PEMBUATAN PUPUK N
Pendahuluan
PHYSICAL PROPERTIES
Komponen
Untuk
Pupuk
Nitrogen (%wt)
46.3
46.3
0.3
0.3
0.9
0.4
150
100
20
20
pH min
6.6
KEGUNAAN
urea formaldehyde
perekat
busa
pernis
melanin
campuran makanan untuk sapi dan hewan
pemamah biak lainnya
bahan dasar pada industri farmasi
bir (proses fermentasi)
Negara / Daerah
Jumlah penggunaan (%)
Eropa Barat
USA
Jepang
Pupuk
85
80
31
Penggunaan di
industri
10
10
34.5
Lain-lain
10
34.5
5.2
7.15
1.15
7.4
7.6
1.75
4.3
7.65
0.85
SINTESIS UREA
REAKSI SINTESIS PERTAMA KALI
NH3 + HCNO (NH2)2CO
H298 = -151
KJ/mol
H298 = 32 KJ/mol
Seksi Sintesa
Seksi purifikasi (dekomposisi)
Seksi Recovery
Seksi Kristalisasi dan Pembutiran
Seksi Sintesa
Pada seksi ini urea dibuat dalam reaktor urea
dengan tekanan antara 200-250 atm.
Reaksi:
2 NH3 + CO2
NH2COONH4
ammonium karbamat
NH2COONH4
NH2CONH2 + H2O
urea
Seksi purifikasi
(dekomposisi)
Pada seksi ini urea dipisahkan dari ekses
hasil reaksi reaktor urea yaitu :
urea
air
biuret
ammonium karbamat
ekses ammonia
Seksi Recovery
Pada seksi ini, gabungan gas NH3 dan CO2 dari
seksi dekomposisi diserap dengan air dan
larutan urea, kemudian larutan dikembalikan ke
reaktor.
Peralatan yang digunakan :
High Pressure Absorber = berfungsi memurnikan
Amoniak berlebih
dikembalikan secara terpisah ke reaktor melalui:
Ammonia Condenser
Ammonia Reservoir
Liquid Ammonia Feed Pump
Ammonia Preheater
PROSES STAMIKARBON
Merupakan proses total recycle gas stripping
dengan menggunakan gas umpan CO2.
Proses Stamikarbon digunakan pada produksi
urea di Pupuk Kaltim.
Terdiri dari 6 tahapan :
A. Persiapan bahan baku. D.Evaporasi.
B. Sintesis Urea.
E. Prilling &
Finishing
C. Resirkulasi.
F. Pengolahan air
Buangan
B. Sintesa Urea
C. Resirkulasi
Larutan urea karbamat yang mengalir dari bagian
bawah HP Stripper mengandung 56 % urea dan
26 % air ditambah karbamat yang tidak dapat
dipisahkan.
Larutan
tersebut
diturunkan
tekananya dengan melewati exspansion valve,
karena penurunan tekanan ini, sebagian
karbamat terurai kembali menjadi amoniak dan
CO2.
Campuran uap dan cairan ini kemudian
disemprotkan ke dalam kolom rectifying sehingga
uap akan keluar dari bagian atas kolom,
sementara cairan mengalir ke bawah kolom.
D. Pemekatan Urea
Larutan urea selanjutnya dipekatkan sampai
konsentrasi 99,7 % dengan cara evaporasi
pada unit evaporasi yang terdiri 2 evaporator.
Di evaporator pertama larutan urea
dipekatkan dari 75 % menjadi 95 %.
Di evaporator kedua konsentrasi urea
dipekatkan sehingga kadarnya 99,7 %.
Setelah itu, larutan urea yang berupa lelehan
dipompa keatas prilling tower.
E. Pembutiran
Pembentukan urea prill dari larutan urea pekat.
Proses ini berlangsung di menara prilling.
Untuk menjaga kekerasan prill, maka sebelum
memasuki menara prilling ini larutan urea pekat
diinjeksikan dengan UFC (Urea Formaldehyde
Concentrate).
Prilling bucket menyebarkan lelehan urea ke seluruh
penampang bagian atas menara. Selama tetesan
jatuh dari bucket akan terjadi proses pembekuan
karena dari bawah dihembuskan udara yang dihisap
oleh 4 buah fan. Butiran urea padat (prill) yang ada
dibagian bawah digaruk oleh scrapper, memasuki
celah dan jatuh ke belt conveyor dan selanjutnya akan
menuju ke gudang.
Terima kasih