Anda di halaman 1dari 24

TATALAKSANA DIABETES

Tutor: Dr. Fachri

Agung Kurniawan,
Annisa Prisilia, Dewi
Sri Juliana, Fadly setiaWirawan, Fuad Filardhi
Nugroho, Irma Nurjanah,
Nurjamillatunnisa, Rahmi nurfitriani
Misilu

LOGO

SKENARIO
UTAMA

DATA
TAMBAHAN

SKENARIO
TAMBAHAN

Pemfis
Psikososial
BMI : 32
Ibu : menderita DM
TB : 5terapi
kakiperempuan
2 incimetformin
Seorang
usia500mg
tahun
Bapak
:48
merokok
dan baru
setelah
perhari
BB : 161 LBS
hipertensi
saja
didiagnosis
diabetes
melitus
tipe
2
dengan
HbA1c 6,9%
dan
GDP..
TD :kadar
138/82 mmHg
Kakak LK : menderita
LP : 38 inci
DM
asimtomatik.
Hasil pemeriksaan
laboratorium
Denyut Nadi : 76
Pekerjaan
: 7,1% dan
dua bulan
yang
lalu
kadar
HbA1c
Pem.
Lab muntah ringan.
resepsionis
mual
dan
GDP : 136 darah
mg/dl
kadar glukosa
sewaktu
172
sejak
Jarang
olahmg/dl,
raga
HDL : 36 mg/dl
Hamil
ke
2 +DM
Bagaimana
cara
memodifikasi
saat itu ia
memperbaiki
diet
dan
olah
raga jalan
LDL : 130 mg/dl
melahirkan anak
SGOTdua
: 42 iu/lkali seminggu.
dengan berat
9 lbs
30 menit,
Kemudian
ia
SGPT : 48 iu/l
tersebut
? sebagai dokter layanan primer.
dirujuk ke
TG anda
: 240 ml/dl

Pasien kembali 3 bulan kemudian

Tetapi pasien mengalami efek samping

pemberian obat dengan efek samping

KATA / KALIMAT KUNCI

Perempuan berusia 48 tahun


Menderita diabetes tipe 2 asimtomatik
Pemeriksaan laboratorium 2 bulan yang
lalu HbA1c 7,1% dan GDS 172 mg/dl
Memperbaiki diet dan olah raga jalan 30
menit 2x seminggu

PERTANYAAN

Bagaimana patofisiologi penyakit dan gejala-gejala dari diabetes melitus tipe


2?
Bagaimana alur diagnosis pada skenario ?
Apa interpretasi hasil dari pemeriksaan lab pada skenario ?
Sebutkan golongan-golongan obat diabetes tipe 2 beserta jenis nya !
Jelaskan mekanisme dari obat diabetes melitus tipe 2 !
Jelaskan algoritma dari tatalaksana diabetes tipe 2 !
Bagaimana pemilihan jenis golongan obat yang sesuai dengan skenario ?
Bagaimana memonitor efek terapi dan penanganan untuk efek samping dari
obat diabetes tipe 2
Bagaimana terapi non farmakologi pada skenario ?
Jelaskan tatacara penulisan resep !
Bagaimana cara memberikan edukasi kepada pasien di skenario ?
Apa saja terapi kombinasi pada diabetes tipe 2 ?
Bagaimana jika terapi metformin pada skenario meberikan efek samping ?

PATOFISIOLOGI DM TIPE 2

TERAPI FARMAKOLOGI
Obat hipoglikemik oral (OHO) dibagi
menjadi 4 golongan

Pemicu sekresi
insulin

Penghambat
glukoneogenesis

Penambah
sensitivitas insulin

penghambat aglucosidase /
Acarbose

Sulfonilurea
Mekanisme
Indikasi : Pelepasan
pasien yangPeningkatan
timbul diabetesTerikat
diatas
dg
umur 40 tahun.
reseptor pd sel
insulin dari
sekresi
Sulfonilurea
beta pankreas
sel b
insulin
Kontraindikasi : gangguan hati dan ginjal.
Efek samping sulfonilurea : gejala saluran
cerna (mual, diare, sakit perut, hipersekresi
Berkurangnya
asupanpusat
kalsium
asam lambung). Gejala susunan saraf
(vertigo, bingung, ataksia), gejala hematogik
Insulin terbentukdan agranulosis),
(leukopenia
hipotiroidisme,
Translokasi
akan diangkat
sekresi insulin
hipoglikemia.
Terjadi
dari pankreas utk
ke permukaan
beredar ke tubuh

sel

depolarisasi
membran

Meglitinid
Mekanisme kerjanya sama dengan sulfonilurea.
Golongan ini merangsang insulin dengan menutup kanal
K di sel beta pankreas . absorpsinya cepat dan kadar
puncaknya di capai dalam waktu 1 jam.
Diberikan sebelum makan.
Efek samping : hipoglikemia dan gangguan saluran
pencernaan. Serta reaksi alergi.

Nama generik

Merk
dagang

Dosis
harian(mg)

Dosis
awal(mg)

Lama
kerja(jam)

Frekuensi
pemberian

1.Sulfonilurea:

Khlorpropamid

Diabinese

100-500

24-36

Glibenclamid

Daonil
Euglucon

2,5-5

12-24

1-2

Glipizid

Minidiab
Glucotrol XL

5-20

10-16

1-2

Gliclazid

DiamicronMR

30-120

30

24

Gliquidon

Glurenorm

30-120

30

1-3

Glimepirid

Amaryl
Matrix

Novonorm

0.5

1-3

2.Glinid
Repaglinide

Biguanide (metformin)
Mekanisme
Diberikan sebelum makan.
Indikasi : terapi
diabetes
dewasa.
Golongan
Biguanide
ini untuk menurunkan kadar gula
darah yang meningkat pada penderita diabetes, tetapi tidak
meningkatkan
sekresi
insulin.diare,
Metformin
Efek
samping : mual,
muntah,
kecap meningkatkan
logam. Pasien
sensitivitas insulin di hati dan jaringan periferal (otot).

dengan gangguan fungsi ginjal dan sistem kardiovaskuler


dapat meningkatkan kadar asam laktat dalam darah
Peningkatan
sehingga dapat mengganggu elektrolit
dalam tubuh.
asupan glukosa
ke dlm otot

Kontraindikasi : tidak boleh di berikan pada ibu hamil,


Penurunan
Penurunan
penyakit hepar
berat,
penyakit
ginjal dengan uremia,
kadar gula darah
glukoneogenesis
penyakit jantung kongestif dan penyakit patu dengan
hipoksia kronik.
Penghambatan
absorbsi glukosa
intestinal

Tiazolidinedion
Mekanisme
Indikasi : untuk dm tipe 2 yang tidak memberi respons dengan
diet.
Menurunkan resistensi insulin, mengatur gen yang
terlibat dalam
metablisme
dan glukosa dan diferensiasi
Kontraindikasi
: gagal
jantung lipid
kongestif.
adiposit

Efek Samping : hepatotoksik, anemia, peningkatan berat badan,


edema.
Tingkatkan
aktifkan
sensitifitas
Contoh obat :
insulin, kurangi
peroxisome
1. Pioglitazone : Mempunyai
efek
menurunkan
resistensi
insulin
curah glukosa
proliferator
dengan meningkatkan jumlah
pen-transport glukosa,
sehingga
dari hati,
dan
acivated
Tiazolidinedion
tingkatkanObat
meningkatkan
ambilanreceptor
glukosa
di
perifer.
metabolisme
gamma
ini dimetabolisme di hepar.
glukosa perifer.
(PPAR) di
Metabolisme di
intisel
2. Rosiglitazone : Cara kerja hampir sama dengan hati.
pioglitazon,

diekskresi melalui urin dan feces.

Nama generik Merk


dagang

Dosis
harian(mg)

Dosis
awal(mg)

Lama
kerja(jam)

Frekuensi
pemberian

6-8

1-3

24

3.Golongan
Biguanid

Metformin

Glucophage
Diabex
Neodipar

250-3000

4.Golongan
Tiazolindion/Gl
itazon

Pioglitazone
Rosiglitazone

Actos

15-30

15

Inhibitor Enzim alfa glikosidase


Mekanisme
Obat golongan ini diberikan pada waktu mulai
makan.
Menghambat kerja
Menunda
Mengurangi
enzim : monoterapi
pemecahan
Indikasi
DM usia lanjutpeningkatan
atau DM
(maltase,sukrased
sukrosa dan
kadar
yang
glukosa
postprandialnya
sangat
tinggi
an glukoamilase)
kompleks
glukosa dan
post
efektif
bila diberikankarbohidrat
bersama makanan
yang
dlm
usus halus
prandial

berserat.
Efek samping : malabsorpsi , flatulen, diare,
abdominal bloating.

Nama generik

Merk
dagang

Dosis
Dosis
harian(mg) awal(mg)

Lama
kerja(jam)

Frekuensi
pemberian

5.Golongan
Penghambat Alfa
glukosidase

Acarbose

Glucobay

50-300

1-3

Terapi Insulin
Mekanisme
Umumnya disuntikan (IV atau IM) 30-45 menit sebelum makan,
glukosa darah akan cepat menurun dalam waktu 20-30 menit.
Dosis Pemberian
:
Meningkatkan
Pemasukan
Insulin
Awal = 0,7-1,5
berat badan.sintesa protein
asamU/kg
amino
Harian = makan pagi : 8-10 U dan Makan malam : 4-5U
Indikasi dan tujuan terapi
Meningkatkan
Insulin subkutan terutama diberikan pada DM
tipe 1 , DM
tipe 2 yang tidak dapat di atasi hanya dengan penyimpanan
diet dan atau
lemak
antidiabetik oral, pasien DM dengan kehamilan, DM
dengan
ketoasidosis, koma nonketosis, atau komplikasi lain.
Efek
Samping : Hipoglikemia,
Reaksi alergi danMencegah
resistensi,
Dan
membantu
Menstimulasi
Lipatrofi dan lipohipertrofi, pemasukan
Edema, Rasa kembung.penggunaan
penyimpanan
glikogen di dlm sel
glukosa ke dlm
lemak sbg
otot dan hati
sel
bahan energi

Keuntungan dan Kerugian Berbagai


Kombinasi OHO

No
.

Golongan

1.

Sulfonilurea
Glibenclamid

2.

Biguanid
Metformin

Efikasi

Keamanan

Kesesuaian

Biaya

merangsang Pasien dengan


sekresi insulin
penyakit
dari sel beta
sistem
pankreas,
kardiovaskular
penurunan
konsentrasi
glukagon
serum,
penutupan
kanal.

pasien yang timbul


diabetes diatas
umur 40 tahun

Rp. 8.000

menurunkan
produksi
glukosa di
hepar dan
meningkatkan
sensitivitas
jaringan otot
dan adipose
terhadap
insulin

Terapi pasien
Diabetes Dewasa

Rp. 20.000

Pasien yang
Gemuk

Terapi Non Farmakologi


Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani
secara teratur
(3-4nutrisi
kali seminggu selama kurang
Terapi
medislebih
(TNM)30 menit)

Latihan
jasmani

Sumber
karbohidrat
Sumber
vitamin
dan mineral
Sumber protein
Batasi
konsumsi
gula, lemak / minyak
dan garam.

Daftar Pustaka
AACE Comprehensive Diabetes Management Algorithm |
American Association of Clinical Endocrinologists :
www.aace.com
Talbert,
Robert
L.
(Ed.),
Pharmacotherapy
A
Pathophysiologic Approach, sixth edition, McGraw-Hill
companies inc., United State of America, 1342-1343.
Depkes, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000,
Depkes RI Dirjen POM, Jakarta. 263-269
Farmakologi dan Terapi edisi 5 . Departemen farmakologi
dan terapeutik Fakultas Kedokteran UI 2007.
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe2 di Indonesia 2011 PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia)
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III
Edisi V.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam

LOGO

Anda mungkin juga menyukai