Anda di halaman 1dari 14

1

A. JUDUL
Peningkatan Citra Takong melalui Broadcast sebagai Pioneer Makanan Khas
Kabupaten Sumenep
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kabupaten sumenep terletak di bagian timur dari Pulau Madura. Potensi
wilayahnya adalah pertanian, peternakan, pariwisata, dan perdagangan.
Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, salah satunya sebagai
petani singkong. Keadaan tersebut menyebabkan Kab. Sumenep juga dikenal
sebagai daerah penghasil singkong terbesar di Pulau Madura. Umumnya,
singkong tersebut hanya diolah para petani sebagai tapai.
Tapai singkong (sering dieja sebagai tape singkong) dihasilkan dari
proses peragian (fermentasi) dengan menggunakan beberapa jenis
mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae,
Endomycopsis burtonii, dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae
umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol,
dan memiliki tekstur lengket.

Gambar 1. Salah Satu Produsen Tape Singkong di Kab. Sumenep


Pada umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah
sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut. Pemanfaatannya yang kurang
optimal tersebut menyebabkan harga tapai menjadi murah. Padahal tapai
memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi kesehatan. Fermentasi tapai
dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat.
Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar
dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri
menguntungkan dan aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai
sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai diketahui mengandung bakteri
asam laktat sebanyak satu juta per mililiter atau gramnya. Produk
fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama
sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan
mengurangi jumlah bakteri jahat.
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya mengikat dan
mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau
racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus.Toksik ini
banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap.
Konsumsi tapai dalam batas normal juga dapat mereduksi aflatoksin tersebut.
Selain itu juga, konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena
mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan
vitamin B12.
Keadaan di atas menunjukkan bahwa walaupun takong memiliki nilai
gizi dan kesehatan yang cukup tinggi, tingkat penjualan takong cukup rendah.
Seiring dengan perkembangan kuliner, sebagian orang mulai beranggapan

C.

D.

E.

F.

kalau takong tidak enak karena bentuknya yang kurang menarik. Sebagian
lainnya beranggapan tidak tertarik dengan takong karena bosan. Oleh karena
itu, dengan mengaplikasikan berbagai resep masakan dengan bahan dasar
tapai singkong (takong), diharapkan mampu menarik minat konsumen dan
membuka peluang usaha untuk memproduksi takong (tapai singkong)
dalam bentuk berbagai macam olahan.
PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam PKM-K ini, yaitu :
1. Kandungan gizi dalam takong yang sangat tinggi (terutama sebagai
pemenuhan kebutuhan gizi manusia dan alternatif pengobatan) tidak
diketahui oleh sebagian besar masyarakat.
2. Produsen takong hanya menjual produknya dalam bentuk segar sehingga
harganya relatif murah.
3. Bagaimana konsep wirausaha yang baik agar menghasilkan usaha
berkelanjutan dan profit tinggi ?
TUJUAN PROGRAM
Tujuan PKM-K ini adalah:
1. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kemampuan mahasiswa untuk
berwirausaha sebagai sarana pembelajaran model industri pangan skala
rumah tangga.
2. Memperkenalkan dan memasarkan produk olahan takong menjadi
broadcast sebagai sebagai Pioneer Makanan Khas Kabupaten Sumenep.
3. Memanfaatkan peluang usaha yang terbuka lebar dibidang industri
jajanan sehat.
4. Memaksimumkan profit dari usaha pengolahan dan pemasaran broadcast
takong.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dengan adanya program ini adalah dapat
membuka peluang usaha khususnya bagi pelaksana program dan umumnya
bagi masyarakat luas. Selain itu, dengan program ini diharapkan dapat
menciptakan makanan alternatif broadcast takong yang menjadi sebagai
Pioneer Makanan Khas Kabupaten Sumenep serta meningkatkan nilai tambah
takong itu sendiri. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan dapat
menciptakan unit usaha yang berkelanjutan dan profitable.
KEGUNAAN PROGRAM
1. Untuk Perguruan Tinggi
Adanya produk olahan takong yang diharapkan dapat memperkaya bidang
keilmuan dalam produk pangan dan gizi. Hal ini tentu memberikan
konstribusi bagi perguruan tinggi dalam merealisasikan tridharma
perguruan tinggi.
2. Untuk Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan krestivitas, inovasi, kemandirian serta
mampu bekerja sebagai team work. Selain itu, program ini juga dapat
meningkatkan pendapatan dan jiwa kewirausahaan pada diri mahasiswa.
3. Untuk Masyarakat
Program ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi beberapa zat gizi
masyarakat yang dapat diperoleh dengan harga murah sehingga pada
akhirnya tercipta masyarakat sehat.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


1. Kondisi Lingkungan dan Potensi Sumberdaya
Kab. Sumenep juga dikenal sebagai daerah penghasil singkong
terbesar di Pulau Madura. Umumnya, singkong tersebut hanya diolah para
petani sebagai tapai. Tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah
sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut. Pemanfaatannya yang
kurang optimal tersebut menyebabkan harga tapai menjadi murah. Padahal
tapai memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi kesehatan. walaupun
produsen takong di daerah Sumenep cukup banyak namun jarang yang
mengolahnya. Seiring dengan perkembangan kuliner, sebagian orang
mulai beranggapan kalau takong tidak enak karena bentuknya yang kurang
menarik. Sebagian lainnya beranggapan tidak tertarik dengan takong
karena bosan.
2. Analisa Usaha
a. Permodalan
Tabel 1. Investasi Alat
No.
Modal
Kuantitas
Harga satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Kompor gas
1 buah
300.000
300.000
2
Sendok Pengaduk
10 buah
5000
50.000
3
Baskom
10 buah
5000
50.000
4
Gayung Air
2 buah
5000
10.000
5
Blender (philips)
1 buah
500.000
500.000
6
Frezer (panasonic)
1 buah
750.000
750.000
7
Panci Kecil
3 buah
20.000
60.000
8
Loyang
6 buah
15.000
30.000
9
Kocokan
3 buah
5000
15.000
10
Timbangan
1 buah
100.000
100.000
11
Oven
3 buah
250.000
750.000
12
Ayakan
4 buah
5000
20.000
13
Kertas
1 rim
35.000
35.000
14
Elpiji
1 buah
100.000
100.000
15
Printer
1 buah
300.000
300.000
16
Serbet
5 buah
5000
25.000
17
Jampel oven
3 buah
15.000
45.000
18
Baskom kotak
4 buah
5000
20.000
19
Mixer (philips)
1 buah
550.000
550.000
20
Kuas
3 buah
3000
9000
21
Stepler
3 buah
9000
27.000
Total
3.661.000
b. Biaya Produksi
Tabel 2. Biaya Produksi/Bulan
No.
Jenis Biaya
Kuantitas
Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Biaya Variabel (Variable Cost)
1.
Tapai Singkong
18 kg
5000
90.000
2.
Margarin
11 kg
15.000
165.000
3.
Gula Pasir
9 kg
10.000
90.000
4.
Telur
440 butir
1000
440.000

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Tepung terigu
Maizena
Ragi Instan
Kismis
Kelapa muda
Cream
Vanili
Keju
Coklat
Backing Powder
Pewarna hijau
Pewarna merah
Essens pandan
Kertas roti
Kantung putih
Kardus
Plastik
Kresek
Susu cair
Biaya pulsa
Biaya listrik

11 kg
1 kg
1 bungkus
1 kg
7 buah
5 kotak
3 botol
1 kg
1 kg
3 bungkus
2 botol
2 botol
2 botol
15 buah
20 buah
100 buah
2 bungkus
2 bungkus
20 kaleng

7.000
4000
4.000
25.000
5000
15000
3000
35.000
35.000
3000
3000
3000
4000
1000
5000
250
5000
3000
7000

Total Biaya Variabel


Biaya Tetap (Fixed Cost)
26. Sewa Outlet
Total Biaya Tetap
Total Biaya Usaha per Bulan
c. Proyeksi Penerimaan
Tabel 3. Proyeksi Penerimaan Usaha/Bulan
No.
Jenis Biaya
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
1
Bluder takong
5 buah
75.000
2
Eskrim takong
5 buah
50.000
3
Cake takong
5 buah
75.000
4
Cake takong bermotif
5 buah
60.000
5
Bluder takong istimewa 5 buah
80.000
6
Eskrim takong istimewa 5 buah
55.000
7
Cake takong istimewa
5 buah
80.000
8
Cake takong bermotif 5 buah
80.000
istimewa
Total Penerimaan (1+2+3+4+5+6+7+8)
d. Biaya Variabel per Satuan Produk

Biaya variabel per satuan produk =

Total Biaya Variabel


Jumlah Produk

Rp 1.539.000,00
=
40
= Rp 38.475,00 per produk

77.000
4.000
4.000
25.000
35.000
75.000
9.000
35.000
35.000
9.000
6.000
6.000
8.000
15.000
100.000
25.000
10.000
6.000
140.000
30.000
100.000
1.539.000
300.000
300.000
1.839.000

Jumlah (Rp)
375.000
250.000
375.000
300.000
400.000
275.000
400.000
400.000
2.775.000

e. Biaya Penyusutan Alat per Bulan


Diasumsikan nilai ekonomis dari alat-alat (investasi awal) adalah 2 tahun
(24 bulan). Penyusutan alat perbulan adalah sebagai berikut:
Biaya penyusutan alat
=

Total Nilai Alat


Asumsi Waktu Nilai Ekonomias Alat

Rp 3.661.000,00
24

=Rp. 152.550,00

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka didapatkan bahwa biaya


penyusutan peralatan per bulan adalah Rp. 152.550,00
f. Laba Bersih dan Laba Kotor per Bulan
Laba Bersih perbulan (Rp.) = Penerimaan Total Biaya
= Penerimaan (B.Variabel+B.Tetap+Penyusutan)
= 2.775.000 (1.539.000 + 300.000 + 152.550)
= Rp. 683.450,00
Laba kotor perbulan = Penerimaan Total Biaya Variabel
= Rp 2.775.000,00 Rp 1.539.000,00
= Rp 1.236.000,00
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa Laba Kotor per Satuan per
Bulan adalah Rp 1.236.000,00/40 = Rp 30.900,00
g. Efisiensi Ratio
.
.
R/C Ratio =
=
= 1.33 (Layak dijadikan usaha)
.
.
h. Break Even Point (BEP)
Berikut ini perhitungan BEP produk:
BEP produk

300.000
=
= 9.7
(69.375 38.475)

Informasi ini menunjukkan bahwa BEP perbulan akan dicapai jika tim
PKMK mampu menjual produk dengan total nilai Rp 690.375,00 per bulan
i. Payback Period (PbP)
PbP

.
.

.
.

= 1.32 1 bulan 10 hari


Jika diasumsikan nilai penjualan tiap bulan adalah Rp 2.775.000,00 maka
modal investasi akan kembali setelah 1 bulan 10 hari.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan dari kegiatan kewirausahaan ini terdiri dari beberapa
tahapan, sebagai berikut :
1. Persiapan Kegiatan
Pada tahap awal usaha akan di lakukan dengan pemetaan lokasi yang
menyediakan bahan utama takong (tape singkong), persiapan administrasi
usaha, konsolidasi tim PKMK, dan penentuan standar kualitas dan
kuantitas aneka olahan tape singkong yang akan dibuat.
2. Pengadaan Bahan dan Peralatan Produksi
Pada tahap ini akan dilakukan pembelian peralatan produksi aneka
olahan takong yang memanfaatkan tape singkong sebagai bahan utama,
seperti mixer, oven, baskom plastik, Loyang, sendok pengaduk, kompor

gas, ayakan, blender, frezer, kuas, kardus, bahan-bahan aneka olahan, dan
lain-lain.
3. Menyiapkan Sarana Promosi
Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan brosur atau pamphlet dan
weblog yang berisi gambar contoh aneka olahan tape singkong yang di
desain dengan cantik dan menarik beserta harganya. Katalog produk juga
akan dibuat untuk memudahkan calon konsumen memilih olahan yang di
inginkan.
4. Proses Pembuatan Aneka Olahan Takong
Bluder tape
Cara Membuat:
1. Loyang tulban ukuran 22 cm disiapkan, kemudian diolesi dengan
margarin dan ditaburi tepung terigu, tiriskan.
2. Margarin dan gula pasir dikocok sampai lembut. Telur satu per satu
dimasukkan, lalu dikocok lagi sampai lembut.
4. Tepung terigu dan tepung maizena dimasukkan, lalu diaduk rata.
Kemudian susu cair, ragi instan, dan tape singkong ditambahkan.
Didiamkan kurang lebih selama 45 menit, tiriskan.
5. Setelah itu dimasukkan kedalam loyang, ditambahkan kelapa
muda. Kemudian dipanggang sampai matang.
Eskrim takong
Cara Pembuatan
Adonan 1
Takong diblender, kemudian ditaruh ke dalam panci.Sahne dan
susu/santan dimasukkan. Seluruhnya dipanaskan pelan-pelan
sambil terus diaduk (Elektroherd : angka 2). Jika sudah panas
(gelembung udara mulai naik), panci diturunkan.
Adonan 2
1. Telur (kuning+putihnya), gula, dan vanili diblender (dikocok).Lalu
dituangkan ke dalam panci berisi adonan 1.
2. Semuanya kemudian dipanaskan lagi, sambil diaduk terus hingga
mengental.
3. Setelah kental, dituangkan ke dalam wadah es krim (rantang atau
sejenisnya) ditaruh ke dalam kulkas (Khlschrank) selama 3-4 jam.
4. Setelah itu dipindahkan ke dalam freezer (Gefrierfach), setiap 1
jam diaduk, supaya tidak terjadi pengkristalan es. Setelah 3-4 kali
pengadukan ( = 3..4 jam) menurut pengalaman tidak perlu lagi
diaduk.
Cake takong
Cara Membuat :
1. Loyang ukuran 22 x 22x26 cm disiapkan. Kemudian diolesi
margarin, tiriskan.
2. Oven dipanaskan dengan suhu 180 derajat celsius, tiriskan.
3. Tapai singkong halus dan susu kental manis diaduk rata, tiriskan.
4. Telur dan gula pasir dikocok hingga pucat, kental dan
mengembang.

5. Terigu ayak dan margarin leleh dimasukkan secara bertahap dan


bergantian sambil diaduk rata.
6. Adonan dituang ke dalam loyang, lalu diratakan. Kemudian
dipanggang dalam oven panas selama 45 menit hingga matang.
Dingkat, dan dibiarkan dingin.
7. Cake dikeluarkan dari loyang, potong-potong.
Cake takong bermotif
Cara membuat:
1. Margarine dan gula pasir halus dikocok sampai lembut, kemudian
tape singkong dimasukkan dan dikocok rata.
2. Telur satu persatu ditambahkan bergantian dengan sebagian tepung
terigu sambil diayak dan dikocok rata.
3. Sisa tepung terigu, tepung maizena, dan backing powder
dimasukkan bergantian dengan susu cair sambil diayak dan diaduk
rata.
4. Adonan dibagi 4. Satu bagian ditambahkan pewarna hijau dan
essens pandan. Diaduk rata. Satu bagian lagi ditambahkan pewarna
merah muda. Diaduk rata. Sisanya dibiarkan putih.
5. Masing-masing dimasukkan dalam kantung putih segitiga.
6. Satu bagian dituang dari adonan putih di Loyang 22x22x4 cm yang
dioles margarin dan dialas kertas roti dan diratakan.
7. Adonan hijau dan merah muda disemprot miring secara bergantian.
8. Disemprot lagi atasnya adonan hijau dengan adonan merah muda.
Dilakukan sampai adonan habis.
9. Sisa adonan putih disemprot dan diratakan perlahan.
10. Dioven selama 30 menit dengan suhu 190 derajat celcius.
5. Teknik Pemasaran
a) Membuat outlet Nela Takong.
b) Melakukan promosi dengan menyebarkan pamphlet atau brosur .
c) Melakukan kerjasama dengan pengusaha catering, warung, dan kantin
sekolah.
d) Melakukan pengenalan hasil karya kepada semua kalangan masyarakat
umum dengan memanfaatkan event bazaar (jika ada).
e) Membuat dan menyebarkan catalog produk.
I. JADWAL KEGIATAN
Adapun gambaran proses dan waktu pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan PKM-K
Bulan I
Bulan II
Bulan III
No
Tahap kegiatan
1 2 3
4
1
2
3
4
1
2
3
1 Persiapan usaha
2 Penentuan lokasi
usaha
3 Pengadaan alat dan
bahan
4 Pembuatan
Broadcast takong
5 Pelaksanaan
kegiatan

7
8

kewirausahaan
Analisa dan
evaluasi
keberhasilan usaha
Penyusunan laporan
Penggandaan dan
pengiriman laporan

J. RANCANGAN BIAYA
Biaya yang dibutuhkan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan (PKMK) ini adalah sebagai berikut:
a. Bahan Habis Pakai (selama 3 bulan produksi)
Rp. 5.067.000
1. Tapai singkong 54 kg @ Rp.5000
Rp. 270.000
2. Margarin 33 kg @ Rp.15.000
Rp. 495.000
3. Gula pasir27 kg @ Rp.10.000
Rp. 270.000
4. Telur 1320 butir @ Rp.1000
Rp. 1.320.000
5. Tepung terigu 33 kg @ Rp.7.000
Rp. 231.000
6. Tepung maizena 3 kg @ Rp.4.000
Rp. 12.000
7. Susu cair 60 kaleng @ Rp.7.000
Rp. 420.000
8. Ragi instan 3 bungkus @Rp.4.000
Rp. 12.000
9. Kismis 3 kg @ Rp.25.000
Rp. 75.000
10. Kelapa muda 15 butir @ Rp.5.000
Rp. 75.000
11. Cream 15 kotak @ Rp.15.000
Rp. 225.000
12. Vanili 9 botol @ Rp.3.000
Rp. 27.000
13. Keju cheddar 3 kg @ Rp.35.000
Rp. 105.000
14. Coklat 3 kg@ Rp.35.000
Rp. 105.000
15. Backing powder 9 bungkus @ Rp.3.000
Rp. 27.000
16. Pewarna hijau 6 botol @ Rp.3.000
Rp. 18.000
17. Pewarna merah 6 botol @ Rp.3.000
Rp. 18.000
18. Essens pandan 6 botol @ Rp.4.000
Rp. 24.000
19. Kertas roti 45 buah @ Rp.1.000
Rp. 45.000
20. Kantung putih 60 buah @ Rp.5.000
Rp. 300.000
21. Kardus kecil 300 buah @ Rp.250
Rp. 75.000
22. Kardus besar 100 buah @ Rp.600
Rp. 60.000
23. Plastik 6 bungkus @ Rp.5000
Rp. 30.000
24. Kresek 6 bungkus @ Rp.3.000
Rp. 18.000
25. Isi steples 15 buah @ Rp.1.000
Rp. 15.000
26. Kertas 3 rim @ Rp.35.000
Rp. 105.000
27. Elpiji 3 tabung @ Rp.100.000
Rp. 300.000
28. Biaya listrik 3 bulan @ Rp.100.000
Rp. 300.000
29. Biaya pulsa 3 bulan @ Rp.30.000
Rp. 90.000
b. Peralatan Penunjang
Rp. 4.856.000
1. Banner
Rp. 150.000
2. Etalase
Rp. 1.050.000
3. Kompor gas
Rp. 300.000
4. Sendok pengaduk 10 buah@Rp.5000
Rp. 50.000
5. Baskom 10 buah@ Rp.5.000
Rp. 50.000
6. Gayung air 2 buah @ Rp.5.000
Rp. 10.000

7. Blender (Philips)
Rp. 500.000
8. Frezer (Panasonic)
Rp. 750.000
9. Panci kecil 3 buah @ Rp.20.000
Rp. 60.000
10. Loyang 6 buah @ Rp.15.000
Rp. 90.000
11. Kocokan 3 buah @ Rp.2.000
Rp. 6.000
12. Timbangan
Rp. 100.000
13. Oven 3 buah @ Rp.250.000
Rp. 750.000
14. Ayakan4 buah @ Rp.5.000
Rp. 20.000
15. Printer
Rp. 300.000
16. Serbet 5 buah @ Rp.5.000
Rp. 25.000
17. Jampel oven 3 buah @ Rp.15.000
Rp. 45.000
18. Mixer (philips) 1 buah @ Rp.550.000
Rp. 550.000
19. Baskom kotak 4 buah @ Rp.5.000
Rp. 20.000
20. Tinta refill warna dan hitam @ Rp. 45.000
Rp.180.000
c. Biaya Perjalanan
Rp. 1.470.000
1. Ketua
(1 orang x 24 kali @ Rp10.000)
Rp. 240.000
2. Anggota
(3 orang x 24 kali @ Rp10.000)
Rp. 720.000
3. Dosen Pembimbing
(1 orang x 12 kali @ Rp5.000)
Rp. 60.000
4. Delivery
Rp. 300.000
d. Biaya lain-lain
Rp. 1.100.000
1. Biaya Sewa (3 bulan * 300.000)
Rp. 900.000
2. Biaya pembuatan dan pengiriman laporan
Rp. 150.000
3. Biaya penggandaan laporan
Rp. 50.000
e. Jumlah Keseluruhan
Rp. 12.493.000
Terbilang (dua belas juta empat ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah)

10

K. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Tim PKM-M

11

2. Biodata Anggota Tim PKM-M

12

13

3. Biodata Dosen Pendamping

14

4. Gambaran Umum Teknologi yang akan Diterapkembangkan


GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI
YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN

Takong merupakan kepanjangan dari tapai singkong (tape). Tapai


diperoleh dari hasil fermentasi antara singkong dengan mikroorganisme seperti S.
cerevisiae. Tapai umumnya berbentuk lembek, semi-cair, berasa manis keasaman,
mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Seiring dengan perkembangan
kuliner, sebagian orang mulai beranggapan kalau takong tidak enak karena
bentuknya yang kurang menarik. Sebagian lainnya beranggapan tidak tertarik
dengan takong karena bosan. Dengan mengaplikasikan berbagai resep masakan
dengan bahan dasar tapai singkong (takong), diharapkan mampu menarik minat
konsumen dan membuka peluang usaha untuk memproduksi takong (tapai
singkong) dalam bentuk berbagai macam olahan, yaitu broadcast (Bluder, cake,
dan es krim). Adapun tahapan proses pengolahan takong dalam usaha broadcast
adalah sebagai berikut :
Tim (PKMK) mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mengolah takong menjadi broadcast. Untuk menghasilkan kualitas produk
yang bagus, penggunaan bahan baku utama harus memenuhi kriteria, yaitu
tidak terlalu keras atau lembek, beraroma segar, manis, dan tidak asam.
Bahan-bahan yang telah siap kemudian diolah menjadi 3 jenis produk,
yaitu bluder, cake dan es krim. Dari 3 jenis produk tersebut akan
dihasilkan 8 macam produk, yaitu bluder takong, es krim takong, cake
takong, cake takong bermotif, bluder takong istimewa, es krim takong
istimewa, cake takong istimewa, dan cake takong bermotif istimewa.
Produk-produk tersebut kemudian dipasarkan di showroom, kantin-kantin,
toko, dan lain-lain. Untuk meningkatkan pemasaran, dilakukan penyebaran
promosi melalui pamflet/brosur, katolog produk, marketing via weblog, kerjasama
dengan pengusaha katering, serta memanfaatkan event bazar (jika ada).

Anda mungkin juga menyukai