GAMBAR 1
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
43
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Keterangan Gambar :
M
Cp
Wp
=
=
=
Cc
Wc
Ip
I
F
RGS
1L & 2S
2L & 1S
=
=
=
=
=
=
=
=
Magnit permanent
inti besi kumparan tegangan
kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,
karena lilitan cukup besar
Inti besi kumparan arus
kumparan arus
arus yang mengalir melalui Wp
Arus beban yang mengalir melalui Wc
Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
Register
Terminal sumber daya masuk
Terminal daya keluar
Prinsip Kerja
1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 900 terhadap
tegangannya
Sin = Cos
1
Gambar 2
2
T =
1 sebanding dengan I
2 sebanding dengan
Sin
Maka : TD =
V
W
= Cos
V
W.I
W
Cos
= V.I. Cos
44
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang
berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh momen TD.
Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan
tersebut memotong garis garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnit permanen)
sehingga menyebabkan terjadinya arus arus putar (arus Foucault) didalam
piringan logam yang berbanding lurus terhadap n m.
Arus arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya 1, 2 dan m
seperti dalam gambar 1.B
Arus arus putar yang memotong garis garis fluksi m menyebabkan piringan
logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. m2
Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka :
Kd. V.I. Cos = Km.n. m2
Kd
n=
V.I Cos
Km m2
Kd, Km = konstanta
Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus
dengan V.I.Cos, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu
sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk
mendapat angka hasil pengukuran dari piringan D tadi harus ditransformasikan lagi
kealat register.
45
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp
Gambar 3
Bagian atas
Bagian bawah
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Kumparan Tegangan terdiri dari :
Pada kWh meter 1 phasa 1 Set
Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat . 2 set
Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat . 3 Set
46
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan
sekecil mungin.
Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub
(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
a.
b.
47
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
kWh
3 5 7
kVARh
Gambar 5
3 5 7
kVA
b kVAR
a
kW
Gambar 6
Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut (FI)
yang berubah ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat disini
bahwa :
-
48
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Lihat gambar.
E
D
kVA
kVAR
kW
GAMBAR 7
=0
=1
= kW
=0
Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1
kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar dari
nol ( 0 ).
49
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
.1 .3 .44 .5
B
E
B
A
N
F
N
54.64.74
.1 .3 .4 .5
F
N
Gbr. 8a
Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2
kawat sambungan langsung, tarip tungal
Gbr. 8b
Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2
kawat sambungan langsung, tarip ganda
B
E
B
A
N
N
Gbr. 8c
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan langsung, tarip tungal
50
B
E
B
A
N
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
.6
.1 .2 .4 5 .7 .83.93 .113
. .
B
E
B
A
N
R
S
T
N
Gbr. 8d
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung, tarip tunggal
. .
M
. . . . . . . . . . .13 .
1 2 3
4 5 6
7 83 93
123
153
.13.23.33 .43
. l. k. l. k. l.
CT
K. L. K. L. K. L.
k
R
TM S
T
N
B
E
B
A
N
Gbr. 8e
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo
tegangan tarip ganda
51
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
.1 .2 .3
20000/100
PT =
V
100
.
K. L .
. . . .13 .
73 83 93
153
.13..23.33. .43
. l.
CT
K. L.
k
B
E
B
A
N
R
TM S
T
Gbr. 8f
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafo arus dan trafo
tegangan, tarip ganda
R
S
T
N
B
E
B
A
N
Gbr. 8g
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan
tarnsformator arus, tarip tungal
52
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
...
1 2 3
.
K. L .
20000/100
PT =
V
100
. . . .13 .153
73 83 93
.13.23.33 .43
. l.
CT
K. L.
k
B
E
B
A
N
R
TM S
T
Gbr. 8h
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip ganda
.1 .2 .3 .5 .73.83.93
20000/100
PT =
V
100
R
TM S
T
. .
K. L .
. l.
CT
K. L.
k
B
E
B
A
N
Gbr. 8i
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip tungal
53
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
...
1 2 3
20000/100
PT =
V
100
.
K. L .
. . . .13 .153
73 83 93
.13.23.33 .43
. l.
CT
K. L.
k
B
E
B
A
N
R
TM S
T
Gbr. 8j
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip ganda
Susunan terminal harus sama dengan diagram rangkaian. Setiap terminal harus
diberi tanda yang sesuai dengan fungsinya.
Cara pengawatan kWh meter dibedakan menurut jumlah elemennya :
-
54
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Batas batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)
Arus
Faktor Kerja
100% In
100% In
50% In
50% In
10% In
5% In
11
0,5 (ind)
1
0,5 (ind)
1
1
Keterangan :
Tanda *
Tanda +
Tidak semua alat Bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh
meter, hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri.
Maksud dari penggunaan alat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan
disain pemuatan kWh sehingga :
-
Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapat digunakan untuk
pengukuran dari beberapa macam besarnya daya listrik.
55
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
56
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
f.
g.
h.
i.
_-_
P2
P1
S2
S1
Push Oution
Switch
Batery
Gambar 9
Pengujian Polaritas
Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanent magnet moving
coil dihubungkan pada sekunder transformator arus. Battrey tegangan 1,5 Volt
dihubungkan melalui saklar kutub tunggal pada sisi primer, pada saat saklar
dimasukkan maka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat dan pada
waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearah negatep sesaat.
Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminal lemari APP (10 tipe II F
Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)
57
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Test Arus
Skunder
A
2
CT
Yang diuji
A
1
CT
Standar
Current Transformer
Test Set
AC Supply
Gambar 10. Pengujian Rasio
Arus sekunder diukur dengan ampere meter A2 dan nilai perbandingannya antara
A1 dan A2 adalah merupakan rasio yang tertulis pada nama transformator arus.
Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus :
(kn Is Ip)
Kesalahan arus (%) =
X 100%
58
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ip
Is = arus sisi sekunder
Ip = arus sisi primer
Kn = rasio transformasi transformator arus
Kelas
ketelitian
5
0,4
0,75
1,5
3,0
0,1
0,2
0,5
1,0
Persentasi kesalahan
Arus (rasio) pada
persentase arus
pengenalnya
20
0,2
0,35
0,75
1,5
100
0,1
0,2
0,5
1,0
120
0,1
0,2
0,5
1,0
Menit
5
15
30
90
180
20
8
15
30
90
Centi Radian
100
5
10
30
60
120
5
10
30
600
5
0,45
0,9
2,7
5,4
20
0,24
0,45
0,35
2,7
100
0,15
0,3
0,9
1,8
120
0,15
0,3
0,9
1,8
5
30
90
Menit
20
100
15
10
45
30
120
10
30
5
0,9
0,7
Centi Radian
20
100
0,45
0,3
0,35
0,9
59
120
0,3
0,9
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
pengaman yang memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisi tegangan tinggi dari
suatu jaringan listrik (6 kV ke atas)
Faktor ketelitian yang harus diperhatikan pada transformator alat pengukuran
(termasuk juga transformator tegangan). Hal ini disebabkan karena besaran
ukurannya yang lebih diperhatikan dari pada rugi-rugi yang terjadi pada alat
tersebut.
dengan
60
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
250 V
AC
Supply
Hight
Voltage Test
Set
PT STANDAR
PT YANG DIUJI
GAMBAR 11
x 100%
Up
Us
Up
Kn
Kelas
0,1
0,2
0,5
1,0
3,0
Persentase kesalahan
tegangan (ratio)
()
0,1
0,2
0,5
1,0
3,0
Pergeseran fasa ()
Menit
Centiradian
5
10
20
40
0,15
0,3
0,6
1,2
Tidak disyaratkan
61