Anda di halaman 1dari 23

Gangguan Kecemasan

(Ansietas)
Kelompok 2- Farmakoterapi

Anggota

Qadrina Sufy

1111102000030

Miyadah Samiyah

1111102000034

Ambar Khaerinnisa

1111102000090

Ana Yuliana

1111102000109

TB adalah seorang perempuan berusia

27 tahun, datang menemui dokter dan


menyatakan, Saya merasa bahwa
saya selalu merasa cemas terhadap
sesuatu.
terpojok.

Saya

selalu

merasa

Riwayat Penyakit

Selama 3 tahun terakhir TB terus-menerus


cemas
akan
keberhasilan/kesuksesan
dalam karirnya yang sangat kompetitif
dan prognosis kulitnya, setahun yang lalu
kecemasannya
meningkat
dan
dia
mendapati
dirinya
menjadi
mudah
marah/tersinggung, sulit berkonsentrasi,
sesak napas, palpitasi, dan gelisah. Dia
juga menjadi mudah marah dan memiliki
ruam di wajah dan lengannya yang cukup
parah

Riwayat Medis

TB menderita eksim atopik selama 4


tahun terakhir. Gejalanya ringan, tetapi
dia

sering

mendatangi

dokter

untuk

pengobatan dan reassurance. Eksim itu


sembuh saat dia liburan panjang di

Rockies.

Dia

juga

memiliki

riwayat

dismenore dan periode menstruasi yang


berat.

Riwayat Sosial

TB meminum 4 cangkir kopi setiap hari. Dia tidak meminum


alkohol.

Riwayat Pengobatan

Hidrokortison 0,5% krim, diaplikasikan di lengan dan wajah


p.r.n.

Hidroksizin HCl 25 mg i.p.o.q.i.d.p.r.n. nerves

Ibuprofen 600 mg p.o.q.i.d.p.r.n.

Riwayat Alergi

Tidak diketahui

Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah

: 110/65 mmHg

Denyut jantung : 85/min

Beberapa lesi eksim ringan pada lekuk anticubital

kiri dan kanan dan wajah, kuku berwarna pucat.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

BUN

: 25 (7)

RBC

: 3,1 x 1012 (3,1 x 106)

Hct

: 0,32

Pertanyaan :

Apa pendekatan non farmakologi dan farmakologi


dalam pengobatan TB?

Mengapa hidroksizin dihentikan?

Ketika TB kembali ke klinik dalam 2-3 minggu


untuk evaluasi ulang terhadap kondisi
dermatologisnya, lesi meningkat secara signifikan.
Bagaimana anda akan merekomendasikan terapi
steroid yang sesuai?

Apa pendekatan non


farmakologi dan farmakologi
dalam pengobatan TB?

Subjective

Selama 3 tahun terakhir selalu merasa cemas terhadap


sesuatu, terutama yang menyangkut kesuksesannya
dalam berkarir karena kondisi dermatologinya.

Mudah marah/tersinggung

Sulit berkonsentrasi

Sesak napas

Palpitasi

Gelisah

Mudah lelah

Memiliki ruam di wajah dan lengan yang cukup parah

Objective

Eksim atopik selama 4 tahun terakhir.

Riwayat dismenore dan periode menstruasi yang berat.

Riwayat pengobatan :

Hidrokortison 0,5% krim, diaplikasikan di lengan dan wajah p.r.n. Gol.


Kortikosteroid untuk eksim

Hidroksizin HCl 25 mg i.p.o.q.i.d.p.r.n. Nerves Antidepresan untuk


mengobati ansietas

Ibuprofen 600 mg p.o.q.i.d.p.r.n. Dismenore dan Periode menstruasi yang


berat

Pemeriksaan fisik :

Tekanan darah : 110/65 mmHg Normal

Denyut jantung : 85/min Normal

Beberapa lesi eksim ringan pada lekuk anticubital kiri dan kanan dan wajah,
kuku berwarna pucat.

Pemeriksaan laboratorium :

BUN

: 25 (7)

RBC

: 3,1 x 1012 (3,1 x 106) Rendah (Normal 4,10-5,10 x 1012 /L)

Hct

: 0,32 Rendah (Normal 0,36-0,45)

Riwayat alergi Tidak diketahui

Assessment
GAD (General Anxiety Disorder) atau
Gangguan Kecemasan UMUM yang

kronis dan eksim atopik

Plan
Tujuan Terapi
1.

Untuk menurunkan tingkat keparahan, periode,


dan frekuensi kekambuhan gejala dan untuk
meningkatkan

kemampuan

umum

penderita

secara keseluruhan (untuk GAD)


2.

Untuk

menurunkan

gejala,

mencegah

kekambuhan, mencoba memodifikasi perjalanan


penyakit dan meminimalkan paparan terhadap
obat yang toksik (untuk eksim atopik)

Terapi Farmakologi
Terapi Non Farmakologi Ansietas

Konseling jangka pendek atau psikoedukasi

Informasi dari etiologi dan management GAD, pasien


ansietas

harus

diinstruksikan

untuk

menghindari

kafein, nonprescription stimulans, obat-obat diet dan

alkohol

Manajemen stress

Terapi kognitif

Meditasi

Terapi pendukung

Olahraga

Terapi Farmakologi Ansietas

Venlafaxine
37,5 mg/hari
Paroksetin
20 mg/hari
Escitalopram
10 mg/hari

Paroksetin 50 mg/hari
Buspiron 7,5 mg 2x sehari
25 mg 4x sehari

+ Diazepam 2 mg/hari
atau Klorazepat 7,5
mg/hari

Mengapa hidroksizin
dihentikan?

Hidroksizin Antidepresan sebagai obat anti ansietas,


di mana senyawa ini memiliki efek samping dapat
menimbulkan ruam, pruritus, dan penyakit dermatologis
lainnya. Obat ini (hidroksizin) harus dihentikan, karena
pasien TB memiliki riwayat penyakit dermatologis,

apabila terus-menerus diberikan hidroksizin maka akan


menambah

tingkat

keparahan

dari

penyakit

dematologisnya. Oleh karena itu, untuk mengobati


ansietasnya dipilih obat anti ansietas golongan yang
lainnya, seperti golongan SNRI, yaitu venlafaxin XR.

Ketika TB kembali ke klinik dalam 2-3


minggu untuk evaluasi ulang terhadap

kondisi dermatologisnya, lesi meningkat


secara signifikan. Bagaimana anda akan
merekomendasikan terapi steroid yang

sesuai?

Terapi Non Farmakologi Eksim Atopik

Menghindari paparan yang berlebihan dari sabun/detergen

Membilas 2x pakaian yang dicuci

Menghindari perubahan suhu yang ekstrim

Mewaspadai senyawa-senyawa yang berpoteni sebagai alergen

Kurangi frekuensi mandi,mandi 1x sehari

Gunakan air hangat ketika mandi

Lembabkan kulit yang kering (min.2x sehari),lalu kepuk-kepuk


hingga kering

Gunakan emolien dalam 3 menit setelah mandi

Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih,serta gunakan sarung


tangan baru

Gunakan piyama dan baju berbahan katun

Terapi steroid yang direkomendasikan,


dipilih obat steroid kelompok 5 yang
jauh lebih poten, namun masih dalam
rentang kelompok obat steroid yang
dapat diaplikasikan pada wajah dan
lengan. Dipilih kelompok 5 karena ruam
kulit TB sudah sangat lama dan parah
sehingga membutuhkan pengobatan
yang cepat.

Pengobatan awal Tak kunjung


sembuh Lesi meningkat

Kesimpulan untuk Terapi Farmakologi

Venlafaxin 37,5 mg/hari Untuk ansietas

Fluocinolon

acetonide

0,025%

krim,

fluticasone

dipropionate 0,05% krim dan terapi steroid kelompok 5


lainnya Eksim p.r.n.

Parasetamol atau asam mefenamat Penggunaan


ibuprofen harus dihentikan karena ibuprofen merupakan
obat golongan NSAID yang dapat memicu timbulnya atau
memperparah gejala ansietas.

Evaluasi Terapi

Untuk GAD : Monitoring 1 atau 2 kali perminggu


Tentang penurunan gejala dan peningkatan kemampuan

aktivitas dan efek samping dari obat

Untuk melihat reaksi obat dapat dibantu dengan visual


analog scale

Daftar Pustaka

DiPiro, Joseph T., et. al. 2005. Pharmacotherapy : A


Pathophysiologic Approach. New York : McGraw Hill
Medical Publishing Division.

Ardhie, Ari Muhandari. 2004. Dermatitis dan Peran


Steroid dalam Penanganannya. Klinik Kulit dan Kelamin,
RSAB Harapan Kita, Jakarta. Jurnal Dexa Media, No. 4,
Vol. 7.

Anda mungkin juga menyukai