SGD 14
MODUL IMUN DAN KULIT
STEP 1
Prick test
CTM
Chlorampheniramine TriMaleat
Obat anti alergi/anti histamin yang berfungsi menstabilkan sistem imun
dlm tubuh
Proses metabolismenya diekskresikan melalui urin
Bengkak
STEP 2
hipersensitivitas
sistem imun
STEP 3
hipersensitivitas
1. Definisi
Meningkatnya respon imun dlm tubuh sehingga kadang
menyebakan inflamasi dan kerusakan jaringan
Respon imun yg berlebihanensivitas terhadap antigen yang pernah
di pajankan atau dikenal
>>
Peningkatan reaktivitas atau sensivitas terhadap antigen yang
pernah di pajankan atau dikenal sebelumnya
Sumber: IMUNOLOGI DASAR;edisi ke delapan; FKUI; jakarta; 2009
2. Etiologi
Lingkungan
Makanan
Obat-obatan
Genetik
Psikis
>>
Penyebab anafilaksis antara lain: protein (Racun ular, serbuk sari,
makanan, serum, kelinci, atau kuda); obta-obatan (penisilin,
sefalospirin, tetrasiklin); dan polisakarida iron-dekstran, dekstran)
Sumber: Kapita selekta Kedokteran Klinik
3. Proses
Alergen Ig E menempel pda sel mast akan hancur
melepaskan zat mediator ( histamine) vasodilatasi peningkatan
permeabilitas pembuluh darah menyebabkan plasma keluar kulit
jd kering muncul kemerahan
4. Gejala
Gatal
Bengkak
Eritema
Demam
Sesak napas
Bersin
Urtikaria akut ( gatal banget)
>>
Reaksi kulit berupa eritema, urtikaria, pruritus dan angiodema pada
mata, mulut dan lidah.
Edema laring dan epigloyis dan atau bronkospasme yang hebat.
Syok hipotensif sekunder akibat vasodilati dan perme ialitas kapiler
meningkat.
Muntah, mual, dan diare
Sumber: Kapita selekta Kedokteran Klinik
5. Pencegahan
Menghindari alergen
Kalau sudah terpapar diberi antihistamine
>>
Mengenali dan menghindari alergen penyebab
Penderita di beri tahu cara memakai anaphylaxis kit
Memakai gelang yang mencantumkan keterangan yang
diperlukan bagi petugas kesehatan saat terjadinya serangan.
Sumber: Kapita selekta Kedokteran Klinik
6. Tipe
>>
Pemberian cairan intravena secara agresif
Antihistamin dan kortikosteroid dapat mencegah manifestasi kulit
kemudian atau mencegahnya kambuh kembali
Sumber: Kapita selekta Kedokteran Klinik
sistem imun
1. Definisi
Suatu sistem yg tersebar dlm tubuh manusia yg berfungsi melawan
mikroorganisme yg masuk dlm tubuh
>>
Gabungan sel, molekul, jaringan yang berperan dalam resistensi
terhadap infeksi
Sumber: IMUNOLOGI DASAR;edisi ke delapan; FKUI; jakarta; 2009
2. Jenis
Berdasar reaksi
Alami : sederhana, respon cepat, non spesifik, dan tidak tergantung
kontak sebelumnya dg patogen
Adaptif : efisien, spesifik, memiliki memori
Spesifik (adaptif): sistem imun yg punya ciri khas :
o Memiliki spesifisitas
o Mampu membedakan self and non self ( mengetahui
molekulnya sendiri dan benda asing)
o Mampu membentuk memori
Non spesifik (alami) : sistem imun yang tidak ditunjukan thd
mikroba tertentu.
>>
Sistem imun non spesifik/ bawaan
Merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai
mikroorganisme, karena system imun spesifik memerlukan waktu sebelum dapat
memberikan responnya. Sistem tersebut disebut non spesifik karena tidak
ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu. Terdiri dari
Pertahanan fisik : Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan
bersin dapat mencegah berbagai kuman pathogen masuk ke dalam
tubuh. Kulit yang rusak misalnya oleh luka bakar dan selapu lender
yang rusak oleh karena asap rokok akan meningkatkan resiko
infeksi.
Pertahanan larut :
Pertahanan biokimia : Bahan yang disekresi mukosa saluran
napas, kelenjar sebaseus kulit, kelenjar kulit, telinga,
spermin dalam semen merupakan bahan yang berperan
dalam pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan
lambung, lisosim dalam keringat, ludah, air mata dan air
susu dapat melindungi tubuh terhadap kuman positif-Gram
(Sumber : Imunologi
Baratawidjaja, FKUI)
Dasar,
Edisi
ke-7,
Karnen
Garna
3. Kelainannya
Autoimune
Immuno compromise : orang2 pada yg kelainan genetik, sistem
imunnya tidak bekerja dengan fungsi aslinya
>>
Penyakit Kompleks imun alergi
Rx Artus, rx serum sickness, alergik bronkoalveolaris
Penyakit Kompleks imun nonalergi
SLE, vaskulitis, glomeronefritis, artritis rheumatoid, & demam rematik
Penyakit Imunodefisiensi
HIV/AIDS
Kegagalan dari sistem imun :
1. Rx hipersensitivitas
: respon imun berlebihan.
2. Imunodefisiensi
: respon imun berkurang
3. Autoimun
: hilangnya toleransi diri : rx sistem
imun terhadap Ag jar sendiri
4. Faktor yg mempengaruhi sistem imun
Ketahanan tubuh dan usia : balita dan dewasa
Suhu : benda asing/ mikroba tidak bisa hidup di atas suhu normal
tubuh
Hormon : pria dan wanita
>>
o Ukuran antigen
o Bentuk antigen
o Cara pajanan antigen (cara masuk)
o Usia
o Kesehatan
o Pengalamam sebelumnya
( Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Guyton & Hall. Edisi 11. EGC. 2008 )
-
Prick test
>>
Definisi
: suatu jenis tes kulit untuk membuktikan adanya IgE
spesifik yg terikat pada sel mast kulit
Tujuan
: untuk mengetahui bahan makanan atau hirupan inhalasi yg
dapat menimbulkan urtikaria sehingga masuk dalam tes tersebut.
cara kerja
efek samping
:
rasa
ketidaknyamanan,
gatal
local
dan
pembengkakan biasanya hilang dalam 1 sampai 2 jam, rasa ngantuk,
kepala terasa ringan sehingga perlu berbaring.
Tipe reaksi hipersensitivitas
1. Tipe 1( reaksi tipe anafilaksis)
2. Tipe 1( reaksi tipe anafilaksis)
Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi,
dalam hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan
akibat terlepasnya histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe
cepat.
3. Tipe 2( reaksi tipe sitotoksit)
Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan
IgM dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen,
sehingga dapat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini
merupakan reaksi yang cepat menurut Smolin (1986), reaksi allografi
dan ulkus Mooren merupakan reaksi jenis ini.
4. Tipe 3 (reaksi tipe kompleksi imun)
Di sini antibodi berikatan dengan antigen dan komplemen membentuk
kompleks imun. Keadaan ini menimbulkan neurotrophichemotactic
factor yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau
kerusakan lokal. Pada umumnya terjadi pada pembuluh darah kecil.
Pengejawantahannya di kornea dapat berupa keratitis herpes simpleks,
keratitis karena bakteri.(stafilokok, pseudomonas) dan jamur. Reaksi
demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks.
5. Tipe 4 (reaksi tipe lambat)
Pada reaksi hipersensitivitas tipe I, II dan III yang berperan adalah
antibodi (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan
adalah limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka
(sensitized T lymphocyte) bereaksi dengan antigen, dan menyebabkan
terlepasnya mediator (limfokin) yang jumpai pada reaksi penolakan
pasca keratoplasti, keraton- jungtivitis flikten, keratitis Herpes simpleks
dan keratitis diskiformis.
http:// irulbm07.blogspot.com/2009/01mekanisme-inflamsi
Perbedaan antigen-antibody
>>
ANTIGEN
Antigen
yang
juga
disebut
imunogen
adalah
bahan
yang
dapat
merangsang respons imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi
yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuannya untuk merangsang
produksi antibodi. Secara fungsional antigen dibagi menjadi imunogen dan
hapten. Bahan kimia ukuran kecil seperti dinitrofenol dapat diikat antibodi, tetapi
bahan tersebut sendiri tidak dapat mengaktifkan sel B (tidak imunogenik). Untuk
memacu respons antibodi, bahan kecil tersebut perlu diikat oleh molekul besar.
Kompleks yang terdiri atas molekul kecil (disebut hapten) dan molekul besar
(disebut karier atau molekul pembawa) dapat berperan sebagai imunogen.
Contoh hapten ialah berbagai golongan antibiotik dan obat lainnya dengan berat
molekul kecil. Hapten biasanya dikenal oleh sel B, sedangkan molekul pembawa
oleh sel T. Molekul pembawa sering digabung dengan hapten dalam usaha
memperbaiki imunisasi. Hapten membentuk epitop pada molekul pembawa yang
dikenal sistem imun dan merangsang pembentukan antibodi (Gambar 47).
Epitop atau determinan antigen adalah bagian dari antigen yang dapat
membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi, menginduksi pembentukan
antibodi; dapat diikat dengan spesifik oleh bagian dari antibodi atau oleh
reseptor antibodi. Makromolekul dapat memiliki berbagai epitop yang masingmasing merangsang produksi antibodi spesifik yang berbeda. Paratop ialah
bagian dari antibodi yang mengikat epitop. Respons imun dapat terjadi terhadap
semua golongan bahan kimia seperti hidrat arang, protein dan asam nukleat
(Gambar 48).
Antigen poten alamiah terbanyak adalah protein besar dengan berat molekul
lebih dari 40.000 dalton dan kompleks polisakarida mikrobial. Glikolipid dan
lipoprotein dapat jugs bersifat imunogenik, tetapi tidak demikian halnya dengan
lipid yang dimumikan. Asam nukleat dapat bertindak sebagai imunogen dalam
penyakit autoimun tertentu, tetapi tidak dalam keadaan normal.
Superantigen (Gambar 49) adalah molekul yang sangat poten terhadap
mitogen sel T. Mungkin lebih baik bila disebut supermitogen, oleh karena dapat
memacu mitosis sel CD4+ tanpa bantuan APC. Superantigen berikatan dengan
berbagai regio dari rantai P reseptor sel T. Ikatan tersebut merupakan sinyal
poten untuk mitosis, dapat mengaktifkan.sejumlah besar populasi sel T. Sampai
20% dari semua sel T dalam darah dapat diaktifkan oleh satu molekul superantigen. Contoh superantigen adalah enterotoksin dan toksin yang menimbulkan
sindrom syok toksin yang diproduksi Stafilokok aureus. Molekul tersebut dapat
memacu penglepasan sejumlah besar sitokin seperti IL-1 dan TNF dari sel T yang
berperan dalam patologi jaringan lokal pada syok anafilaktik oleh stafilokok.
Pembagian antigen
1.
2.
3.
4.
protein
adalah
imunogenik
dan
pada
umumnya
Antibodi ??]
II. ANTIBODI
Bila darah dibiarkan membeku akan meninggalkan serum yang mengandung
berbagai bahan larut tanpa sal. Bahan larut tersebut mengandung molekul
antibodi yang digolongkan dalam protein yang disebut globutlin dan sekarang
dikenal sebagai imunoglobulin. Dua cirinya yang penting ialah spesifitas dan
aktivitas biologik.
Imunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B
yang terjadi setelah kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara
spesifik akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis. Bila serum protein
tersebut dipisahkan dengan cara elektroforesis, maka imunoglobulin ditemukan
terbanyak dalam fraksi globulin gams, meskipun ada beberapa imunoglobulin
yang juga ditemukan dalam fraksi globulin alfa dan beta.
serta
jenis
rantai
berat
yang
tergantung
pada
kelima
jenis
imunoglobulin, yaitu 1gM, IgG, IgE, IgA dan IgD (Gambar 52). Rantai berat terdiri
atas 450-600 asam amino, sehingga berat dan panjang rantai berat tersebut
adalah dua kali rantai ringan.
Molekul imunoglobulin mempunyai rumus bangun yang heterogen, meskipun
hanya terdiri atas 4 unit polipeptida dasar.
A. Imunoglobulin G (IgG)
IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum, dengan berat molekul
160.000 dalton. Kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml, merupakan 75% dari
semua imunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan, antara lain cairan
serebrospinal (CSS) dan juga urin.
i.
ii. IgG
dan
komplemen
bekerja
Baling
membantu
sebagai
opsonin
permukaan fagosit.
iii. IgG juga berperan pada imunitas selular karena dapat merusak antigen sel
melalui interaksi dengan sistem komplemen atau melalui efek sitolitik sel
NK, eosinofil, neutrofil yang semuanya memiliki Fcy-R. Sel Nk merupakan
sIgA melindungi tubuh dari patogen oleh karena dapat bereaksi dengan
molekul adhesi dari patogen potensal sehingga mencegah adherens dan
kolonisasi patogen tersebut dalam sel pejamu
ii.
IgA juga dapat bekerja sebagai opsonin, oleh karena neutrofil, monosit
dan makrofag memiliki reseptor untuk Fc (Fc-P) sehingga dapat
meningkatkan efek bakteriolitik komplemen dan menetralisasi toksin. IgA
diduga juga berperan pada imunitas cacing pita
iii. Baik IgA dalam serum maupun dalam sekresi dapat menetralisasi toksin
atau virus dan mencegah terjadinya kontak antara toksin atau virus
dengan sel alat sasaran
iv.
IgA
dalam
serum
dapat
mengaglutinasikan
kuman,
mengganggu
halnya
dengan
IgG
dan
IgM,
yang
dapat
mengaktifkan
lumen saluran cerna, sel epitel juga melepas bagian sekretori (secretory piece)
untuk membentuk sIgA yang terlindung dad pencernaan oleh enzim.
Imunoglobulin dalam cairan lambung terdiri atas 80% IgA, 13% IgM dan 7%
IgG, yang semuanya berperan pada imunitas setempat. IgM juga dapat
dilindungi bagian sekretori dengan berat molekul 70.000 dalton sehingga dapat
berfungsi bila ada defisiensi sIgA.
Defisiensi IgA sering disertai dengan adanya antibodi terhadap antigen
makanan dan inhalan pada alergi. Di dalam air susu ibu ditemukan sIgA, di
samping laktoferin, transferin, lisozim, lipid, lactobacillus promoting factor,
fagosit dan limfosit yang berperan pada imunitas neonatus.
Kadar IgA yang tinggi dalam serum ditemukan pada infeksi kronik saluran
napas dan cerna, seperti tuberkulosis, sirosis alkoholik, penyakit coeliac, kolitis
ulseratif dan penyakit Crone. Fungsi IgA serum dalam bentuk monomerik belum
banyak diketahui. IgA terdiri atas 2 subkelas yaitu IgAI (93%) dan IgA2 (7%). Bila
produksi IgA pada permukaan mukosa diperhitungkan, maim IgA merupakan Ig
terbanyak.
A. Imunoglobulin M (IgM)
Nama M berasal dari macroglobulin dan berat molekul IgM adalah 900.000
dalton. IgM mempunyai rumus bangun pentamer dan merupakan Imunoglobulin
terbesar. IgM juga merupakan Ig yang predominan diproduksi janin. Kadarnya
yang meningkat dalam umbilikus menunjukkan sudah terjadinya infeksi sebelum
lahir. IgM merupakan Ig paling efisien dalam aktivasi komplemen (jalur klasik).
Molekulmolekul IgM diikat oleh rantai J (joining chain seperti halnya pada IgA)
pada fraksi Fc.
Kebanyakan sel B mengandung IgM pada permukaannya sebagai reseptor
antigen. IgM dibentuk paling dahulu pada respons imun primer terhadap
kebanyakan antigen dibanding dengan IgG, karena itu kadar IgM yang tinggi
dalam darah umbilikus merupakan petunjuk adanya infeksi intrauterin (Gambar
54). Bayi yang baru dilahirkan hanya mengandung IgM 10% dari kadar IgM
dewasa, karena IgM ibu tidak dapat menembus plasenta. Janin umur 12 minggu
sudah mulai membentuk IgM bila sel B-nya dirangsang oleh infeksi intrauterin,
seperti sifilis kongenital, rubela, toksoplasmosis dan virus sitomegalo. Kadar IgM
anak akan mencapai kadar IgM dewasa pada usia satu tahun.
antibodi.
Darah
yang
diambil
dari
hewan
tersebut
akan
mengandung antibodi yang multipel yang akan bereaksi dengan setiap epitop.
Serum tersebut disebut poliklonal oleh karena mengandung produk yang berasal
dari banyak klon sel B. Memurnikan antibodi yang diperlukan dari serum tersebut
sangatlah sulit.
Klon adalah segolongan sel yang berasal dari satu sel dan karenanya identik
secara genetik. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diproduksi oleh sel-sel
yang berasal dari satu klon sel. Kloning dapat dilakukan dengan mengencerkan
larutan sel demikian rupa sehingga dalam biakan sel hanya diperoleh satu sumur
yang hanya mengandung satu sel.
Protein mieloma adalah protein/imunoglobulin yang diproduksi neoplasma sel
plasma. humor ini tumbuh tanpa kontrol dan imunoglobulin tersebut ditemukan
dalam jumlah besar pada pasien dengan mieloma. Bila sel B tunggal menjadi
ganas, semua antibodi adalah identik.
Sel plasma yang diambil dari darah tidak akan tumbuh dalam biakan jaringan
dan akan mati dalam beberapa hari. Sebaliknya sel mieloma akan tumbuh terus
menerus dalam biakan jaringan. Satu sel plasma dan satu sel mieloma dapat
difusikan menjadi satu sel yang disebut hibridoma yang mempunyai sifat dari ke
2 sel asalnya dan akan membentuk antibodi monoklonal. Dalam antibodi
monoklonal semua molekulnya adalah identik (Gambar 56).
Antibodi monoklonal merupakan bahan standar yang banyak digunakan
dalam laboratorium untuk mengidentifikasi berbagai jenis sel, typing darah dan
menegakkan
diagnosis
berbagai
penyakit.
Kemajuan
sekarang
telah
Px penunjang alergi
Prick test
Patofisiologi
Reaksi inflamasi
>>
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cidera dan
melibatkan lebih banyak mediator dibanding respon imun didapat. Merupakan
respon fisiologis.
Sumber: IMUNOLOGI DASAR;edisi ke delapan; FKUI; jakarta; 2009
Reaksi imun sama reaksi hipersensitivitas