listrik yang berfungsi sebagai alat bantu penyediaan daya listrik yang dapat
dikategorikan sebagai alat bantu utama dalam menunjang aktifitas seharihari.
Apabila dilihat dari sudut perawatan, mungkin akan timbul pertanyaan
sebagai
berikut
:
1.
Bagian
mana
dari
trafo
yang
memerlukan
perawatan
?
2. Bagaimana perawatan yang harus dilakukan dan berapa lama waktunya ?
3. Trus kalau trafo sedang dalam perawatan, darimana kita dapat listriknya
?
4. Apa saja keuntungannya ?
Sebagian besar trafo terdiri dari :
1. Belitan primer dan sekunder yang dibelitkan pada inti (core) sebagai
media
transfer
energi
2.
Inti
(core)
3.
Bahan
isolasi
dan
alat
bantu
(ex
:
bushing)
4.
Tangki
oli
5. Alat-alat pengaman
Dalam pengoperasiannya, masalah tegangan merupakan faktor utama,
sedangkan arus mengikuti design dari trafo itu sendiri. Untuk mengatasi
masalah tegangan tersebut, kita harus melihat ketahanan / kekuatan dari
isolatornya, yang dalam hal ini jenisnya adalah oil immersed, yaitu sistem
pendinginan
yang
menggunakan
oli
sebagai
medianya,
dimana
parameternya ditentukan oleh tegangan tembus dari oli tersebut.
Apabila tegangan tembusnya turun, maka akan menyebabkan :
1. Flash over antar live part atau antara live part dengan ground / tangki
2.
Kenaikan
temperatur
kerja
dari
trafo
3. Penurunan tegangan islolasi
Apabila keadaan ini dibiarkan, maka akan dapat mengakibatkan short
circuit yang dapat menyebabkan trafo meledak. Untuk mencegah hal
tersebut diatas, hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kita harus tahu bagian dari trafo yang harus dirawat dan diawasi :
* Oli dalam trafo harus mempunyai tegangan tembus > 30 kV/2.5 mm atau
120
kV/1
cm
sesuai
standar
PLN
*
Silicagel,
apabila
ada
harus
diperiksa
secara
rutin
* Kenaikan temperatur oli dengan suhu kamar (sekitarnya) tidak boleh lebih
dari 60 derajat celcius untuk tipe conservator dan 55 derajat celcius untuk
yang
non-conversator
*
Kebocoran
dan
penyusutan
oli
* Packing / seal