Anda di halaman 1dari 67

SISTEM

ENDOKRIN
FK 2102 Anatomi Fisiologi Manusia-Sistem Kendali

Lia Amalia / SF ITB

SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin : sistem pengatur yg


mengkoordinasi &mengintegrasikan berbagai
proses dalam tubuh dg cara melepaskan
messenger kimia yg disebut hormon

Endokrin = sekresi ke dalam


Endokrin = sekresi internal ke dalam ruang

ekstrasel sekeliling sel pensekresi

Lia Amalia / SF ITB

KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin = sekret yang dibuat tidak

meninggalkan kelenjarnya melalui saluran


pengeluaran, ttp sekresi berdifusi langsung dari sel
kelenjar ke dalam aliran darah di jaringan kelenjar
Disebut juga kelenjar buntu
Sekret yang dihasilkan = hormon

Lia Amalia / SF ITB

HORMON

Mrp bahan organik khusus yang berfungsi sebagai pengatur


biologis

Senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh suatu


organisme, yang bekerja dalam organisme tsb sebagai
suatu messenger kimia.

Hormon kebanyakan mrp derivat asam-asam amino

Bagian tubuh yang fungsinya dipengaruhi oleh hormon,

lazimnya disebut daerah sasaran/organ sasaran.

Lia Amalia / SF ITB

Kategori Hormon
1. Hormon Steroid
Disusun o/ kolesterol
Diproduksi o/ gonad dan korteks adrenal
Mis : testosteron, progesteron, estrogen, kortisol &
aldosteron
2. Hormon Non Steroid
Disusun oleh asam-asam amino
Dihasilkan oleh kelenjar lainnya
Sebagian besar hormon termasuk dalam kelompok ini
Mis : hormon protein (prolaktin), hormon peptida (ADH),
hormon katekolamin (epinefrin & nor epinefrin)
Lia Amalia / SF ITB

SISTEM ENDOKRIN

Lia Amalia / SF ITB

Lia Amalia / SF ITB

Pengendalian hormon
1. Pengendalian hipotalamus
Hipotalamus memproduksi faktor pengatur kimia
pelepasan dan penghambatan
Faktor pengatur ini bekerja pada kelenjar pituitari
anterior
2. Pengendalian sistem saraf
Impuls saraf ke pituitari posterior
Stimulasi otonom pada medula adrenal
3. Kadar hormon yang bersirkulasi
Beberapa hormon tertentu dikendalikan olehsistem
umpan balik negatif
Lia Amalia / SF ITB

MEKANISME KERJA HORMON (1)


1. Aktivasi sistem adenilat siklase (mediator intrasel)

Lia Amalia / SF ITB

MEKANISME KERJA HORMON (2)


2. Aktivasi gen

3. Mempengaruhi permeabilitas membran sel


Mis: Insulin laju masuknya glukosa ke sel hati meningkat;
hormon pertumbuhan meningkatkan laju masuknya asam
amino
Lia Amalia / SF ITB

10

KELENJAR PINEAL (1)

Letak : Pada bag atas ventrikel ke-3 otak atau posterior


thdp otak bagian tengah
= Epifisis
Dari klnjr tsb dapat diisolasi melatonin, serotonin,
norepinefrin & histamin
Hormon yang disekresi : melatonin (disintesis dari
serotonin dg bantuan enzim hidroksi-indol-o-metil
transferase)
Fungsi : mengatur modulasi pola bangun dan tidur manusia
& fotoperiodik

Lia Amalia / SF ITB

11

KELENJAR PINEAL (2)

Lia Amalia / SF ITB

12

KELENJAR PITUITARI (1)

Letak : di dasar tengkorak, fossa hipofisis tulang stenoid


Ada 2 lobus: anterior, posterior. Diantara keduanya: pars
intermedia
Lobus anterior adenohipofisis:
1) Hormon pertumbuhan-Human Growth
Hormon/somatotropin (STH)
2) Hormon tirotropin kendali klnjr tiroid dalam
menghasilkan tiroksin
3) Hormon adrenokortikotropin (ACTH)
4) Hormon Melanocytes Stimulating Hormone (MSH)

Lia Amalia / SF ITB

13

KELENJAR PITUITARI (2)

Lia Amalia / SF ITB

14

KELENJAR PITUITARI (3)


5) Hormon gonadotropik :
FSH (follicle-stimulating hormone) merangsang
perkembangan folikel Graaf dlm ovarium &
pembentukan spermatozoa dlm testis
LH (Luteinizing hormone) atau ICSH (Interstitial-Cell
Stimulating Hormone) mengendalikan sekresi
estrogen, progesteron dlm ovarium & testosteron dlm
testis
Luteotropin, LTH/prolaktin mengendalikan sekresi
ASI, mempertahankan adanya korpus luteum selama
kehamilan
Lia Amalia / SF ITB

15

KELENJAR PITUITARI (4)

Lobus posterior neurohipofisis


Hormon antidiuretik (ADH) mengatur air dalam
ginjal/mengurangi output urin
Hormon oksitosin mengatur kontraksi uterus,
pengeluaran ASI

Lia Amalia / SF ITB

16

KELENJAR PITUITARI (4)

Lia Amalia / SF ITB

17

Hormon pertumbuhan (1)

HGH (Human Growth Hormone)


Disebut juga somatotropin (STH)
Fungsi :
Menstimulasi pertumbuhan

sintesis protein (memudahkan transpor as.amino


melalui membran sel)

penggunaan KH kadar glukosa >>, shg sekresi


insulin >>

metabolisme lemak
Lia Amalia / SF ITB

18

Hormon pertumbuhan (2)


Pengaturan sekresi hormon pertumbuhan
Dikendalikan oleh 2 faktor dalam hipotalamus
1. Faktor pembebas hormon pertumbuhan (Growth
Hormone-Releasing Factor = GRF)
2. Faktor penghambat pembebasan hormon
pertumbuhan (Growth Hormone Release Inhibiting
Factor = GRIF) somatostatin

Lia Amalia / SF ITB

19

Hormon tirotropik
= Hormon penstimulasi tiroid (Thyroid-Stimulating Hormone =
TSH)
Fungsi:
Menstimulasi kelenjar tiroid sintesis & sekresi tiroksin (T4)
& triiodotironin (T3)
Meningkatkan jumlah cAMP (second messenger) dalam sel
tiroid meningkatkan semua aktivitas sel
Pengaturan sekresi tirotropin
oleh Thyrotropin-Releasing Factor = TRF)
Umpan balik melibatkan TRF, TSH dan hormon tiroid : Jika
hormon tiroid yang bersirkulasi >>, maka sekresi TSH & TRF
dihambat

Lia Amalia / SF ITB

20

Adrenokortikotropin

= Hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic Hormone =


ACTH)
Fungsi :
Bekerja pada korteks adrenal seluruh hormon korteks
adrenal (terutama glukokortikoid) disekresi di bwh pengaruh
ACTH
Lipolisis kadar asam lemak darah >>
Pengaturan sekresi
Hipotalamus mensekresi faktor pembebas kortikotropin
(corticotropin-releasing factor = CRF).
Mekanisme umpan balik melibatkan CRF, ACTH dan hormon
korteks adrenal
Lia Amalia / SF ITB

21

Gonadotropin (1)

Ada 2 gonadotropin

Hormon yang mensekresi folikel (follicle-stimulating hormone = FSH)

Hormon luteinisasi (Luteinizing Hormone = LH)

FSH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis


Fungsi : menstimulasi pertumbuhan folikel sel telur, menstimulasi produksi
sperma (pada pria)
LH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis

Fungsi :
Membantu fungsi & perkembangan folikel sel telur membantu FSH
Terjadinya ovulasi

Pembentukan korpus luteum


Menstimulasi sekresi estrogen
Lia Amalia / SF ITB

22

Gonadotropin (2)

Pada pria
LH sebagai hormon penstimulasi sel interstisial testis (interstitial
cell-stimulating hormone=ICSH) untuk menghasilkan
androgen testosteron.
Sebaliknya testosteron menghambat sekresi ICSH, menghambat
pengeluaran LRF (Luteinizing Releasing Factor)
Pengaturan gonadotropin
Oleh LRF
Pada wanita pertambahan & pengurangan gonadotropin
berhubungan dengan siklus menstruasi

Lia Amalia / SF ITB

23

Prolaktin (1)

= Hormon luteotropik (luteotropic hormone=LTH)


Fungsi :
Menstimulasi sekresi ASI
Menstimulasi korpus luteum sel telur untuk
mensekresi progesteron
Kadar prolaktin meningkat pada awal kehamilan &
puncaknya pada saat sebelum melahirkan

Lia Amalia / SF ITB

24

Prolaktin (2)

Kadar estrogen & progesteron >> menghambat efek


prolaktin. Pada saat melahirkan kadar estr & progrs <<
memungkinkan prolaktin mensekresi ASI

Pengaturan sekresi prolaktin


Oleh faktor pembebas prolaktin (prolactin-releasing
factor=PRF) dan faktor penghambat pembebasan prolaktin
(prolactin-release inhibiting factor=PRIF)

Lia Amalia / SF ITB

25

Hormon Antidiuretik /ADH (1)

Dibentuk di dalam nuklei supraoptik dari hipotalamus. Dan


bekerja pada pada duktus pengumpul pada ginjal,
mempengaruhi permeabilitasnya
Fungsi
Mengatur produksi urin
Jika konsentrasi ADH >> kontraksi otot polos
resistensi perifer TD
ADH disebut sbg vasopresin

Lia Amalia / SF ITB

26

Hormon Antidiuretik /ADH (2)

Pengaturan sekresi ADH


Oleh nuklei supraoptik sebagai osmoreseptor
(kenaikan/penurunan tekanan osmotik darah).
Melalui reseptor ini serabut saraf distimulasi ADH
dibebaskan.

Lia Amalia / SF ITB

27

Oksitosin

Terdapat dalam neurohipofisis dalam bentuk terikat (dibentuk di


hipotalamus, terutama dlm nuklei paraventrikular). Oleh
stimulasi saraf, hormon dibebaskan dr lobus hipofisis

Fungsi hormon

Kontraksi uterus melahirkan

Kontraksi sel2 mioepitel di sekitar duktus kelenjar susu


pengeluaran ASI

Stimulasi pembebasan prolaktin

Pengaturan sekresi
Jika serabut hipotalamus-hipofisis terstimulasi pembebasan
oksitosin dari ikatannya berdifusi ke luar lobus posterior
Lia Amalia / SF ITB

28

Fungsi hipofisis abnormal

Luas & kompleks


Hiposekresi adenohipofisis : panhipopituitarismus atrofi kelenjar tiroid,
korteks adrenal & gonad

Pertumbuhan pertumbuhan terbatas, dwarfismus

Dewasa Simmond disease (BB turun secara ekstrem & progresif dg


atrofi viseral, kerontokan rambut, penuaan dini)

Hiperaktivitas adenohipofisis

Hipersekresi GH

Gigantisme (pada masa pertumbuhan)

Akromegali (pada masa dewasa)


Pertumbuhan tulang ke sisi tulang rawan & stimulasi
pertumbuhan jaringan lunak

Jika terdapat tumor hiperaktivitas korteks adrenal krn produksi


ACTH >> Cushing syndrome
Lia Amalia / SF ITB

29

Akromegali

Lia Amalia / SF ITB

30

KELENJAR TIMUS

Merupakan organ dalam sistem endokrin &


limfatik
Mensekresikan hormon timosin
Menstimulasi produksi limfosit

Lia Amalia / SF ITB

31

KELENJAR TIROID (1)

Letak : kiri kanan trakhea (2 lobus) dalam jaringan isthmus tiroid


Secara mikroskopis klnjr terdiri dari folikel2 berupa kantung
Menghasilkan sekret : koloid tiroid mengandung senyawa
iodium hormon tiroid
Hormon tiroksin (T4)
Hormon triiodotironin (T3)
Tirokalsitonin
Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH
Fungsi : bekerja menstimulasi proses oksidasi, mengatur
penggunaan O2, pengeluaran CO2

Lia Amalia / SF ITB

32

KELENJAR
TIROID(1)
KELENJAR TIROID

Fungsi hormon tiroksin

Meningkatkan kecepatan metabolisme sel2 untuk mencapai


kebutuhan fisiologi

Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan & diferensiasi organ2


khususnya tulang & otak

Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental

Mempengaruhi distribusi & pertukaran air, elektrolit, protein

Mempengaruhi glukoneogenesis

Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,


kesadaran >>, jika tiroksin >>)

Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan pencernaan


( diare & konstipasi)

Mempengaruhi sistem kardiovaskular : meningkatkan kecepatan


denyut jantung
Lia Amalia / SF ITB

33

KELENJAR TIROID
KELENJAR
TIROID(2)
Fungsi tirokalsitonin
Membantu memelihara kadar kalsium darah
mempengaruhi efek hormon paratiroid, menekan
resorpsi kalsium dari tulang, shg menurunkan
pengambilan kembali kalsium dari tulang ke darah
Sekresi tergantung kadar kalsium tubuh jika tinggi,
sekresi <<

Lia Amalia / SF ITB

34

KELENJAR TIROID (3)

Gbr 1. Kelenjar tiroid & paratiroid

Gbr 2 . Kelenjar tiroid


Lia Amalia / SF ITB

35

KELENJAR TIROID (4)

Pembentukan hormon T3 & T4 :

Iod diabsorpsi (dlm bentuk garam2 iodida) ke sel2 folikel elemen


iodium

Saat yang sama : Sel2 akan mensekresi protein tiroglobulin ke dalam


folikel

Elemen iod + tiroglobulin mengubah tirosin (as.amino) dalam


molekul tiroglobulin menjadi tiroksin
Penyimpanan & pelepasan tiroksin

Tiroksin yang terbentuk disimpan dalam folikel (bagian tiroglobulin)

Jika akan dibebaskan, hormon dipecah dari tiroglobulin (dg bantuan


enzim proteolitik) masuk ke darah (btk tiroksin bebas)

Dalam darah, bergabung dg protein plasma dibebaskan ke sel2


jaringan

Lia Amalia / SF ITB

36

KELENJAR TIROID
KELENJAR
TIROID (5)
Regulasi sekresi tiroksin
diatur oleh TSH (thyroid stimulating hormone)
Fungsi TSH :
Mengatur pengambilan iodida
Mempengaruhi aktivitas proses enzimatik yg
berfungsi dlm membebaskan hormon2 tiroid dari
tiroglobulin

Lia Amalia / SF ITB

37

Lia Amalia / SF ITB

38

Lia Amalia / SF ITB

39

Kelainan kelenjar tiroid (1)

Hipotiroidismus

Kretinismus endemik (iodida <<, produksi tiroid menurun,


TSH meningkat, tiroglobulin >> kelenjar membesar
Jika diderita ibu hamil : anak akan kretinism irreversibel
Tanda : pertumbuhan terhambat, mental terbelakang, nadi
lambat, suhu tubuh rendah
Kretinismus sporadik
genetik
Miksedema
Hipotiroid setelah masa pertumbuhan
Tanda : mudah capai, gerak lamban, frekwensi jantung <<,
kulit kering
Lia Amalia / SF ITB

40

Kelainan
kelenjartiroid
tiroid
Kelainan kelenjar
(2)
Hipertiroidismus
Morbus basedow, Graves disease, toxic goiter, exophtalmus
goiter
akibat sistem imun.
Tanda : frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat,
hiperaktif, eksoftalmus (kerusakan penutupan kelopak mata)

Adenoma toksis
Tumor jaringan kelenjar tiroid.
Tanda :
frekwensi jantung >, emosi tidak stabil, keringat, hiperaktif,
eksoftlamus tidak terjadi

Lia Amalia / SF ITB

41

KELENJAR PARATIROID (1)

Letak : berdekatan/melekat dengan klnjr tiroid

Tiap lobus lateral tiroid terdapat 2 klnjr kecil warna kuning


kecoklatan

Kelenj paratiroid dipersarafi oleh serabut simpatikus &


parasimpatikus

Sekresi : hormon paratiroid (PTH)/parathormon

Fungsi : mengatur metabolisme kalsium, fosfat &


mengendalikan jumlahnya dalam darah & tulang

Lia Amalia / SF ITB

42

KELENJAR
PARATIROID(2)
KELENJAR PARATIROID

PTH tidak ada kalsium darah , fosfat


PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dg merusak
kolagen, zat dasar & kristal hidroksiapatit tulang
kalsium & fosfat
Dlm tubulus ginjal: PTH bekerja meningkatkan reabsorpsi
kalsium filtrat & menurunkan reabsorpsi fosfat kalsium
darah , fosfat darah

Pengaturan fungsi PTH


Sekresi PTH diatur oleh kadar kalsium darah. Jika kadar
tinggi, sekresi akan menurun mekanisme umpan balik
negatif

Lia Amalia / SF ITB

43

KELENJAR
PARATIROID
KELENJAR PARATIROID
(3)

Mekanisme kerja PTH :


Kerja parathormon terhadap usus meningkatkan absorpsi
kalsium, yg diduga akibat 1,25-dihidrokholekalsiferol (derivat
vit D) & tidak langsung o/ parathormon.
PTH pada ginjal mengatur produksi 1,25-dihidroksikholekalsiferol) usus mengabsorpsi lebih banyak ion kalsium.
PTH bekerja langsung pada ginjal

Lia Amalia / SF ITB

44

Lia Amalia / SF ITB

45

Sekresi
abnormalparatiroid
paratiroid
Sekresi abnormal

Hiperparatiroidismus

Tetanus, konvulsi, kematian


Demineralisasi tulang berlebihan tulang menjadi lunak
tulang berisi jaringan fibrosa, disebut osteitis fibrosa
cystica

Hipoparatiroidismus
Carpopedal spasmus (spasmus pada pergelangan tangan, jari
tangan & kaki)

Lia Amalia / SF ITB

46

KELENJAR PANKREAS (1)

Pulau Langerhans

Sekresi : Hormon glukagon (a), hormon insulin (b),


somatostatin (d)

Fungsi : mengatur metab KH insulin menurunkan glukosa


drh; glukagon meningkatkan glukosa drh

Glukagon = hyperglycemic glycogenolytic factor/HGF


Fungsi : menaikkan kadar glukosa darah dengan :

Stimulasi pembentukan cAMP, yg memperbesar aktivitas


fosforilase (enzim penstimulasi perubahan glikogen mjd
glukosa = glikogenolisis)

Glukoneogenesis dalam hati dari asam2 amino


Lia Amalia / SF ITB

47

KELENJAR PANKREAS (2)

Lia Amalia / SF ITB

48

KELENJAR PANKREAS
KELENJAR
PANKREAS(3)

Insulin
Fungsi : Menurunkan kadar glukosa dengan :
Mempercepat transpor glukosa ke dalam sel2 kecepatan
metabolisme gula
Bekerja pada enzim2 seluler mengubah glukosa menjadi
glikogen ( perubahan glukosa mjd glikogen) : kadar gula
darah , glikogen hati & otot )

Pengaturan sekresi
Glukagon diatur oleh kadar glukosa darah
Insulin diatur oleh : kadar glukosa drh, GH (meningkatkan glukosa
drh merangsang pelepasan insulin); ACTH (stimulasi sekresi
glukokortikoid hiperglisemia & membebaskan urin

Lia Amalia / SF ITB

49

KELENJAR PANKREAS (4)

Abnormal :
Hiposekresi insulin : hiperglisemia, diabetes
melitus
Tumor pulau Langerhans hipoglisemia
(overproduksi insulin)

Lia Amalia / SF ITB

50

KELENJAR ADRENAL (1)

Letak : di atas masing2 ginjal, dilapisi lemak & punya suplai


darah yg luas
Bagian2 yang mensekresi hormon korteks adrenal, medula
adrenal
Hormon yg disekresi :

Korteks adrenal (sebelah luar)

Zona glomerulosa : Mineralokortikoid (aldosteron) & deoksikortikosteron


Zona fasciculata : Glukokortikoid
Zona reticularis : Androgen, estrogen

Medula adrenal

Katekolamin : epinefrin (adrenalin) 80-90%, norepinefrin 10-20%

Lia Amalia / SF ITB

51

KELENJAR ADRENAL (2)

Lia Amalia / SF ITB

52

ALDOSTERON

Fungsi : pada kesetimbangan elektrolit & air


Menaikkan absorpsi Na o/ tubulus ginjal, menurunkan transpor K
Akibat retensi Na, ekskresi air melalui ginjal berkurang, vol plasma
bertambah & viskositas darah berkurang

Sekresi aldosteron:
Tidak konstan, dikendalikan volum cairan ekstrasel & suplai Na, sedikit
dikendalikan oleh hipofisis (ACTH)

Mekanisme sekresi :
Penurunan volum cairan ekstrasel menurunkan TD sel2
jukstaglomerular dalam ginjal mensekresi renin. Renin menguba
angiotensinogen mjd angiotensin I dg bantuan ACE mjd
angiotensin II Angiotensin II menstimulasi korteks adrenal
mensekresi aldosteron >>, aldosteron menginduksi retensi Na & air di
ginjal Volume cairan ekstrasel >>

Lia Amalia / SF ITB

53

GLUKOKORTIKOID

Kortison, kortisol (hidrokortison) >95% aktivitasnya,


kortikosteron
Fungsi :

Meningkatkan glukoneogenesis dg stimulasi deaminasi


(mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm hati)
Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan
Efek antiinflamasi
Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi & sekresi
histamin
Memperbesar resistensi terhadap stres (perdarahan, trauma, panasdingin, infeksi)

Lia Amalia / SF ITB

54

GLUKOKORTIKOID

Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh :


Glukokortikoid
Insulin
Glukagon
GH
Katekolamin
Tiroksin

Pengaturan hormon : oleh ACTH dengan mekanisme


umpan balik

Lia Amalia / SF ITB

55

Lia Amalia / SF ITB

56

Medula adrenal

Hormon : katekolamin epinefrin, nor epinefrin


Fungsi epinefrin :
Stimulasi glikogenolisis di hati kadar glukosa >
Mobilisasi asam-asam lemak bebas dari jaringan adipose
Stimulasi reticular formation dr otak (pusat pengatur respirasi, TD,
kecepatan jantung, sekresi endokrin)
Umumnya efek2 perifer epinefrin = stimulasi simpatikus SSO

Memperkuat & memperpanjang aktivitas SSO


Menaikkan laju jantung & curah jantung (CO)
Vasokonstriksi arteriol kulit & viseral
Vasodilatasi arteriol otot skelet
Kontraksi otot polos capsula limpa, sfingter saluran cerna & otot dilator
iris
Relaksasi otot polos dinding bronkhi & saluran cerna
Sensitisasi otot jantung
Lia Amalia / SF ITB

57

Fungsi abnormal kelenjar adrenal (1)

Korteks adrenal

Addisons disease, Morbus Addison (hipofungsi)


Tanda : kadar K serum >, Na <, hipoglisemia, TD <, dehidrasi,
asidosis, gagal ginjal, pigmentasi kulit

Hiperfungsi krn tumor korteks


a. Cushing syndrome/hiperadrenokortisismus overproduksi
glukokortikoid
Tanda : gangguan metab KH & elektrolit, adipositas pada
daerah2 tertentu (anggota badan,perut)
b. Adrenogenital syndrome(kongenital adrenal hiperplasia)
Cushing syndrome diikuti overproduksi hormon seksual
(maskulinisasi pada wanita, perkembangan seks pada pria
yang cepat)

Lia Amalia / SF ITB

58

Fungsi abnormal kelenjar adrenal (2)


Korteks adrenal
c. Aldosteronisme (Conns syndrome) : sekresi aldosteron >>

hipokalemia, kadar Na darah naik, retensi air, volume darah


bertambah, hipertensi

Medula adrenal

Hiperfungsi
Tumor medula (phaeochromocytoma) overproduksi hormon
(sampai 500x normal).
TD sistolik bisa mencapai 300 mmHg (hipertensi), hiperglisemia,
glikosuria

Lia Amalia / SF ITB

59

OVARIUM (1)

Hormon2 : estrogen (estradiol, estriol, estron), progesteron,


Estradiol selain disekresi ovarium jg oleh plasenta, adrenal & testis
(jumlah <<)
Hormon estrogen = hormon folikuler, krn terus dihasilkan oleh folikel
ovarium
Fungsi estrogen :

Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus, tuba


uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut aksila)

Mempengaruhi metabolisme elektrolit

Mempengaruhi tingkah laku

Memperbesar keinginan & pengendalian seksual

Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pd klnjr mamae

Menstimulasi kontraksi uterus

Lia Amalia / SF ITB

60

OVARIUM (2)

Lia Amalia / SF ITB

61

Lia Amalia / SF ITB

62

Lia Amalia / SF ITB

63

OVARIUM (3)

Progesteron :

Dihasilkan korpus luteum, plasenta


Melanjutkan pekerjaan estrogen pada endometrium penebalan untuk
penerimaan ovum yang telah dibuahi
Menghambat menstruasi

Fungsi progesteron

Mempertebal & memperbesar vaskularisasi endometrium uterus


Mengembangkan alveoli payudara
+ estrogen menyiapkan payudara untuk produksi ASI
Dibutuhkan untuk ovulasi

Pengaturan hormon ovarium


FSH dari hipofisis anterior menyebabkan pematangan folikel ovarium

& menaikkan kadar estrogen


LH menyebabkan ovulasi, pembentukan korpus luteum &
memproduksi progesteron

Lia Amalia / SF ITB

64

TESTIS (1)
Sel2 interstitial (sel Leydig) dari testis mensekresi androgen

(androgenic hormone) yang utama : testosteron


Fungsi
Untuk perkembangan & pemeliharaan organ seks pria
Sifat-sifat seksual sekunder
Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein, libido
& distribusi rambut
Menghambat sekresi ICSH
Pengaturan sekresi
Mekanisme umpan balik negatif antara ICSH & testosteron,
sebaliknya kadar testosteron >>, memperkecil sekresi ICSH
Lia Amalia / SF ITB

65

TESTIS (2)

Lia Amalia / SF ITB

66

TESTIS (3)
Abdormalitas
Hipofungsi
Eunuchoidism : Produksi hormon <<, gejala: atrofi organ
pelengkap & tidak adanya karakteristik sekunder
Eunuchism : Hormon tidak ada, gejala : lebih parah dari
eunuchoidism
Hiperfungsi
Akibat tumor gonad pubertas prekosius
Perkembangan organ pelangkap & karakteristik terlihat
pada usia kurang dari normal

Lia Amalia / SF ITB

67

Anda mungkin juga menyukai