Tabel 3.1
Brainstorming Tinggi Cupcake
No
Karakteristik
Personal
Material
Uraian
Standar
Personal memiliki pengalaman
yang baik dalam proses
Pengalaman
pembuatan kue dan memiliki
keahlian yang baik
Personal memiliki konsentrasi
yang baik, tidak ada beban agar
Konsentrasi/Fokus
tetap teliti dan fokus saat
membuat kue.
Sebelum melakukan proses
pembuatan, perlu adanya
Persiapan
kesiapan yang matang dalam
proses pembuatan.
Proses pembuatan harus dalam
pengawasan cukup baik saat
Pengawasan
proses pembuatan adonan dan
pengovenan
Jumlah telur mempengaruhi
Banyak Telur
tingkat tinggi telur (Pas tidak
terlalu banyak dan sedikit)
Bahan pembuatan kue harus
Kualitas Bahan
memiliki kualitas baik
Jumlah backing soda
mempengaruhi tingkat tinggi telur
Banyak Backing soda
(Pas tidak terlalu banyaj dan
sedikit)
Jumlah tepung mempengaruhi
Banyak Tepung
tingkat tinggi telur (telur bantet
jika semakin banyak)
Masa berlaku bahan
Akktual
Personal tidak memiliki pengalaman
cukup dalam membuat kue
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Not Ok
Bukan
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Masalah
Methods
3
Lama proses
Pemesinan
Ketelitian dalam
pemberian ukuran
Pengujian Alat
4
Measurment
Penggunaan Jangka
Sorong
Kesesuaian jumlah
pemberian adonan
dalam cup
Machine
Environmental
Kebersihan
Keputusan Masalah
ruangan bersih
Ok
Ok
Bukan
Masalah
Bukan
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Not Ok
Masalah
Not Ok
Ok
Ok
Ok
Ok
Bukan
Masalah
Bukan
Masalah
Masalah
Bukan
Masalah
Bukan
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Ok
Bukan
Masalah
Berikut ini merupakan diagram sebab akibat dengan menggunakan minitab 17:
Cause and Effect Diagram Tinggi Cupcake
Measurements
Material
Personnel
Kurang pengalaman
Kurang konsentrasi
Kurang persiapan
Kurang pengawasam
Tinggi
Cupcake
Lama proses
pemesinan
Kesalahan resep
Pencampuran bahan
Environment
Methods
Bentuk cetakan
Machines
Faktor yang digunakan pada pembuatan cupcake ini ada 3 faktor yaitu : banyaknya
telur, banyaknya pemberian tepung dan lama waktu mixer.
E. HIPOTESIS
Hipotesis
Sig < 0.05 tolak H0
Pengambilan keputusan
1. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
2. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
3. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
4. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti
h. Tepung terigu
i. Gula Pasir halus
j. Mentega
k. Telur
l. Backing Powder
2. Waktu dan Tempat
Praktikum modul 3 Design of Experiment percobaan Faktorial ini dilakukan pada hari
senin, 01 Desember 2014 pada jam 15.30 di Laboratorium Sistem Manufaktur Universitas
Trunojoyo Madura.
3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Praktikum design of experiment ini praktikan akan membuat cupcake. Pada modul
faktoial ini terdapat 3 faktor yang berbeda. Replikasi yang dilakukan adalah sebanyak dua
kali. Kemudian untuk prosedur praktikumnya sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat dan bahan.
b. Memilih bahan yang telah disiapkan sesuai random.
c.
d. Masukkan telur ayam satu per satu sambil kocok terus hingga lembut dan rata.
e. Masukkan campuran terigu, backing powder dan aduk rata.
f. Tuangkan adonan pada cup/cetakan dengan volume yang sama, lalu letakan pada
loyang sesuai dengan tempat yang disediakan.
g. Panggang adonan dalam oven.
h. Setelah matang ukur tinggi roti dengan menggunakan jangka sorong dan catat
pada ceksheet.
i. Lakukan tahapan yang serupa terhadap faktor berikutnya yang berikutnya.
4. Flowchart
Berikut dibawah ini merupakan flowchart modul 3 faktorial praktium Design of
Experiment.
Mulai
Tahap persiapan
alat dan bahan
Tahap pembuatan
cupcake
Tidak
Tahap
pengumpulan data
Tahap pengolahan
data
Tolak H0 maka
berlanjut ke regresi
iya
Menghitung regresi dan nilai R square
Tahap analisa
Tahap kesimpulan
dan saran
Selesai
Tinggi Cupcake
G. ANALYSIS OF VARIANCE
23
Berikut ini merupakan data hasil praktikum untuk tinggi cupcake yang dilakukan
pengukuran menggunakan jangka sorong dengan 2 level dan 3 faktor (23):
Tabel 3.2
Data Hasil Praktikum 23
10
20
150
39,5
32,7
23,6
33,8
Tabel 3.3
Rekapitulasi Data Hasil Praktikum 23
Run
1
2
3
4
5
6
7
8
A
+
+
+
+
Kode Faktor
B
+
+
+
+
C
+
+
+
+
Perlakuan
(1)
a
b
ab
c
ac
bc
abc
Perulangan
I
II
36,5
38,1
36,3
36,85
37,5
45,6
35
37
47,6
42,8
39,5
32,7
38,1
41,5
23,6
33,8
Respon
(Y)
74,6
73,15
83,1
72
90,4
72,2
79,6
57,4
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 jenis warna merah dan biru, pada
grafik tersebut nilai yang signifikan terdapat pada faktor a jumlah telur dan faktor bc
interaksi antara waktu mixer dan jumlah tepung.
Berikut ini merupakan grafik normal plot of the standardized effects dan hasilnya
adalah sebagai berikut :
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 jenis warna merah dan biru, pada
grafik tersebut nilai yang signifikan terdapat pada faktor a jumlah telur dan faktor bc
interaksi antara waktu mixer dan jumlah tepung.
Berikut ini merupakan grafik Cube Plot untuk hasil dan hasilnya adalah sebagai
berikut :
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat penjelasan mengenai 3 faktor
perlakuan diantaranya yakni jumlah telur, jumlah tepung, dan waktu mixer. Dari masingmasing faktor tersebut memiliki nilai terkecil dan terbesar misalnya pada jumlah telur nilai
low atau terkecil yakni 2 dan high atau terbesar yakni 4. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
High
Waktu mixer
20
Jumlah telur
Low
High
Lo
ig
100
10
Low
Ju
te ml
pu ah
ng
150
Setelah diketahui nilai high dan low pada gambar diatas, selanjutnya dilakukan
perhitungan contras dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Contrast A = (a + ab + ac + abc 1 b c bc)
= (73,15 + 72 + 72,2 + 57,4 74,6 83,1 90,4 79,6) = -52,95
Contrast B = (b + ab + bc + abc 1 a c ac)
= (83,1 + 72 + 79,6 + 57,4 74,6 73,15 90,4 72,2) = -18,25
Contrast AB
Contrast AC
Contrast BC
Contrast ABC
A
+
+
+
+
B
+
+
+
+
C
+
+
+
+
FAKTORIAL
AB
+
+
+
+
AC
+
+
+
+
BC
+
+
+
+
Replication
w(10)
w(20)
36,5
38,1
36,3
36,85
37,5
45,6
35
37
47,6
42,8
39,5
32,7
38,1
41,5
23,6
33,8
ABC
+
+
+
+
Estimasi Faktor A
- 6,61875
Estimasi Faktor B
total
74,6
73,15
83,1
72
90,4
72,2
79,6
57,4
Estimasi Faktor C
Estimasi Faktor AB
Estimasi Faktor AC
Estimasi Faktor BC
0,70625
Sum of Squares A (SSA)
=
=
=
= 175,2314
Sum of Squares B (SSB)
=
=
=
= 20,8164
Sum of Squares AB (SSAB)
=
=
=
= 11,6452
Sum of Squares C (SSC)
=
=
[
[
]
]
=
= 0,6602
Sum of Squares AC (SSAC)
=
= 48,4764
Sum of Squares BC (SSBC)
=
=
=
= 67,8564
Sum of Squares ABC (SSABC)
=
=
= 1,9952
Sum of Squares Total
Factor
A
B
AB
C
AC
BC
ABC
Tabel 3.6
Uji Anova
SV
A
B
AB
C
AC
BC
ABC
Eror
Total
SS
175,231
20,816
11,645
0,660
48,476
67,856
1,995
128,676
455,3573437
df
1
1
1
1
1
1
1
8
15
MS
175,231
20,816
11,645
0,660
48,476
67,856
1,995
16,085
F hit
10,89440553
1,294187933
0,723997241
0,041042928
3,013852595
4,218736946
0,124041927
F tabel
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
3,457919
P value
0,01084805
0,28819989
0,41957329
0,84451251
0,12076798
0,07405183
0,73378929
Hipotesi :
F hit < F tabel = terima H0
F hit F tabel = tolak H0
Pengambilan keputusan :
Terima H0
Tolak H0
Kesimpulan :
a. Karena F value 10,89 > F tabel 3,458 dan P-value 0,011 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor A terhadap tinggi roti.
b. Karena F value 1,29 < F tabel 3,458 dan P-value 0,288 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor B terhadap tinggi roti.
c. Karena F value 0,04 < F tabel 3,458 dan P-value 0,845 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
d. Karena F value 0,72 < F tabel 3,458 dan P-value 0,420 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
e. Karena F value 3,01 < F tabel 3,458 dan P-value 0,121 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AC terhadap tinggi roti.
f. Karena F value 4,22 > F tabel 3,458 dan P-value 0,074 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor BC terhadap tinggi roti.
g. Karena F value 0,12 < F tabel 3,458 dan P-value 0,734 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor ABC terhadap tinggi roti.
Sehingga dari data diatas terdapat 2 data yan berpengaruh signifikan yaitu perlakuan A
dan AC sehingga akan dilanjutkan ke pengujian regresi.
REGRESI
Berikut dibawah ini merupakan perhitungan lanjutan model regresi setelah mengetahui
terdapat faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap tinggi cupcake.
Data yang signifikan adalah A dan BC, sehingga perhitungan :
B0
= rata-rata data = (36,5 + 38,1 + 36,3 + 36,85 + 37,5 + 45,6 + 35 + 37 + 47,6 + 42,8 +
39,5 + 32,7 + 38,1 + 41,5 + 23,6 + 33,8)/16
= 37,65313
Regresi A (B1)
= Estimasi Faktor A / 2
= -6,61875 : 2 = -3,309375
Regresi BC (B2)
= Estimasi Faktor BC / 2
= -4,11875 : 2 = -2,059375
variabel regresion
B0
37,65313
B1
-3,30938
B2
-2,05938
DF
7
3
1
1
1
3
1
1
1
1
1
8
15
Adj SS
326,681
196,708
175,231
20,816
0,66
127,978
11,645
48,476
67,856
1,995
1,995
128,676
455,357
Adj MS
46,669
65,569
175,231
20,816
0,66
42,659
11,645
48,476
67,856
1,995
1,995
16,085
F-value
2,9
4,08
10,89
1,29
0,04
2,65
0,72
3,01
4,22
0,12
0,12
P-Value
0,079
0,05
0,011
0,288
0,845
0,12
0,42
0,121
0,047
0,734
0,734
Keputusan :
1. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh Faktor A terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor A terhadap Tinggi roti
Karena F value 10,89 > F tabel 3,458 dan P-value 0,011 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor A terhadap tinggi roti.
2. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor B terhadap Tinggi Roti
Karena F value 1,29 < F tabel 3,458 dan P-value 0,288 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor B terhadap tinggi roti.
3. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor C terhadap Tinggi Roti
Karena F value 0,04 < F tabel 3,458 dan P-value 0,845 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
4. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor AB terhadap Tinggi Roti
Karena F value 0,72 < F tabel 3,458 dan P-value 0,420 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
5. Pengaruh iterasi faktor A dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor AC terhadap Tinggi Roti
Karena F value 3,01 < F tabel 3,458 dan P-value 0,121 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor AC terhadap tinggi roti.
6. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor BC terhadap Tinggi Roti
Karena F value 4,22 > F tabel 3,458 dan P-value 0,074 < 0,1 maka tolak H0 jadi, terdapat
pengaruh Faktor BC terhadap tinggi roti.
7. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh Faktor ABC terhadap Tinggi Roti
Karena F value 0,12 < F tabel 3,458 dan P-value 0,734 > 0,1 maka terima H0 jadi, tidak
ada pengaruh Faktor ABC terhadap tinggi roti.
Berikut ini merupakan hasil interpretasi output yang akan ditampilkan dalam bentuk
grafik-grafik berikut ini:
Grafik pertama yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik main effecs plot
Grafik kedua yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik interaction plot
Dari interction plot diatas dapat diketahui bahwa pada interaksi anara perlakuan
pemberian jumlah telur dan waktu tidak bersilangan yang menunjukan tidak memiliki
pengaruh terhadap tinggi cupcake, sedangkan interaksi jumlah telur dan tepung serta waktu
mixer dan jumlah tepung saling bersilangan sehingga kombinasi perlakuan tersebut memiliki
pengaruh terhadap tinggi cupcake.
Grafik ketiga yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil vs
waktu mixer ; jumlah telur
Gambar 3.9 Surface Plot untuk Hasil vs Waktu Mixer ; Jumlah Telur
Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian jumlah telur
antara 2 sampai 4 dan waktu mixer antara 10 sampai dengan 20 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 42 mm.
Grafik keempat yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil
vs jumlah tepung ; jumlah telur
Gambar 3.10 Surface Plot untuk Hasil vs Jumlah Tepung ; Jumlah Telur
Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian jumlah telur
antara 2 sampai 4 dan jumlah tepung antara 100 sampai 140 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 44 mm.
Grafik kelima yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik surface plot dari hasil vs
jmlah tepung ; waktu mixer
Gambar 3.11 Surface Plot untuk Hasil vs Jumlah Tepung ; Waktu Mixer
Dari surface plot diatas diketahui bahwa kombinasi perlakuan pemberian waktu mixer
antara 10 sampai 20 dan jumlah tepung antara 100 sampai 140 akan menghasilkan cupcake
paling tinggi 40 mm.
Grafik kelima yang ditampilkan berikut ini merupakan grafik contour plot dari hasil
vs waktu mixer; jumlah telur.
Gambar 3.12 Contour Plot untuk Hasil vs Waktu Mixer ; Jumlah Telur
Dari contour plot diatas dapat diketahui bahwa dengan kombinasi jumlah telur dan
waktu mixer, semakin sedikit pemberian telur dan semakin cepat waktu mixer akan
mempertinggi cupcake.
Berikut ini merupakan grafik normal probability plot untuk hasil adalah sebagai berikut
Dari gambar plot probability diatas dapat dilihat bahwa plot membentuk atau
mendekati garis lurus sehingga dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal.
Berikut ini merupakan grafik versus fits untuk hasil adalah sebagai berikut
Dari gambar plot residual versus fits diatas dapat dilihat bahwa plot tidak membentuk
suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak, sehingga dapat dikatakan data
homogen.
Berikut ini merupakan grafik residual versus jumlah telur
sebagai berikut:
Dari gambar plot residual versus perlakuan jumlah telur diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen
Berikut ini merupakan grafik residual versus waktu mixer
sebagai berikut:
Dari gambar plot residual versus perlakuan waktu mixer diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen
sebagai berikut:
Dari gambar plot residual versus perlakuan jumlah tepung diatas dapat dilihat bahwa
plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau dapat dikatakan membentuk pola acak,
sehingga dapat dikatakan data homogen
Berikut ini adalah analisis residual dari pengolahan data untuk 23 kali ini:
Tabel 3.9 R-square
S
4,01055
R-sq
71,74%
R-sq(adj) R-sq(pred)
47,02%
0,00%
Term
Effect
Coef
Constant
37,65
A
-6,62
-3,31
B
-2,28
-1,14
Constant
-0,41
-0,2
A*B
-1,71
-0,85
A*C
-3,48
-1,74
B*C
-4,12
-2,06
A*B*C
0,71
0,35
(B)
10
15
20
100
36.5
38.1
45.8
42.05
37.5
45.6
74.6
87.85
83.1
245.55
125
49.6
44.5
38.8
39
43.2
44.9
94.1
77.8
88.1
150
47.6
42.8
39
42.7
38.1
41.5
260
90.4
81.7
79.6
251.7
100
41.1
41.1
29.4
36
37.7
37
150
36
37.5
36.4
40.9
37.3
38.8
73.5
77.3
76.1
100
36.3
36.85
27
24.15
35
37
226.9
Tinggi2
38.1
44.5
42.8
42.05
39
42.7
45.6
44.9
41.5
41.1
41.2
37.5
36
30.75
40.9
37
38.4
38.8
36.85
42.7
32.7
24.15
28
34.3
37
34.4
33.8
36.5
49.6
47.6
45.8
38.8
39
37.5
43.2
38.1
41.1
37.7
36
29.4
31.35
36.4
37.7
39.9
37.3
36.3
41
39.5
27
31.4
32.8
35
33.8
23.6
Suhu Pengadukan
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
100
125
150
10
10
10
15
15
15
20
20
20
10
10
10
15
15
15
20
20
20
10
10
10
15
15
15
20
20
20
73.15
51.15
72
196.3
Jumlah Tepung (C )
125
37.7
82.2
78.9
41.2
31.35
65.4
62.1
30.75
39.9
74.7
78.3
38.4
222.3
219.3
Jumlah_Telur
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
125
41
42.7
31.4
28
33.8
34.4
83.7
59.4
68.2
211.3
150
39.5
32.7
32.8
34.3
23.6
33.8
72.2
722.75
67.1
629.8
57.4
677.5
196.7
2030.05
= 327,703
= 120,024
= 9,79
= 19,942
= 6,793
= 38,95
= 24,069
= 7,831
= 52,871
12) F hitung
F hitung A =
= 41,846
F hitung B =
= 15,3262
F hitung C =
= 1,20
F hitung AB =
= 2,547
F hitung AC =
= 0,867
F hitung BC =
= 4,973
F hitung ABC =
= 3,142
Source
A
B
C
AB
AC
BC
ABC
Error
Total
Df
2
2
2
4
4
4
8
27
26
SS
655,4057
240,0473
76316,722
79,77
27,173
155,7997
196,88
1374,66
211,44
MS
F-Hitung
327,703 41,846
120,024 15,3262
9,79
1,2
19,942
2,547
6,793
0,867
38,95
4,973
24,069
3,142
7,831
52,871
Ftabel
2.519096342
2.519096342
2.519096342
2.174469193
2.174469193
2.174469193
1.91875791
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti
Karena f hitung (0,867) < f tabel (2,17447) sehingga terima H0 maka, tidak ada pengaruh
yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti.
6. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti
Karena F hitung (4,973) > F tabel (2,17447) sehingga tolak H0 maka, terdapat pengaruh
yang signifikant faktor BC terhadap tinggi roti.
7. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor ABC terhadap besar tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor ABC terhadap tinggi roti
Karena F hitung (3,142) > F tabel (1,91876) maka tolak H0 jadi, terdapat pengaruh faktor
ABC terhadap tinggi roti.
DF
26
6
2
2
2
12
4
4
4
8
8
8
27
Adj SS
1374.7
915.05
655.41
240.05
19.59
262.74
79.77
27.17
155.8
196.87
196.87
211.44
1586.1
Adj MS
52.871
152.508
327.703
120.024
9.796
21.895
19.942
6.793
38.95
24.609
24.609
7.831
Keputusan :
8. Pengaruh utama faktor A
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor A terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor A terhadap tinggi roti
F-Value
6.7515
19.47
41.85
15.33
1.25
2.8
2.55
0.87
4.97
3.14
3.14
P-Value
0
0
0
0
0.302
0.013
0.062
0.496
0.004
0.012
0.012
Karena f hitung (41,846) > f tabel (2,5191) dan P-value 0 < 0,1 sehingga tolak H0 maka,
terdapat pengaruh faktor A terhadap tinggi roti.
9. Pengaruh utama faktor B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor B terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor B terhadap tinggi roti
Karena f hitung (15,3262) > f tabel (2,5191) dan P-value 0 < 0,1 maka tolak H0 jadi,
terdapat pengaruh faktor B terhadap tinggi roti.
10. Pengaruh utama faktor C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor C terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor C terhadap tinggi roti
Karena F hitung (1,25) < F tabel (2,5191) dan P-value 0,302 > 0,1 jadi terima H0 sehingga,
tidak ada pengaruh Faktor C terhadap tinggi roti.
11. Pengaruh iterasi faktor A dan B
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant faktor AB terhadap tinggi roti
Karena f hitung (2,547) > f tabel (2,17447) dan P-value 0,062 < 0,1 maka tolak H0 jadi,
terdapat pengaruh Faktor AB terhadap tinggi roti.
12. Pengaruh iterasi faktor A dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor AC terhadap tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh ynag signifikant dari faktor AC terhadap tinggi Roti
Karena f hitung (0,867) < f tabel (2,17447) dan P-value 0,496 > 0,1 sehingga terima H0
maka, tidak ada pengaruh yang signifikant faktor AC terhadap tinggi roti.
13. Pengaruh iterasi faktor B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikant dari faktor BC terhadap tinggi roti
H1: Terdapat pengaruh yang signifikant dari faktor BC terhadap tinggi roti
Karena f hitung (4,973) > f tabel (2,17447) dan P-value 0,004 < 0,1 sehingga tolak H0
maka, terdapat pengaruh faktor BC terhadap tinggi roti.
14. Pengaruh iterasi faktor A, B dan C
H0: Tidak ada pengaruh yanag signifikant faktor ABC terhadap Tinggi Roti
H1: Terdapat pengaruh faktor ABC terhadap Tinggi Roti
Karena f hitung 3(,142) > f tabel (1,91876) dan P-value 0,012 < 0,1 sehingga tolak H0
maka, terdapat pengaruh faktor ABC terhadap tinggi roti.
Mean
2
3
4
18
18
18
42.069
37.139
33.57
Grouping
A
-
B
-
Dari tabel diatas diketahui dari perlakuan pemberian telur tidak ada berada dalam satu
group, sehinga tidak ada pemberian perlakuan dari telur yang homogen.
N
18
18
18
Mean
40.15
37.64
34.99
Grouping
A
A
B
B
Dari tabel diatas dapat diamati bahwa perlakuan waktu mixer perlakuan 2 dan 3
homogen dan juga perlakuan 3 dan 4 homogen akan tetapi tidak pada perlakuan 2 dan 4.
c. Factorial Plot
Gambar 3.xx interaction plot jumlah telur dan waktu mixer terhadap tinggi cupcake
Dari plot diatas dapat diketahui dari pemberian perlakuan tidak saling berpengaruh karena
antar garis tidak saling menyilang.
Gambar 3.xx main effect plot jumlah telur dan waktu mixer
Dapat diamati bahwa pemberian jumlah telur paling sedikit memberikan ketinggian
yang lebih terhadap cupcake, dan waktu pengadukan dengan mixer tidak berpengaruh
terhadap ketinggian cupcake.
Model Regresi
S
4,19303
Tinggi
Cupcake
R-sq
R-sq (adj)
44,58%
41,25%
R-sq(pred)
35,35%
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. Dkk. 2008. Perancangan Percobaan 2 Faktor, Percobaan Faktorial. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Haluoleo. Kendari.
Ilham, Muhammad Nur. 2012. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Dengan
Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Pada PT. Bosowa Media Grafik
(Tribun Timur). Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Hasanudin. Makasar.