Anda di halaman 1dari 30

Komponen - Komponen Kelistrikan

MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kelistrikan Industri II pada semester ganjil tahun
2014/2015 yang diampu oleh Ir. Kasjianto, MT
Oleh
Hufron Ahmadin
1231210184/3H
M. Ainur Qafif
1231210176/3H

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2014

Komponen Komponen Kelistrikan


1) Manual Sirkuit
Manual sirkuit dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. MCB
Prinsip dasar kerjan MCB adalah untuk memutuskan hubungan rangkaian apabila
terjadi beban lebih. Konstruksi di dalamnya berupa bimetal atau perangkat
elektromagnet. Bimetal tersebut akan membuka kontak atau memutus saklar ketika ada
arus berlebih. Bila bimetal ataupun elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus
hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar.
Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat
pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban
lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar
bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai
arus lebih seketika digunakan electromagnet.
Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan
kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah
seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga
pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya.
Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL
(current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang
bekerja seketika.
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V
ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun
kemampuan membuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA
(SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru.
MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun
instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.
Miniature Circuit Breaker (MCB) di desain dengan fungsi utama untuk :
mengamankan kabel terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.
melewatkan arus tanpa pemanasan lebih.
membuka dan menutup sebuah sirkit di bawah arus pengenal.
PEMILIHAN MINIATURE CIRCUIT BREAKER (MCB)
Pemilihan pemutus tenaga ditentukan oleh beberapa hal :
1. Standar
- SPLN 108 / SLI 175, bila digunakan oleh pemakai umum (instalasi perumahan
kapasitas pemutusan rendah)

- IEC 60947-2, bila digunakan oleh ahlinya (aplikasi industri - kapasitas pemutusan
tinggi)
2. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan suatu pemutus tenaga harus lebih besar dari arus hubung
singkat pada titikinstalasi di mana pemutus tenaga tersebut dipasang. Pada diagram
garis suatu sistem, disarankan untuk juga menyebutkan besar kapasitas pemutusan di
samping arus pengenal pemutus tenaga yang digunakan.
3. Arus Pengenal
Arus pengenal pemutus tenaga harus disesuaikan dengan besarnya arus beban
yang dilewatkan kabel dan lebih kecil dari arus yang diijinkan pada kabel.
4. Tegangan
Tegangan operasional pengenal pemutus tenaga harus lebih besar atau sama
dengan tegangan sistem.
5. Jumlah kutub
6. Bentuk kurva trip (Kurva C atau Kurva D)
Menentukan besar magnetis trip terhadap arus pengenal.
7. Frekuensi sistem
8. Aplikasi beban
Tipe kabel yang diamankan, tembaga atau alumunium.

Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di


instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang
terpasang di kWh meter dengan milik pelanggan yang dijual secara
umum.
Yang pertama adalah warna toggle switch yang berbeda (dalam
produk
dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warna toggle
switch
biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua
adalah
tulisan Milik PLN pada MCB yang dipasang di kWh meter.
Walaupun ada juga produsen MCB lainnya yang menggunakan
warna
toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.
Sekarang, mari kita bahas kode dan simbol yang tertulis dalam
nameplate MCB tersebut.
Simbol dengan angka 1 dan 2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan hubung singkat
(penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan bagian pertama MCB sebagaiProteksi dan
Pembatas Daya Listrik). Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB

ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan,
maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1
pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.

NC45a

Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen
berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah MCB
yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.

C16

Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe C, dengan proteksi magnetic
trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka 16 adalah
rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting dalam
MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai rating arus
ada di bagian berikutnya.

230/400V

Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai
dengan tegangan listrik PLN 220V.

4500 dan 3

4500 menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB
masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung singkat arus
listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka 3 adalah I2t
classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui
MCB.

12002

Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat
pembelian.

LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898

Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga Masalah
Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB dibuat dengan
mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik nasional maupun
internasional.

I-ON pada toggle switch

Menandakan bahwa MCB pada posisi ON. Untuk posisi OFF maka simbolnya
adalah O-OFF.

SNI

MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).


Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB ini, tidak perlu
pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB. Hal yang paling penting dalam memilih
MCB yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti
contoh diatas yaitu kode C16, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping
curve tipe C. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode LMK serta SNI yang
berarti produk ini sudah memenuhi standard tersebut.
Rating MCB dan Daya listrik PLN
Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan
rating 16A dan tripping curve type C. MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating
arus yang bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita cukup
menyebutkan rating arus MCB yaitu berapa ampere dan tujuan pemakaian yaitu untuk
perumahan.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu
disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN
sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari MCB yang
diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating Arus
Miniature Circuit
Daya Listrik PLN
Breaker
2A
450VA
4A
900VA
6A
1300VA
10A
2200VA
16A
3300VA
Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan listrik PLN).
Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN
sebesar 1300VA maka MCB yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.
Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak
jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak
digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya

mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung
dilewatkan ke sakelar kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa perangkat elektronik
lain. Jika suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat
maka tak ada pengaman yang terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan
bunga api, panas dan bunga api inilah yang menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan
jika hal ini terjadi dipasar atau di rumah warga.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan
adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak
daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan
trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan
dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan
dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka
penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika
kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan
akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi
pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah
kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari
terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama
instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak
(steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua
arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran
listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar
kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan
cara turunkan sakelar MCB.
Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua
prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas digunakan saat
MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip elektromagnetik digunakan
saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat.
1. Pemutusan MCB karena Elektromagnetik
Pemutusan dilakukan oleh koil yang terinduksi dan mempunyai medan magnet.
Akibatnya poros yang terdapat didekatnya akan tertarik dan menjalankan tuas pemutus.
Pada saat MCB bekerja karena hubung singkat (konsleting) akan terdapat panas yang
sangat tinggi, MCB dilengkapi dengan pemadam busur api untuk meredam panas
tersebut.
2. Pemutusan MCB karena panas
Pemutusan dilakukan karena terdapat beban lebih. Karena beban lebih maka akan
menimbulkan panas. Panas ini akan membuat bimetal melengkung dan mendorong tuas
pemutus akibatnya MCB akan trip (memutuskan arus).

Tidak sampai disitu manfaat dari menggunakan MCB masih terdapat banyak lagi.
Hal lain yang bisa didapatkan dari menggunakan MCB adalah apabila sudah trip (putus)
masih bisa digunakan lagi. MCB layaknya sakelar, saat dalam posisi Off kita masih bisa
merubah posisinya menjadi ON kembali.

b. MCCB
Singkatan MCCB adalah Moulded Case Circuit Breaker. Fungsi MCCB adalah
sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah.
Dalam memilih circuit breaker hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :

Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker tersebut dipasang.


Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.

Aturan-aturan dan standar proteksi yang berlaku.

2.1 Karakteristik sistem :


1.

Sistem tegangan
Tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau minimum sama
dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal dari circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi sistem.
Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal dari circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus beban
yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang diijinkan
lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus
hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi dimana
circuit breaker tersebut dipasang.
5. Jumlah pole dari circuit breaker
6. Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian dari
sistem.

2.2 Kebutuhan Kontinuitas Sumber Daya


Tergantung dari kebutuhan tingkat kontinuitas pelayanan sumber daya listrik,
dalam memilih circuit breaker harus diperhatikan :
1. Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang ditempatkan secara seri
2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus
gangguan tertentu.

Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
2) Magnetic Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila
kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan
kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan
membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung
dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu,
pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar
berikut :

Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa
Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat
kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan
menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang
dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat
yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar
prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah
dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet
akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar
tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC )
maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan.
Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari
segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah
dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor
ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan
menghantarkan arus dari kontak kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan
tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun
frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis 20 %

dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan
kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang
dioperasikan secara manual meliputi hal :
a) Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual
yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya.
Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan
menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus
mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
b) Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu
lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c) Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan
kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol
dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
d) Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat
peka.
e) Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari
operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f) Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik
yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk
tombol tekan.
g) Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan
peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic
Controller (PLC).
3) TOR (Thermal Overload Relay)
Fungsi dari Overload relays adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih.
Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang
lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila
digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor
dijalankan.
Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan
arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya
pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis
pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas
bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa
apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk
pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.
Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih
besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan
membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah
terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98)
akan terhubung.

gambar kegagalan 1 phasa akibat arus lebih dari arus nominal pada Thermal
Overload Relay
Selama bimetal trip itu masih panas, maka dibagian bawah akan tetap terbawa ke
kiri, sehingga kontak kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula
walaupun reset buttonnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat
kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset
button.
Setelah kita mengenal apa itu Thermal Overload, RCP Relay dan Phase Failure
Relay, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Peralatan tersebut akan bekerja pada kondisi tertentu
2. Peralatan tersebut terdapat kontak NO dan NC yang bisa digunakan pada sistem
Coba perhatikan gambar berikut ini

Gambar diatas adalah gambar Rangkaian Pengendali hubung Star Delta yang
pernah dibahas sebelumnya. Pada wiring diagram tersebut saya belum memasang sistem
proteksi untuk motor, maka pada Rangkaian Utamanya saya pasang Thermal
Overload pada masing-masing Kontaktornya K1, K2 dan K3 seperti pada gambar berikut

dan sesuai apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dasar dari peralatan
proteksi ialah 'untuk memutuskan sistem pada rangkaian pengendali melalui fungsi NO
da NC nya,' maka sebaiknya NC dari Thermal Overload di pasang pada input koil
dari kontaktor masing masing. atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka
didapat gambar seperti dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.

Catatan:
Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan dimana saja
asalkan bisa memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian pengendali motor.
Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase Failure
Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis Sensor sesuai
dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang lain.
Dan untuk mengetahui foto gambar pengkabelan sistem proteksi kerja motor induksi ini,
anda dapat melihatnya disini, terutama pada rangkaian pengendali hubung star deltanya.
4) MOTOR
Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik
berupa putaran daripada rotor. Motor listrik arus bolak-balik dapat dibedakan atas
beberapa jenis.
Seperti pada motor DC pada motor AC, arus dilewatkan melalui kumparan,
menghasilkan torsi pada kumparan. Sejak saat itu bolak, motor akan berjalan lancar
hanya pada frekuensi gelombang sinus. Hal ini disebut motor sinkron. Lebih umum
adalah motor induksi, di mana arus listrik induksi dalam kumparan berputar daripada
yang diberikan kepada mereka secara langsung.
Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arus tinggi yang harus mengalir
melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-kontak dapat
menghabiskan energi dan memperpendek masa pakai motor. Dalam motor AC umum
medan magnet yang dihasilkan oleh elektromagnet didukung oleh tegangan AC sama
dengan kumparan motor. Kumparan yang menghasilkan medan magnet yang kadangkadang disebut sebagai "stator", sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar

disebut "dinamo". Dalam motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus
dalam kumparan bervariasi.
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating
Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
2. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa
Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan
medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan
putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa
utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga
memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih
besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa
sebesar , hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan
tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan
vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama
juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa


Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet
tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang
bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan arah
berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida,
sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.Rotor motor
satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang
ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering
disebut rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan
induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan
torsi putar pada rotor.

Gambar 4. Rotor sangkar


Motor AC adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik arus bolakbaik (AC) menjadi energi gerak atau mekanik berupa putaran rotor. Motor arus bolakbalik terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian yang bergerak
(rotor).
Salah satu jenis motor arus bolak-balik adalah motor sinkron/serempak tiga phasa.
Dikatakan motor sinkron tiga phasa karena motor ini beroperasi pada sumber tegangan
tiga phasa. Dan dikatakan motor sinkron karena putaran medan stator (medan putar) dan
putaran rotor serempak/sinkron.
Jika dibandingkan antara motor induksi dan motor sinkron, terdapat perbedaan
yang sangat prinsipil pada karakteristik berbeban pada kedua jenis motor ini. Pada motor
induksi, penambahan beban akan menyebabkan kecepatan putar motor akan berkurang.
Berkurangnya kecepatan mengurangi GGL lawan sehingga tambahan arus akan
ditarik dari sumber untuk menggerakkan beban yang bertambah agar kecepatan putar
kembali seperti semula.
Pada motor sinkron, hal ini tidak terjadi karena ketika masih bekerja maka rotor
motor sinkron akan selalu terikat atau terkopel secara magnetis dengan medan putar dan
dipaksa untuk turut berputar dengan kecepatan sinkronnya.
Dengan demikian, penambahan beban tidak berpengaruh terhadap putaran motor.
Namun jika penambahan beban melebihi batas kekuatan kopel rotor dan medan putar
stator maka rotor motor akan berhenti bekerja. Motor sinkron pada pengoperasiannya
tidak dapat melakukan start awal (self starting), oleh karena itu motor sinkron tiga phasa
membutuhkan penggerak mula (prime mover) untuk memutar medan pada stator sampai
pada kecepatan putar medan putar stator. Pada motor sinkron, perubahan beban tidak
mempengaruhi kecepatan putar motor karena ketika motor masih bekerja maka rotor
akan selalu terikat atau terkopel secara magnetis dengan medan putar dan dipaksa untuk
berputar dengan kecepatan sinkronnya.
Karena demikian, motor sinkron biasanya digunakan pada sistem operasi yang
membutuhkan kecepatan konstan dengan beban yang berubah-ubah. Contohnya Rolling
Mills, Mesin Penghancur (Crusher), Pulp Grinders, Reciprocating Pump dan lain-lain.
Dengan demikian kita perlu mempelajari konsep dari motor sinkron, dimana
motor sinkron ini dapat menjadi suatu pilihan yang tepat untuk sistem operasi yang
membutuhkan kecepatan yang konstan dengan beban yang berubah-ubah.

Pada sebuah induksi motor, rotor harus memiliki slip. Kecepatan rotor harus
kurang atau terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus diinduksikan ke rotor. Jika
induksi rotor motor tersebut itu bertujuan untuk mencapai kecepatan sinkron, maka tidak
ada garis gaya yang memotong melalui rotor, sehingga tidak ada arus yang akan
diinduksikan ke rotor dan tidak ada torsi yang akan dikembangkan. Synchronous motor
memiliki karakteristik sebagai berikut:

Sebuah stator tiga fasa sama dengan motor induksi. Stator yang memiliki
tegangan menengah sering digunakan.

Sebuah rotor yang bersinggungan (bidang yang berputar) yang memiliki jumlah
kutub yang sama sebagai statornya, dan dipasok oleh sumber eksternal arus DC. Tipe
brush dan brushless exciters digunakan untuk memasok medan arus DC ke rotor. Arus
pada rotor membentuk suatu hubungan kutub magnetik Utara-Selatan pada kutub-kutub
rotor, yang memungkinkan rotor untuk mengunci dengan fluks stator yang berputar.

Dimulai sebagai sebuah motor induksi. Rotor synchronous motor juga


mempunyai sebuah squirrel-cage winding yang dikenal sebagai Amortisseur winding,
yang berfungsi menghasilkan torsi untuk menyalakan motor.

Synchronous motor akan dijalankan pada kecepatan sinkron sesuai dengan rumus:
Synchronous RPM =120 x Frekuensi/Banyak Kutub
Contoh: kecepatan dari suatu synchronous motor yang memiliki 24 kutubdan bekerja
pada frekuensi 60Hz adalah: 120 x 60 / 24 = 7200 / 24 = 300 RPM
Karakteristik Motor Sinkron
Terdapat beberapa sifat penting dari motor sinkron diantaranya adalah :
a) Motor sinkron dapat bekerja pada power factor yang berbeda-beda baik power
factor terlambat ( lagging ) atau power factor mendahului ( leading ) bila arus
eksitasi dirubah.
b) Motor sinkron tidak dapat start dengan sendirinya. Untuk start motor sinkron ini
memerlukan bantuan peralatan tambahan yang dapat membantu berputar hingga
mencapai kecepatan sinkron atau mendekati kecepatan sinkron hingga motor
dapat bekerja normal.
c) Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor dc pada satu sumbu.
Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan
stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi
medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron.

d) Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai


(squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan
seperti halnya motor induksi hingga mencapai 95% kecepatan sinkron, saat
mana arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang
diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in
torque.Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan
harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban.
Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub
medan dc berada dalam satu garis. Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran
kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator . Tidak ada perubahan
kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque .
Prinsip kerja
Prinsip kerja dari synchronous motor adalah sebagai berikut:
a) Amortisseur pada rotor menghasilkan Memulai Torsi dan Mempercepat Torsi
untuk mempercepat synchronous motor.
b) Ketika kecepatan motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM, medan arus DC
diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan dan rotor akan menarik
langkah dan mensinkronisasi dengan medan fluks yang berputar di dalam stator.
Motor akan dijalankan pada kecepatan sinkron dan menghasilkan torsi yang
sinkron atau Synchronous Torque.
c) Setelah sinkronisasi, dorongan torsi tidak dapat ditingkatkan lagi atau motor akan
menjadi di luar kendali. Kadang-kadang, jika kelebihan beban sesaat, motor akan
slip dan sinkronisasi ulang. Perlindungan saat dorongan harus disediakan, jika
tidak motor akan berjalan sebagai sebuah motor induksi arus tinggi dan
memungkinkan kerusakan motor yang parah.
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan
stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron
dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya membutuhkan
slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor
terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron
dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan medan putar,
maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah
self-starting motor karena torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada
kecepatan sinkron; karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada
kecepatan sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai
kumparan yang ditempatkan pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk
mensuplai arus kepada rotor.
5) Saklar
Yang dimaksud saklar manual ialah saklar yang bekerja menghubung dan
memutuskan dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya.saklar
manual disebut juga saklar mekanis.
Pada saat memutus dan menghubungkan pada saklar akan terjadi percikan bunga
api terutama pada beban yabg besar dan tegangan yang tinggi.

Dalam instalasi motor listrik dikenal beberapa saklar manual diantaranya saklar togel
(Toggel Switch) saklar ini adalah tipe saklar yang sangat sederhana juga banyak
digunakan untuk motor-motor kecil. beberapa jenis saklar togel,diantaranya:
a. Saklar SPST (Single Pole Switch Throw Switch)
b. Saklar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
c. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
d. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
e. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
f. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
g. Drum Switch
h. Cam Switch (Saklar Putar Cam)
1) Saklar Manual

Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus
listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata
lain pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu.
Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung,
pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan
tegangan yang tinggi.
Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara
cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik
dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini
digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
2) SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor
listrik dengan daya kurang dari 1 PK.
3) Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan. Saklar
ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
4) Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat
memutus dan menghubung saja.
5) Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini
dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai
pembalik putaran motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat
digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor listrik.
6) Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)

Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani
motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.
7) Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)

Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini
digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari
dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.
8) Drum Switch

Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan
posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum
switch digunakan pada motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik
dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan

perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian
bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.
9) Cam switch (saklar putar cam)

Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak
digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan
bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arahpemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
6. Stop Kontak
Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus
negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan
arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.

Cara kerja
Umumnya bila peralatan listrik bekerja normal maka total arus yang mengalir pada kawat
plus dan netral adalah sama sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun bila seseorang
tersengat listrik, kawat plus akan mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang yang
tersengat ke tanah.p
Cara pemasangan
Secara prinsip pemasangan stop kontak sederhana, yakni dengan menyisipkan stop
kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik. Kedua kawat baik plus maupun netral
dilewatkan stop kontak sebelum mencapai titik yang dilindungi.

Gambar stop kontak 3 phase yang memiliki tagangan 380 volt dengan 5 terminal yaitu :
1. Netral
2. R
3. S

4. T
5. Ground
7. Kabel
Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.
Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan
ukuran yang membedakan satu dengan lainnya. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3
yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik.
Sejarah
Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk
menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain.[1], dan ditemukan pada awal 1400an.
Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu jenis kabel dengan kabel lainnya.[1] Penemuan
kabel tembaga membutuhkan proses yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga
akhirnya berhasil ditemukan sebuah telepon.[1] Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan
kabel tembaga.[1] Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan
kabel serat optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.[2]
Jenis[sunting | sunting sumber]
Kabel tembaga

Salah satu jenis kabel tembaga


Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
[1]
Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian
inti konduktornya.[1] Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda
tiap incinya.[1] Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.
[1]
Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN,
atau sambungan telepon.[1] Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan LAN.[1]
Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masingmasing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.[1]
Kabel koaksial

Jenis kabel koaksial


Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside.[1] Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah
konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi
dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar.[1] Kabel
koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga,
dan isolator plastik. [1]
Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node.
[1]
Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untukfrekuensi sinyal radio. [1]
Beberapa jenis kabel koaksial, yaitu:[1]
1. Kabel coaxial RG-62A/U : merupakan kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel
serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm).
2. Thin coaxial cable: merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5mm yang berwarna
gelap dan banyak digunakan dikalangan radio amatir.
3. Thick coaxial cable: merupakan kabel berdiameter rata-rata 12mm dan sering dikenal
sebagai yellow cable.
Kabel serat optik

Kabel Serat Optik


Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi
untuk mentransmisikan sinyal cahaya.[2] Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter
sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam
teknologi komunikasi modern.[3]
Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat
merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti
dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut
dengan plastik yang elastis.[2] Komponen utama sistem serat optik terdiri dari transmitter (Laser
Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.[1]

Manfaat
Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat
penyampaian pesan.[3] Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda.[3] Kabel
tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. [4] Kabel
koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio.[3] Sedangkan, kabel fiber optik sering kita
gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi
antar samudera, qube, dan video pay per view. [3]
Kelebihan
1. Kabel Tembaga. Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya
murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium
untuk semua.[5]
2. Kabel Koaksial. Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas bandwith dan
jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat, dan lebih
murah dari serat optik.[1].
3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan
berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas
bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah untuk
dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.[2]
Kelemahan
1. Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap
gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan
kapasitas bandwithnya yang kecil.[5]
2. Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya,
sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak
diground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga.[1]
3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang
mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinyayang
lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.

8. Emergency Stop

Emergency Stop merupakan jenis saklar yang apabila di tekan akan terkunci dan untuk
melepasnya harus di putar, disebut emergency stop untuk memudahkan pengguna
mengetahui fungsi saklar ini yaitu untuk mematikan system secara darurat
Symbol:

9. Panel Listrik
Fungsi Komponen Panel Listrik Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel
listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah
papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponenkomponen panel listrik dan harus memahami fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri
Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:

MCB, yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik
yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg
melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada
arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu
input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.

MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas
arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir
sama dgn MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn
1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker
yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih
rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak
mengakibatkan kematian.
Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai
pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai
body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn
adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan
dibumikan
Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk
Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:
a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase
b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral
c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground

CT, CT merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal
dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari
komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .
Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan
listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih
tinggi akibat dari penambahan energi potensial

Anda mungkin juga menyukai