Anda di halaman 1dari 32

PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI TARIF PAKET JAMKESMAS 2008

DENGAN INA-DRG
Sebagai upaya pengendalian biaya di dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
dilakukan pola pembayaran prospektif. Salah satu bentuk pola pembayaran
prospektif adalah Indonesia Diagnostik Related Groups (INA DRG).
Dalam paket tarif Jamkesmas 2008 berdasarkan INA-DRG diharapkan pembiayaan
kesehatan atas pelayanan kesehatan miskin akan lebih efisien karena perhitungan
klaim berdasarkan atas kelompok diagnosis yang telah dikodefikasi dan memiliki tarif
yang telah terstandarisasi.
Pola pengajuan klaim berdasarkan INA DRG berbeda dengan Paket Tarif Askeskin
tahun 2007 yang disempurnakan karena pengajuan klaim berdasarkan diagnose
penyakit (ICD-10) dan tindakan/prosedur (ICD-9 CM) yang dikonversikan ke dalam
kode INA DRG. Proses kodefikasi dan tarif INA- DRG diperoleh dengan alat bantu
Software INA DRG
Lembar Print out hasil proses software INA-DRG terdiri dari:
1. Laporan data per pasien

2. Rekapitulasi laporan rekapitulasi

Proses administrasi rekam medik yang berlangsung di RS mulai dari Unit


Pelayanan Fungsional (UPF)/Instalasi pelayanan ke unit Rekam Medik dan
selanjutnya diproses oleh Coder dengan memasukkan 14 variabel ke software INADRG sehingga luarannya adalah identitas pasien serta kode, diagnosa dan besaran
1

biayanya yang selanjutnya diteruskan ke bagian keuangan untuk dibuatkan klaim.


Klaim tersebut selanjutnya diteruskan
kepada verifikator independen untuk
diverifikasi.
I. TAHAPAN PROSES ADMINISTRASI KLAIM DENGAN INA DRG
Dalam administrasi klaim menggunakan INA-DRG ini setiap tingkatan proses
pelayanan sampai dengan klaim mempunyai peran masing-masing yang merupakan
satu kesinambungan yang dilakukan sebagai berikut:
A. Langkah-Langkah yang dilakukan oleh Dokter pemberi pelayanan/ Dokter
yang bertanggung jawab dalam pelayanan pasien tersebut.
1. Menuliskan nama dokter secara jelas
2. Menuliskan diagnosa utama dan sekunder secara jelas menurut ICD-10 utk
diagnosa penyakit maupun ICD-9 CM untuk tindakan/prosedur atau
menuliskan diagnosa dan/atau tindakan yang jelas sehingga secara mudah
dapat ditransformasikan oleh coders ke diagnosa menurut ICD-10 atau atau
ICD-9 CM
3. Pada kasus-kasus dengan tingkat keparahan tertentu yakni severity level 2
dan 3 perlu dilengkapi dengan pengesahan komite medik RS
4. Menandatangani setiap diagnose yang ditegakkan di dalam Status pasien.
B. Langkah-Langkah yang dilakukan oleh Coder pada bagian rekam medik.
Coders menerima catatan medik (rekam medik) beserta berkas penunjangnya
dari unit pelayanan (UPF) dan melakukan langkah-langkah sbb:
1. Apabila dokter belum menuliskan kode diagnosa menurut ICD-10 dan kode
prosedur menurut ICD-9 CM, maka terlebih dahulu dilakukan coding oleh
petugas koder.
2. Melakukan pengisian 14 variabel berdasarkan data pada rekam medik
pasien yang diterima pada software INA-DRG
3. Keluaran dari proses pada software INA-DRG adalah :
A. Laporan data per pasien yang terdiri dari:
a. Nama RS
b. Nomor Kode RS
c. Tanggal masuk
d. No rekam medik
e. Tanggal lahir
f. Umur (tahun/hari)
g. Jenis kelamin
h. Jenis perawatan
i. Kelas perawatan
j. Tanggal keluar
k. Cara pulang
l. LOS
m. Berat lahir (bayi)
n. Diagnosa utama
o. Diagnosa sekunder
p. Prosedur
q. Hasil grouping yang terdiri dari:
- INA DRG,
- Deskripsi,
- Tarif
2

- ALOS
B. Rekapitulasi laporan harian yang terdiri dari:
a. Nama RS
b. Nomor Kode RS
c. Tanggal masuk
d. No rekam medik,
e. Kode INA-DRG,
f. Deskripsi :
g. Tarif (biaya).
C. Selanjutnya laporan data per pasien dan rekapitulasi laporan harian
tersebut bersama sama file text digitalnya diserahkan kepada bidang
keuangan/akutansi/klaim untuk diproses lebih lanjut menjadi berkas klaim
yang disertai surat pengantar dan ditanda-tangani oleh Coder. Untuk
kasus-kasus rawat jalan tingkat lanjutan laporan data per pasien tidak
mutlak perlu diteruskan kepada bagian keuangan/akutansi/klaim, berbeda
dengan rawat inap tingkat lanjutan.
C. Langkah-langkah yang dilakukan oleh bidang keuangan/akutansi.
1. Petugas klaim pada bidang keuangan/akutansi menerima laporan data per
pasien dan rekapitulasi pelayanan harian serta file text digitalnya dari bagian
rekam medik/coder.
2. Melakukan pemindahan/migrasi data file text digital tersebut sehingga
menjadi lembar kerja verifikator berupa spread sheet RS menurut jenis
pelayanan yakni
i) RJTL dengan form Klaim INA-DRG 1A mencakup:
a. No urut,
b. Nama Pasien,
c. No Medical Record,
d. Umur,
e. Jenis Kelamin,
f. No SKP,
g. Nama Dokter Pemeriksa dan ada tidaknya tanda tangan dokter
pemeriksa.
h. Kode Diagnose Utama
i. Kode Diagnose sekunder
j. Kode Prosedur
k. Kode INA-DRG,(kode dan deskripsinya)
l. Tarif ( biaya)
m. Keterangan ( Pengecekan pada unit pelayanan)
ii) RITL dengan Form Klaim INA- DRG 2A mencakup:
a. No urut,
b. Nama Pasien,
c. No Medical Record,
d. Umur,
e. Jenis Kelamin,
f. No SKP,
g. Nama Dokter Pemeriksa dan ada tidaknya tanda tangan dokter
pemeriksa.
h. Kode Diagnose Utama
i. Kode Diagnose sekunder
3

j.
k.
l.
m.
n.
o.

Kode Prosedur
Kode INA-DRG (Kode dan deskripsinya)
Pengesahan komite medik (untuk tindakan tertentu)
ALOS
Tarif (biaya)
Keterangan (Pengecekan pada unit pelayanan)

Untuk klaim RJTL menggunakan form klaim INA-DRG 1A sedangkan untuk


klaim RITL menggunakan form klaim INA-DRG 2A.
Catatan:
Penggolongan pelayanan dengan menggunakan INA-DRG adalah RJTL
(outpatient) dan RITL (inpatient) sehingga pelayanan IGD digolongkan RJTL
sedangkan ODC digolongkan RITL
Selanjutnya lembar spread sheet klaim yang sudah di entry form klaim INA-DRG 1A
maupun form klaim INA-DRG 2A yang telah disimpan dalam file digital bersama
berkas pendukungnya diajukan oleh bidang keuangan/akutansi ke verifikator
independen disertai surat pengantar yang ditanda-tangani.
D. Langkah-langkah yang dilakukan verifikator
Verifikator menerima file digital berisi klaim form klaim INA-DRG 1A dan form klaim
INA-DRG 2A tersebut bersama berkas pendukungnya. Seterusnya
file digital
tersebut yang merupakan for klaim dimigrasikan menjadi lembar kerja verifikator
dalam bentuk form INA-DRG 1B untuk RJTL dan form INA-DRG 2B untuk RITL dan
seterusnya melakukan proses verifikasi dengan langkah-langkah sbb:
a.
1.
2.
3.
4.

5.
6.

7.

8.

Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)


Melakukan pengecekan nama, No.MR, umur dan jenis kelamin pasien.
Melakukan pengecekan keabsahan peserta dengan memeriksa SKP
Melakukan pengecekan nama dokter pemeriksa/yang bertanggung jawab dan
mengecek ada tidaknya tanda tangan dokter pemeriksa.
Melakukan pengecekan kode diagnosa utama, kode diagnosa sekunder dan kode
prosedur, kode INA-DRG dan deskripsinya serta tarif (biaya) dengan cara
membandingkan antara hasil luaran/print out software INA-DRG dengan form
klaim INA-DRG 1A dan 2A.
Bila dilakukan tindakan/prosedur yang ditandai dengan kode prosedur maka
dilakukan penelusuran ke unit pelayanan fungsional dan unit penunjang
diagnostik untuk melihat kebenaran pemberian layanan.
Apabila terjadi ketidaksesuaian atau tidak lengkapnya data-data pendukung
antara data pada form klaim INA-DRG 1A dengan form klaim INA-DRG 1B maka
kasus-kasus tertentu tersebut diberi catatan khusus dan selanjutnya kasus-kasus
tersebut dibuatkan berita acara dan dikembalikan kepada RS untuk diperbaiki.
Apabila RS telah memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai tersebut, selanjutnya
disampaikan kembali kepada verifikator Independen untuk diproses lebih lanjut.
akan melakukan pengecekan akhir dan kemudian membuat form rekap INA-DRG
1C serta lembar rekap form-3 (merupakan rekapitulasi RJTL bersama-sama RITL)
yang selanjutnya ditanda-tangani oleh koordinator verifikator independen (bila
RS mempunyai lebih dari satu verifikator independen) dan direktur RS
Dalam hal RS tidak dapat menerima usul perbaikan yang disampaikan verifikator,
permasalahan tersebut diteruskan kepada Tim Pengelola tingkat Kabupaten/Kota
untuk dilakukan upaya penyelesaian sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
4

b. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)


1. Melakukan pengecekan nama, No.MR, umur dan jenis kelamin pasien.
2. Melakukan pengecekan keabsahan peserta dengan memeriksa SKP
3. Melakukan pengecekan nama dokter pemeriksa/yang bertanggung jawab dan
mengecek ada tidaknya tanda tangan dokter pemeriksa.
4. Melakukan pengecekan kode diagnosa utama, kode diagnosa sekunder dan
kode prosedur, kode INA-DRG dan deskripsinya, pengesahan komite medik,
ALOS serta tarif (biaya) dengan cara membandingkan antara hasil
luaran/print out software INA-DRG dengan form klaim INA-DRG 2A.
5. Pada kasus dengan severity level 3, ditandai dengan kode INA-DRG dengan
digit terakhir angka 3 dilakukan penelusuran untuk melihat diagnosa
sekunder dan atau komplikasi tindakan/berbiaya besar ke unit pelayanan
fungsional dan unit penunjang diagnostik untuk melihat kebenaran
pemberian layanan.
6. Apabila terjadi ketidaksesuaian atau tidak lengkapnya data-data pendukung
antara data pada form klaim INA-DRG 2A dengan form klaim INA-DRG 2B
maka kasus-kasus tertentu tersebut secara otomatis akan diberi tanda merah
(mark) dan selanjutnya kasus-kasus tersebut dibuatkan berita acara dan
dikembalikan kepada RS untuk diperbaiki. Apabila RS telah memperbaiki halhal yang tidak sesuai tersebut, selanjutnya
disampaikan kembali kepada
verifikator Independen untuk diproses lebih lanjut. akan melakukan
pengecekan akhir dan kemudian membuat form rekap INA-DRG 2C dan form
lembar rekap form-3 (merupakan rekapitulasi RJTL bersama-sama
RITL)yang selanjutnya ditanda-tangani oleh koordinator
verifikator
independen (bila RS mempunyai lebih dari satu verifikator independen) dan
direktur RS.
7. Dalam hal RS tidak dapat menerima usul perbaikan yang disampaikan
verifikator, permasalahan tersebut diteruskan kepada Tim Pengelola tingkat
Kabupaten/Kota untuk dilakukan upaya penyelesaian sesuai prosedur yang
telah ditetapkan.

ALUR PELAYANAN DAN VERIFIKASI INA-DRG

Pasien
Jamkesmas

Verifikasi Kepesertaan
oleh PT Askes

SKP
Pelayanan :
RJTL
RITL

Laik
Kepesertaan

Selesai pelayanan harus ada :


1. Bukti pemeriksaan (diagnosa ICD-10 dan atau ICD-9 CM
+ nama dokter)
2. Bukti penunjang diagnostik (FPP)
3. Bukti tindakan medik (ada nama dokter dan TT)
4. Bukti obat (ada resep dan nama dokter)
5. Pengesahan komite medik untuk tindakan tertentu

Bag Rekam Medik (Coder)


- Melakukan Coding
- Mengisi 14 variabel pada software INA-DRG

Bidang Keuangan/Akutansi
Pengisian form klaim:
- Form-INA-DRG 1A untuk RJTL
- Form-INA-DRG 2A untuk RITL

Luaran :
- Laporan Data per Pasien
- Rekapitulasi Laporan
- File Text Digital
Verifikator independen melakukan
penilaian, dengan lembar kerja formINA-DRG 1B dan form-INA-DRG 2B
dan menetapkan :
- Laik kepesertaan
- Laik medik.
- Laik bayar
Dengan mengacu kepada:
berkas pendukung
pembuktian kebenaran pelayanan

Serahkan ke Verikator Independen

Dikirim kembali ke RS/Balai


Bila ada kesalahan diperbaiki
Bila ada kekurangan persyaratan dilengkapi.
Dibuat rekap masing-masing RJTL dan RITL
Ditanda-tangani verifikator independen dan
Direktur

Form - INA-DRG 1C
Form- INA-DRG 2C
Form-3

Dikirim ke Pusat/Depkes untuk


realisasi pembayaran

II. PANDUAN LANGKAH-LANGKAH TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM


DENGAN INA-DRG
A.

PENGANTAR

Sistem ini ditujukan sebagai alat bantu petugas klaim Rumah Sakit dan petugas
verifikator independen dalam rangka:
a. melakukan proses pelengkapan data, terkait dengan klaim atas seorang
pasien yang mendapatkan pelayanan
b. melakukan proses pembuktian atau verifikasi terhadap kelengkapan
berkas, kelengkapan diagnosa dan tarif klaim
c. melakukan proses rekapitulasi klaim dimana selanjutnya berkas
rekapitulasi tersebut dikirimkan ke P2JK sebagai bahan dasar dalam
melakukan klaim Rumah Sakit.
Seluruh sistem diimplementasikan dalam format MS Excel dengan alasan
bahwa:
a. Format MS Excel sudah sangat awam digunakan oleh banyak orang
sehingga tidak membutuhkan pelatihan tersendiri untuk mengoperasikan
sistem ini
b. Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya dimana
sistem sebelumnya juga diimplementasikan dalam format MS Excel.
c. Program MS Excel dapat beroperasi pada lingkungan yang tidak
mempunyai resource yang canggih; dalam arti kata, perangkat lunak ini
sudah dapat berjalan pada komputer yang tidak terlalu canggih.
d. Kompatibilitas MS Excel terhadap versi versi MS Excel sebelumnya
sangat baik, sehingga pengguna tidak perlu untuk melakukan peningkatan
(upgrading) versi Excel yang sudah terinstal sebelumnya agar dapat
menjalankan program ini
e. File software ini dapat dijalankan dimanapun tanpa perlu melakukan
proses instalasi terlebih dahulu. Hal ini berguna bagi verifikator yang
berbagi pakai komputer dengan pengguna lainnya. File ini dapat disimpan
dalam flash disk dimana untuk selanjutnya file tersebut dapat dibuka lagi
pada komputer lain untuk meneruskan pekerjaannya.

SYARAT DAN KEBUTUHAN SISTEM


Untuk menjalankan sistem ini dibutuhkan perangkat lunak MS Excel yang sudah
diinstal dengan baik dan benar pada komputer. Berhubung dalam file MS Excel
ini diimplementasikan macro dan code, maka file MS Excel dengan maksimum
tingkat security medium harus diset. Cara pengesetan tingkat security adalah
sebagai berikut:
beberapa ketentuan tetap harus dipatuhi agar software ini dapat bekerja
sebagaimana mestinya. Ketentuan ketentuan tersebut antara lain adalah:
Tingkat security MS Excel pada komputer yang akan digunakan maksimal
dalam tingkatan Medium. Untuk memeriksa tingkat security pada MS Excel
pengguna lakukan hal sebagai berikut:
- Buka program MS Excel
- Pilih menu Tools Macro Security
- Akan muncul sebuah jendela seperti tampak dalam gambar di bawah ini:

Dari gambar di atas terlihat bahwa tingkat security yang dipergunakan


oleh MS Excel pada komputer ini adalah Medium, ditandai dengan titik
warna hijau pada bulatan di samping tulisan Medium. Jika tingkat security
pada komputer pengguna adalah High atau Very High maka, pengguna
harus menurunkan tingkat security tersebut menjadi Medium.
Cara merubah tingkat security adalah dengan menekan bulatan di
samping tulisan Very High, High, Medium ataupun Low sehingga dalam
bulatan tersebut terdapat tanda titik hijau.
Jika selesai melakukan perubahan, tekan OK.

Dalam CD yang dibagikan terdapat struktur direktori sebagai berikut:


1. Root directory (tergantung dari dimana drive CD ROM diinstal, bisa
berupa D: atau E: atau drive lainnya)
2. Di dalam root directory terdapat 4 directory yaitu:
a. Directory [Pelayanan RS]. Dalam directory tersebut terdapat file file
sebagai berikut:
i. pelayanan_import.xls
ii. pelayanan_template.xls

b. Directory [Verifikator Independen]. Dalam directory tersebut file file


sebagai berikut:
i. vi.xls
ii. template_inadrg.xls
iii. template_rekap_klaim.xls
iv. sebuah direktori yang bernama [DBINST] yang pada
gilirannya terdapat file file sebagai berikut:
1. DBDWORK.INI
2. diagnosa.DBF
3. icd9_procedure.xls
4. icdx_diagnosa.mdb
5. icdx_diagnosa.xls
6. Logdata.DB
7. Master_Logdata.DB
8. prosedur.DBF
9. tarif.DBF
10. tariflama.DBF
c. Directory [Dokumen] berisi:
i. dokumen yang sedang dibaca ini.
ii. Dokumen panduan bagi coder dalam kaitannya dengan
penyiapan dokumen yang diserahkan ke petugas pelayanan
klaim Rumah Sakit
iii. Contoh tampilan hardcopy detail pasien
iv. Contoh tampilan hardcopy file rekapitulasi
d. Directory [Contoh] berisi contoh contoh untuk melakukan simulasi
Sangat dianjurkan untuk meng-copy seluruh isi CD ke dalam sebuah direktori.
Untuk referensi selanjutnya, diasumsikan seluruh isi CD ini dicopykan ke dalam
direktori C:\Verifikator INADRG
PANDUAN UNTUK PETUGAS CODER/PETUGAS IT RS
Khusus untuk petugas coder dalam kaitannya dengan klaim Jamkesmas.
Petugas coder diminta untuk menyerahkan 3 jenis data kepada petugas
pelayanan klaim Rumah Sakit yaitu:
a. Berkas hardcopy yang berisi rekapitulasi pasien dan dicap dan ditanda
tangani oleh pihak yang berwenang dari Rumah Sakit
b. Berkas hardcopy yang berisi data detail per pasien
c. Berkas digital pelayanan
Cara membuat ketiga jenis data adalah sebagai berikut:
1. Buka file INA-DRG
2. Masuk ke menu Report. Tampilan akan seperti gambar di bawah ini

3. Definisikan tanggal masuk mulai dari tanggal berapa dan sampai tanggal
berapa
4. Untuk mencetak file rekapitulasi, tekan tombol Rekap
5. Untuk mencetak file detail, tekan tombol Detail
6. Untuk mendapatkan file digital, tekan tombol TEXT. Sebuah form seperti
gambar di bawah akan muncul

10

7. Definisikan nama dan lokasi file keluaran


8. Tekan tombol Open
9. Sistem akan memproses dan proses selesai jika muncul sebuah kotak
yang menyatakan file sudah selesai diexport

10. File tersebut yang diserahkan ke petugas pelayanan Rumah Sakit (dalam
contoh di atas, file yang diserahkan ke petugas pelayanan klaim Rumah
Sakit adalah file export.TXT yang berada di direktori C:\

11

PANDUAN UNTUK PETUGAS KEUANGAN/KLAIM/UPPJK RS


Tugas dari petugas pelayanan Rumah Sakit adalah memasukkan data yang
kurang seperti nama pasien, no. SKP, nama dokter dan tanda tangan dokter
yang mendefinisikan diagnosa.
Syarat dan kebutuhan:
a. Petugas pelayanan Rumah Sakit sudah menerima sebuah file dari
petugas coder yang berisi data pasien yang sudah digrouping menurut
kode INA-DRG dan disimpan ke dalam sebuah direktori. Sebagai acuan
untuk kebutuhan panduan ini, file dari petugas coder dengan nama
hasilina.txt disimpan dalam direktori C:\downloads\inadrg
b. Petugas pelayanan Rumah Sakit sudah menerima file hardcopy (cetakan)
Laporan Data per Pasien dan Rekapitulasi Laporan yang sudah
ditanda tangani oleh penanggung jawab pelayanan Rumah Sakit.
Cara pengoperasian adalah sebagai berikut:
1. Buka file pelayanan_import.xls
2. Jika sebuah kotak seperti gambar di bawah ini keluar, tekan tombol
bertuliskan Enable Macros

3. Jika kotak seperti gambar di atas tidak tampil, maka dipastikan security
level terlalu tinggi. Untuk itu security level harus diset ke level yang lebih
rendah. Cara melakukan setting dapat dilihat pada bagian sebelumnya.
4. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini

12

5. Tekan [Ctrl] + [Shift] + [Q] untuk mulai mengimport data yang diberikan
oleh petugas coder
6. Sebuah form akan terbuka seperti gambar di bawah ini:

7
8

9
10

11

7. Definisikan tanggal pasien berobat (untuk rawat jalan) atau pasien pulang
(untuk rawat inap). Lihat lingkaran dengan nomor 7 pada gambar di atas

13

8. Definisikan file dari petugas coder dengan cara menekan tombol Browse
(lihat lingkaran nomor 8). Sebuah form seperti gambar di bawah akan
muncul:

9. Arahkan kemana file dari coder diletakkan dan kemudian pilih dengan
cara mengklik dua kali (double click) atau menekan file dimaksud dan
kemudian menekan tombol Open.
10. Jika dilakukan dengan benar maka pada box di samping tombol browse
akan muncul tulisan direktori dan nama file yang akan diimport (lihat
gambar di bawah)

14

11. Isikan informasi petugas klaim Rumah Sakit pada kotak yang disediakan
12. Tunjukkan pada sistem dimana lokasi file template klaim disimpan.
Penunjukan dilakukan dengan cara menekan tombol Browse dan
kemudian mengarahkan ke tempat file pelayanan_template.xls disimpan.
Lihat gambar di bawah ini:

15

13. Beritahu sistem kemana dan dengan nama apa file keluaran akan
disimpan. Caranya adalah dengan menekan tombol Browse dan
kemudian mendefinisikan nama dan lokasi file keluaran. Pada contoh
gambar di bawah, file keluaran akan disimpan di direktori C:\ dengan
nama pelayanan_rs.xls

16

14. Tekan tombol Lanjut dan sistem akan mulai mengimport data dari petugas
coder.
15. Tunggu sampai proses import selesai dilakukan dan pesan Proses
selesai muncul.
16. Buka file keluaran (dalam contoh adalah pelayanan_rs.xls) untuk mulai
memasukkan atau menambahkan data yang kurang. Tampilan file akan
tampak seperti gambar di bawah ini:

17

17. Petugas pelayanan klaim RS TIDAK DAPAT menambah baris, merubah


data yang memang sudah diberikan oleh petugas coder. Petugas
pelayanan klaim hanya dapat menambahkan nama pasien (kolom B),
nomor SKP (kolom G), nama dokter yang memeriksa sebuah diagnosa
(kolom H) dan status apakah ada tanda tangan pada bukti pelayanan
(kolom I). Untuk nama dan nomor SKP hanya diisi pada baris teratas
setiap pasien. Untuk dokter dan tanda tangannya diisikan sesuai dengan
diagnosa utama, diagnosa sekunder dan prosedur. Untuk contoh di atas,
maka pada pasien nomor 1:
a. Baris 13 diisi nama pasien, nomor SKP, nama dokter yang
memeriksa diagnosa J160 dan tanda tangannya
b. Baris 14 diisi nama dokter yang memeriksa diagnosa A000 dan
tanda tangannya
c. Baris 15 diisi nama dokter yang memeriksa diagnosa A001 dan
tanda tangannya
d. Baris 16 diisi nama dokter yang melakukan tindakan 0124 dan
tanda tangannya
18. Isikan untuk setiap pasien yang ada dalam database. Kelengkapan data
akan sangat mempengaruhi jumlah tagihan.
19. Simpan dan berikan file ini bersama dengan file file pendukung lainnya ke
verifikator independen.
File file dan berkas yang harus diberikan kepada verifikator independen adalah
sebagai berikut:
a. File digital yang diberikan oleh petugas coder
b. Berkas hardcopy Rekapitulasi Laporan yang diberikan oleh
petugas coder dan sudah ditanda tangani dan dicap oleh
penanggung jawab pelayanan Rumah Sakit
c. Berkas hardcopy Laporan Data per Pasien.
d. Berkas berkas pendukung lainnya seperti Surat Bukti Pelayanan
atau semacamnya dimana dalam Surat tersebut terdapat diagnosa,
kode diagnosa dan tanda tangan dokter yang memeriksa
e. File excel yang sudah dilengkapi datanya (data nama pasien, No.
SKP, nama dokter pemeriksa, status tanda tangan dan
Pengesahan Komite Medik jika diperlukan)
PANDUAN VERIFIKATOR INDEPENDEN
Syarat dan kebutuhan:
Sepeti yang disinggung di atas, sebelum mulai melakukan verifikasi, pastikan
dahulu file dan berkas penunjang sudah diserahkan oleh petugas Rumah Sakit.
File dan berkas tersebut adalah sebagai berikut:
a. File digital yang diberikan oleh petugas coder

18

b. Berkas hardcopy Rekapitulasi Laporan yang diberikan oleh


petugas coder dan sudah ditanda tangani dan dicap oleh
penanggung jawab pelayanan Rumah Sakit
c. Berkas hardcopy Laporan Data per Pasien.
d. Berkas berkas pendukung lainnya seperti Surat Bukti Pelayanan
atau semacamnya dimana dalam Surat tersebut terdapat diagnosa,
kode diagnosa dan tanda tangan dokter yang memeriksa
e. File excel yang sudah dilengkapi datanya (data nama pasien, No.
SKP, nama dokter pemeriksa, status tanda tangan dan
Pengesahan Komite Medik jika diperlukan)
Cara pengoperasian adalah sebagai berikut:
1. Buka file vi.xls
2. Jika sebuah kotak seperti gambar di bawah ini keluar, tekan tombol
bertuliskan Enable Macros

3. Jika kotak seperti gambar di atas tidak tampil, maka dipastikan security
level terlalu tinggi. Untuk itu security level harus diset ke level yang lebih
rendah. Cara melakukan setting dapat dilihat pada bagian sebelumnya.
4. Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini

19

5. Untuk mulai memeriksa, tekan [Ctrl] + [Shift] + [M]. Sebuah form seperti
gambar di bawah akan muncul:

1
2

3
4

6. Beritahu sistem dimana lokasi dan nama file yang diberikan oleh petugas
pelayanan klaim Rumah Sakit dengan cara menekan tombol Browse.
(lihat lingkaran nomor 1 pada gambar di atas)
7. Beritahu sistem dimana lokasi dan nama file template verifikator
independen dengan menekan tombol Browse (lihat lingkaran nomor 2
pada gambar di atas)

20

8. Beritahu sistem dimana lokasi dimana data dari INA-DRG diletakkan


dengan menekan tombol Browse (lihat lingkaran nomor 3 pada gambar di
atas)
9. Beritahu sistem dimana lokasi dan nama file keluaran akan diletakkan
dengan menekan tombol Browse (lihat lingkaran nomor 4 pada gambar di
atas)
10. Contoh pengisian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

11. Dari gambar di atas terlihat bahwa:


a. Petugas verifikator independen akan memeriksa file pelayan_rs.xls
yang disimpan pada direktori C:\
b. Dokumen template verifikator (dengan nama template_inadrg.xls)
diletakkan
di
bawah
direktori
C:\Documents
and
Settings\swas\desktop\askeskin\verif ina-drg
c. File file dari INA-DRG diletakkan di bawah direktori C:\Documents
and Settings\swas\desktop\askeskin\verif ina-drg\DBINST
d. File keluaran akan disimpan dengan nama hasil_verif.xls dan
diletakkan di bawah direktori C:\
12. Tekan Lanjut
13. Tunggu sampai proses pemeriksaan selesai dilaksanakan dan keluar
pesan Proses selesai
14. Buka file tersebut dan lakukan pemeriksaan (verifikasi) lanjutan.
15. Kolom atau cell yang ditandai dengan warna merah berarti belum lengkap
atau salah dalam pengisian data (lihat gambar di bawah)

21

16. Apabila dalam pemeriksaan atau verifikasi lanjutan ditemukan kesalahan


atau dipandang mencurigakan maka petugas verifikator independen
tetap dapat merubah status layak bayar menjadi tidak layak bayar.
Pengubahan status dapat dilakukan dengan cara mengisikan kata tidak
pada kolom Layak Bayar (kolom T untuk form 1B dan kolom X untuk form
2B)
Yang didefinisikan sebagai pemeriksaan atau verifikasi lanjutan adalah:
a.
Pemeriksaan kecocokan berkas pendukung Surat Keabsahan
Peserta dengan No. SKP yang sudah dimasukkan untuk seorang pasien
tertentu. Berkas pendukung Surat Keabsahan Peserta harus ditanda tangani
oleh petugas Askes yang berwenang
b.
Pemeriksaan kecocokan identitas pasien di bukti pelayanan
dengan identitas pasien di SKP.
c.
Pemeriksaan kecocokan nomor rekam medis di bukti pelayanan
dengan nomor rekam medis di berkas Laporan Data per Pasien
d.
Pemeriksaan kecocokan berkas pendukung bukti pelayanan
terhadap isian nama dokter pemeriksa, isian status keberadaan tanda tangan
dokter dan isian status keberadaan pengesahan dari komite medis (khusus
untuk pasien rawat inap dengan severity level 2 dan 3).
e.
Pemeriksaan kecocokan kode diagnosa dan, jika ada, kode
prosedur di Laporan Data per Pasien dengan kode diagnosa dan, jika ada,
kode prosedur di berkas pendukung lainnya seperti Surat Bukti Pelayanan
atau semacamnya.

22

Setelah semua diperiksa dan disetujui oleh pihak Rumah Sakit, maka tugas
terakhir petugas Verifikator Independen adalah membuat file rekapitulasi. Cara
membuat rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Untuk membuat rekapitulasi mingguan, pengguna diminta untuk menekan
shortcut [Ctrl] + [Shift] + [R]. Pemanggilan shortcut tersebut tidak tergantung
pada kolom dan sheet. Sebuah form seperti gambar di bawah ini akan muncul.

Setelah form ini terbuka, langkah yang harus dilakukan oleh pengguna adalah
sebagai berikut:
1. Mendefinisikan letak file template rekapitulasi. Caranya adalah sebagai
berikut:
a. Tekan tombol Browse yang terletak di bagian atas form (lihat
lingkaran berwarna merah)
b. Sebuah dialog akan muncul seperti gambar di bawah ini

23

c. Arahkan ke file dimaksud


d. Tekan Open
e. Dialog akan tertutup dan pada textbox akan muncul lokasi file
template rekapitulasi tersebut

24

2. Mendefinisikan file file apa saja yang akan direkapitulasi. Caranya adalah
sebagai berikut
a. Tekan tombol Tambah (lihat lingkaran berwarna orange)
b. Sebuah dialog akan muncul

25

c. Arahkan pada file yang akan direkapitulasi


d. Tekan tombol Open
e. Dialog akan tertutup dan pada list akan muncul file yang akan
direkapitulasi

26

f. Jika pengguna salah memilih file. Pilih file yang salah tersebut dan
kemudian tekan Hapus. Hapus disini BUKAN berarti menghapus
file tersebut secara fisik, tetapi hanya menghapus dari daftar.
g. Ulangi langkah di atas untuk memasukkan file file yang akan
direkapitulasi
3. Mendefinisikan dimana file keluaran akan diletakkan. Lakukan langkah
sebagai berikut:
a. Tekan tombol Browse yang terletak di bagian bawah form (lihat
lingkaran berwarna hitam)
b. Sebuah dialog akan muncul seperti gambar di bawah ini

c. Arahkan ke direktori yang diinginkan


d. Isikan nama file yang akan menampung hasil rekapitulasi
mingguan tersebut. Jangan lupa untuk menuliskan .XLS sebagai
ekstensinya.
e. Tekan tombol Open.
f. Dialog akan tertutup dan pada textbox di samping tombol browse
akan muncul nama file dan lokasi file keluaran.

27

Setelah semuanya dilaksanakan, langkah terakhir adalah menekan tombol


Lanjut untuk memberitahu sistem agar segera memulai proses rekapitulasi
mingguan. Selesainya proses tersebut ditandai dengan pesan

Jika proses ini selesai dilakukan maka sistem akan membuat sebuah file baru
seperti tampilan di bawah ini.
File tersebut kemudian dicetak dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
untuk selanjutnya dikirimkan atau difax ke P2JK. Selain itu petugas verifikator
independen wajib mengirimkan data sebagai berikut ke P2JK:
1.
File digital dari petugas coder yang diteruskan oleh
petugas pelayanan klaim Rumah Sakit
2.
File digital dari petugas pelayanan Rumah Sakit (Form 1A
dan Form 2A)
3.
Berkas hard copy rekapitulasi (atau fotocopy dyang sudah
ditanda tangani oleh pihak yang berwenang di Rumah Sakit
4.
File digital hasil pemeriksaan (verifikasi) yang disebut Form
1B dan Form 2B
5.
File digital rekapitulasi (Form 1C dan Form 2C)
File file tersebut disimpan dalam sebuah CD dan kemudian dikirimkan per pos ke
P2JK.

28

PENUTUP
Meskipun administrasi klaim Jamkesmas dengan INA-DRG yang menggunakan
alat bantu software sebenarnya tidak begitu sulit untuk dipelajari dan
dipraktekkan, akan tetapi sangat mungkin masih diperlukan pelatihan untuk itu.
Oleh karena itu, karena administrasi klaim dengan INA DRG pada petugas RS
adalah pada dasarnya adalah melengkapi beberapa data tambahan dari luaran
proses software INA-DRG sedangkan pada verifikator independen adalah
melalkukan pengecekan data tersebut, maka proses pada petugas klaim RS
serta verifikator independen dapat juga dilakukan dengan cara manual yakni
membuat form excel dengan form yang sama dengan form file keluaran proses
petugas RS (dalam contoh adalah pelayanan_rs.xls) seperti berikut ini:
FORM KLAIM INA-DRG 1A

Tanggal Pelayanan

Tgl:

Nama RS

RSU Fatmawati

Kode RS

Kelas RS
Contact Person
Petugas RS

Hari

Jumlah pasien

Nama Direktur RS

Bulan

Tahun

2008

5201010

2
Arman

No

Nama

No.
MR

999901

Umur

Jenis

Tahun

Bulan

kelamin

37

No.
SKP

Dokter

Diagnosa

Diagnosa

Nama

TTD

Utama

Sekunder

10

11

Z348

O469

D640

1
2

Prosedur

Kode
INADRG

12

Tarif

13

14

235440

145877,99

235440

145877,99

O13
999902

37

Z348

O469

D640

O13

Catatan:
Kolom 10, 11 dan 12, kode tidak akan muncul bila dilakukan dengan
proses manual, kecuali sudah dengan proses digital elektronik.

29

FORM KLAIM INA-DRG 2A

Tanggal Pelayanan

Nama RS

Kode RS

Kelas RS
Contact Person
Petugas RS

Hari

Jumlah pasien

Nama Direktur RS

No

Nama

Tgl:
RSU
Fatmawati

2
1

Tahun

2008

5E+06

2
Arman
No.
MR

Umur
Tahun

Bulan

3
999901

Jenis
Bulan

kelamin

5
37

No.
SKP

6
L

Dokter
Nama

TTD

Diagnosa

Diagnosa

Utama

Sekunder

10

11

Kode
INADRG

Pengesahan
Komite
Medik

LOS

Tarif

12

13

14

15

16

O820

O13

R18

740

1
2

Prosedur

6639
999902

36

O820

146102

O13

R18

740

6639

Catatan:
Kolom 10, 11 dan 12 kode dan kolom 15 jumlah hari tidak muncul tidak
akan muncul bila dilakukan dengan proses manual, kecuali sudah dengan
proses digital elektronik
Demikian pula untuk form file keluaran proses pada verifikator independen
(dalam contoh adalah hasil_verif.xls). dapat dibuat secara manual seperti berikut
ini:

30

1E+06

Catatan:
Kolom 10, 11, 12, 13,14, 15 kode tidak akan muncul bila dilakukan dengan
proses manual, kecuali sudah dengan proses digital elektronik

Catatan:
Kolom 10, 11, 12, 13,14, 15,16,17,18,19,21 kode tidak akan muncul bila
dilakukan dengan proses manual, kecuali sudah dengan proses digital
elektronik
31

Proses klaim dengan cara manual seperti ini juga dianggap sah dan dapat
diajukan sebagai laporan pertanggung-jawaban resmi.

32

Anda mungkin juga menyukai