Rimonabant

Obesitas merupakan faktor utama yang menyebabkan diabetes tipe 2. Dengan demikian, pengobatan yang efektif obesitas
yaitu yang dapat mencegah atau memperlambat timbulnya diabetes.
Para peneliti di Sanofi- Aventis memberikan hipotesis bahwa jika cannabinoids merangsang nafsu makan secara spesifik
reseptor (misalnya, "munchies"), kemudian memblokir reseptor cannabinoid sentral mungkin dapat menyebabkan
penurunan nafsu makan.
Rimonabant ditemukan sebagai bagian dari upaya dari pemeriksaan yang diarahkan pada CB1 reseptor endocannabinoid.
Ditemukan untuk menjadi sektif dan antagonis reseptor yang potent.

 Kedua studi praklinis dengan hewan dan percobaan manusia dengan pasien obesitas
menunjukkan bahwa pemberian rimonabant menyebabkan penurunan konsumsi lemak dan gula,
yang mengakibatkan penurunan berat badan.
Selain itu, uji coba Tahap III (sidang RIO-Diabetes) pada pasien dengan diabetes tipe 2
menggunakan obat antidiabetik oral menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam HbA1c,
high-density lipoprotein kolesterol, trigliserida, dan tekanan darah sistolik, bersama dengan
penurunan lingkar pinggang.