REMATIK GOUT
Pokok Bahasan
: Rematik Gout
Sasaran
: Lansia
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 Menit
Tempat
I. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat memahami tentang penyakit rematik .
II. METODE
Penyuluhan, Diskusi dan tanya jawab.
III. MEDIA
1. Leaflet
2. Slide show
IV. MATERI
Terlampir
V. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
1
KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN
PESERTA
WAKTU METODE
Pembukaan :
Membuka
dengan
kegiatan
Menjawab salam
5 menit
ceramah
15 menit
ceramah
5 menit
Tanya
mengucapakan
Mendengarkan
salam
Memperkenalkan diri
Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan
materi
Pelaksanaan :
Penjelasan / Penyuluhan Memperhatikan
tentang :
Mendengarkan
Pengertian
Rematik.gout
Penyebab Rematik
gout
Tanda dan Gejala
Rematik gout
Faktor
resiko
Rematik gout
Penatalaksanaan
Rematik gout
Evaluasi :
Menanyakan
kepada Menjawab
yang
tentang
telah
disampaikan
dan
reiforcement
kepada
peserta
yang
dapat
menjawab pertanyaan.
jawab
Terminasi :
Mengucapkan
terima Mendengarkan
5 menit
Mengucapkan
penutup
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengetahui tentang pengertian rematik gout
b. Peserta mengetahui penyebab rematik gout
c. Peserta mengetahui tanda dan gejala rematik gout
d. Peserta mengetahui factor resiko rematik gout
e. Peserta mengetahui penatalaksanaan rematik gout
E. Daftar Rujukan
PAPDI. (2002). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. FKUI. Jakarta
PSIK Fakultas Kedokteran UNHAS. (2009). Penuntun Panum. FKUH. Makassar
Medicastore.com. (2007). Osteoartritis, diakses tanggal 15 September 2010,
http://medicastore.com/penyakit/17/Osteoartritis.html
Materi Penyuluhan :
B. PENYEBAB / ETIOLOGI
Kadar asam urat meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak mampu
mengeluarkannya melalui urin.
a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar.
Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi
dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya ganguan metabolism.
C. MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa gambaran / manifestasi klinik yang lazim ditemukan pada
penderita Reumatik. Gambaran klinik ini tidak harus muncul sekaligus pada saat
yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinik yang sangat
bervariasi.
a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat
badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.
b. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama
pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak
melibatkan sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi
diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat terserang.
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi
terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan
sendi pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya hanya
berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.
d. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran
radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi
tulang
e. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang
telapak
tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa
deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki terdapat
tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal.
Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan
kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan ekstensi.
f. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada
sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling sering
dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di sepanjang
permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan) ini dapat juga
timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya
merupakan petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat.
g. Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat menyerang
organ-organ lain diluar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis),
mata dan pembuluh darah dapat rusak.
Tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa
kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi.,
kelemahan otot, dan gangguan gerak.
D. Faktor Resiko
Tidak semua orang dengan peningkatan asam urat dalam darah
(hiperuremia) akan menderita penyakit asam urat. Namun ada beberapa kondisi
yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit asam urat, diantaranya :
a. Pola makan yang tidak terkontrol. Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh
dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung
zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat.
b. Seseorang dengan berat badan yang berlebihan (obesitas).
c. Suku bangsa tertentu. Di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan
yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola
makan ikan dan mengkonsumsi alkohol.
d. Peminum alkohol. Alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat
urine ikut berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan di dalam darah.
e. Seseorang yang berumur 45 tahun biasanya pada laki-laki, dan perempuan saat
umur menepouse.
f. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat.
g. Seseorang kurang mengkonsumsi air putih.
h. Seseorang dengan gangguan ginjal dan hipertensi.
i. Seseorang yang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama.
j. Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes mellitus
E. PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
a. Istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik gout biasanya disertai rasa lelah
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari, tetapi
ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat. Penderita
harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu beraktivitas
yang diikuti oleh masa istirahat.
b. Olahraga
Dengan olah raga secara teratur, zat purin dalam tubuh akan ikut terbakar
bersama energi sehingga dapat tersalurkan. Lain halnya jika Anda jarang
berolahraga, zat purin akan semakin tertimbun dan dapat membahayakan
kondisi tubuh.
c. Latihan Fisik dan Termoterapi
Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi.
Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri perlu diberikan
sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi yang sakit dan bengkak
mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi parafin dengan suhu yang bisa
diatur serta mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah.
Latihan dan termoterapi ini paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang
sudah mendapatkan latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja.
Latihan yang berlebihan dapat merusak struktur penunjang sendi yang
memang sudah lemah oleh adanya penyakit.
Adapun latihan fisik (rentang gerak sendi) sebagai berikut:
a. Bagian Kepala :
b. Bagian Leher
c. Bagian Punggung
d. Bahu :
e. Bokong / Panggul
d. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk
mengurangi nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba mengubah
perjalanan penyakit.
e. Diet
Rendah Protein
Penderita gout diberikan diet rendah protein karena protein dapat
meningkatkan produksi asam urat, terutama protein yang berasal dari
bahan makanan hewani
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Oleh karena
itu, penderita gout sebaiknya diberi diet rendah lemak. Penderita harus
membatasi makanan yang digoreng dan bersantan
Tinggi Cairan
Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat membantu
pengeluaran asam urat melalui urin.
Contoh makanan yang mengandung tinggi purin : Ikan teri, otak, jerohan,
daging angsa, burung dara, telur ikan, kaldu, sarden, alkohol, ragi,
melinjo (emping) dan makanan yang diawetkan