DENGAN INA-DRG
Sebagai upaya pengendalian biaya di dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
dilakukan pola pembayaran prospektif. Salah satu bentuk pola pembayaran
prospektif adalah Indonesia Diagnostik Related Groups (INA DRG).
Dalam paket tarif Jamkesmas 2008 berdasarkan INA-DRG diharapkan pembiayaan
kesehatan atas pelayanan kesehatan miskin akan lebih efisien karena perhitungan
klaim berdasarkan atas kelompok diagnosis yang telah dikodefikasi dan memiliki tarif
yang telah terstandarisasi.
Pola pengajuan klaim berdasarkan INA DRG berbeda dengan Paket Tarif Askeskin
tahun 2007 yang disempurnakan karena pengajuan klaim berdasarkan diagnose
penyakit (ICD-10) dan tindakan/prosedur (ICD-9 CM) yang dikonversikan ke dalam
kode INA DRG. Proses kodefikasi dan tarif INA- DRG diperoleh dengan alat bantu
Software INA DRG
Lembar Print out hasil proses software INA-DRG terdiri dari:
1. Laporan data per pasien
- ALOS
B. Rekapitulasi laporan harian yang terdiri dari:
a. Nama RS
b. Nomor Kode RS
c. Tanggal masuk
d. No rekam medik,
e. Kode INA-DRG,
f. Deskripsi :
g. Tarif (biaya).
C. Selanjutnya laporan data per pasien dan rekapitulasi laporan harian
tersebut bersama sama file text digitalnya diserahkan kepada bidang
keuangan/akutansi/klaim untuk diproses lebih lanjut menjadi berkas klaim
yang disertai surat pengantar dan ditanda-tangani oleh Coder. Untuk
kasus-kasus rawat jalan tingkat lanjutan laporan data per pasien tidak
mutlak perlu diteruskan kepada bagian keuangan/akutansi/klaim, berbeda
dengan rawat inap tingkat lanjutan.
C. Langkah-langkah yang dilakukan oleh bidang keuangan/akutansi.
1. Petugas klaim pada bidang keuangan/akutansi menerima laporan data per
pasien dan rekapitulasi pelayanan harian serta file text digitalnya dari bagian
rekam medik/coder.
2. Melakukan pemindahan/migrasi data file text digital tersebut sehingga
menjadi lembar kerja verifikator berupa spread sheet RS menurut jenis
pelayanan yakni
i) RJTL dengan form Klaim INA-DRG 1A mencakup:
a. No urut,
b. Nama Pasien,
c. No Medical Record,
d. Umur,
e. Jenis Kelamin,
f. No SKP,
g. Nama Dokter Pemeriksa dan ada tidaknya tanda tangan dokter
pemeriksa.
h. Kode Diagnose Utama
i. Kode Diagnose sekunder
j. Kode Prosedur
k. Kode INA-DRG,(kode dan deskripsinya)
l. Tarif ( biaya)
m. Keterangan ( Pengecekan pada unit pelayanan)
ii) RITL dengan Form Klaim INA- DRG 2A mencakup:
a. No urut,
b. Nama Pasien,
c. No Medical Record,
d. Umur,
e. Jenis Kelamin,
f. No SKP,
g. Nama Dokter Pemeriksa dan ada tidaknya tanda tangan dokter
pemeriksa.
h. Kode Diagnose Utama
i. Kode Diagnose sekunder
3
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Kode Prosedur
Kode INA-DRG (Kode dan deskripsinya)
Pengesahan komite medik (untuk tindakan tertentu)
ALOS
Tarif (biaya)
Keterangan (Pengecekan pada unit pelayanan)
5.
6.
7.
8.
Pasien
Jamkesmas
Verifikasi Kepesertaan
oleh PT Askes
SKP
Pelayanan :
RJTL
RITL
Laik
Kepesertaan
Bidang Keuangan/Akutansi
Pengisian form klaim:
- Form-INA-DRG 1A untuk RJTL
- Form-INA-DRG 2A untuk RITL
Luaran :
- Laporan Data per Pasien
- Rekapitulasi Laporan
- File Text Digital
Verifikator independen melakukan
penilaian, dengan lembar kerja formINA-DRG 1B dan form-INA-DRG 2B
dan menetapkan :
- Laik kepesertaan
- Laik medik.
- Laik bayar
Dengan mengacu kepada:
berkas pendukung
pembuktian kebenaran pelayanan
Form - INA-DRG 1C
Form- INA-DRG 2C
Form-3
PENGANTAR
Sistem ini ditujukan sebagai alat bantu petugas klaim Rumah Sakit dan petugas
verifikator independen dalam rangka:
a. melakukan proses pelengkapan data, terkait dengan klaim atas seorang
pasien yang mendapatkan pelayanan
b. melakukan proses pembuktian atau verifikasi terhadap kelengkapan
berkas, kelengkapan diagnosa dan tarif klaim
c. melakukan proses rekapitulasi klaim dimana selanjutnya berkas
rekapitulasi tersebut dikirimkan ke P2JK sebagai bahan dasar dalam
melakukan klaim Rumah Sakit.
Seluruh sistem diimplementasikan dalam format MS Excel dengan alasan
bahwa:
a. Format MS Excel sudah sangat awam digunakan oleh banyak orang
sehingga tidak membutuhkan pelatihan tersendiri untuk mengoperasikan
sistem ini
b. Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya dimana
sistem sebelumnya juga diimplementasikan dalam format MS Excel.
c. Program MS Excel dapat beroperasi pada lingkungan yang tidak
mempunyai resource yang canggih; dalam arti kata, perangkat lunak ini
sudah dapat berjalan pada komputer yang tidak terlalu canggih.
d. Kompatibilitas MS Excel terhadap versi versi MS Excel sebelumnya
sangat baik, sehingga pengguna tidak perlu untuk melakukan peningkatan
(upgrading) versi Excel yang sudah terinstal sebelumnya agar dapat
menjalankan program ini
e. File software ini dapat dijalankan dimanapun tanpa perlu melakukan
proses instalasi terlebih dahulu. Hal ini berguna bagi verifikator yang
berbagi pakai komputer dengan pengguna lainnya. File ini dapat disimpan
dalam flash disk dimana untuk selanjutnya file tersebut dapat dibuka lagi
pada komputer lain untuk meneruskan pekerjaannya.
3. Definisikan tanggal masuk mulai dari tanggal berapa dan sampai tanggal
berapa
4. Untuk mencetak file rekapitulasi, tekan tombol Rekap
5. Untuk mencetak file detail, tekan tombol Detail
6. Untuk mendapatkan file digital, tekan tombol TEXT. Sebuah form seperti
gambar di bawah akan muncul
10
10. File tersebut yang diserahkan ke petugas pelayanan Rumah Sakit (dalam
contoh di atas, file yang diserahkan ke petugas pelayanan klaim Rumah
Sakit adalah file export.TXT yang berada di direktori C:\
11
3. Jika kotak seperti gambar di atas tidak tampil, maka dipastikan security
level terlalu tinggi. Untuk itu security level harus diset ke level yang lebih
rendah. Cara melakukan setting dapat dilihat pada bagian sebelumnya.
4. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini
12
5. Tekan [Ctrl] + [Shift] + [Q] untuk mulai mengimport data yang diberikan
oleh petugas coder
6. Sebuah form akan terbuka seperti gambar di bawah ini:
7
8
9
10
11
7. Definisikan tanggal pasien berobat (untuk rawat jalan) atau pasien pulang
(untuk rawat inap). Lihat lingkaran dengan nomor 7 pada gambar di atas
13
8. Definisikan file dari petugas coder dengan cara menekan tombol Browse
(lihat lingkaran nomor 8). Sebuah form seperti gambar di bawah akan
muncul:
9. Arahkan kemana file dari coder diletakkan dan kemudian pilih dengan
cara mengklik dua kali (double click) atau menekan file dimaksud dan
kemudian menekan tombol Open.
10. Jika dilakukan dengan benar maka pada box di samping tombol browse
akan muncul tulisan direktori dan nama file yang akan diimport (lihat
gambar di bawah)
14
11. Isikan informasi petugas klaim Rumah Sakit pada kotak yang disediakan
12. Tunjukkan pada sistem dimana lokasi file template klaim disimpan.
Penunjukan dilakukan dengan cara menekan tombol Browse dan
kemudian mengarahkan ke tempat file pelayanan_template.xls disimpan.
Lihat gambar di bawah ini:
15
13. Beritahu sistem kemana dan dengan nama apa file keluaran akan
disimpan. Caranya adalah dengan menekan tombol Browse dan
kemudian mendefinisikan nama dan lokasi file keluaran. Pada contoh
gambar di bawah, file keluaran akan disimpan di direktori C:\ dengan
nama pelayanan_rs.xls
16
14. Tekan tombol Lanjut dan sistem akan mulai mengimport data dari petugas
coder.
15. Tunggu sampai proses import selesai dilakukan dan pesan Proses
selesai muncul.
16. Buka file keluaran (dalam contoh adalah pelayanan_rs.xls) untuk mulai
memasukkan atau menambahkan data yang kurang. Tampilan file akan
tampak seperti gambar di bawah ini:
17
18
3. Jika kotak seperti gambar di atas tidak tampil, maka dipastikan security
level terlalu tinggi. Untuk itu security level harus diset ke level yang lebih
rendah. Cara melakukan setting dapat dilihat pada bagian sebelumnya.
4. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini
19
5. Untuk mulai memeriksa, tekan [Ctrl] + [Shift] + [M]. Sebuah form seperti
gambar di bawah akan muncul:
1
2
3
4
6. Beritahu sistem dimana lokasi dan nama file yang diberikan oleh petugas
pelayanan klaim Rumah Sakit dengan cara menekan tombol Browse.
(lihat lingkaran nomor 1 pada gambar di atas)
7. Beritahu sistem dimana lokasi dan nama file template verifikator
independen dengan menekan tombol Browse (lihat lingkaran nomor 2
pada gambar di atas)
20
21
22
Setelah semua diperiksa dan disetujui oleh pihak Rumah Sakit, maka tugas
terakhir petugas Verifikator Independen adalah membuat file rekapitulasi. Cara
membuat rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Untuk membuat rekapitulasi mingguan, pengguna diminta untuk menekan
shortcut [Ctrl] + [Shift] + [R]. Pemanggilan shortcut tersebut tidak tergantung
pada kolom dan sheet. Sebuah form seperti gambar di bawah ini akan muncul.
Setelah form ini terbuka, langkah yang harus dilakukan oleh pengguna adalah
sebagai berikut:
1. Mendefinisikan letak file template rekapitulasi. Caranya adalah sebagai
berikut:
a. Tekan tombol Browse yang terletak di bagian atas form (lihat
lingkaran berwarna merah)
b. Sebuah dialog akan muncul seperti gambar di bawah ini
23
24
2. Mendefinisikan file file apa saja yang akan direkapitulasi. Caranya adalah
sebagai berikut
a. Tekan tombol Tambah (lihat lingkaran berwarna orange)
b. Sebuah dialog akan muncul
25
26
f. Jika pengguna salah memilih file. Pilih file yang salah tersebut dan
kemudian tekan Hapus. Hapus disini BUKAN berarti menghapus
file tersebut secara fisik, tetapi hanya menghapus dari daftar.
g. Ulangi langkah di atas untuk memasukkan file file yang akan
direkapitulasi
3. Mendefinisikan dimana file keluaran akan diletakkan. Lakukan langkah
sebagai berikut:
a. Tekan tombol Browse yang terletak di bagian bawah form (lihat
lingkaran berwarna hitam)
b. Sebuah dialog akan muncul seperti gambar di bawah ini
27
Jika proses ini selesai dilakukan maka sistem akan membuat sebuah file baru
seperti tampilan di bawah ini.
File tersebut kemudian dicetak dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
untuk selanjutnya dikirimkan atau difax ke P2JK. Selain itu petugas verifikator
independen wajib mengirimkan data sebagai berikut ke P2JK:
1.
File digital dari petugas coder yang diteruskan oleh
petugas pelayanan klaim Rumah Sakit
2.
File digital dari petugas pelayanan Rumah Sakit (Form 1A
dan Form 2A)
3.
Berkas hard copy rekapitulasi (atau fotocopy dyang sudah
ditanda tangani oleh pihak yang berwenang di Rumah Sakit
4.
File digital hasil pemeriksaan (verifikasi) yang disebut Form
1B dan Form 2B
5.
File digital rekapitulasi (Form 1C dan Form 2C)
File file tersebut disimpan dalam sebuah CD dan kemudian dikirimkan per pos ke
P2JK.
28
PENUTUP
Meskipun administrasi klaim Jamkesmas dengan INA-DRG yang menggunakan
alat bantu software sebenarnya tidak begitu sulit untuk dipelajari dan
dipraktekkan, akan tetapi sangat mungkin masih diperlukan pelatihan untuk itu.
Oleh karena itu, karena administrasi klaim dengan INA DRG pada petugas RS
adalah pada dasarnya adalah melengkapi beberapa data tambahan dari luaran
proses software INA-DRG sedangkan pada verifikator independen adalah
melalkukan pengecekan data tersebut, maka proses pada petugas klaim RS
serta verifikator independen dapat juga dilakukan dengan cara manual yakni
membuat form excel dengan form yang sama dengan form file keluaran proses
petugas RS (dalam contoh adalah pelayanan_rs.xls) seperti berikut ini:
FORM KLAIM INA-DRG 1A
Tanggal Pelayanan
Tgl:
Nama RS
RSU Fatmawati
Kode RS
Kelas RS
Contact Person
Petugas RS
Hari
Jumlah pasien
Nama Direktur RS
Bulan
Tahun
2008
5201010
2
Arman
No
Nama
No.
MR
999901
Umur
Jenis
Tahun
Bulan
kelamin
37
No.
SKP
Dokter
Diagnosa
Diagnosa
Nama
TTD
Utama
Sekunder
10
11
Z348
O469
D640
1
2
Prosedur
Kode
INADRG
12
Tarif
13
14
235440
145877,99
235440
145877,99
O13
999902
37
Z348
O469
D640
O13
Catatan:
Kolom 10, 11 dan 12, kode tidak akan muncul bila dilakukan dengan
proses manual, kecuali sudah dengan proses digital elektronik.
29
Tanggal Pelayanan
Nama RS
Kode RS
Kelas RS
Contact Person
Petugas RS
Hari
Jumlah pasien
Nama Direktur RS
No
Nama
Tgl:
RSU
Fatmawati
2
1
Tahun
2008
5E+06
2
Arman
No.
MR
Umur
Tahun
Bulan
3
999901
Jenis
Bulan
kelamin
5
37
No.
SKP
6
L
Dokter
Nama
TTD
Diagnosa
Diagnosa
Utama
Sekunder
10
11
Kode
INADRG
Pengesahan
Komite
Medik
LOS
Tarif
12
13
14
15
16
O820
O13
R18
740
1
2
Prosedur
6639
999902
36
O820
146102
O13
R18
740
6639
Catatan:
Kolom 10, 11 dan 12 kode dan kolom 15 jumlah hari tidak muncul tidak
akan muncul bila dilakukan dengan proses manual, kecuali sudah dengan
proses digital elektronik
Demikian pula untuk form file keluaran proses pada verifikator independen
(dalam contoh adalah hasil_verif.xls). dapat dibuat secara manual seperti berikut
ini:
30
1E+06
Catatan:
Kolom 10, 11, 12, 13,14, 15 kode tidak akan muncul bila dilakukan dengan
proses manual, kecuali sudah dengan proses digital elektronik
Catatan:
Kolom 10, 11, 12, 13,14, 15,16,17,18,19,21 kode tidak akan muncul bila
dilakukan dengan proses manual, kecuali sudah dengan proses digital
elektronik
31
Proses klaim dengan cara manual seperti ini juga dianggap sah dan dapat
diajukan sebagai laporan pertanggung-jawaban resmi.
32