Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN JUS APEL BATU MALANG TERHADAP

PENURUNAN KADAR GULA DARAH


9/02/2012 Jurnal Keperawatan No comments
Oleh : Nurul Qomariyah1 - Ida Zuhroidah2, Heri Saputro2

Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penyakit Diabetes Melitus merupakan
penyakit yang bersifat kronis yang terjadi akibat kekurangan insulin. Penyakit ini berhubungan
dengan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi gula dalam
darah.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap penurunan kadar
gula darah pada penderita DM tipe II di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.
Metode Penelitian : Desain yang digunakan adalah pre-eksperiment (One Group Pra - Post test
design). Populasi yang diteliti yaitu semua penderita DM tipe II yang hyperglikemia di Kelurahan
Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan sebanyak 37 orang. Teknik sampling dalam
penelitian ini adalah simple random sampling. Sample yang diambil sebanyak 32 responden di
Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan pada tanggal 2-8 Januari 2012. Data
diambil menggunakan observasi tentang kadar gula darah. Data hasil penelitian dianalisa
menggunakan uji T test 2 sample berpasangan dengan tingkat kemaknaan p < 0.05.
Hasil Penelitian : didapatkan bahwa sebelum diberikan jus apel Batu Malang kadar gula darah
100% responden hyperglikemia dan sesudah diberikan jus apel Batu Malang kadar gula darah
83,47% responden hyperglikemia. Hasil uji statistik T test 2 sample berpasangan didapatkan nilai p
= 0,000 ( p < 0,05), hal ini berarti ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul
Kidul Kota Pasuruan.
Kesimpulan : Jus apel Batu Malang mempunyai indeks glikemik (indikator peningkatan gula darah)
yang sangat rendah serta kaya quercetin dan pectin(serat larut). Jus apel Batu Malang juga
mempunyai kandungan gizi 30% lebih tinggi dibanding kandungan apel import.
Kata Kunci: Jus Apel, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe II.

Pendahuluan
Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi
akibat kekurangan insulin. Penyakit ini berhubungan dengan metabolisme karbohidrat yang ditandai
dengan meningkatnya konsentrasi gula dalam darah. Menurut Baughman & Hackley (2001), 90% ~

95% penderita Diabetik adalah tipe II. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap
insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin.
Menurut data International Diabetes Federation, angka penderita Diabetes di dunia saat ini
sekitar 336 juta orang, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta orang pada tahun
2030 (Webber, 2011). Sedangkan data penderita Diabetes di Indonesia pada tahun 2000 mencapai
angka 8,4 juta dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 21,3 juta penderita (Maradona, 2011). Dan
menurut Mudjib Affan (2011), penderita Diabetes di Jawa Timur mencapai 69.018 dari 37 juta
penduduk Jawa Timur. Sedangkan data dari Puskesmas Bugul Kidul menyebutkan bahwa jumlah
penderita Diabetes pada tahun 2008 sebanyak 527 penderita, kemudian pada tahun 2009
meningkat menjadi 703 penderita, dan pada tahun 2010 semakin meningkat menjadi 774 penderita.
Dan di Kelurahan Tapaan sendiri penderita Diabetes yang mengalami hyperglikemia pada bulan
Agustus 2011 sebanyak 36 penderita, dan pada bulan September 2011 meningkat menjadi 37
penderita.

Apel Rome Beauty

Pada studi pendahuluan, peneliti menanyakan kepada 10 penderita Diabetes Melitus di


Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan tentang jus apel. Dari hasil yang
didapatkan bahwa 2 orang pernah mendengar bahwa jus apel bisa menurunkan kadar gula darah
pada penderita Diabetes Melitus, dan 8 orang belum pernah mendengar bahwa jus apel bisa
menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus.

Metode

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen
rancangan One Group pra test - post test design. Sample dalam penelitian ini adalah penderita
DM di Kelurahan Tapaan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan sebanyak 32 orang. Dalam
penelitian ini instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Observasi dalam penelitian ini

digunakan untuk mencatat kadar gula darah sebelum diberikan perlakuan, dan 7 hari setelah
diberikan perlakuan.
Proses pengumpulan data dimulai tanggal 2 - Januari 2012 setelah mendapatkan izin peneliti
mencari data penderita DM tipe II yang hyperglikemia di Puskesmas Pembantu Tapaan. Setelah
memperoleh data, jumlah penderita DM tipe II yang hyperglikemia diacak. Kemudian peneliti
memberikan surat permohonan kesediaan menjadi responden kepada penderita DM tipe II yang
menjadi sampel penelitian dengan memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan jaminan
kerahasiaan identitas dan informasi dari penderita. Setelah penderita bersedia, inform consent
diberikan dan penderita mengisi formulir dan menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden.

Kemudian peneliti melakukan observasi pada penderita DM tipe II tentang kadar gula darahnya
lalu peneliti memberikan jus apel Batu Malang (Rome Beauty) kepada penderita DM tipe II yang
hyperglikemia 2x sehari setelah makan pagi dan sore selama 7 hari. Lalu peneliti melakukan
observasi ulang tentang kadar gula darahnya pada hari ke 7
Setelah data terkumpul data tersebut diolah, yang pertama kali dilakukan yakni menguji data ke
dalam normalitas data untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak. Kemudian, apabila data
tersebut berdistribusi tidak normal maka dilakukan transformasi data. Apabila hasil data tetap
tidak normal maka uji parametrik yang dipakai adalah uji wilcoxon dengan signifikasi < 0,05.
Apabila setelah diuji normalitas ternyata data berdistribusi normal maka uji parametrik yang
dipakai yaitu uji T-test 2 kelompok berpasangan dengan menggunakan program SPSS versi 18
for windows. Bila P value < 0.05 maka ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II, maka kesimpulannya hipotesa alternatif
diterima. Dan apabila Pvalue > 0.05 maka tidak ada pengaruh pemberian jus apel Batu Malang
terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II, maka kesimpulannya hipotesa
alternatif ditolak.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa sesudah diberi jus apel Batu Malang (Rome
Beauty) sebagian besar responden 84,37% dengankadar gula darah yang tinggi ( > 140 mg/dl
atau hyperglikemia).
Menurut Smeltzer dan Bare (2002) ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes : diet
tinggi serat, latihan, pemantauan, terapi insulin dan Oral Anti Diabetik dan
pendidikan. Konsumsi banyak serat bagi penderita Diabetes Melitus tipe II sangat disarankan
untuk menjaga kadar gula darah, karena serat dapat mencegah lonjakan gula darah. Serat juga
membuat lebih cepat kenyang, menunda lapar lebih lama dan mencegah Anda makan berlebihan.
Adapun menurut Wirakusumah (2011), serat yang biasa digunakan sebagai pengendali penyakit
Diabetes Melitus antara lain serat dari jus apel. Dan apel juga sangat baik bagi penderita

Diabetes karena mempunyai indeks glikemik (indikator peningkatan gula darah) yang sangat
rendah serta kaya quercetin danpectin (serat larut) (Nurjanah & Jayanti, 2006). Berdasarkan hasil
riset Evi Cahyaningtyas (2010), didapatkan kesimpulan bahwa kandungan gizi rata-rata apel
Batu Malang lebih tinggi sekitar 30% dibanding kandungan apel import. Adapun cara pembuatan
jus apel Batu Malang menurut Cahyaningtyas (2010) adalah potong kecil kecil apel Batu
Malang 150gr dan campur dengan air matang 150ml, blender sampai halus. Jus apel diminum 2x
sehari setelah makan pagi dan sore selama 7 hari. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serat
dapat memperbaiki respon glukosa dan insulin indeks. Serat ini dapat menghambat lewatnya
glukosa melalui dinding saluran pencernaan menuju pembuluh darah sehingga kadarnya dalam
darah tidak berlebihan. Selain itu, serat dapat membantu penyerapan glukosa dalam darah dan
memperlambat pelepasan glukosa ke dalam darah. Serat makanan mengubah sifat insulin yang
beredar dalam darah agar bekerja lebih optimal, sehingga gula dalam darah larut dalam sel dan
terpakai sehingga kebutuhan akan insulin berkurang. Dengan begitu tercapailah efek pengaturan
tingkat gula darah oleh serat makanan (Nurjanah & Julianti, 2007)
Kesimpulan

Berdasarkan uji parametrik - uji T-test Paired, didapatkan P value 0.000 (P Value < 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh (Ha diterima)pemberian jus apel Batu Malang terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe II di KelurahanTapaan Kecamatan Bugul
Kidul Kota Pasuruan
Referensi
Affan, Mudjib. 2011. Diabetes. http://mediabidan.com. Tanggal 2 Desember 2011. Jam 16.00
Ani. 2006. Terapi Profilaksis pada Diabetes . http://www.majalah-farmacia.com . Tanggal 16Oktober 2011.
Jam 10.05
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arum, Eria. 2011. 7 Faktor Resiko Diabetes Mellitus . http://hidupsehat.com. Tanggal 24Februari2012.
Jam 15.30
Baughman, Diane C. and Hackley, Joann C. 2001. KMB Buku Saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta:
EGC
Boyer, Jeanelle and Liu, Rui H. 2004. Apple Phytochemicals and Their Health Benefits. Published online
2004 May 12. Nutrition Journal 2004, 3:5 doi:10.1186/1475-2891-3-5
Cahyaningtyas, Evi . 2010 . Mengapa Harus Menggunakan Buah Apel
Malang.http://blogdi.wordpress.com. Tanggal 16Oktober2011. Jam 13.41
Dahlan, M.Sopiyudin. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Seri Evidence Based Medicin .
Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika

Dewani dan Sitanggang, Maloedyn. 2006. Terapi Jus & 38 Ramuan Trandisional umtuk diabetes. Jakarta:
Agromedia Pusaka
Distanhut Kota Batu. 2011. Komoditas Unggulan Apel Manalagi. http://distanhut-kotabatu.org. Tanggal
15Desember2011. Jam 17.00
Graber, AL., Shintani, AK., Wolff, K., Brown A., Elasy TA. 2006. Glycemic Relapse In Type II
Diabetes.http://www.medscape.com/viewarticle/533358. Tanggal16Maret2012. Jam 19.00
Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hidayat, AA. 2009. Metode Penelitian Keperawatan & Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Mansjoer, Arif dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Maradona, Stevy. 2011. Wow! Penderita Diabetes di Indonesia Melonjak
Pesat.http://www.republika.co.id. Tanggal 30November2011. Jam 12.15
Murti, B. 2008. Metodologi Riset Epidemiologi. Modul dalam Mengajar di Program Magister Kedokteran
Keluarga / Magister Gizi. Universitas Sebelas Maret Surakarta tidak dipublikasikan
Nazir, Mochammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Notoadmodjo, Soekidjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Manguncipta
Nurjanah, Nunung & Jayanti, E.Dwi. 2006. Taklukkan Diabetes dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara
Nurjanah, Nunung & Julianti, E.Diana. 2007. Taklukkan Diabetes dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa
Swara
Nursalam. 2008. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Pemkotpasuruan. 2011. Profil Kota Pasuruan. http://pemkotpasuruan.go.id.Tanggal 5Februari2012. Jam
10.15
Sani, Asrul. 2012. Serat Bagi Penderita Diabetes. http://meetdoctor.com.Tanggal24Februari2012. Jam
16.45
Sattar, Naveed., dkk., Do men develop type 2 diabetes at lower body mass indices than
women?.Diabetologi (2011) 54:3003-3006. Publish online

30 September 2011. Doi :

10.1007/s00125-011-2313-3
Setorki, M., Asgary, S., Eidi, A., Rohani, A.H. and Esmaeil, N. Effects of Apple Juice on Risk Factors of
Lipid Profile, Inflammation and Coagulation, Endothelial Markers and Atherosclerotic Lesions in High
Cholesterolemic Rabbits.Lipids Health Dis. 2009; 8: 39. Published online 2009 October 5.
doi: 10.1186/1476-511X-8-39
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8 Vol 2.
Jakarta: EGC
Stephanie. 2012. Diet Tinggi Serat. http://dokter herbal.com. Tanggal 24Februari2012. Jam 17.00
Tabin, Amin.2010. Klasifikasi-Apel-Pyrus-Malus. http://amintabin.blogspot.com. Tanggal 16 Oktober 2011
.Jam13.41
Vitahealth. 2006. Diabetes . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Varona, Blacenda Miranda dkk. 2004. Makanan Penyembuh Ajaib Penuntun Efektif Kepada Terapi Diet .
Bandung: Indonesia Publishing House
Webber, Sara. 2011. Jumlah Penderita Diabetes Mencapai 336 Juta Orang.http://www.indodiabetes.com.
Tanggal 30 November 2011. Jam 12.00

Wirakusumah, Emma S. 2011. Jus Buah dan Sayuran. Penebar


Plus.http://www.bookgoogles.co.id .Tanggal 25 September 2011. jam 12.45

The Influence of Giving Manalagi Apple Juice to The Total Cholesterol Level, LDL and HDL
White Rat (Ratus Norvegicus) Galuh Wistar with High Fat Diet
Abstract
Varity of Manalagi apple is one of the fruits which contain pectin (fibers dissolve in water) in fruits
meat and phenolic phytochemicals. The purpose of this research is to know whether the giving of
Manalagi apple juice decreasing total cholesterol level and LDL and increasing the level of HDL in
white rat blood plasma given high fat diet.
This research was experimental laboratory research with research design separate sample pretestposttest control group design; the research sample was white rate (Ratus norvegicus) Galur wistar
adult male with the body weight 135-200 g, at the age of 3 months with healthy condition. The rat
was taken randomly from the breeding unit of
pharmacy laboratory UNAIR as many as 32, and the sample was divided into four groups randomly
(randomizes allocation), each group consists of 8 rats. The first group was as pretest control group.
The second group was as posttest control group which was given drinking water 20 ml/200 g body
wt/day per sonde + standard diet (formula ITB) per oral as long as 6 weeks. The third group was as
high fat diet given drinking water 20 ml/200 g body wt/day per sonde + standard diet (formula ITB) +
pig fat (2 kg/10 kg body wt) per oral as long as 6 weeks. The fourth group was as group of apple
juice, which was given apple juice 30 g/200 g body wt/day (= 20 ml/200 g body wt/day) per sonde +
standard diet (formula ITB) + pig fat (2 kg/10 kg body wt) per oral as long as 6 weeks. The taking of
pretest data in the beginning of the treatment (to the group 1) and the posttest data at the end of
treatment of group1 up to group 4.

The result of the experiment shows that the averages score and standard deviation of each variable
of total cholesterol level in the pretest control group, posttest control group or standard diet, group of
high fat diet and group of Manalagi apple juice are 68.13 10.58 mg/dl, 60.00 14.79 mg/dl, 72.00
8.38 mg/dl and 65.63 4.27 mg/dl, with the experiment result of manova and difference test with
LSD are p=0.083 and p=0.222. It means not different in the interpretation. The averages score and
standard deviation of each variable of LDL cholesterol level in the each group are 10.50 3.38
mg/dl, 10.25 2.31 mg/dl, 13.63 2.13 mg/dl and 10.38 2.45 mg/dl, with the experiment result of
manova and difference test with LSD are p=0.012 and p=0.010. It means not different in the
interpretation. The averages score and standard deviation of each variable of HDL cholesterol level
in the each group are 27.25 4.83 mg/dl, 22.25 5.04 mg/dl, 25.50 2.83 mg/dl and 22.50 2.20
mg/dl with the experiment result of manova and difference test with LSD are p=0.153 and p=0.108. It
means not different in the interpretation. Based on the condition above, it can be concluded that
Manalagi apple juice tend to decrease the total cholesterols level and it is proved to decrease LDL
cholesterol, however it is not proved to raise the HDL cholesterol. The next research about the
influence of Manalagi apple juice to the profile of experimental animal blood lipid getting high fat diet
by using many kinds of dosage juice need to be done.
Keywords : Manalagi apple juice, pectin, phenolic phytochemicals, total cholesterol, LDL, HDL
Created :
Roni Yuliwar, SKep.NS / 090810502M
Ilmu Kedokteran Dasar / Faal
Program Studi Pasca Sarjana
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Surabaya
2010

Anda mungkin juga menyukai