Daftar isi
[sembunyikan]
1 Struktur
3 Sintese protein
o
6 Referensi
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alphahelix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein
(nomor 1EDH).
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder
(tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan
temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa
enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida
yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan
asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa
translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino
pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya
ialah sebagai berikut:
alpha helix (-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur
tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik
tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam
kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino
acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3)
kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular
dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD)
dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua
absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif
sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari
spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan
pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi
dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam
amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih
kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang
berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya
berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
Kenyataannya, seluruh protein yang ada di dunia ini merupakan kombinasi dari dua puluh
macam asam amino, baik esensial maupun non esensial.[7]
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein.[8] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
hipotonus
gangguan pertumbuhan
hati lemak
Daging
Ikan
Telur
Tumbuhan berbji
Suku polong-polongan
Kentang
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di
Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu
grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain
diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein
hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian
studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang
memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
Keuntungan Protein
Sumber energi
Protein merupakan molekul yang sangat besar-atau makrobiopolimer- yang tersusun dari
monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri
dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
"R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai samping
ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika asam amino bergabung,
mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan
menjadi Polipeptida, atau protein.
Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks,
berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi
genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam
ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Asam
nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam
nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida
terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah
gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang
terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat
mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam
nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada
RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat
ditemukan hanya pada RNA. Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa
Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama
penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya,
DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.
Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk
organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus). Asam ribonukleat (bahasa
Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tiga makromolekul utama (bersama dengan DNA
dan protein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Asam ribonukleat berperan
sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam
dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi
yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
Tes UV-Absorbsi
Reaksi Xanthoprotein
Reaksi Millon
Reaksi Ninhydrin
Reaksi Biuret
Reaksi Bradford
Tes BCAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Protein
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-protein.html
A.PENGERTIAN PROTEIN
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan
hanya
sekedaar
bahan
simpanan
atau
baha
struktural,seperti karbohidrat danlemak.Tetapi juga berperan penting dalam fungsi
kehidupan.
B.STRUKTUR KIMIA PROTEIN
Protein
adalah senyawa organik
kompleks
unsur Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O),Nitrogen(N)
mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P).
yang
dan
tersusun
atas
kadang-kadang
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap
Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus
amin(NH2),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida.Ikatan
Peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin
dari asam amino lain yang ada di sampingnya.Asam amino yang membentuk rantai
panjang ini disebut protein (Polipeptida).Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis
di dalam ribosom.Setelah disintesis,protein mengalamipematanganmenjadi protein
yang lebih kompleks.
Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam.sepuluh diantaranya sangat penting
bagi pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat dalam tubuh,sehingga
harus didapatkan dari luar tubuh.Asam amino itu disebut asam amino esensial.selain
asam amino esensial terdapat juga asam emino non-esensial.Asam amino nonesensial merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh manusia.Bahan
bakunya berasal dari asam amino lainnya.Namun ada juga yang mengatakan bahwa
asam amino terbagi menjadi 3,ditambah dengan asam amino semiesensial.Asam
amino semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa
asam amino esensial.
B.PEMBAGIAN PROTEIN
Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel
lainnya
Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh
Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa
penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH cairan
tubuh.Sebagai zat larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan
tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk ke
dalam tubuh.
Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit.Seperti
kwashiorkor,anemia,radang
kulit,dan
busung
lapar
yang
disebut
juga
hongeroedem.Karena terjadinya edema(pembengkakan organ karena kandungan
cairan yang berlebihan) pada tubuh.
E.PROSES PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayursayuran.Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3
(suasana asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu
hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit
dan tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin
meliputi 10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan proses
hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika protein meninggalkan
lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida besar.Setelah
memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur
dengan
enzim
pankreas
di
bawah
pengaruh
enzim
proteolitik,seperti
tripsin,kimotripsin,dan peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul
protein menjadi polipeptida kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam
amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan
melalui dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino
dalam sel.asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses
penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan.dala hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam
darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di
dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea
yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya
menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung
unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,sehingga
dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.