Anda di halaman 1dari 3

Faedah Menikah di Usia Muda

Sabtu, 09 Januari 2010 00:00 Muhammad Abduh Tuasikal Belajar Islam - Segala
Muslimah puji
bagi Allah, Rabb semesta alam dan satu-satunya layak untuk
disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad,
keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik hingga hari kiamat.

Menikah di usia muda, siapa takut?

Berikut penjelasan yang bagus dari ulama besar Saudi Arabia, Syaikh
Sholih bin Fauzan bin 'Abdillah Al Fauzan -hafizhohullah- yang kami
kutip dari Web Sahab.net (arabic).

[Faedah pertama: Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri dan anak]

Di antara faedah segera menikah adalah lebih mudah menghasilkan anak yang dapat menyejukkan
jiwa. Allah Ta'ala berfirman,

C
ٍ Nُ ْ.َ‫ َة أ‬32 5ُ 6َ79ِ 62:‫ َو ُذ ;ر‬6َ7?
ِ ‫ْ َأزْوَا‬CDِ 6َ7Eَ ْF‫ َه‬6َ7H2 ‫ن َر‬
َ JُEJُK:َ C
َ :ِLE2‫وَا‬
“Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)

Istri dan anak adalah penyejuk hati. Oleh karena itu, Allah -subhanahu wa ta'ala- menjanjikan dan
mengabarkan bahwa menikah dapat membuat jiwa semakin tentram. Dengan menikah seorang
pemuda akan merasakan ketenangan, oleh karenanya ia pun bersegera untuk menikah.

C
ٍ Nُ .
ْ ‫ َة َأ‬32 5ُ 6َ79ِ 62:‫ َو ُذ ;ر‬6َ7?
ِ ‫ْ َأزْوَا‬CDِ 6َ7Eَ ْF‫َه‬
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)

Demikian pula dengan anak. Allah pun mengabarkan bahwa anak adalah separuh dari perhiasan
dunia sebagaimana firman-Nya,

6َNWْ YX E‫ ِة ا‬6َNZ
َ Eْ ‫ ُ[ ا‬7َ :ِ‫ن ز‬
َ Jُ7\َ Eْ ‫ل وَا‬
ُ 6َ^Eْ ‫ا‬
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh
adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. ” (QS. Al Kahfi:
46)

Anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Setiap manusia pasti menginginkan perhiasan yang
menyejukkan pandangan. Sebagaimana manusia pun begitu suka mencari harta, ia pun senang jika
mendapatkan anak. Karena anak sama halnya dengan harta dunia, yaitu sebagai perhiasan
kehidupan dunia. Inilah faedah memiliki anak dalam kehidupan dunia.

Sedangkan untuk kehidupan akhirat, anak yang sholih akan terus memberikan manfaat kepada
kedua orang tuanya, sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

dE J.Y: aE6b YE‫ أو و‬، [:‫ر‬6? [5Yb ‫ أو‬، dH efg7: hi. : ‫ث‬kl CD m‫ إ‬di^. eoKW‫دم ا‬r CH‫ت ا‬6D ‫إذا‬
“Jika manusia itu mati, maka amalannya akan terputus kecuali tiga perkara: [1] ilmu yang bermanfaat,
[2] sedekah jariyah, dan [3] anak sholih yang selalu mendoakannya.”1

Hal ini menunjukkan bahwa anak memberikan faedah yang besar dalam kehidupan dunia dan nanti
setelah kematian.

[Faedah kedua: Bersegera nikah akan mudah memperbanyak umat ini]

Faedah lainnya, bersegera menikah juga lebih mudah memperbanyak anak, sehingga umat Islam
pun akan bertambah banyak. Oleh karena itu, setiap manusia dituntut untuk bekerjasama dalam
nikah membentuk masyarakat Islami. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

[D6NKE‫م ا‬J: huH 3l6uD vWwx ‫ا‬J?‫و‬y9

“Menikahlah kalian. Karena aku begitu bangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.”2 Atau
sebagaimana sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.

Intinya, bersegera menikah memiliki manfaat dan dampak yang luar biasa. Namun ketika saya
memaparkan hal ini kepada para pemuda, ada beberapa rintangan yang muncul di tengah-tengah
mereka.

Rintangan pertama:

Ada yang mengutarakan bahwa nikah di usia muda akan membuat lalai dari mendapatkan ilmu dan
menyulitkan dalam belajar. Ketahuilah, rintangan semacam ini tidak senyatanya benar. Yang ada
pada bahkan sebaliknya. Karena bersegera menikah memiliki keistimewaan sebagaimana yang kami
utarakan yaitu orang yang segera menikah akan lebih mudah merasa ketenangan jiwa. Adanya
ketenangan semacam ini dan mendapatkan penyejuk jiwa dari anak maupun istri dapat lebih
menolong seseorang untuk mendapatkan ilmu. Jika jiwa dan pikirannya telah tenang karena istri dan
anaknya di sampingnya, maka ia akan semakin mudah untuk mendapatkan ilmu.

Adapun seseorang yang belum menikah, maka pada hakikatnya dirinya terus terhalangi untuk
mendapatkan ilmu. Jika pikiran dan jiwa masih terus merasakan was-was, maka ia pun sulit
mendapatkan ilmu. Namun jika ia bersegera menikah, lalu jiwanya tenang, maka ini akan lebih akan
menolongnya. Inilah yang memudahkan seseorang dalam belajar dan tidak seperti yang dinyatakan
oleh segelintir orang.

Rintangan kedua:

Ada yang mengatakan bahwa nikah di usia muda dapat membebani seorang pemuda dalam mencari
nafkah untuk anak dan istrinya. Rintangan ini pun tidak selamanya bisa diterima. Karena yang
namanya pernikahan akan senantiasa membawa keberkahan (bertambahnya kebaikan) dan akan
membawa pada kebaikan. Menjalani nikah berarti melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ketaatan seperti ini adalah suatu kebaikan. Seorang pemuda yang menikah berarti telah
menjalankan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia pun mencari janji kebaikan dan
membenarkan niatnya, maka inilah yang sebab datangnya kebaikan untuknya. Ingatlah, semua rizki
itu di tangan Allah sebagaimana firman-Nya,

6َ|5ُ ْ‫} ِرز‬


ِ ‫َ~ ا‬i.
َ m
2 ‫ض ِإ‬
ِ ْ‫€ر‬
َ ‫ ا‬vِx [ٍ H2 ‫ْ دَا‬CDِ 6َD‫َو‬
“ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS.
Hud: 6)

Jika engkau menjalani nikah, maka Allah akan memudahkan rizki untuk dirimu dan anak-anakmu.
Allah Ta'ala berfirman,

ْh‫ ُه‬62:‫ْ َوِإ‬huُ 5ُ ‫ْ ُز‬3Wَ C


ُZْ Wَ
“Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An'am: 151)

Oleh karenanya ,yang namanya menikah tidaklah membebani seorang pemuda sebagaimana
anggapan bahwa menikah dapat membebani seorang pemuda di luar kemampuannya. Ini tidaklah
benar. Karena dengan menikah akan semakin mudah mendapatkan kebaikan dan keberkahan.
Menikah adalah ketetapan Allah untuk manusia yang seharusnya mereka jalani. Ia bukan
semata-mata khayalan. Menikah termasuk salah pintu mendatangkan kebaikan bagi siapa yang
benar niatnya.

-Demikian penjelasan dari Syaikh Sholih Al Fauzan-

Sumber: http://www.sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=698

Semoga Allah memudahkan para pemuda untuk mewujudkan hal ini dengan tetap mempertimbangkan
maslahat dan mudhorot (bahaya). Jika ingin segera menikah dan sudah merasa mampu dalam
menafkahi istri, maka lobilah orang tua dengan cara yang baik. Semoga Allah mudahkan.

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.com

Diselesaikan di pagi hari, 22 Muharram 1431 H, Panggang-Gunung Kidul.

Footnote:

1 HR. Muslim no. 1631, dari Abu Hurairah.

2 Shahih: HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An Nasai.

Tambahkan Komentar Baru


You are commenting as a Guest. Optional: Login below.

Anda mungkin juga menyukai