Anda di halaman 1dari 32

Reproduksi

CAECILIA MARLIANA

Histerosalpingografi
pemeriksaan yang menggambarkan bagian dalam

uterus dan tuba falopii.


Kontras dimasukkan ke dalam uterus melalui
serviks, yang akan melapisi kavum uteri bagian
dalam, tuba falopii dan menentukan patensi tuba.
kelainan ginekologi seperti perdarahan abnormal
uterus, abnormalitas kavum uterus dan tuba,
abnormalitas perkembangan duktus Mulleri, dan
paska pembedahan ginekologi

Bentuk buah peer


P 7-7,5, L 5,25 , T 2,5 cm.
korpus uteri 2/3 bagian

atas
serviks uteri 1/3 bagian
bawah
pars supravaginalis
servisis uteri
pars vaginalis servisis uteri
isthmus uteri

antefleksi

perimetrium,

miometrium,
endometrium
Perbandingan
antara panjang
korpus uteri dan
serviks
bayi 1:2
wanita dewasa 2:1

P 11-14 cm

pars interstisialis
pars isthmika yang

sempit (diameter 23mm)


pars ampularis
(diameter 4-10 mm)
infundibulum

TEKNIK HISTEROSALPINGOGRAFI

Waktu Pemeriksaan

Hari ke 9 -10 sesudah haid muIai

Persiapan Pasien

siklus menstruasi pasien


tidak melakukan hubungan badan sebelum

melakukan pemeriksaan
buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih
melepaskan benda-benda logam
penandatanganan Informed Consent.

Persiapan Alat
Steril kanul kidde atau Kateter dengan ukuran 8

dan 10, korentang, spekulum, tenakulum, sonde,


media kontras, spuit 20 cc dan 3 cc, duk, handscoen,
kassa steril, larutan desinfektan (alkohol, betadin),
bengkok, mangkuk
non steril pesawat sinar-x, kaset, film 24x30, grid,
marker dan keranjang sampah

Kontras

5-6 cc sampai 10 cc atau lebih


oil
water soluble

Teknik
posisi supine

litotomi
Lampu sorot
Spekulum cocor bebek

Desifektan
Tenakulum
acorn tip

kanul kidde yang telah tersambung dengan suntikan

dipasangkan ke tenakulum

Teknik Kidde

Kateter Foley

terutama ukuran kecil no 8


Kateter dimasukkan kedalam kanalis servikalis

dengan bantuan pinset panjang


balon kateter dikembangkan dengan 1-3 ml air steril
Menempatkan dan menggembungkan balon diantara
ostium servikalis eksterna / kedalam segmen uterus
bawah
Penarikan kateter

Proyeksi Pasien

Anteroposterior

oblik kanan dan kiri


setelah evakuasi kontras

Kavum uteri berbentuk triangular


Konkaf ringan <1 cm diukur dari garis yang ditarik

pada kedua kornu pada fundus adalah normal


Tinggi dari kavum uterus adalah 1,2-6 cm dan
panjang interkornu 1,8-6 cm
Panjang dari isthmus uteri 0,1-0,2 cm.
Panjang dari kanalis servikalis 3-4 cm, lebar 1,5
cm

Panjang normal tuba biasanya 10-12 cm dimulai dari

cornu
Fimbria tuba terbuka ke peritoneum
Patensi tuba dapat dilihat secara radiologi dengan
adanya tumpahan kontras ke peritoneum
Kontras yang keluar dari tuba pada intraperitoneal
akan menyebar pada loop usus
Ovarium sering tidak terlihat pada pemeriksaan
HSG

Pengambilan gambar pada awal pengisian uterus, Uterus distensi oleh kontras, kedua tuba terlihat opak terisi kontras.
Pada saat fase ini dapat diamati filling defect dan abnormalitas anatomi, tetapi filling defect yang kecil dapat luput
terlihat.

Dapat terlihat dengan jelas interstisial, isthmus dan ampula dari kedua tuba falopii, b. Tumpahan
kontras (spill) dari tuba falopii kedalam intraperitoneal. Spill tampak pada dinding luar dari fundus
uteri

MAMMOGRAPHY

ANATOMI

Mammae normal
Mammae pd wanita dewasa tdd. 12-20 lobus

berbentuk konus. Basisnya menghadap M.


pectoralis, apex mengarah ke areola dan papilla
mammae
Jaringan lobuler (glanduler) dan duktal di
dalam lobus disokong oleh jaringan konektif
dan lemak
Jaringan konektif ekstralobuler
menghubungkan lobus-lobus dan jaringan
lemak di antaranya

Mammae normal

Yang tampak pada mammogram : lobus, duktus dan

jaringan konektif fibrous.


Jaringan lemak : radiolusen
Duktus tampak sebagai struktur linier yang
berhubungan dengan papilla mammae
Mammogram tampak radioopak atau radiolusen
terutama tergantung pada jumlah jaringan konektif
ekstralobuler

Variasi
Mammogram saat kehamilan dan post partum

tampak berbeda karena komposisi mammae berbeda


Usia muda tampak lebih padat daripada usia tua
Pada individu juga bervariasi pada:
- pertambahan usia : jaringan fibroglanduler
digantikan jaringan lemak
(involusi)
- peningkatan atau penurunan berat badan
- HRT (Hormone Replacement therapy)

Mammografi Deteksi dini Ca mammae


Screening (rekomendasi ACR) : 1x/ tahun u/

usia >40 th
Sensitivitas : 83-95%
Untuk mendapatkan gambar kualitas baik :

Exposure adekuat
Mencakup jaringan mammae scr.
maksimum
Kontras dan resolusi tinggi
Kompresi adekuat
Tanpa artefak

POSISI
Paling penting dan paling sering dipakai:

posisi MLO (Mediolateral-oblique)


Kedua : posisi CC (Cranio-caudal)
Posisi tambahan (cth : CC dengan fokus
ke lateral / XCCL / proyeksi Cleopatra
dan ML) dapat dipakai bila dirasa perlu

Posisi saat pemeriksaan

Saat memeriksa mammogram orientasi

posisi sangat penting


Kedua mammae diperiksa secara simetris,
dibandingkan kanan-kiri
Mammogram kanan-kiri diposisikan seperti
bayangan cermin (back-to-back)
Harus diamati :
- kedua mammae
- masing-masing mammae
- densitas abnormal, distorsi jaringan, massa
dan kalsifikasi

POSISI PADA PEMERIKSAAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai