Tanggal 3 Desember 2014 1. Cairan : a. NaCL 500 cc/ 24 jam : Koreksi Natrium dan Clhorida b. Triofusin 500 cc/ 24 jam Larutan
karbohidrat
40%
mengandung
fruktosa,
dekstrosa
dan xylitol dengan rasio 2:1:1 dan diadaptasi sesuai kebutuhan
metabolisme pascatrauma/stres/sepsis dan memenuhi kebutuhan energi total dan parsial, serta elektrolit secara parenteral. c. Aminofluid 1000 cc/ 24 jam (cairan koreksi untuk elektrolit, asam amino dan glukosa) Suplai asam amino, elektrolit dan air sebelum dan sesudah operasi, pada individu dengan hipoproteinemia atau manutrisi ringan karena kuragnya asupan oral d. Kalbamin 10% 500 cc/24 jam Nutrisi parenteral dengan endogenous formula yang disesuaikan dengan keadaan stres metabolik, serta menghasilkan energi 4 Kkal/g protein. 2. Injeksi intravena a. Vascon 0,03 mcg/kgBB/jam (sebagai vasokontriksi jantung untuk gagal jantung dan hipotensi berat dengan menghambat Monoamine Oxidase) b. Meropenem 1 gr/ 12 jam (antibiotic spectrum luas) Menghambat biosintesa dinding sel bakteri dengan berikatan pada beberapa penicillin-binding protein, yang selanjutnya terjadi penghambatan sintesa peptidoglikan di dinding sel. Bakteri lisis karena aktivitas enzim otolisis dinding sel ( autolysin dan murein hydrolyses) pada saat penyusunan dinding sel terhenti. c. Omeprazole 40 mg/ 12 jam (menekan produksi asam lambung) menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+ ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena sistem enzim ini merupakan pompa asam (proton) dalam mukosa lambung, Omeprazol digambarkan sebagai penghambat
pompa asam langbung yang menghambat tahap akhir pembentukan
asam lambung 3. Obat Oral a. Rebamipid 100 gr 3x1 tab b. Sistenol 500 mg 3x2 tab : Meringankan batuk berdahak dan menurunkan demam yang menyertai influenza c. Maxiliv 2x1 caps : efektif melindungi hati dan membantu pemulihan kerusakan sel hati. d. Simarc 2 mg/24 jam : Pencegahan & pengobatan trombosis vena. dan pengobatan oklusi (penutupan) koroner e. Aspar K 1x1 tab : Kalium tambahan pada penyakit jantung & hati, tetraplegia periodik yang disebabkan hipokalemia, hipokalemia yang disebabkan pemberian antihipertensi diuretika dalam jangka panjang, steroid adrenokortikal, digitalis & insulin, kelainan metabolisme Kalium lainnya (termasuk sebelum & sesudah operasi, diare, muntah, dan lain-lain)