Anda di halaman 1dari 7

Modul 3

PHOTODIODA DAN LED

Oleh:
Arisandi, A.Md
L. Endah Cahya Ningrum, A.Md

ROBOTIKA
UPTD SMP NEGERI 3 KEPANJEN
SEPTEMBER 2012

A. TUJUAN
1. Menggambarkan simbol Foto Dioda
2. Menyebutkan fungsi Foto Dioda
3. Menggambarkan simbol dioda LED
4. Menyebutkan fungsi dioda LED

B. DASAR TEORI
a. Photodioda
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang biasa digunakan
silicon (Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe.
Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup:
2500 - 11000 untuk silicon, 8000 20,000 untuk GaAs. Ketika sebuah
photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal,
sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut
didalam sebuah photodioda digunakan untuk mengumpulkan photon yang
menyebabkan pembawa muatan (arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagianbagian elektroda.
Sensor Photodioda adalah sebuah dioda semikonduktor yang berfungsi sebagai
pendeteksi cahaya, bekerja bedasarkan cahaya yang diterima dari LED. Kemasan
photodioda terdiri dari sebuah lubang cahaya yang memungkinkan cahaya mengenai
bagian sensitif dari photodioda. Semakin besar cahaya yang diterima oleh photodioda,
maka semakin kecil nilai resistansinya. Hal tersebut dapat dilihat melalui tabel
berikut:
Tabel 1. Nilai resistansi photodiode terhadap intesitas cahaya

Sebagai aplikasinya untuk sesnsor Line tracer, prinsip kerja photodioda dapat
digambarkan sebagai berikut:

TX = LED BRIGHT
RX = Photodioda

Prinsip Kerja Photodioda Sebagai Sensor Line Tracer

1. LED memancarkan cahaya


2. Cahaya dipantulkan oleh lapangan atau garis pandu berwarna terang.
3. Apabila berada diatas garis berwarna terang maka semakin banyak cahaya yang
dipantulkan.
4. Apabila berada diatas lapangan berwarna gelap maka semakin sedikit atau tidak
ada cahaya yang dipantulkan.
5. Cahaya yang dipantulkan oleh lapangan atau garis pandu diterima oleh photodioda.
6. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima oleh photodioda maka semakin
besar arus yang mengalir.

a) Rangkaian Pembagi Tegangan


Untuk mempelajari rangkaian pembagi tegangan, maka harus mempelajari
hokum OHM yang berbunyi Jika arus listrik melalui suatu penghantar, maka
kekuatan arus tersebut sebanding lurus dengan tegangan listrik yang terdapat antara
kedua penghantar tadi yaitu dirumuskan dengan:
V= I.R.(1)
Dimana

= Tegangan (Volt)

= Arus (Ampere)

= Resistor (Ohm)

Rangkaian pembagi tegangan disini yang digunakan adalah sebagai berikut:

Rangkaian Pembagi Tegangan

Berdasarkan rangkaian diatas maka dapat dicari Vout dengan langkah sebagai
berikut:
1. Mencari arus (I) dengan cara: Tegangan masuk (Vin) dibagi Rtotal. (Rtotal adalah Ra +
Rb karena R seri).
2. Kemudian sesuai dengan rumus V = I.R maka nilai-nilai tersebut dimasukan
sehingga didapatkan hasil dari Vout.
b) Rangkaian Sensor Photodioda
Untuk menyusun rangkaian sensor photodioda maka harus disusun secara bias
mundur, karena photodioda bekerja dengan bias mundur, yaitu katoda mendapatkan
VCC. Gambar tersebut sebagai berikut:

Rangkaian Sensor Photodioda untuk Line tracer

b. Dioda LED
Dioda LED akan menyala jika diberi arus DC arah forward atau arus AC yang sesuai
dengan tegangan kerjanya (misal 3 volt). Dioda LED digunakan sebagai lampu
indikator dan sebagai display. Bentuk dan simbol dari dioda LED seperti gambar di
bawah ini.

Bentuk dan Simbol dari dioda LED

LED dibuat dari berbagai bahan semikonduktor campuran seperti galium arsenida
fosfida (GaAsP), galium fosfida (GaP) dan galium aluminium arsenida (GaAlAs).
Kalau LED diberi tegangan panjar (bias) arah maju, juctionnya akan mengeluarkan
cahaya. Warna cahaya bergantung kepada jenis dan kadar bahan junctionnya.
Kecerahan cahaya berbanding lurus dengan arus forward (arah maju) yang
mengalirinya. Arus forward berkisar antara 10 mA 20 mA untuk kecerahan
makimum. Pada kondisi menghantar tegangan maju pada LED merah adalah 1,6 V
2,2 V, pada LED kuning 2,4 V dan pada LED hijau 2,7 V. Tegangan revers (terbalik)
maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 V, LED kuning 5 V dan LED
hijau 5 V.
Keunggulan LED diantaranya adalah konsumsi arus yang sangat kecil, awet (dapat
bertahan sampai 50 tahun) dan kecil bentuknya (tidak makan tempat).
Kegunaan LED adalah untuk penampil digit, indikator pandang (sebagai pengganti
lampu pijar) dan sebagai acuan tegangan (1,5 V tiap LED).
Keistimewaan lain dari LED ialah memancarkan cahaya ingin, umur tidak
dipendekkan oleh peng-on-off-an yang terus menerus, tidak memancarkan sinar infra
merah (kecuali yang sengaja dibuat untuk itu).

Cara memasang LED pada sumber arus DC adalah seperti gambar di bawah ini.

Cara Merangkai LED

Dalam merangkai LED selalu diperlukan resistor deretan guna membatasi kuat arus.

C. LEMBAR KERJA
1. Alat dan Bahan
1. Photodiode

: 1 buah

2. Resistor 10 K

: 1 buah

3. Power Supply

: 1 buah

4. Bread board

: 1 buah

5. Kabel penghubung

: 1 buah

6. Senter

: 1 buah

2. Gambar Rangkaian

Vout

3. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Membuat rangkaian
3. Konsultasikan hasil praktikum pada guru pembimbing.
4. Berikan cahaya dari senter sesuai dengan nilai LUX pada tabel
5. Mengukur Vout dan intensitas cahaya.
6. Isi data pada tabel

4. Hasil Percobaan
Tabel 1
Lux

Vout

100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000

Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai