Anda di halaman 1dari 2

Hutan kota Kampus Universitas Indonesia ditetapkan berdasarkan SK Rektor UI Nomor

84/SK/12/1988, tanggal 31 Oktober 1988 lalu diperbaharui dengan SK Gubernur Nomor


3487/1999 dengan nama Mahkota Hijau, yang difungsikan sebagai wilayah resapan air, wahana
koleksi pelestarian plasma nutfah, wahana penelitian dan sarana rekreasi alam. Hutan kampus
Universitas Indonesia seluas 55,40 Ha secara geografis terletak pada 6O2045 LS dan
106O4915 BT.
Hutan kota kampus Universitas Indonesia berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan 55,40
Ha kawasan ini termasuk wilayah Kota Jakarta Selatan, Kecamatan Jagakarsa, Kelurahan
Srengseng Sawah dan selebihnya wilayah Depok (34,6 Ha) Provinsi Jawa Barat.
Sejak 5 September 1987, UI secara resmi menempati kampus baru seluas 318 Ha yang
berlokasi di Depok (wilayah perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat), disamping kampus
lama jalan Salemba 4 seluas 93.850 M2 dan jalan Pegangsaan Timur seluas 7.703 M2 keduanya
di Jakarta. Pada tanggal 26 Desember 2000, UI ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri
Mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BUMN) atau Autonomus Public University. Dalam
status hukum tersebut UI wajib mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publlik
dengan prinsip-prinsip efisien, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi.
Hutan kota kampus UI berbatasan langsung dengan pusat kegiatan/aktivitas yang terletak di kota
Depok. Wilayah kampus UI beserta hutan kotanya sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Jagakarsa, Kelurahan Srengseng Sawah Jakarta Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Beiji Timur Kota Depok, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pondok Cina
Kota Depok. Hutan Kota UI dapat ditempuh dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan roda
dua.
Konfigurasi lapangan kawasan ini merupakan hamparan landai dengan kisaran 3-8 persen
seluas (76,4 Ha) dan bergelombang ringan, dengan kemiringan lereng 8-25 persen (13,6 Ha),
pada ketinggian tempat 74 meter dari permukaan laut. Dalam alokasi pembangunan hutan kota
di kawasan ini terdiri dari dua kelompok, yaitu [a] pembangunan ekosistem perairan seluas 10,4
Ha dan [b] pembangunan hutan kota seluas 79,6 Ha. Keadaan topografi di kampus UI-Depok
berdasarkan peta topografi tanah Kota Depok berupa hamparan landai dengan kisaran 3-8
persen (76,4 Ha) yang pada awalnya didominasi oleh penggunaan tanah sawah, hutan karet dan
perkampungan. Pada saat sekarang sebagian lahan dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas
akademik, memiliki lahan bergelombang ringan kemiringan lereng 8-25 persen (13,6 Ha) terdapat
di sepanjang bibir lembah kampus UI pada ketinggian tempat 74 meter dari permukaan laut.

Sifat Hujan dan Prakiraan Cuaca Jawa Barat di Awal Tahun


Ditulis oleh: Author 01 pada: 25/01/2013 kategori: Berita Depok | 0 Komentar
Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor merilis informasi meteorologi seperti banyaknya hari hujan,
intensitas hujan maksimum, cuaca ekstrim, informasi unsur iklim dan perkembangan iklim hingga
awal 2013.
Prakiraan curah hujan bulan Februari dan Maret 2013 pada umumnya 201-400 mm. Sebagian
kecil daerah Bekasi Utara dan Karawang Utara curah hujannya diperkirakan < 20 200 mm.
Curah hujan >401 mm diperkirakan terjadi di sebagian kecil wilayah Bogor, Sukabumi Utara,
Cianjur Utara, Purwakarta Timur, Sumedang Timur, Ciamis Tengah dan Tasikmalaya Barat bagian
tengah.
Untuk sifat hujan bulan Februari dan Maret 2013 diperkirakan pada umumnya Normal (N). Untuk
sebagian kecil Bogor Utara, Cianjur Tengah, Sumedang, Kuningan Tengah dan Indramayu Timur
diperkirakan sifat hujannya Atas Normal (AN), sedangkan curah hujan Bawah Normal (BN)
diprakirakan tidak terjadi.

Kota Depok pada Bulan Februari diperkirakan curah hujan 400 mm dan sifat hujannya Atas
Normal (AN). Sementara di Bulan Maret, diperkirakan Curan Hujan 200 mm dengan sifat
hujannya Normal (N). Pada Bulan April diperkirakan sifat hujan di Depok Atas Normal (AN)
dengan curah hujannya 375 mm.

Anda mungkin juga menyukai