Anda di halaman 1dari 41

A.

PENDAHULUAN DAN PERNYATAAN MASALAH


Percobaan faktorial adalah persobaan yang perlakuannya terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Dengan kata lain Percobaan faktorial
dicirikan oleh perlakuan yang merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi
dari taraf-taraf dua faktor atau lebih (Afrizal, 2008).
Pada praktikum faktorial ini, dihadapkan dalam masalah PT. MI Jaya yang bergerak
dalam pembuatan cupcake ingin menganalisa kualitas dari cupcake agar sesuai dengan
keinginan karena konsumen banyak yang mengeluhkan tinggi cupcake. Dengan adanya
permasalahan tersebut, maka dalam praktikum ini melakukan percobaan eksperimen
menggunakan faktorial untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dari tinggi
cupcake.
Cupcake merupakan salah satu makanan ringan yang dalam proses pembuatanya
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dari tinggi pada makanan tersebut. Faktor
yang digunakan pada praktikum perancangan eksperimen ini terdapat 3 faktor, yakni
jumlah telur, lama proses pengadukan, dan jumlah tepung. Dengan melakukan rancangan
eksperimen faktorial dengan 3 faktor tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh
yang ditimbulkan akibat pemberian faktor perlakuan yang berbeda terhadap tinggi roti
sehingga keinginan konsumen dapat tercapai.
B . TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan faktorial ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menentukan rancangan eksperimen dengan menggunakan lebih dari satu faktor
perlakuan.
2. Mampu memahami teknik random dalam rancangan eksperimen
3. Mampu menganalisa ragam secara manual dan dengan software SPSS.
4. Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat pemberian 3 faktor perlakuan yang
berberda terhadap rasa dan tinggi roti.
C. SELEKSI RESPON VARIABEL
Seleksi respon variabel pada modul tiga faktorial ini adalah variabel yang
mempengaruhi dari hasil pembuatan cupcake, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi
disini terdapat tiga faktor yakni perlakuan jumlah telur, lama pengadukan, dan jumlah
tepung yang dari ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi tinggi dari cupcake dimana
nantinya akan mempengaruhi kualitas dari cupcake.

D. PEMILIHAN FAKTOR DAN LEVEL


Dalam pemilihan faktor dan level ini menggunakan diagram sebab akibat untuk
menunjukkan hubungan antara masalah dalam pembuatan cupcake. Diagram ini disebut
juga diagram tulang ikan (fishbone chart) dan berguna untuk memperlihatkan faktorfaktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang
kita pelajari (Ilham, 2012).
Diagram sebab akibat digambarkan dalam gambar diagram sebab akibat dari tinggi
cupcake. Faktor-faktor penyebab utama ini dapat dikelompokkan dalam Material (bahan
baku), Machine (mesin), Man (tenaga kerja), Method (metode), Environment
(lingkungan), Measurements (pengukuran).
Sebelum membuat gambar fishbone dibuat sebuah tabel brainstorming mengenai rasa
dan tinggi cupcake:

Tabel 3.1
Brainstorming Tinggi Cupcake
No

Karakteristik

Personal

Material

Uraian

Standar
Personal memiliki pengalaman
yang baik dalam proses
Pengalaman
pembuatan kue dan memiliki
keahlian yang baik
Personal memiliki konsentrasi
yang baik, tidak ada beban agar
Konsentrasi/Fokus
tetap teliti dan fokus saat
membuat kue.
Sebelum melakukan proses
pembuatan, perlu adanya
Persiapan
kesiapan yang matang dalam
proses pembuatan.
Proses pembuatan harus dalam
pengawasan cukup baik saat
Pengawasan
proses pembuatan adonan dan
pengovenan
Jumlah telur mempengaruhi
Banyak Telur
tingkat tinggi telur (Pas tidak
terlalu banyak dan sedikit)
Bahan pembuatan kue harus
Kualitas Bahan
memiliki kualitas baik
Jumlah backing soda
mempengaruhi tingkat tinggi telur
Banyak Backing soda
(Pas tidak terlalu banyaj dan
sedikit)
Jumlah tepung mempengaruhi
Banyak Tepung
tingkat tinggi telur (telur bantet
jika semakin banyak)
Masa berlaku bahan

Bahan baku pembuatan kue dalam


keadaan baik dan tidak kadaluarsa

Akktual
Personal tidak memiliki pengalaman
cukup dalam membuat kue

Not Ok

Masalah

Personal tidak konsentrasi dan


kurang teliti. Tidak fokus dan banyak
bercanda dengan persona lain

Not Ok

Masalah

tidak ada persiapan matang sebelum


memulai membuat kue

Not Ok

Masalah

pengawasan buruk dan cenderung


diabaikan saat proses berlangsung

Not Ok

Masalah

Pemberian jumlah telur yaang tidak


pas ukuran

Not Ok

Masalah

Bahan masih dalam kualitas baik

Ok

Bukan
Masalah

Pemberian backing soda belum


sesuai kebutuhan

Not Ok

Masalah

Pemberian jumlah tepung yang tidak


sesuai ukuran

Not Ok

Masalah

Bahan masih berlaku dan tidak


kadaluarsa

Ok

Bukan
Masalah

Not Ok

Bukan
Masalah

Not Ok

Masalah

Not Ok

Masalah

Ok

Bukan
Masalah

Not Ok

Masalah

Not Ok

Masalah

Bahan mempunyai merk dan


Bahan tidak memiliki spesifikasi
kesesuai fisik lainnya .
Bahan di masukkan sesuai dengan
Bahan dimasukkan semua tanpa
Pencampuran Bahan
urutan resep.
memperhatikan urutan
Prosedur yang digunakan harus
Prosedur yang digunakan tidak
Kesalahan Resep
sesuai dan benar
sesuai aturan pembuatan
Komposisi bahan harus sesuai
Pemberian komposisi bahan sudah
Pemberian
antara perbandingan telur gula
di tentukan dan sesuai dengan
Komposisi Bahan
tepung dan bahan baku laiinnya.
takaran yang ditentukan
Spesifikasi

Methods
3

Lama proses
Pemesinan
Ketelitian dalam
pemberian ukuran
Pengujian Alat
4

Measurment

Penggunaan Jangka
Sorong
Kesesuaian jumlah
pemberian adonan
dalam cup

Proses pemesinan harus tepat dan


pas sesuai dengan kebutuhan

Proses kadang terlalu lama dan


terlalu cepat

Bahan baku di sesuaikan dengan pemberian bahan baku berlebih dan


ukuran yang ditentukan
kadang kurang
Penggunaan timbangan dapat
Penggunaan tibangan baik
digunakan dengan baik
Penggunaan jangka sorong harus
penggunaan jangka sorong sudah
tepat dan benar
sesuai dan tepat
pemberian adonan harus sama
dengan adonan lainnya

isi dalam cupcake tiap adonan sama

bentuk cetakan tidak terlalu kecil


terdapat cetakan yang kecil dan
dan melebar dan gunakan
melebar dan penggunaan beragam
kesamaan bentuk
Kecepatan mixer pas sesuai
Mixer yang sudah aus dan kecepatan
Kecepatan Mixer
kebutuhan
yang tidak sesuai
Waktu proses oven harus sesuai
Waktu proses oven sudah sesuai,
Waktu proses oven
dengan kebutuhan
menggunakan timer
Waktu proses mixer harus sesuai Waktu proses mixer belum sesuai
Waktu proses mixer
dengan kebutuhan
dengan kebutuhan
Suhu Oven stabil, tidak mati saat
kestabilan suhu oven
Berjalan dengan baik sesuai standar
proses dan tidak terlalu panas
Suhu ruangan tidak terlalu panas
Suhu ruang
suhu ruangan pas
dan dingin
Cahaya ruangan cukup untuk
Cahaya Ruang
menerangi selama proses
cahaya ruangan cukup
pembuatan
Bentuk cetakan

Machine

Environmental

Kebersihan

Kebersihan harus terjaga

Keputusan Masalah

ruangan bersih

Ok
Ok

Bukan
Masalah
Bukan
Masalah

Ok

Bukan
Masalah

Not Ok

Masalah

Not Ok
Ok
Ok
Ok
Ok

Bukan
Masalah
Bukan
Masalah
Masalah
Bukan
Masalah
Bukan
Masalah

Ok

Bukan
Masalah

Ok

Bukan
Masalah

Berikut ini merupakan diagram sebab akibat dengan menggunakan minitab 17:
Cause and Effect Diagram Tinggi Cupcake
Measurements

Material

Personnel

Jumlah telur terlalu


banyak
Ketelitian dalam
pemberian ukuran

Kurang pengalaman
Kurang konsentrasi

Jumlah tepung terlalu


banyak

Kurang persiapan

Jumlah backing soda


terlalu banyak

Kurang pengawasam

Tinggi
Cupcake
Lama proses
pemesinan

Waktu proses mixer terlalu


lama

Kesalahan resep
Pencampuran bahan

Environment

Methods

Bentuk cetakan

Machines

Gambar 5.1 Diagram Sebab Akibat

Faktor yang digunakan pada pembuatan cupcake ini ada 3 faktor yaitu : banyaknya
telur, banyaknya pemberian tepung dan lama waktu mixer.
E. HIPOTESIS
Hipotesis
Sig < 0.05 tolak H0

Fhitung > Ftabel : Tolak Ho

Sig 0.05 terima H0

Fhitung Ftabel : Terima Ho

Pengambilan keputusan
1. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
2. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
3. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
4. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti

H1: Terdapat pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti


5. Pengaruh iterasi faktor A dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
6. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
7. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti

F. PILIHAN DESAIN EKSPERIMEN


Dikarenakan percobaan dilakukan dengan 3 faktor yaitu pemberian telur, tepung dan
lama waktu pengadukan untuk melihat tinggi cupcake, maka desain eksperimen yang
cocok digunakan adalah metode faktorial dikarenakan dengan menggunkan metode
faktorial dapat diketahui pengaruh 1 faktor terhadap tinggi cupcake dan dapat diketahui
pula pengaruh gabungan dari 2 faktor yang diberikan maupun ketiga faktor terhadap tinggi
cupcake. Percobaan faktorial adalah percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Dengan kata lain Percobaan faktorial
dicirikan oleh perlakuan yang merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi
dari taraf-taraf dua faktor atau lebih (Afrizal, 2008). Sehingga dengan adanya pemberian 3
faktor berbeda yang dilakukan dalam satu percobaan sesuai dengan pengertian rancang
eksperimen faktorial, sehinga desain eksperimen faktorial diambil untuk menyelesaikan
permasalahan ini.
G. METODE PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
Berikut dibawah ini merupakan daftar alat dan bahan yang digunakan pada
percobaan faktorial.
a. Oven
b. Mixer
c. Baskom
d. Sendok solet
e. Cup/cetakan
f. Jangka sorong
g. Timbangan digital

h. Tepung terigu
i. Gula Pasir halus
j. Mentega
k. Telur
l. Backing Powder
2. Waktu dan Tempat
Praktikum modul 3 Design of Experiment percobaan Faktorial ini dilakukan pada hari
senin, 01 Desember 2014 pada jam 15.30 di Laboratorium Sistem Manufaktur Universitas
Trunojoyo Madura.
3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Praktikum design of experiment ini praktikan akan membuat cupcake. Pada modul
faktoial ini terdapat 3 faktor yang berbeda. Replikasi yang dilakukan adalah sebanyak dua
kali. Kemudian untuk prosedur praktikumnya sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat dan bahan.
b. Memilih bahan yang telah disiapkan sesuai random.
c.

Kocok mentega dan gula hingga lembut.

d. Masukkan telur ayam satu per satu sambil kocok terus hingga lembut dan rata.
e. Masukkan campuran terigu, backing powder dan aduk rata.
f. Tuangkan adonan pada cup/cetakan dengan volume yang sama, lalu letakan pada
loyang sesuai dengan tempat yang disediakan.
g. Panggang adonan dalam oven.
h. Setelah matang ukur tinggi roti dengan menggunakan jangka sorong dan catat
pada ceksheet.
i. Lakukan tahapan yang serupa terhadap faktor berikutnya yang berikutnya.

4. Flowchart
Berikut dibawah ini merupakan flowchart modul 3 faktorial praktium Design of
Experiment.
Mulai

Mempersiapkan alat dan


bahan

Memilih bahan secara random sesuai


random yang diberikan

Tahap persiapan
alat dan bahan

Tahap pembuatan
cupcake

Membuat cupcake dengan 3 faktor


perlakuan yaitu jumlah telur, jumlah
tepung dan lama pengadukan.

Mengukur tinggi cupcake

Menghitung analysis of variance pada


tinggi cupcake secara manual dan
dengan menggunakan software minitab

Tidak

Tahap
pengumpulan data

Tahap pengolahan
data

Tolak H0 maka
berlanjut ke regresi

iya
Menghitung regresi dan nilai R square

Analisa hasil perhitungan

Tahap analisa

Kesimpulan dan saran

Tahap kesimpulan
dan saran

Selesai

Gambar 3.2 flowchart praktikum

5. Definisi variabel yang terpilih


Pada praktikum faktorial ini variabel X dan Variabel Y nya adalah sebagai berikut:
Variabel X : Terdapat 3 variabel yaitu X1 : jumlah telur, X2 : jumlah tepung, dan X3 :
lama waktu pengocokan
Variabel Y : Variabel Y yaitu tinggi
Tinggi

= Pengembangan cupcake atau jarak cupcake antara bawah


cetakan hingga tinggi kembangan.

6. Cara pengukuran variabel terpilih


a. Pengukuran Tinggi : Sedangkan untuk pengukuran tinggi cupcake dilakukan dengan
cara diukur menggunakan jangka sorong dari alas cupcake hingga puncak cupcake

Tinggi Cupcake

dengan tingkat ketelitian 0,01 mm.

G. ANALYSIS OF VARIANCE
23
Berikut ini merupakan data hasil praktikum untuk tinggi cupcake yang dilakukan
pengukuran menggunakan jangka sorong dengan 2 level dan 3 faktor (23):
Tabel 3.2
Data Hasil Praktikum 23

Waktu mixer (B)


100
36,5
38,1
37,5
45,6

10
20

Jumlah Telur (A)


2
4
Jumlah Tepung (C )
150
100
47,6
36,3
42,8
36,85
38,1
35
41,5
37

150
39,5
32,7
23,6
33,8

Tabel 3.3
Rekapitulasi Data Hasil Praktikum 23
Run
1
2
3
4
5
6
7
8

A
+
+
+
+

Kode Faktor
B
+
+
+
+

C
+
+
+
+

Perlakuan
(1)
a
b
ab
c
ac
bc
abc

Perulangan
I
II
36,5
38,1
36,3
36,85
37,5
45,6
35
37
47,6
42,8
39,5
32,7
38,1
41,5
23,6
33,8

Respon
(Y)
74,6
73,15
83,1
72
90,4
72,2
79,6
57,4

Output hasil normal plot untuk 23


Berikut ini merupakan grafik half normal plot of the standardized effects dan hasilnya
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Half Normal Plot

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 jenis warna merah dan biru, pada
grafik tersebut nilai yang signifikan terdapat pada faktor a jumlah telur dan faktor bc
interaksi antara waktu mixer dan jumlah tepung.
Berikut ini merupakan grafik normal plot of the standardized effects dan hasilnya
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 Normal Plot

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 jenis warna merah dan biru, pada
grafik tersebut nilai yang signifikan terdapat pada faktor a jumlah telur dan faktor bc
interaksi antara waktu mixer dan jumlah tepung.
Berikut ini merupakan grafik Cube Plot untuk hasil dan hasilnya adalah sebagai
berikut :

Gambar 3.5 Cube Plot untuk Hasil

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat penjelasan mengenai 3 faktor
perlakuan diantaranya yakni jumlah telur, jumlah tepung, dan waktu mixer. Dari masingmasing faktor tersebut memiliki nilai terkecil dan terbesar misalnya pada jumlah telur nilai
low atau terkecil yakni 2 dan high atau terbesar yakni 4. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat

High

pada gambar dibawah ini:

Waktu mixer

20

Jumlah telur

Low

High

Lo

ig

100

10
Low

Ju
te ml
pu ah
ng

150

Gambar 3.6 Cube Plot untuk Hasil

Setelah diketahui nilai high dan low pada gambar diatas, selanjutnya dilakukan
perhitungan contras dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Contrast A = (a + ab + ac + abc 1 b c bc)
= (73,15 + 72 + 72,2 + 57,4 74,6 83,1 90,4 79,6) = -52,95
Contrast B = (b + ab + bc + abc 1 a c ac)
= (83,1 + 72 + 79,6 + 57,4 74,6 73,15 90,4 72,2) = -18,25

Contrast C = (c+ ac + bc + abc 1 a b ab)


= (90,4 + 72,2 + 79,6 + 57,4 74,6 73,15 83,1 72) = -3,25
= (1 + ab + c + abc a b ac bc)

Contrast AB

= (74,6 + 72 + 90,4 + 57,4 73,15 83,1 90,4 79,6) = -13,65


= (1 + b + ac + abc a ab c bc)

Contrast AC

= (74,6 + 83,1 + 72,2 + 57,4 73,15 72 90,4 79,6) = -27,85


= (1 + a + bc + abc b ab c ac)

Contrast BC

= (74,6 + 73,15 + 79,6 + 57,4 83,1 72 90,4 72,2) = -32,95


= (a + b + c + abc 1 ab ac bc)

Contrast ABC

= (73,15+ 83,1 + 90,4 + 57,4 74,6 72 72,2 79,6) = 5,65


Setelah dilakukan perhitungan nilai contrast, selanjutnya dilakukan perhitungan
estimasi effect dan sum of square yang digunakan untuk perhitungan analysis of variance.
Berikut merupakan rekapitulasi dan hasil perhitungan estimasi efek dan sum of square:
Tabel 3.4
Kombinasi Perlakuan
KOMBINASI
1
a
b
ab
c
ac
bc
abc

A
+
+
+
+

B
+
+
+
+

C
+
+
+
+

FAKTORIAL
AB
+
+
+
+

AC
+
+
+
+

BC
+
+
+
+

Replication
w(10)
w(20)
36,5
38,1
36,3
36,85
37,5
45,6
35
37
47,6
42,8
39,5
32,7
38,1
41,5
23,6
33,8

ABC
+
+
+
+

Estimasi Faktor A

- 6,61875
Estimasi Faktor B

total
74,6
73,15
83,1
72
90,4
72,2
79,6
57,4

Estimasi Faktor C

Estimasi Faktor AB

Estimasi Faktor AC

Estimasi Faktor BC

Estimasi Faktor ABC

0,70625
Sum of Squares A (SSA)

=
=

=
= 175,2314
Sum of Squares B (SSB)

=
=

=
= 20,8164
Sum of Squares AB (SSAB)

=
=

=
= 11,6452
Sum of Squares C (SSC)

=
=

[
[

]
]

=
= 0,6602
Sum of Squares AC (SSAC)

=
= 48,4764
Sum of Squares BC (SSBC)

=
=

=
= 67,8564
Sum of Squares ABC (SSABC)

=
=
= 1,9952
Sum of Squares Total

= 23139,4825= 23139,4825 22684,1252


= 445,3573
ANOVA
Berikut dibawah ini merupakan perhitungan variansi, dengan menetukan effect dan sum
of square dan rekap pengujian anova.
Tabel 3.5 effect dan sum of square
Contras nilai contras
Contras A
-52,95
Contras B
-18,25
Contras AB
-13,65
Contras C
-3,25
Contras AC
-27,85
Contras BC
-32,95
Contras ABC
5,65

Factor
A
B
AB
C
AC
BC
ABC

Tabel 3.6
Uji Anova

Effect Sum of Square


-6,61875 175,2314063
-2,28125 20,81640625
-1,70625 11,64515625
-0,40625
0,66015625
-3,48125 48,47640625
-4,11875 67,85640625
0,70625
1,99515625

SV
A
B
AB
C
AC
BC
ABC
Eror
Total

SS
175,231
20,816
11,645
0,660
48,476
67,856
1,995
128,676
455,3573437

df
1
1
1
1
1
1
1
8
15

MS
175,231
20,816
11,645
0,660
48,476
67,856
1,995
16,085

F hit
10,89440553
1,294187933
0,723997241
0,041042928
3,013852595
4,218736946
0,124041927

F tabel
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919

P value
0,01084805
0,28819989
0,41957329
0,84451251
0,12076798
0,07405183
0,73378929

Hipotesi :
F hit < F tabel = terima H0
F hit F tabel = tolak H0
Pengambilan keputusan :
Terima H0

: tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Tolak H0

: terdapat perbedaan yang signifikan

Kesimpulan :
a. Karena F value 10,89 > F tabel 3,458 dan P-value 0,011 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor A terhadap tinggi roti.
b. Karena F value 1,29 < F tabel 3,458 dan P-value 0,288 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor B terhadap tinggi roti.
c. Karena F value 0,04 < F tabel 3,458 dan P-value 0,845 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
d. Karena F value 0,72 < F tabel 3,458 dan P-value 0,420 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
e. Karena F value 3,01 < F tabel 3,458 dan P-value 0,121 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AC terhadap tinggi roti.
f. Karena F value 4,22 > F tabel 3,458 dan P-value 0,074 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor BC terhadap tinggi roti.
g. Karena F value 0,12 < F tabel 3,458 dan P-value 0,734 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor ABC terhadap tinggi roti.
Sehingga dari data diatas terdapat 2 data yan berpengaruh signifikan yaitu perlakuan A
dan AC sehingga akan dilanjutkan ke pengujian regresi.

REGRESI

Berikut dibawah ini merupakan perhitungan lanjutan model regresi setelah mengetahui
terdapat faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap tinggi cupcake.
Data yang signifikan adalah A dan BC, sehingga perhitungan :
B0

= rata-rata data = (36,5 + 38,1 + 36,3 + 36,85 + 37,5 + 45,6 + 35 + 37 + 47,6 + 42,8 +
39,5 + 32,7 + 38,1 + 41,5 + 23,6 + 33,8)/16
= 37,65313

Regresi A (B1)

= Estimasi Faktor A / 2
= -6,61875 : 2 = -3,309375

Regresi BC (B2)

= Estimasi Faktor BC / 2
= -4,11875 : 2 = -2,059375

Berikut merupakan rekapan dari data hasil regresi.


Tabel 3.7 tabel regresi
source
A
BC

variabel regresion
B0
37,65313
B1
-3,30938
B2
-2,05938

Jadi dari perhitungan diatas didapatkan model regresi yaitu Y = 37,653125


3,309375B1 2,059375B2
Berikut ini adalah tabel ANOVA hasil output minitab:
Tabel 3.8 ANOVA minitab
Source
Model
Linear
A
B
C
2-way interactions
A*B
A*C
B*C
3-way interactions
A*B*C
Error
Total

DF
7
3
1
1
1
3
1
1
1
1
1
8
15

Adj SS
326,681
196,708
175,231
20,816
0,66
127,978
11,645
48,476
67,856
1,995
1,995
128,676
455,357

Adj MS
46,669
65,569
175,231
20,816
0,66
42,659
11,645
48,476
67,856
1,995
1,995
16,085

Pada tabel tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:


Dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan jika:
Sig < 0.05 tolak H0

Fhitung > Ftabel : Tolak H0

Sig 0.05 terima H0

Fhitung < Ftabel : Terima H0

F-value
2,9
4,08
10,89
1,29
0,04
2,65
0,72
3,01
4,22
0,12
0,12

P-Value
0,079
0,05
0,011
0,288
0,845
0,12
0,42
0,121
0,047
0,734
0,734

Keputusan :
1. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor A terhadap Tinggi roti
Karena F value 10,89 > F tabel 3,458 dan P-value 0,011 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor A terhadap tinggi roti.
2. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
Karena F value 1,29 < F tabel 3,458 dan P-value 0,288 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor B terhadap tinggi roti.
3. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
Karena F value 0,04 < F tabel 3,458 dan P-value 0,845 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
4. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti
Karena F value 0,72 < F tabel 3,458 dan P-value 0,420 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
5. Pengaruh iterasi faktor A dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
Karena F value 3,01 < F tabel 3,458 dan P-value 0,121 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AC terhadap tinggi roti.
6. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
Karena F value 4,22 > F tabel 3,458 dan P-value 0,074 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor BC terhadap tinggi roti.
7. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti

Karena F value 0,12 < F tabel 3,458 dan P-value 0,734 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor ABC terhadap tinggi roti.

Berikut ini merupakan hasil interpretasi output yang akan ditampilkan dalam bentuk
grafik-grafik berikut ini:
Grafik pertama yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik main effecs plot

Gambar 3.7 Main Effects Plot untuk Hasil

Grafik kedua yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik interaction plot

Gambar 3.8 Interaction Plot untuk Hasil

Dari interction plot diatas dapat diketahui bahwa pada interaksi anara perlakuan
pemberian jumlah telur dan waktu tidak bersilangan yang menunjukan tidak memiliki
pengaruh terhadap tinggi cupcake, sedangkan interaksi jumlah telur dan tepung serta waktu

mixer dan jumlah tepung saling bersilangan sehingga kombinasi perlakuan tersebut memiliki
pengaruh terhadap tinggi cupcake.
Grafik ketiga yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil vs
waktu mixer ; jumlah telur

Gambar 3.9 Surface Plot untuk Hasil vs Waktu Mixer ; Jumlah Telur

Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian jumlah telur
antara 2 sampai 4 dan waktu mixer antara 10 sampai dengan 20 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 42 mm.
Grafik keempat yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil
vs jumlah tepung ; jumlah telur

Gambar 3.10 Surface Plot untuk Hasil vs Jumlah Tepung ; Jumlah Telur

Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian jumlah telur
antara 2 sampai 4 dan jumlah tepung antara 100 sampai 140 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 44 mm.
Grafik kelima yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil vs
jmlah tepung ; waktu mixer

Gambar 3.11 Surface Plot untuk Hasil vs Jumlah Tepung ; Waktu Mixer

Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian waktu mixer
antara 10 sampai 20 dan jumlah tepung antara 100 sampai 140 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 40 mm.
Grafik kelima yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik contour plot dari hasil
vs waktu mixer; jumlah telur.

Gambar 3.12 Contour Plot untuk Hasil vs Waktu Mixer ; Jumlah Telur

Dari contour plot diatas dapat diketahui bahwa dengan kombinasi jumlah telur dan
waktu mixer, semakin sedikit pemberian telur dan semakin cepat waktu mixer akan
mempertinggi cupcake.

Berikut ini merupakan grafik normal probability plot untuk hasil adalah sebagai berikut

Gambar 3.13 Normal Probability Plot untuk Hasil

Dari gambar plot probability diatas dapat dilihat bahwa plot membentuk atau
mendekati garis lurus sehingga dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal.
Berikut ini merupakan grafik versus fits untuk hasil adalah sebagai berikut

Gambar 3.14 Versus Fits untuk Hasil

Dari gambar plot residual versus fits diatas dapat dilihat bahwa plot tidak membentuk
suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak, sehingga dapat dikatakan data
homogen.
Berikut ini merupakan grafik residual versus jumlah telur

dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.15 Residual Versus Jumlah Telur untuk Hasil

Dari gambar plot residual versus perlakuan jumlah telur diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen
Berikut ini merupakan grafik residual versus waktu mixer

dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.16 Residual Versus Waktu Mixer untuk Hasil

Dari gambar plot residual versus perlakuan waktu mixer diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen

Berikut ini merupakan grafik residual versus jumlah telur

dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.17 Residual Versus Jumlah Tepung untuk Hasil

Dari gambar plot residual versus perlakuan jumlah tepung diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen
Berikut ini adalah analisis residual dari pengolahan data untuk 23 kali ini:
Tabel 3.9 R-square
S
4,01055

R-sq
71,74%

R-sq(adj) R-sq(pred)
47,02%
0,00%

Berdasarkan tabel R Square tersebut didaptkan nilai R Squarenya 71,74% atau


0,7174 hal tersebut berarti kemampuan variabel X menjelaskan variabel Y sebesar
0,7174 dan sisanya berarti disebabkan oleh faktor lain.
Tabel 3.10 Main effect

Term
Effect
Coef
Constant
37,65
A
-6,62
-3,31
B
-2,28
-1,14
Constant
-0,41
-0,2
A*B
-1,71
-0,85
A*C
-3,48
-1,74
B*C
-4,12
-2,06
A*B*C
0,71
0,35

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa regression equation in


uncoded units adalah Regression Equation in Uncoded Units.

Analisis Ragam Manual 3


Berikut dibawah ini merupakan data rekap hasil pengambilan data untuk 3 level dan 3
faktor.
Tabel 3.xx data percobaan 3
Waktu
mixer

Jumlah Telur (A)


2

(B)

10
15
20

100
36.5
38.1
45.8
42.05
37.5
45.6

74.6
87.85
83.1
245.55

125
49.6
44.5
38.8
39
43.2
44.9

94.1
77.8
88.1

150
47.6
42.8
39
42.7
38.1
41.5

260

90.4
81.7
79.6
251.7

100
41.1
41.1
29.4
36
37.7
37

150
36
37.5
36.4
40.9
37.3
38.8

73.5
77.3
76.1

100
36.3
36.85
27
24.15
35
37

226.9

Tinggi2

38.1
44.5
42.8
42.05
39
42.7
45.6
44.9
41.5
41.1
41.2
37.5
36
30.75
40.9
37
38.4
38.8
36.85
42.7
32.7
24.15
28
34.3
37
34.4
33.8

36.5
49.6
47.6
45.8
38.8
39
37.5
43.2
38.1
41.1
37.7
36
29.4
31.35
36.4
37.7
39.9
37.3
36.3
41
39.5
27
31.4
32.8
35
33.8
23.6

1) Faktor Koreksi (FK)

Suhu Pengadukan

100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150

10
10
10
15
15
15
20
20
20
10
10
10
15
15
15
20
20
20
10
10
10
15
15
15
20
20
20

73.15
51.15
72
196.3

Tabel 3.xx data rekap percobaan


Tinggi1

Jumlah Tepung (C )
125
37.7
82.2
78.9
41.2
31.35
65.4
62.1
30.75
39.9
74.7
78.3
38.4
222.3
219.3

Jumlah_Telur

2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4

125
41
42.7
31.4
28
33.8
34.4

83.7
59.4
68.2
211.3

150
39.5
32.7
32.8
34.3
23.6
33.8

72.2

722.75

67.1

629.8

57.4

677.5

196.7

2030.05

2) Sum of Square (SS) A


3) Sum of Square (SS) B


4) Sum of Square (SS) C


5) Sum of Square (SS) AB


6) Sum of Square (SS) AC


7) Sum of Square (SS) BC


8) Sum of Square (SS) ABC

9) Sum of Square (SS) Total


10) Sum of Square (SS) Error

11) Mean Square (MS)


dfA = (A-1) = (3-1) = 2
MSA =

= 327,703

dfB = (B-1) = (3-1) = 2


MSB =

= 120,024

dfC = (C-1) = (3-1) = 2


MSC =

= 9,79

dfAB = (A-1) (B-1) = (3-1) (3-1) = 2 x 2 = 4


MSAB =

= 19,942

dfAC = (A-1) (C-1) = (3-1) (3-1) = 2 x 2 = 4


MSAC =

= 6,793

dfBC = (B-1) (C-1) = (3-1) (3-1) = 2 x 2 = 4


MSBC =

= 38,95

dfABC = (A-1) (B-1) (C-1) = (3-1) (3-1) (3-1) = 2 x 2 x 2 = 8


MSABC =

= 24,069

dfError = (r-1) (abc) = (2-1) (3x3x3) = 1 x 27 =27


MSError =

= 7,831

dfTotal = (abc-1) = (3x3x3-1) = 27-1 = 26


MSTotal =

= 52,871

12) F hitung

F hitung A =

= 41,846

F hitung B =

= 15,3262

F hitung C =

= 1,20

F hitung AB =

= 2,547

F hitung AC =

= 0,867

F hitung BC =

= 4,973

F hitung ABC =

= 3,142

Tabel 3.xx perhitungan anova

Source
A
B
C
AB
AC
BC
ABC
Error
Total

Df
2
2
2
4
4
4
8
27
26

SS
655,4057
240,0473
76316,722
79,77
27,173
155,7997
196,88
1374,66
211,44

MS
F-Hitung
327,703 41,846
120,024 15,3262
9,79
1,2
19,942
2,547
6,793
0,867
38,95
4,973
24,069
3,142
7,831
52,871

Ftabel
2.519096342
2.519096342
2.519096342
2.174469193
2.174469193
2.174469193
1.91875791

Pada tabel tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:


Dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan jika:
Fhitung > Ftabel : Tolak H0
Fhitung < Ftabel : Terima H0
Keputusan :
1. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor A terhadap besar tinggi roti
H1: Ada pengaruh yang signifikant dari faktor A terhadap besar tinggi roti
Karena f hitung (41,846) > f tabel (2,5191) sehingga keputusan yang diterima tolak H0
maka, terdapat pengaruh faktor A terhadap besar tinggi roti.
2. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor B terhadap besar tinggi roti
H1: Ada pengaruh yang signifikant dari faktor B terhadap besar tinggi roti
Karena f hitung (15,3262) > f tabel (2,5191) sehingga tolak H0 sehingga, terdapat
pengaruh faktor B terhadap besar tinggi roti.
3. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor C terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor C terhadap besar tinggi roti
Karena f hitung (1,2) < f tabel (2,5191) sehingga terima H0 maka, tidak ada pengaruh
faktor C terhadap tinggi roti.
4. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap besar tinggi roti
Karena f hitung (2,547) > f tabel (2,17447) sehingga tolak H0 maka, terdapat pengaruh
yang signifikant faktor AB terhadap tinggi roti.
5. Pengaruh iterasi faktor A dan C

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti
Karena f hitung (0,867) < f tabel (2,17447) sehingga terima H0 maka, tidak ada pengaruh
yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti.
6. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti
Karena F hitung (4,973) > F tabel (2,17447) sehingga tolak H0 maka, terdapat pengaruh
yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti.
7. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor ABC terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor ABC terhadap tinggi roti
Karena F hitung (3,142) > F tabel (1,91876) maka tolak H0 jadi, terdapat pengaruh faktor
ABC terhadap tinggi roti.

Analisis Ragam minitab Pada 3


Software Minitab untuk Anova
Source
Model
Linear
Jumlah telur (A)
Waktu Mixer (B)
Jumlah tepung (C)
2-Way Interactions
Jumlah telur(A)*Waktu Mixer(B)
Jumlah telur(A)*Jumlah tepung(C)
Waktu mixer(B)*Jumlah tepung(C)
3-Way Interactions
Jumlah telur(A)*Waktu Mixer(B)*Jumlah tepung(C)
Error
Total

DF
26
6
2
2
2
12
4
4
4
8
8
8
27

Adj SS
1374.7
915.05
655.41
240.05
19.59
262.74
79.77
27.17
155.8
196.87
196.87
211.44
1586.1

Adj MS
52.871
152.508
327.703
120.024
9.796
21.895
19.942
6.793
38.95
24.609
24.609
7.831

Pada tabel tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:


Dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa:
Sig < 0,1 tolak H0

Fhitung > Ftabel : Tolak H0

Sig 0,1 terima H0

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Keputusan :
8. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor A terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor A terhadap tinggi roti

F-Value
6.7515
19.47
41.85
15.33
1.25
2.8
2.55
0.87
4.97
3.14
3.14

P-Value
0
0
0
0
0.302
0.013
0.062
0.496
0.004
0.012
0.012

Karena f hitung (41,846) > f tabel (2,5191) dan P-value 0 < 0,1 sehingga tolak H0 maka,
terdapat pengaruh faktor A terhadap tinggi roti.
9. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor B terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor B terhadap tinggi roti
Karena f hitung (15,3262) > f tabel (2,5191) dan P-value 0 < 0,1 maka tolak H0 jadi,
terdapat pengaruh faktor B terhadap tinggi roti.
10. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor C terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor C terhadap tinggi roti
Karena F hitung (1,25) < F tabel (2,5191) dan P-value 0,302 > 0,1 jadi terima H0 sehingga,
tidak ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
11. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap tinggi roti
Karena f hitung (2,547) > f tabel (2,17447) dan P-value 0,062 < 0,1 maka tolak H0 jadi,
terdapat pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
12. Pengaruh iterasi faktor A dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor AC terhadap tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh ynag signifikant dari faktor AC terhadap tinggi Roti
Karena f hitung (0,867) < f tabel (2,17447) dan P-value 0,496 > 0,1 sehingga terima H0
maka, tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti.
13. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor BC terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant dari faktor BC terhadap tinggi roti
Karena f hitung (4,973) > f tabel (2,17447) dan P-value 0,004 < 0,1 sehingga tolak H0
maka, terdapat pengaruh faktor BC terhadap tinggi roti.
14. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yanag signifikant faktor ABC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh faktor ABC terhadap Tinggi Roti
Karena f hitung 3(,142) > f tabel (1,91876) dan P-value 0,012 < 0,1 sehingga tolak H0
maka, terdapat pengaruh faktor ABC terhadap tinggi roti.

Uji Perbedaan (Tukey)


a. Jumlah Telur Terhadap Tinggi
tabel 3.xx rekap grouping jumlah telur
Jumlah Telur (A)

Mean

2
3
4

18
18
18

42.069
37.139
33.57

Grouping
A
-

B
-

Dari tabel diatas diketahui dari perlakuan pemberian telur tidak ada berada dalam satu
group, sehinga tidak ada pemberian perlakuan dari telur yang homogen.

Gambar 3.xx pengujian tuckey jumha telur


Dari gambar diatas dapat diamati bahwa perbedaan pemberian telur berpengaruh secara
signifikan terhadap tinggi cupcake karena tidak ada data yang mendekati nilai 0 atau grafik >
0.

Gambar 3.xx boxplot perlakuan pemberian telur


Dari gambar diatas terlihat bahwa cupcake yang memiliki kandungan telur terbanyak
memiliki ketinggian terrendah, berarti semakin sedikit kandungan telur maka semakin tinggi
cupcake yang dihasilkan berdasarkan percobaan ini.
b. Waktu Mixer Terhadap Tinggi
3.xx rekap grouping waktu mixer
Waktu Mixer (B)
2
3
4

N
18
18
18

Mean
40.15
37.64
34.99

Grouping
A
A

B
B

Dari tabel diatas dapat diamati bahwa perlakuan waktu mixer perlakuan 2 dan 3
homogen dan juga perlakuan 3 dan 4 homogen akan tetapi tidak pada perlakuan 2 dan 4.

Gambar 3.xx uji tuckey waktu mixer


Lamanya pengadukan dengan mixer tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap
tinggi cupcake dikarenakan masih terdapat data yang mendekati nilai 0 atau grafik > 0.

Gambar 3.xx boxplot waktu mixer


Dari gambar diatas dapat diamati bahwa lamnya pengadukan dengan mixer tidak
berpengaruh secara signifikant terhadap tingginya kue karena adoanan yang diaduk dalam
waktu 10 dan 20 menit tingginya melewati adonan yang diaduk dalam waktu 15 menit.

c. Factorial Plot

Gambar 3.xx interaction plot jumlah telur dan waktu mixer terhadap tinggi cupcake
Dari plot diatas dapat diketahui dari pemberian perlakuan tidak saling berpengaruh karena
antar garis tidak saling menyilang.

Gambar 3.xx main effect plot jumlah telur dan waktu mixer
Dapat diamati bahwa pemberian jumlah telur paling sedikit memberikan ketinggian
yang lebih terhadap cupcake, dan waktu pengadukan dengan mixer tidak berpengaruh
terhadap ketinggian cupcake.
Model Regresi

S
4,19303

Tinggi

Cupcake

R-sq
R-sq (adj)
44,58%
41,25%

R-sq(pred)
35,35%

54,11- 4,249 Jumlah telur (A)- 0,282 Waktu Mixer (B)

+ 0,00024 Waktu Mixer (B)*Jumlah tepung (C)


Y = 54,11 4,249 XA 0,282 XB + 0,00024 XB * XC
Analisis Residual

Gambar 3.xx normal probability


Dari data diatas semua data dikatakan berdistribusi normal dikarenakanl, tidak terdapat
data yang melenceng jauh dari garis normal.

Gambar 3.xx versus Fits variabel tinggi cupcake


Dari gambar diatas diketahui bahwa variabel respon tinggi cupcake tidak membentuk
suatu pola tertentu sehingga variable respon homogen.

Gambar 3.xx residual versus perlakuan jumlah telur


Dari gambar plot residual versus perlakuan data tidak membentuk suatu pola tertentu
sehingga data bersifat homogen.

Gambar 3.17 Residual Versus waktu mixer


Dari gambar plot residual versus perlakuan waktu mixer diatas dapat dilahat bahwa
data respon variable tidak membentuk pola tertentu sehingga data bersifat homogen

Gambar 3.17 Residual Versus jumlah tepung


Dari gambar plot residual versus perlakuan pemberian jumlah tepung diatas dapat
dilihat bahwa plot berpola acak, sehingga dapat dikatakan data homogen, karena tidak
membentuk pola tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. Dkk. 2008. Perancangan Percobaan 2 Faktor, Percobaan Faktorial. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Haluoleo. Kendari.
Ilham, Muhammad Nur. 2012. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Dengan
Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Pada PT. Bosowa Media Grafik
(Tribun Timur). Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Hasanudin. Makasar.

Anda mungkin juga menyukai