Anda di halaman 1dari 6

3/8/2015

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang

Pustaka Tambang

type
your search
and hit enter UNTUK
PASAL 33 AYAT (3) UUD 1945 BUMI DAN AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH
NEGARA
DAN DIPERGUNAKAN
SEBESAR-BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT"

Sabtu, 18 Juni 2011

eksploitasi

Metode pengolahan timah

Temukan Artikel
Cari

BAB I
PENDAHULUAN

Pages
Pertambangan

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam
termasuk sumber daya mineral logam. Kesadaran akan banyaknya mineral logam
ini mendorong bangsa Indonesia untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam
tersebut secara efisien. Dalam pemanfaatanya, tentu saja menggunakan berbagai
metode dan teknologi sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan hasil
yang optimal dengan keuntungan yang besar, biaya produksi yang seminim
mungkin serta ramah lingkungan.
Pengolahan timah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak lepas dari peran
reaksi kimia fisika. Pencucian maupun pemisahan pada timah merupakan nagian
dari proses yang melibatkan reaksi-reaksi kimia fisika.
Oleh karena itu, proses pemurnian timah untuk memperoleh hasil yang ekonomis
perlu di kaji dan dipelajari dari segi kimia fisika.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas

permasalahan :

1. Penjelasan dasar mengenai timah ?

2. Bagaimana cara pengolahan timah ?

CONTACT

Daftar Isi

Alast Berat

1.

Bagger

2.

Dump Truck

Bahan Galian

1.

ANTIMON

2.

Aspal

3.

Batu Gamping

4.

Bauksit

5.

Belerang

6.

Besi

7.

CHROM

8.

Corundum

9.

DIATOMEA

10.

FELSDSPAR

Blogroll
11.

1.3. Tujuan

12.

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu intuk dapat memahami proses-proses yang
dilakukan untuk memperoleh timah yang ekonomis, mulai dari pencucian,
pemisahan, pengolahan, sampai pada pencatakan.
.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Timah


Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara
sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi
logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral
cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.
Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah,
berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang
tinggi. Dalam keadaan normal (13 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan
mudah dibentuk.
Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah
sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin
dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri
dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

GARAM BATU (SALT)


GRAFIT
28 Jan 15, 02:06 PM

13.
Gips
Rani: makasih ya, aku buat
bahan
dah
14. kliping
INTAN

19 Dec 14, 06:08 PM

15. simple
Jenis
Jenis Crusher
syam:
blogwalk
for
traffic
16.
KOMPOSISI
3 DecBATUAN
14, 11:14 PM
MINERAL
Isya Ansyari:
mnambah
BEKU
pngetahuan saya tntang metode
17.
Kaolin
<i><a

href="http://learnmine.blogspot.
18.
Kelas dan Jenis Batu
com/2014/09/metodebara
pertambangan-block19.
Lanau
caving.html"
rel="dofollow"
>pertambangan</a></i>
.
20.
Lempung

25 Jun 14, 01:41 PM

21.
MANGAN
MalayaHost:
Perlukan hosting
atau domain? MalayaHost
22.
MIKA
menyediakan hosting semurah
RM50
domain
23. setahun,
Molybdenum
RM35/setahun. Klik pada nama
24.
NIKEL
saya
25.
OKER
AM
[Upgrade Cbox] 24 Apr 14, 10:15refresh
26.
PASIR KWARSA
name
e-mail / url

message
Go
27.
Pasir Kuarsa
help smilies
28.
Penambangan
untuk cbox
uranium
29.
Penggolongan
Bahan
Diberdayakan
oleh Blogger.
Galian
30.

Proses Pengolahan
Emas dengan Sianida

31.

TIMAH HITAM DAN


SENG

32.

TIMAH PUTIH

33.

Tembaga

34.

Vanadium

35.

WOLFRAM

1/6

3/8/2015

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang


2.2. Sifat dan Bentuk Timah

2.2.1. Sifat Timah


a. Timah termasuk golongan IV B dan mempunyai bilangan oksidasi +2 dan
+4.
b. Timah merupakan logam lunak, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik.
c. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan
terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih
jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat
diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat
dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan.
d. Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2.
e. Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa
disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan
kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat
logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor.
f. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic
seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam
basa kuat seperti NaOH dan KOH.
g. Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung
memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat
panas.
h. Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.
i. Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

Live Traffic Feed


A visitor from Jakarta, Jakarta
Raya viewed "Metode pengolahan
timah | Pustaka Tambang" 20 mins
A
agovisitor from Jakarta, Jakarta
Raya viewed "Bitumen / aspal |
Pustaka Tambang" 3 hrs 23 mins
A
agovisitor from Bandung, Jawa
Barat viewed "Struktut Primer
Batuan | Pustaka Tambang" 3 hrs
A
from Vertou, Pays de la
59visitor
mins ago
Loire viewed "Tutorial Surfer 8 |
Pustaka Tambang" 4 hrs 18 mins
ago
A visitor from United States
viewed "Download surfer 8.0 full
version | Pustaka Tambang" 4 hrs
Real-time view Get Feedjit
Pengikut
Join this site
with Google Friend Connect

Members (50) More

2.2.2. Bentuk Timah

Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika


dipanaskan timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah
pada 13.2C menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur
tetragonal. Ketika timah didinginkan pada suhu 13.2C, ia pelan pelan
berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan
ketidakmurnian ( impurities ) seperti alumunium dan seng, dan dapat
dicegah dengan menambahkan antimony atau bismut.
Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan
membentuk stannate salts dengan oksida.

2.3. Keberadaan Timah di Alam


Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari
senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone.
Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah
berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat
perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite
(Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang
dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timahbesi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan
dengan mineral logam yang lain seperti perak. Timah merupakan unsur ke-49 yang
paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika
dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal.
Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau
sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat
dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai
macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80%
produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder.
Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji
timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.
Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah
geografi dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china,
Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak
diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.

2.4. Senyawa Timah


Timah, Senyawaan yang terpenting adalah SnF2 dan SnCl2, yang diperoleh
dengan pemanasan Sn dengan hf dan hcl gas.
Fluoridanya cukup larut dalam air dan digunakan dalam pasta gigi yang
mengandung fluorida. Air menghidrolisis SnCl2 menjadi klorida yang bersifat basa,
tetapi dari larutan asam encer SnCl2.2H2O dapat terkristalisasi. Kedua halidanya
larut dalam larutan yang mengandung ion halida berlebihan, jadi:
SnF2 + F- = SnF3- pK1
SnCl2 + Cl- = SnCl3- pK1
Dalam larutan akua fluorida, SnF3- adalah spesies yang utama, tetapi ion-ion
SnF+ dan Sn2F5 dapat dideteksi.
Halida larutan dalam pelarut donor seperti aseton, piridin, atau DMSO,
menghasilkan adduct peramidal, SnCl2OC(CH3)2.

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

Already a member? Sign in

Info Tambang
Mining tambang
Panglima TNI Dukung Pemberantasan
Tribunnews
Illegal Mining
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Panglima TNI Jenderal Moeldoko
mengatakan, pihaknya akan mendukung
sepenuhnya pemberantasan Illegal
Mining yang dilakukan para spekulan
dan telah merugikan pendapatan negara
di sektor energi. Dukungan ini ...
Artikel Terkait
Government raises Rs 12591 crore from
auction of Times
Economic
3 coal mines
These three mines would contribute a
cumulative Rs 12,591 crore to the state
exchequer. With the three blocks, the
government stands to garner over Rs 1.43
lakh core, including over Rs 1 lakh crore
from the auction of 19 blocks in the first
tranche.
Artikel Terkait
Accused Coal Mining Boss Fires Back At
"Politically-Motivated" Prosecutors
Forbes
With the unsealing of a federal criminal
case against a former coal mining boss,
the public is getting its first glimpse at
the defense team's legal strategy. And
according to one legal expert, parts of
their pleading could resonate with
judges. This ...
Former Xstrata Chief Mick Davis Raises
$5.6 Billion
Wall
Street Journal
for Mining Deals
LONDONMining veteran Mick Davis
looks poised to pull the trigger on some
big deals at a time of cheap mineral
prices and willing sellers. The former
Xstrata PLC chief executive has raised
$5.6 billion for his mining fund, X2
Resources, and plans to ...
Artikel Terkait
didukung oleh

2/6

3/8/2015

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang


Ion Sn2+ yang sangat peka terhadap udara, terjadi dalam larutan asam perklorat,
yang dapat diperoleh dengan reaksi Cu(ClO4)2 + Sn Hg Cu + Sn2+ + 2 ClO4-.

Terima Kasih atas


Kunjungannya

1 73730
2.5. Reaksi-reaksi Timah
Timah putih adalah timah yang mudah dibentuk. ada suhu 13,2C, secara
perlahan, timah putih berubah menjadi tepung yang bewarna abu-abu yang disebut
timah abu-abu. Bila timah putih yang dipanaskan akan menjadi sangat rapuh yang
disebut timah rapuh. Timah putih dipakai sebagai pelapis kaleng agar mengkilap
dan tahan korosi. Timah juga dipakai sebagai logam campuran dalam perunggu
(tembaga dan timah) dan sebagai logam solder (campuran timah dengan timbal).
Timah lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi, sehingga tidak dapat dipakai
sebagai pelindung besi.
Bilangan oksidasi timah dalam senyawa adalah +2 dan +4. Logam ini dapat
teroksidasi oleh asam yang bukan pengoksidasi menjadi +2.
Sn + 2HCl SnCl2 + H2
Akan tetapi dengan pengoksidasi kuat, logam timah teroksidasi, menjdi +4.
Sn + 4 HNO3 SnO2 + 4NO2 + 2 H2O.
Reaksi timah dengan Cl2 menghasilkan SnCl2.
Sn + Cl2 SnCl2
Logam Sn larut dalam basa membentuk ion stannit, Sn(OH)42Sn + 2OH + 2H2O Sn(OH)42- + H2(Senyawa timah, seperti SnF2 dipakai dalam
bahan pasta gigi. Senyawa (C4H9)3SnO dipakai sebagai fungisida, yaitu zat
pembasmi fungi (jamur).

Latest Tweets
...searching twitter...

2.6. Proses Pengolahan Timah


Timah diolah dari bijih timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah (
kasiterit SnO2 ). Proses produksi logam timah dari bijinya melibatkan serangkaian
proses yang terbilang rumit yakni pengolahan mineral ( peningkatan kadar
timah/proses fisik dan disebut juga upgrading ), persiapan material yang akan
dilebur, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan logam timah.
Pemakaian timah biasanya dalam bentuk paduan timah yang dikenal dengan nama
timah putih yakni campuran 80% timah, 11 % antimony dan 9% tembaga serta
terkadang ditambah timbal. Timah putih ini terutama dipakai untuk peralatan logam
pelindung dan pipa dalam industri kimia, industri bahan makanan dan untuk
menyimpan bahan makanan.
Proses pengolahan timah ini bertujuan sesuai dengan namanya yaitu
meningkatkan kadar kandungan timah dimana Bijih timah diambil dari dalam laut
atau lepas pantai dengan penambangan atau pengerukan setelah itu dilakukan
pembilasan dengan air atau washing dan kemudian diisap dengan pompa. Bijih
timah hasil dari pengerukan biasanya mengandung 20 30 % timah. Setelah
dilakukan proses pengolahan mineral maka kadar kandungan timah menjadi lebih
dari 70 %, sedangkan bijih timah hasil penambangan darat biasanya mengandung
kadar timah yang sudah cukup tinggi >60%.
Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
Washing atau Pencucian
Pencucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang
berkapasitas 25 drum per unit dan mampu melakukan pencucian 15 ton bijh per
jam. Di dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air tekanan dan debit
yang sesuai dengan umpan.
Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadar
Bijih yang didapatkan dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan pemisahan
berdasarkan ukuran dengan menggunakan alat screen,mesh, setelah itu dilakukan
pengujian untuk mengetahui kadar bijih setelah pencucian. Prosedur penelitian
kadar tersebut adalah mengamatinya dengan mikroskop dan menghitung jumlah
butir dimana butir timah dan pengotornya memiliki karakteristik yang berbeda
sehinga dapat diketahui kadar atau jumlah kandungan timah pada bijih.

Pemisahan berdasarkan berat jenis


Proses pemisahan ini menggunakan alat yang disebut jig Harz.bijih timah yang
mempunyai berat jenis lebih berat akanj mengalir ke bawah yang berarti kadar
timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah
yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti quarsa , zircon,
rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke dalam trapezium Jig
Yuba.
Pengolahan tailing
Dahulu tailing timah diolah kembali untuk diambil mineral bernilai yang mungkin
masih tersisa didalam tailing atau buangan. Prosesnya adalah dengan gaya
sentrifugal. Namun saat ini proses tersebut sudah tidak lagi digunakan karena tidak
efisien karena kapasitas dari alat pengolah ini adalah 60 kg/jam.
Proses Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. Prinsip kerjanya adalah
dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah tengah rotary dryer dengan
cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan menggunakan solar.
Klasifikasi
Bijih bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses proses pemisahan/klasifikasi
lanjutan yakni:
klasifikasi berdasarkan ukuran butir dengan screening

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

3/6

3/8/2015

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang

SourceApp

Related Searches

Price Of Gold
Gold And Silver
Prices
Coal Mining Industry
Mining Equipment
Open Pit
Malaysia Travel
Guide

klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension separator.


klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic separator.
Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti shaking table
, air table dan multi gravity separator(untuk pengolahan terak/tailing).
Pemisahan Mineral Ikutan
Mineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang terbilang tinggi
seperti zircon dan thorium( unsur radioaktif ) akan diambil dengan mengolah
kembali bijih timah hasil proses awal pada Amang Plant. Mula mula bijih diayak
dengan vibrator listrik berkecepatan tinggi dan disaring/screening sehingga akan
terpisah antara mineral halus berupa cassiterite dan mineral kasar yang
merupakan ikutan. Mineral ikutan tersebut kemudian diolah pada air table sehingga
menjadi konsentrat yang selanjutnya dilakukan proses smelting, sedangkan
tailingnya dibuang ke tempat penampungan. Mineral mineral tersebut lalu
dipisahkan dengan high tension separator pemisahan berdasarkan sifat konduktor
nonkonduktornya atau sifat konduktivitasnya. Mineral konduktor antara lain:
Cassiterite dan Ilmenite. Mineral nonconductor antara lain: Thorium, Zircon dan
Xenotime. Lalu masing masing dipisahkan kembali berdasarkan kemagnetitanya
dengan magnetic separation sehingga dihasilkan secara terpisah, thorium dan
zircon.
Proses pre-smelting
Setelah dilakukan proses pengolahan mineral dilakukan proses pre-smelting yaitu
proses yang dilakukan sebelum dilakukannya proses peleburan, misalnya
preparasi material,pengontrolan dan penimbangan sehingga untuk proses
pengolahan timah akan efisien.
Proses Peleburan ( Smelting )
Ada dua tahap dalam proses peleburan :
- Peleburan tahap I yang menghasilkan timah kasar dan slag/terak.
- Peleburan tahap II yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead dan
slag II.
Proses peleburan berlangsung seharian 24 jam dalam tanur guna menghindari
kerusakan pada tanur/refraktori. Umumnya terdapat tujuh buah tanur dalam
peleburan. Pada tiap tanur terdapat bagian bagian yang berfungsi sebagai panel
kontrol: single point temperature recorder, fuel oil controller, pressure recorder, O2
analyzer,multipoint temperature recorder dan combustion air controller. Udara
panas yang dihembuskan ke dalam mfurnace atau tanur berasal dari udara luar /
atmosfer yang dihisap oleh axial fan exhouster yang selanjutnya dilewatkan ke
dalam regenerator yang mengubahnya menjadi panas.
Tahap awal peleburan baik peleburan I dan II adalah proses charging yakni bahan
baku bijih timah atau slagI dimasukkan kedalam tanur melalui hopper furnace.
Dalam tanur terjadi proses reduksi dengan suhu 1100 15000C.unsure unsure
pengotor akan teroksidasi menjadi senyawa oksida seperti As2O3 yang larut dalam
timah cair. Sedangkan SnO tidak larut semua menjadi logam timah murni namun
adapula yang ikut ke dalam slag dan juga dalam bentuk debu bersamaan dengan
gas gas lainnya. Setelah peleburan selesai maka hasilnya dimasukkan ke
foreheart untuk melakukan proses tapping. Sn yang berhasil dipisahkan
selanjutnya dimasukkan kedalam float untuk dilakukan pendinginan /penurunan
temperatur hingga 4000C sebelum dipindahkan ke dalam ketel.sedangkan
hardhead dimasukkan ke dalm flame oven untuk diambil Sn dan timah besinya.
Proses Refining ( Pemurnian )
- Pyrorefining
Yaitu proses pemurnian dengan menggunakan panas diatas titik lebur sehingga
material yang akan direfining cair, ditambahkan mineral lain yang dapat mengikat
pengotor atau impurities sehingga logam berharga dalam hal ini timah akan
terbebas dari impurities atau hanya memiliki impurities yang amat sedikit, karena
afinitas material yang ditambahkan terhadap pengotor lebih besar dibanding Sn.
Contoh material lain yang ditambahkan untuk mengikat pengotor: serbuk gergaji
untuk mengurangi kadar Fe, Aluminium untuk untuk mengurangi kadar As
sehingga terbentuk AsAl, dan penambahan sulfur untuk mengurangi kadar Cu dan
Ni sehingga terbentuk CuS dan NiS. Hasil proses refining ini menghasilkan logam
timah dengan kadar hingga 99,92% (pada PT.Timah). Analisa kandungan
impurities yang tersisa juga diperlukan guina melihat apakah kadar impurities
sesuai keinginan, jika tidak dapat dilakukan proses refining ulang.
- Eutectic Refining
Yaitu proses pemurnian dengan menggunakan crystallizer dengan bantuan agar
parameter proses tetap konstan sehingga dapat diperoleh kualitas produk yang
stabil. Proses pemurnian ini bertujuan mengurangi kadar Lead atau Pb yang
terdapat pada timah sebagai pengotor /impuritiesnya. Adapun prinsipnya adalah
berhubungan dengan temperatur eutectic Pb- Sn, pada saat eutectic temperature
lead pada solid solution berkisar 2,6% dan aakan menurun bersamaan dengan
kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat kadarnya. Prinsip utamnya
adalah dengan mempertahankan temperatur yang mendekati titik solidifikasi timah.
- Electrolitic Refining
Yaitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang lebih tinggi
lagi dari pyrorefining yakni 99,99%( produk PT. Timah: Four Nine ). Proses ini
melakukan prinsip elektrolisis atau dikenal elektrorefining.Proses elektrorefining
menggunakan larutan elektrolit yang menyediakan logam dengan kadar kemurnian
yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua buah elektroda anoda
dan katoda yang tercelup ke dalam bak elektrolisis.Proses elektrorefining yang
dilakukan PT.Timah menggunakan bangka four nine (timah berkadar 99,99% )
yang disebut pula starter sheetsebagai katodanya, berbentuk plat tipis sedangkan
anodanya adalah ingot timah yang beratnya berkisar 130 kg dan larutan
elektrolitnya H2SO4. proses pengendapan timah ke katoda terjadi karena adanya

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

4/6

3/8/2015
Coal Production
Minerals And Mining

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang


migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya arus listrik yang
mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar.
Pencetakan
Pencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan
pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa
cetak and cetakan logam. Proses ini memakan waktu 4 jam /50 ton, dimana
temperatur timah cair adalah 2700C. Sedangkan proses pencetakan otomatis
menggunakan casting machine, pompa cetak, dan melting kettleberkapasitas 50
ton dengan proses yang memakan waktu hingga 1 jam/60 ton.
Langkah langkah pencetakan:
1. Timah yang siap dicetak disalurkan menuju cetakan.
2. Ujung pipa penyalur diatur dengan menletakkannya diatas cetakan pertama
pada serinya, aliran timah diatur dengan mengatur klep pada piapa penyalur.
3. Bila cetakan telah penuh maka pipa penyalur digeser ke cetakan berikutnyadan
permukaan timah yang telah dicetak dibersihkan dari drossnya dan segera
dipasang capa pada permukaan timah cair.
4. Kecepatan pencetakan diatur sedemikian rupa sehingga laju pendinginan akan
merata sehingga ingot yang dihasilkan mempunyai kulitas yang bagus atau sesuai
standar.
5. Ingot timah ynag telah dingin disusun dan ditimbang.

2.7. Kegunaan Timah


Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan
untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%),
kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi
lain (11%).
Akibat dari petumbuhan permintaan, kegunaan baru dari timah ditemukan.
Masalah lingkungan, keselamatan dan kesehatan mempengaruhi kegunaan timah.
Hasil dari riset yang sedang dilakukan di Internatioanal Tin Research Institude Ltd.,
lembaga yang dibiayai industri, banyak pasar baru untuk timah sedang
dikembangkan.
Timah dalam kimia
Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan
sangat kuat untuk peralatan rumah tangga dan cat industri, pada plastik dan
lapisan tanpa belerang yang digunakan industri teknik (tembaga, perunggu dan
fosfor perunggu diantara yang lainnya). Contoh aplikasi komersil adalah pelapisan
timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempa.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara
sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi
logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral
cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.
Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
o Proses Pengolahan Mineral Timah
Washing atau Pencucian
Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadar
Pemisahan berdasarkan berat jenis
Pengolahan tailing
Proses Pengeringan
Klasifikasi timah
Pemisahan Mineral Ikutan
o Proses pre-smelting
o Proses Peleburan ( Smelting )
o Proses Refining ( Pemurnian )
Pyrorefining
Eutectic Refining

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

5/6

3/8/2015

Metode pengolahan timah | Pustaka Tambang


Electrolitic Refining
o Pencetakan
Adapun manfaat timah dalam kehidupan sehari-hari yaitu digunakan sebagai
pelapis dalam kaleng kemasan makanan, digunakan dalam pembuatan bola
lampu, sampai pada penggunaan pada alat-alat olah raga.

DAFTAR PUSTAKA

http://revival44.wordpress.com/2010/03/02/logam-besi/
http://metal-hamzah.blog.friendster.com/2008/04/pengolahan-bijih-timah/
http://moslemchemistry.blogspot.com/2011/04/besi.html
http://www.encangirul.com/2011/04/proses-ekstraksi-timah-dari-ore.html
http://www.chem-is-try.org/
http://rimayantisihite.blogspot.com/2011/03/timah.html
http://www.ypb97.com/2010/02/proses-pemurnian-mineral.html

Share

D i posk an oleh Fh ar di Su gan da d i 19 .4 7


R e ak si :

funny (0)

interesting (0)

cool (0)

0 komentar:

Poskan Komentar
Thanks buat semua yang sudah kasih komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Google Account

Pratinjau

Posting Lebih BaruBerandaPosting Lama

Copyright 2011 Diary/Notebook Theme by Site5.com. All Rights Reserved. by TNB

Theme by Site5.
Experts in Web Hosting.

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/06/metode-pengolahan-timah.html

6/6

Anda mungkin juga menyukai