Dengue adalah penyakit yang ditularkan melalui nyamuk yang menyebar paling
cepat di dunia. Dalam lima puluh tahun terakhir, insidensi meningkat 30 kali dengan
peningkatan perluasan ke negara baru dan pada dekade ini, bergeser dari kota ke
desa. Diperkirakan 50 juta infeksi dengue terjadi setiap tahun dan diperkirakan 2,5
juta penderita tinggal di daerah endemis.
Lebih dari 70% populasi yang berisiko terinfeksi dengue tinggal di daerah Asia
Tenggara dan Pasifik Barat, yang menyumbang 75% dari beban penyakit global
akibat dengue. DiIndonesia, 35% populasi tinggal di area kota, 150.000 kasus
dilaporkan pada tahun 2007 ( rekor tertinggi) dengan lebih dari 25. 000 kasus yang
dilaporkan dari Jakarta dan Jawa Barat. Case fatality rate dari infeksi dengue
diperkirakan 1 %.
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes
(terutama A.aegypti dan A.
albopictus). Peningkatan kasus setiap tahunnya
berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi
nyamuk betina yaitu penampungan air jernih.
Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peingkatan transmisi virus dengue
yaitu : 1). Vektor: perkembangbiakan vektor , kebiasaan menggigit, kepadatan
vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain;
2).pejamu: terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan paparan
terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; 3). Lingkungan: curah hujan, suhu,
sanitasi dan kepadatan penduduk.
Etiologi
Infeksi dengue disebabkan oleh salah satu dari empat virus berbeda yang
berkerabat erat yaitu serotipe virus dengue ( DEN-1, -2, -3 dan -4). Virus dengue ini
merupakan virus RNA untai tunggal yang merupakan anggota family Flaviviridae
dan genus Flavivirus, yang juga mencakup virus lain yang penting secara medis ,
misalnya West Nile virus, Yellow Fever virus, Japanese Encephalitis virus, St. Louis
Encephalitis virus, dll.
Famili Flaviviridae terdiri atas tiga genus: Flavivirus, Pestivirus dan Hepacivirus.
Genus Flavivirus terdiri atas lebih dari 70 jenis virus yang sebagian besar patogen
pada manusia dengan diperantarai artropoda (arboviruses atau artrophod-borne
viruses). Flavivirus menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk demam,
ensefalitis, dan demam berdarah. Suatu kesatuan yang menjadi perhatian global
mencakup infeksi virus Dengue (DENV) dengan manifestasinya berupa demam
berdarah dengue/ dengue hemorrhagic fever (DHF) dan dengue shock syndrome
(DSS), Japanese encephalitis virus (JEV), West Nile Virus (WNV) .
Klasifikasi
terdiri atas 493 asam amino) yang terglikosilasi pada DENV. Protein E berperan
dalam pelekatan virus pada se; dan fusi dengan membrane dan merupakan target
utama dari antibodi. Mutasi pada protein E mempengaruhi fungsi dan virulensi dari
DENV dan jenis flavivirus lainnya.
c. Protein Non-struktural
- NS 1
Protein NS1 adalah protein terglikosilasi (353- 354 asam amino) yang merupakan
dimer yang labil terhadap panas. Protein NS1 dari virus Dengue berisi dua tempat
glikosilasi yang tetap(pada residu 130 dan 207) dan 12 residu sistein. Meskipun
tidak teridentifikasi pada sel yang terinfeksi DENV, protein NS1 dengan panjang
yang bervariasi dapat diproduksi karena adanya oembelahan C terminal pada
tempat yang berbeda dalam ujung protein NS2A. Mutasi pada protein NS1,
termasuk mutasi yang menghasilkan kehilangan salah satu atau kedua pola
glikosilasi, menghambat atau meniadakan replikasi virus dan akumulasi RNA serta
mempengaruhi virulensi secara signifikan pada model hewan. Inhibisi replikasi
sangat menonjol selama fase awal replikasi, yang menunjukkan peranan penting
protein NS1 dalam replikasi. NS1 juga berperan dalam maturasi dan perakitan
virion.
-
NS3
Protein NS3 (67-70 kDa, 618-623 asam amino) adalah protein kedua terbesar yang
dikode oleh genom DENV dan sekuens primer asam amino yang kekal pada DENV.
Protein NS3 berperan sebagai protease virus yang yang terlibat dalam
pembelaharan poliprotein viral tertranslasi dan berperan dalam replikasi RNA viral
dengan nucleotide triphospatase (NTPase), RNA 5 triphospatase (RTPase) dan
aktivitas helikase.
NS5
Protein NS5 (104-106 kDa, 900-905 asam amino) adalah protein terbesar yang
dikodekan pada genom DENV.
-
Flavivirus juga mengkode empat protein hidrofobik kecil, yaitu NS2A, NS2B, NS4A,
dan NS4B, yang tidak selalu ada pada sekuens virusm tetapi memiliki fitur
struktural yang sama, termasuk daerah hidrofobik. Protein ini dapat berperan
sebagai antagonis dari respon imun innate pejamu.