Anda di halaman 1dari 22

GAS ALAM SEBAGAI BAHAN BAKU

PEMBUATAN PUPUK N

Pendahuluan
PHYSICAL PROPERTIES

Urea mempunyai rumus molekul


(NH2)2CO
Berat jenis 1.335 kg/m3 pada suhu
20C, titik leleh 132.6C, panas jenis
126 J/molC
Berat molekul 60.056 gr/mol.
Bentuk fisik dari urea berupa prill,
granular.

Tabel 1. Spesifikasi produk urea

Komponen

Untuk
Pupuk

Untuk pemakaian di pabrik


lain

Nitrogen (%wt)

46.3

46.3

water (&wr) max

0.3

0.3

Biuret (%wt) min

0.9

0.4

Ammonia (ppm) maxxx

150

100

Besi (ppm) max

Debu (ppm) max

20

Hidrokarbon (ppm) max

20

pH min

6.6

KEGUNAAN

urea formaldehyde
perekat
busa
pernis
melanin
campuran makanan untuk sapi dan hewan
pemamah biak lainnya
bahan dasar pada industri farmasi
bir (proses fermentasi)

Tabel 2. Produksi Urea dan Konsumsinya

Negara / Daerah
Jumlah penggunaan (%)

Eropa Barat

USA

Jepang

Pupuk

85

80

31

Penggunaan di
industri

10

10

34.5

Lain-lain

10

34.5

Produksi (106 ton


tahun)

5.2

7.15

1.15

Kapasitas (106 ton


tahun)

7.4

7.6

1.75

Konsumsi (106 ton


tahun)

4.3

7.65

0.85

SINTESIS UREA
REAKSI SINTESIS PERTAMA KALI
NH3 + HCNO (NH2)2CO

PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK


KOMERSIAL
2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4 (l)

H298 = -151

KJ/mol

NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l)

H298 = 32 KJ/mol

Reaksi berlangsung pada suhu 150-200C


dan tekanan 250 kg/cm2

Reaksi samping yang terjadi (Biuret)


2 NH2CONH2 NH2CONHCONH2 +
NH3
Dapat terjadi karena :
waktu tinggal yang lama dalam reactor
suhu reaksi yang terlalu tinggi

Mitsui Toatsu Process


Proses pembuatan Urea terbagi atas
empat seksi :

Seksi Sintesa
Seksi purifikasi (dekomposisi)
Seksi Recovery
Seksi Kristalisasi dan Pembutiran

Seksi Sintesa
Pada seksi ini urea dibuat dalam reaktor urea
dengan tekanan antara 200-250 atm.
Reaksi:
2 NH3 + CO2
NH2COONH4
ammonium karbamat
NH2COONH4
NH2CONH2 + H2O
urea

Seksi purifikasi
(dekomposisi)
Pada seksi ini urea dipisahkan dari ekses
hasil reaksi reaktor urea yaitu :

urea
air
biuret
ammonium karbamat
ekses ammonia

Semua ekses amoniak dan amonium


karbamat dipisahkan sebagai gas-gas dari
larutan urea dalam:
High Pressure Decomposer (HPD)
Low Pressure Decomposer (LPD)
Gas Separator.

Prinsip proses pada seksi dekomposisi ini adalah


menaikkan temperatur dan menurunkan tekanan,
sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gasgas NH3 dan CO2, menurut reaksi sebagi berikut :
NH3COONH4 2NH3 + CO2
Dekomposisi dilakukan pada suhu sekitar 120-165oC.
Selama dekomposisi urea terhidrolisa sesuai reaksi
berikut :
H2O + NH2CONH2
2NH3 + CO2
Reaksi pada suhu tinggi (>160oC) menyebabkan
terbentuknya biuret, yang dapat terjadi menurut
reaksi:
2NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3

Seksi Recovery
Pada seksi ini, gabungan gas NH3 dan CO2 dari
seksi dekomposisi diserap dengan air dan
larutan urea, kemudian larutan dikembalikan ke
reaktor.
Peralatan yang digunakan :
High Pressure Absorber = berfungsi memurnikan
Amoniak berlebih
dikembalikan secara terpisah ke reaktor melalui:

Ammonia Condenser
Ammonia Reservoir
Liquid Ammonia Feed Pump
Ammonia Preheater

Seksi Kristalisasi dan


Pembutiran
Larutan urea setelah dipisahkan dari
karbamat di seksi dekomposisi, melalui :
crystalizer = divakumkan
centrifuge = memisahkan kristal urea
Prilling Tower = Kristal urea dikeringkan
dengan udara panas
Melter = melelehkan kristal urea
Distributor = mengalirkan lelehan tetesan

Mitsui Toatsu Process

PROSES STAMIKARBON
Merupakan proses total recycle gas stripping
dengan menggunakan gas umpan CO2.
Proses Stamikarbon digunakan pada produksi
urea di Pupuk Kaltim.
Terdiri dari 6 tahapan :
A. Persiapan bahan baku. D.Evaporasi.
B. Sintesis Urea.
E. Prilling &
Finishing
C. Resirkulasi.
F. Pengolahan air
Buangan

A. Persiapan Bahan Baku


Pencampuran gas CO2 dengan udara,
dimaksudkan supaya H2 yang terkandung
dalam CO2 yang terbawa dari unit amoniak
dapat bereaksi dengan O2 yang terkandung
dalam udara membentuk H2O di H2
konverter. H2 bersifat eksplosif sehingga
berbahaya bagi jalannya proses.
Pemisahan antara gas CO2 dengan cairan
yang terbawa dari unit amoniak dengan
menggunakan KO Drum.

B. Sintesa Urea

Proses stripping yaitu pelucutan hasil keluaran reaktor yang


berupa urea, amonium karbamat serta gas-gas yang tidak
bereaksi, dengan CO2 umpan di HP Stripper. Pada proses
stripping ini terjadi 2 hal :
1. Penguraian yang hampir sempurna dari karbamat menjadi
CO2 dan amoniak akibat pergeseran kesetimbangan
reaksi.
2. Desorpsi serta penguapan CO2 dan amoniak hasil
penguraian
dan air dari larutan.
Proses bercampurnya gas CO2 dengan amoniak untuk
membentuk karbamat yang berlangsung di HP Carbamate
Condenser dengan reaksi :
2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4(l)

H298 = -151 KJ/mol

Karbamat yang terbentuk diuraikan menjadi urea dan air di


reaktor, dengan reaksi :
NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol

C. Resirkulasi
Larutan urea karbamat yang mengalir dari bagian
bawah HP Stripper mengandung 56 % urea dan
26 % air ditambah karbamat yang tidak dapat
dipisahkan.
Larutan
tersebut
diturunkan
tekananya dengan melewati exspansion valve,
karena penurunan tekanan ini, sebagian
karbamat terurai kembali menjadi amoniak dan
CO2.
Campuran uap dan cairan ini kemudian
disemprotkan ke dalam kolom rectifying sehingga
uap akan keluar dari bagian atas kolom,
sementara cairan mengalir ke bawah kolom.

D. Pemekatan Urea
Larutan urea selanjutnya dipekatkan sampai
konsentrasi 99,7 % dengan cara evaporasi
pada unit evaporasi yang terdiri 2 evaporator.
Di evaporator pertama larutan urea
dipekatkan dari 75 % menjadi 95 %.
Di evaporator kedua konsentrasi urea
dipekatkan sehingga kadarnya 99,7 %.
Setelah itu, larutan urea yang berupa lelehan
dipompa keatas prilling tower.

E. Pembutiran
Pembentukan urea prill dari larutan urea pekat.
Proses ini berlangsung di menara prilling.
Untuk menjaga kekerasan prill, maka sebelum
memasuki menara prilling ini larutan urea pekat
diinjeksikan dengan UFC (Urea Formaldehyde
Concentrate).
Prilling bucket menyebarkan lelehan urea ke seluruh
penampang bagian atas menara. Selama tetesan
jatuh dari bucket akan terjadi proses pembekuan
karena dari bawah dihembuskan udara yang dihisap
oleh 4 buah fan. Butiran urea padat (prill) yang ada
dibagian bawah digaruk oleh scrapper, memasuki
celah dan jatuh ke belt conveyor dan selanjutnya akan
menuju ke gudang.

F. Pengolahan Air Buangan


Untuk memperoleh kembali zat-zat yang terkandung
dalam air buangan sehingga zat-zat tersebut dapat
dikembalikan ke reaktor.
Pengolahan air buangan menggunakan hidrolizer
dan kolom desorpsi.
Kandungan urea :
N2
= 46,6 % berat minimum
H2O
= 0,3 % berat max
Biuret
= 0,9 % berat max
Fe
= 2 ppm max
NH3
= 200 ppm max

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai