Anda di halaman 1dari 11

Pengambilan keputusan

Reni ainun janah


Ririn mahmudati
Noor kholifah
Mahfud fauzi

Definisi pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu
proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi.
Manajemen lainya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang
dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis dibuat
oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingankepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan,
menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut
dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.

Klasifikasi keputusan menurut Herbert


A. Simon:
1. Keputusan Terprogram
2. Keputusan Tidak Terpogram

Proses pembuatan keputusan

Contoh Pengambilan Keputusan


Farmasi Kasus di Industri Farmasi
Salah satu perusahaan farmasi di Indonesia
merencanakan akan mengeluarkan produk obat
baru yaitu obat batuk hisap. Penggunaan obat
secara hisap belum begitu familiar untuk
masyarakat umum.
Perusahaan farmasi ini pun juga untuk pertama
kalinya mengeluarkan produk obat hisap.
Sebelumnya, mereka hanya mengeluarkan dalam
bentuk syrup.
Permintaan untuk mengeluarkan obat hisap
sebenarnya berasal dari ide salah satu pemegang
saham di perusahaan farmasi tersebut.

Langkah-Langkah Pengambilan
Keputusan

Identifikasi dan Diagnosa Masalah


Berdasarkan survey dari tim marketing,
masyarakat cenderung pasif untuk mencoba
hal baru, apalagi untuk penggunaan jenis obat
baru.

Pengembangan Alternatif
Setelah diadakan rapat dan diskusi dengan
bagian produksi dan quality control,
diputuskan untuk memproduksi obat batuk
hisap dalam skala kecil dan tetap
memproduksi obat batuk syrup.

Analisis Alternatif
Setelah dilakukan launching untuk memperkenalkan
obat batuk hisap tersebut, penjualan obat batuk hisap
ini berjalan sangat lambat.
Hal tersebut disebabakan oleh beberapa alasan.
Diantaranya:
a. Beberapa golongan masyarakat kesulitan menghisap
obat tersebut, bahkan obatnya banyak yang tertelan.
b. Disamping tertelan,banyak yang mual-mual setelah
tertelan obat hisap tersebut, karena rasa tidak enak
yang muncul ketika tertelan obat.

Evaluasi dan Follow Up


Masyarakat lebih memilih obat batuk syrup.
Akhirnya, oleh tim farmasis perusahaan
farmasi tersebut diputuskan untuk sementara
tidak memproduksi lagi obat batuk hisap
hingga ada perkembangan metode yang
efektif untuk membuat produk obat baru.

analisa
Keputusan untuk memproduksi terlalu terburu
buru
Analisa konsumen kurang
Analisa keuangan kurang mendalam

Anda mungkin juga menyukai