV/D
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
PEKANBARU

Golongan IV
Golongan IV B juga disebut golongan
transaktinida. Unsur dalam golongan IV B
termasuk dalam unsur transisi yaitu unsur blok d
yang konfigurasi elektronnya diakhiri oleh sub
kulit d. Unsur-unsur yang termasuk dalam
golongan IV B yaitu Titanium (Ti), Zirkonium
(Zr),Hafnium (Hf), dan Rutherfordium (Rf).

Sejarah Penemuan
Titanium
Titanium berasal dari bahasa Latin, Titans, yang
artinya sangat kesat. Ditemukan oleh Greogor di
tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun
1795. Titanium terdapat di debu batubara, dalam
tumbuh-tumbuhan dan dalam tubuh manusia.
Titanium banyak terdapat dalam mineral rutil (TiO2)
dan ilmenit (FeTiO3) serta sphene yang ada didalam
titanate dan bijih besi yang tersebar luas di alam.

Zirkonium
Zirkonium berasal dari bahasa persia, zargun
(seperti emas). Nama zirkon memberikan deskripsi
warna batu permata yang sekarang dikenal sebagai
ziroon, jargoon, byacinth, atau ligure. Logam ini
dalam bentuk yang tidak murni pertama kali
diisolasi oleh Berzelius di tahun 1824 dengan
memanaskan campuran potasium dan potassium
zirkonium fluorida dalam proses dekomposisi yang
mereka kembangkan. Zirkonium sulit ditemukan di
alam dalam keadaan bebas. Zirkonium banyak
ditemukan dalam pasir dengan mineral seperti
zircoon (ZrSiO4) dan Zirconia (ZrO2).

Hafnium
Hafnium berasal dari kata Kopenhagen.
Namanya diambil dari nama kota tempat
dimana unsur ini ditemukan. Logam hafnium
pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan de
Boer dengan cara menyalurkan uap tetraiodida
diatas filamen tungsten yang dipanaskan.
Hafnium juga diketahui sebagai produk
sampingan hasil pemurnian Zirkonium.

Rutherfordnium
Pada tahun 1964, para pekerja di Joint Nuclear Researc
h Institute di Dubna, Uni Soviet membombardir pluton
ium dengan ion-ion neon yang memiliki energi 113 11
5 MeV. Mereka mendeteksi satu isotop hasil fisi
spontan dengan menggunakan mikroskop pada gelas
khusus tempat jejak-jejak fisi ini terekam.Mereka mem
perkirakan isotop ini dengan paruh waktu 0.3 0.1 de
tik merupakan 260-104, diproduksi oleh reaksi berikut:
242Pu + 22Ne -> 104 + 4n.

Unsur 104, unsur pertama transactinide, ditebak memiliki sifat-sifat ki


mia mirip dengan hafnium. Ia akan membentuk senyawa dengan klor
misalnya. Para ilmuwan Soviet yang melakukan eksperimen di atas be
rusaha mengenali unsur ini secara kimia dan telah berusaha menunjuk
kan bahwa isotop ini lebih bergejolak ketimbang actinide tetrachloride.
Eksperimen ini tidak dapat memisahkan unsur baru tersebut secara
kimia, tetapi memberikan bukti yang cukup untuk evaluasi yang lebih
jauh. Data baru yang dikeluarkan ilmuwan Soviet mengurangi paruh wa
ktu dari 0.3 ke 0.15 detik. Kemudian grup Berkley mengajukan nama R
utherfordium untuk menghormati Ernest Rutherford,Fisikawan Seland
ia Baru.

A. Kecenderungan Unsur Golongan IV


Titanium mempunyai sifat yang mirip dengan zink secara
kimia maupun fisis. Salah satu karakteristik titanium yang
menonjol adalah titanium sama kuat dengan baja, tetapi lebih
ringan 60 % berat baja. Titanium mempunyai struktur
elektron 3d2 4s2. Energi untuk mengeluarkan empat elektron
begitu besar, sehingga ion Ti4+ tidak bisa ada, dan senyawaan
titanium (IV) adalah kovalen. Unsur titanium memiliki
bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (stabil). Sedangkan
konfigurasi elektronnya adalah Ti (Ar) 3d2 4s2 sesuai dengan
aturan pengisian orbitalnya.

Zirkonium alami mengandung lima isotop, 4 isotop stabil dan satu


radio isotop (96Zr) yang mempunyai waktu hidup yang sangat
panjang, 15 isotop lainnya juga diketahui keberadaan nya.zirkonium
bewarna ke abu abuan, berbentuk kristal (amorf), lunak, dapat
ditempa dan tahan terhadap udara bahkan api. Zirkonium
memilikirersistansi tinggi terhadap korosi pada berbagai jenis asam
dan alkali, air laut dan agen-agen yang lain. Logam ini diperkirakan
menyusun kurang lebih 0,00058 % dari lapisan bumi. Logam ini
ditemukan dalam campuran senyawa Zirkonium yang mana tidak
ditemukan dalam unsur bebas di alam. Mineral yang mengandung
Zirkonium seperti Alvite [(Hf, Th, Zr) SO4 H2O], Thortveitite dan
Zirkon (Zr SlO4) biasanya mengandung 1%-5% Hf. Antara logam
Hafnium dan Zirkonium mempunyai sifat yang sama sehingga sulit
dipisahkan.

Hafnium alami merupakan campuran dari 6 isotop stabil yaitu


174Hf
(0,2%), 176Hf(5,2%), 177Hf (18,6%), dan 180Hf
(35,2%).Hafnium merupakan logam yang dapat ditempa
dengan keperak-perakan yang tahan terhadap korosi dari
beberapa alkali, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan
oksigen, nitrogen, karbon, boron, sulfur, dan silikon. Hf
bereaksi secara langsung dengan halogen untuk membentuk
tetrahalida. Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi,
titanium, niobium, tantalum dan beberapa logam lainnya.

Rutherfodium (Rf)merupakan unsur sintetik yang merupakan


isotop yang mengalami peluruhan melalui reaksi fisi yang
berjalan spontan. Unsur ini adalah unsur transaktinida atau
disebut juuga dengan unsur buatan pertama dan diperkirakan
memiliki sifat yang sama dengan hafnium.

Senyawa Halida dan Oksida


A. Titanium
Reaksi dengan air, titanium akan bereaksi
dengan air membentuk titaniumdioksida dan
hidrogen.
Ti + 2H2O -> TiO2 + 2H2

Reaksi dengan Udara, yaitu ketika dibakar di udara


akan dihasilkan titanium dioksida dengan nyala putih
yang terang dan ketika dibakar dengan nitrogen
murni akan menghasilkan titanium nitrida (2Ti(s) +
N2(g) -> TiN(g)).

Reaksi dengan Halogen, salah satu hasilnya adalah


titanium halida. Reaksi dengan fluor juga bisa terjadi
tetapi pada suhu 200oC.
TiO2(s) + 2 C (s) + 2X2(g) -> TiX4(g) + 2CO (g).
Reaksi dengan basa, titanium tidak bereaksi dengan alkali
pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas.

B. Zirkonium
Reaksi dengan Air, Zr tidak bereaksi dengan air pada
keadaan dibawah normal
Reaksi dengan udara Zr(s)+ O2(g) ZrO2(s)
ZrO2 tidak sangat tahansuhu tinggi (titik leleh 2700o)
dan luar biasa tahan terhadap penyerangan. Ia
digunakan untuk lapisan tungku dan sebagainya. ZrO2
lebih bersifat basa daripada TiO2 dan tidak larut dalam
basa berlebih.

Reaksi dengan halogen, Zr bereaksi dengan halogen


membentuk zirkonium (IV) halida.
ZrO2(s) + 2C(s)+ 2X2(g) ZrX4(g) + 2CO (g).
Tetraklorida dibuat dengan interaksi langsung atau aksi
Cl2 pada suatu campuran ZrO2 dan C.
ZrO2(s) + 2C(s)+ 2Cl2(g) ZrCl4(g) + 2CO (g).

Reaksi dengan asam, hanya terdapat sedikit


kemungkinan logam Zr bereaksi dengan asam. Zr
tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF,
membentuk kompleks fluoro.

C. Hafnium
Reaksi dengan air, Hf tidak bereaksi dengan air
dibawah kondisi normal.
Reaksi dengan udara, pada temperatur tinggi, Hf
dapat bereaksi dengan oksigen membentuk HfO2,
dengan nitrogen membentuk HfN yang mana
mempunyai titik didih 3300C, dengan carbon
membentuk HfC, dengan titik didih mendekati
38900C.
Hf(s) + O2 (g) HfO2(s)
2Hf(s) + N2(g) --> HfN(s)

Reaksi dengan halogen, Hf bereaksi dengan


halogen mebentuk hafnium tetrahalida,
misalnya HfCl4, HfF4.
Hf(s) + 2X2(g) HfX4(s)

Ekstraksi Logam Golongan IV


A.Titanium
Titanium banyak digunakan dalam indusri maupun
konstruksi. Logam titanium merupakan logam yang
ditambang bijih-bijihnya. Bijih pada umumnya terdapat di
dekat permukaan, maka biijih digali langsung dari
permukaan. Dalam prosesnya, menciptakan lobanglobang raksasa. Bijih tersebut dikilang agar menjadi
murni menggunakan suatu proses yang disebut
peleburan. Dalam proses ini, logam oksida direaksi
dengan karbon. Selama reaksi karbon mengeluarkan
oksigen dari bijih meninggalkan logam murni.

B. Zirkonium dan Hafnium


Proses ekstraksi mineral zirkon melalui media
pelarut HCl dilakukan setelah ikatan zirkonium
dengan senyawa silikat dilepaskan karena
mineral zirkon tidak dengan mudah
terdekomposisi atau terurai secara langsung
oleh HCl. Pemisahan ini dapat dilakukan
dengan penambahan Na2O2 sehingga akan
terbentuk senyawa sodium zirkonat dan
sodium silikat.

Zirkonat ini kemudian dilarutkan dengan HCl. Zirkonium larut


sebagai ZrO2+ dan Zr4+ dan hafnium larut pula sebagai HfO2+
dan Hf4+ sehingga kemungkinan mineral zirkon langsung
melarut dengan HCl tetap dapat berlangsung. Mineral zirkon
(umumnya 65-66% ZrO2 + HfO2) terdapat bersama-sama
dengan rutil dan ilmenit pada pasir pantai, sehingga ekstraksi
Zr dan Hf dapat pula diolah melalui tiga tahap yang meliputi
penambangan dengan pengerukan (dredging) atau scraping,
konsentrasi basah (wet conventration) dengan proses
gravitasi, kemudian dilakukan pemisahan kering (dry
separation) dengan proses pemisahan magnetic dan
elektrostatik.

Kegunaan Logam Golongan IV


A. Titanium
Ti digunakan sebagai bahan katalis dalam
industry polimer poli etilen.
Ti digunakan sebagai bahan konstruksi karena
mempunyai sifat fisik berupa rapatannya
rendah, logam ringan, kekuatan strukturnya
tinggi, tahan panas dan tahan korosi.

Ti digunakan sebagai pigmen putih, bahan


pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik.
Kedokteran. Bahan implant gigi, penyambung
tulang, tengkorak, struktur penahan katup
jantung.

B. Zirkonium
Logam zirconium dinunakan teras reactor
nuklir karna tahan korosi dan tidak menyerap
neutron.
Zirconium digunakan sebagai getter dalam
tabnug vakum, sebagai agen pencampur
logam dalam baja.
Zirconium dapat menyerap panas yang lebih
rendah sehingga industry tenaga nuklir
menggunakan zirconium dalam mengisi reakto
nuklir sebagai pemantul.

C. Hafnium
Hafnium memiliki absorbsi crossection yang baik untuk
neutron (hamper 600 kali lipat zirconium) dan juga memiliki
sifat mekanik yang sangat bagus dan sangat resistant terhadap
korosi,hafnium digunakan sebagai tangkai kontrol reactor.
Dalam bentuk senyawa dasar digunakan sebagai high-kdielectric gate insolator dalam 45 nm generation of intregate
circuit.
Sebagai gas filled dalam plasma cutting hal ini dikarenakan
kemapuannya melepas electron ke udara.

D. Rutherfordium
Unsur ini belum diketahui kegunaannya karena
sangat sulit ditemukan di alam.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai