Anda di halaman 1dari 3

REVIEW DAN RINGKASAN

TEKNIK MENGGAMBAR DEKOR DALAM GAMBAR INTERIOR


VISTA AULIA
KELAS: D (31-2013-113)
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL-DESAIN INTERIOR

Pengarang : J. Oei Tek Han


Penerbit

: KANISUS (Anggota IKAPI)

Tahun

: 1987

Tebal

: 194 Halaman

Desain Interior adalah merupakan sebuah profesi dibidang kreatif dengan solusisolusi teknis yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai
lingkungan inetriornya. Solusi ini fungsional, daintaranya untuk meningkatan kualitas
kehidupan dan budaya penghuninya serta memunculkan kesan estetik dalam rumah
yang menarik.
Maka dari itu untuk mencapai segala hal yang diinginkan penghuni para
perancana memerlukan berbagai jenis peralatan dan perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas mereka dalam menggarap proyek mereka masing-masing.
Diantaranya ialah meja gambar atau papan gambar yang bisa diatur, sebagai alat
penerangan terutama pada malam hari, dainjurkan agar dipakai lampu yang dapat
diatur. Benda-benda lain yang harus diperlukan ialah siku-siku, penggaris panajng,
penggaris fleksibel, jangka, pensil, pena teknik, pensil mekanis, perlengkapan koreksi,
sablon, kertas gambar, mesin gambar, letraset, computer gambar, dan desain yang
sudah umum dipakai untuk merencanakan pekerjaan-pekerjaan arsitektur.
Bukan hanya peralatan tersebut yang diperlukan dalam desian interior tetapi
elemen dasar juga sama pentingnya, dan juga bisa disebut sebagai senjata bagi
perencana. Elemen-elemen itu menentukan hasil setiap gambar arsitektur. Elemenelemen itu ialah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna dan bahan.
Sebenarnya banyak sekali keterikatan antara bahan dan tekstur. Sebab suatu
bahan yang kita gambar akan mudah dikenal melalui tekstur yang dibuat oleh
perancang. Orang tidak akan keliru atau salah menilai tekstur suatu bahan tersebut
kalau cara menampilkan pada gambar diperhatikan. Semua orang yang melihat gambar
harus langsung mengerti bahan apa yang dimaksudkan, atau setidak-tidaknya
memahami gambar tersebut untuk mempermudah bahwa tekstur yang digambar itu
terbuat dari salah satu elemen yang ada.. Bahan-bahan dasar yang bisa dipelajari
teksturnya anatara lain ialah: kayu, rotan, bamboo, batuan, kaca dan cermin, bahan
sintetis, logam dan kain. Bahan-bahan tersebut bisa dengan mudah dikesampingkan
kalau sijuru gambar mampu secara teliti dan sabar mewujudkannya dalam gambar
yang diciptakannya semirip mungkin dengan aslinya.
Ternyata benda-benda pelengkap dalam interior tidak boleh digambarkan dalam
bentuk nyata, tetapi harus melalui stilasi yaitu penyederhanaan. Hal ini dimaksudkan
agar gambar benda pembantu tersebut tidak mengaburkan desain utama ruang yang

ada. Stilasi benda ini juga berguna sekali dalam menciptakan suasana hidup dalam
suatu gambar. Cara penyederhanaan ialah dengan tidak menggunakan garis tebal,
tetapi garis titik halus saja. Pada gambar perspektif stilasi juga harus diperhatikan,
apalagi teknik jatuhnya sinar dan aksen bayangan. Pemberian aksen bayangan tidak
boleh berlebihan. Daerah yang merupakan naung bayangan cukup ditonjolkan dengan
garis yg sedikit lebih tebal.
Factor manusia adalah sesuatu yang penting dalam arsitektur. Sama dengan
benda-benda lainnya, manusia dan tanaman distalasi sebagai penghidup gambar
arsitektur dalam. Perbedaan antara stilasi pada benda pelengkap dengan pada
manusia dan tumbuhan justru pada tebal tipis garisnya saja.
Dalam mengenal suatu tindakan manusia, kita harus mengetahui beberapa
factor pendorongnya terlebih dahulu agar benar-benar tepat dan realistis. Factor-faktor
tersebut ialah: proporsi,titik berat objek, cahaya, bayangan dan kontras, perspektif dan
sudut pandang, serta pengaturan dan pengaruhnya.
Desain itu akan lebih menarik lagi jika padanya dibubuhkan elemen-elemen
pembantu. Dekor ruang yang satu dengan yang lain tidak sama. Ruang-ruang tersebut
merupakan suatu organisasi tersendiri. Dalam satu bangunan harus diusahakan
adanya ciri khas dan gaya yang sama.

Anda mungkin juga menyukai