Anda di halaman 1dari 20

PREEKLAMPSI

Rini widiastuti
Diana El Sinta
Premalatha
Irzan Gustanto
Dedi

C11050148
C11050152
C11054007
C11050223
C11050220

PENDAHULUAN
Hipertensi dalam kehamilan
salah satu dari tiga penyebab
mortalitas dan morbiditas dalam
kehamilan.
Penyebab kematian perinatal akibat
kelahiran prematur

KLASIFIKASI

Hipertensi gestasional
Preeklamsi
Ringan
berat

Eklamsi
Superimposed preeklamsi
Hipertensi kronis

Faktor Predisposisi
nulipara
ras (kulit hitam)
usia kehamilan dibawah 20 tahun
dan diatas 35 tahun
status sosialekonomi yang rendah
kehamilan multiple
mola hidatidosa
polihidramnion
non imun fetal hidrops
diabetes mellitus
hipertensi kronik

Definisi
Sindroma spesifik kehamilan dengan
penurunan perfusi pada organ-organ
akibat vasospasme dan aktivasi
endotel.
ditandai oleh trias gejala, yaitu:
edema
hipertensi akut
proteinuri

PREEKLAMSI RINGAN
Tekanan darah 140/90 mmHg sampai
160/110 mmHg
Kenaikan desakan sistolik 30 mmHg dan
kenaikan desakan diastolic 15 mmHg
Proteinuria 300 mg/24 jam jumlah urine
atau dipstick 1+
Edema local

PREEKLAMPSIA BERAT
Tekanan sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110
mmHg
Proteinuria 5 gr selama 24 jam atau dipstick 4+
Oliguria: produksi urine < 400-500 cc/ 24 jam
Kreatinin serum > 1,2 mg% disertai oliguri (< 400
ml/24 jam)
Trombosit < 100.000/mm3.
Edema paru dan cyanosis
Nyeri epigastrium
Gangguan otak dan visus
Gangguan fungsi hepar
Hemolisis mikroangiopatik

Patogenesis

kerusakan sel endotel


rejection phenomen
compromise placental perfusion
perubahan reaktivitas vaskuler
ketidakseimbangan antara prostasiklin dan tromboksan
penurunan laju filtrasi ginjal (GFR) mengakibatkan retensi
garam dan air
penurunan volume intravaskuler
peningkatan iritasi sistem saraf pusat (CNS)
DIC (disseminated intravaskular coagulation)
uterine muscle stretch (iskemi uterus)
faktor nutrisi
genetik

Patologi
Kardiovaskular
peningkatan afterload karene hipertensi
aktivasi endotelial ekstravasasi cairan ke
ruang ekstraselular terutama di paru-paru
Hemodinamik
Stadium Preklinikpeningkatan curah
jantung yang signifikan pada fase preklinik,
namun tidak ada perbedaan pada tahanan
perifer total
Stadium klinik penurunan tingkat curah
jantung dan peningkatan tahanan perifer total
yang signifikan dibandingkan dengan kasus

Volume darah
tidak terjadi hipervolemia seperti yang
diharapkan berhubungan dengan
vasokonstriksi luas yang diperburuk oleh
peningkatan permeabilitas vaskular
Hematologi
Trombositopenia
Aggregasi platelet lebih rendah
dibandingkan dengan kehamilan normal
Penurunan faktor-faktor pembekuan plasma
dan kerusakan eritrosit
Peningkatan enzim hepar(HELLP syndrome,
yang terdiri dari hemolysis (H), elevated liver

Endokrin Dan Metabolisme


Kenaikan kadar renin, angiotensin, dan aldosteron plasma
lebih rendah dibandingkan dengan kehamilan normal
Renal
Penurunan aliran darah ginjal penurunan laju filtrasi
glomerolus
Otak
lesi pada otak berupa edema, hiperemia, dan perdarahan.
selalu ditemukan perubahan fibrinoid dinding pembuluh
darah otak.
Perfusi Uteroplasenta
Gangguan perfusi uteroplasenta akibat vasospasme hampir
dapat dipastikan penyebab tingginya angka mortalitas
dan morbiditas pada kasus preeklampsia.

Temuan Laboratorium
peningkatan hemoglobin dan hematokrit
anemia hemolisis.
Trombositopenia
asam meningkat lebih dari 6 mg/dl
Kreatinin serum normal (0.6-0.8 mg/dl),
meningkat pada preeklampsi berat.
aspartat aminotransferase (AST) dibawah 500
IU
Alkaline posfatase meningkat 2-3 kali.
Lactate dehidrogenase meningkat cukup tinggi
Glukosa darah dan elektrolit normal
Urinalisis --> proteinuri dan hyaline casts.

TERAPI
Mencegah terjadinya eklampsia
Kelahiran anak dengan kemungkinan
hidup yang besar
Persalinan dengan trauma yang
seminimal mungkin dengan upaya
menghindari kesulitan untuk
persalinan berikutnya
Mencegah hipertensi yang menetap

PREEKLAMPSIA RINGAN
Rawat jalan
Banyak istirahat
Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak,
dan garam
Sedatif ringan; fenobarbital (3x30 mg p.o) atau
diazepam (3x2 mg p.o) selama 7 hari
Roboransia
Kunjungan ulang setiap 1 minggu
Rawat inap
Pengobatan rawat jalan tidak ada perbaikan
Berat badan meningkat > 2 kg/minggu
Timbul salah satu atau lebih gejala

PREEKLAMPSIA BERAT
A. Perawatan aktif
a. Indikasi
1. kehamilan > 37 minggu
2. gejala impending eklamsi
3. gawat janin
4. IUGR
5. HELLP syndrome

PREEKLAMPSIA BERAT
Pengobatan medisinal

Infus larutan Ringer Laktat


Pemberian MgSO4
Diuretikum
Anti hipertensi
Kardiotonik
Antipiretik
Antibiotik
Anti nyeri

PREEKLAMPSIA BERAT
Pengelolaan Obstetrik
Cara terminasi kehamilan :
Belum Inpartu :
Induksi persalinan
Sectio Caesaria
Inpartu:
Management kala I
Fase Laten :
Fase Aktif :
Amnoiotomi
beri tetes oksitosin
Pertimbangkan S.C.
Management Kala II
Pada persalinan pervaginam diselesaikan dengan partus buatan

PREEKLAMPSIA BERAT
B. Pengelolaan Konservatif
Indikasi :
Kehamilan preterm (< 37 minggu)
Pengobatan medisinal :
Sama dengan perawatan medisinal
pengelolaan secara aktif
observasi dan evaluasi kesejahteraan
janin.
Bila setelah 2 x 24 jam tidak ada perbaikan
kegagalan pengobatan medisinal dan
harus diterminasi.

Anda mungkin juga menyukai