Anda di halaman 1dari 27

VITAMIN

Akhmadi, Biologi FKIP UNPAR

Vitamin

Vitamin berasal dari kata vita (hidup) dan amin (gugus amina),
yaitu suatu zat organik yang diperlukan dalam jumlah sedikit
(mikronutrien) akan tetapi berperan sangat penting bagi tubuh.

Vitamin umumnya merupakan suatu koenzim, sehingga berperan


dalam melancarkan aktivitas metabolisme sel.

Bentuk aktif vitamin hanya terdapat pada konsentrasi rendah di


dalam jaringan tubuh, sehingga dipenuhi dalam jumlah kecil.

Sebagai contoh, kebutuhan minimum manusia per hari akan


vitamin B6 kira-kira 2 mg, dan untuk vitamin B12 kira-kira 3 g.

Vitamin dibedakan atas dua golongan utama yaitu :

1) Vitamin yang larut dalam air


Meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam
nikotinat atau niasin (vitamin B3), asam pantotenat (vitamin
B5), piridoksin (vitamin B6), biotin (vitamin H), asam folat,
kobalamin (vitamin B12), dan asam askorbat (vitamin C).

2) Vitamin yang larut dalam lemak


Meliputi vitamin A, D, E, dan K.

Vitamin yang larut dalam air :


Umumnya tidak disimpan di dalam tubuh, dan relatif mudah
dikeluarkan melalui urine, kecuali vitamin B12.
Umumnya aktif sebagai koenzim, kecuali vitamin C.
Vitamin yang larut dalam lemak :
Umumnya dapat disimpan di dalam tubuh.

Hanya vitamin A dan vitamin D saja yang berperan sebagai


koenzim, untuk vitamin E dan vitamin K masih belum banyak
diketahui fungsinya sebagai koenzim.

Vitamin B1 (Tiamin )

Vitamin B1 rumus kimianya C13H17ON4S, yang mengandung


sistem dua cincin, yaitu pirimidin dan tiazol.

Di dalam sel hidup tiamin terdapat sebagai molekul tiamin


pirofosfat (TPP) yang berperan sebagai koenzim pada kerja
enzim :
1) piruvat dehidrogenase atau piruvat dekarboksilase
2) ketoglutarat dehidrogenase
3) transketolase

Enzim piruvat dehidrogenase berperan dalam pembebasan 2H+


dan CO2 pada molekul asam piruvat untuk diubah menjadi
molekul asetil-Ko.A.
Molekul asetil-Ko.A mempunyai peran penting dalam menjamin
berlangsungnya Siklus Krebs.

Vitamin B2 (Riboflavin )

Riboflavin adalah komponen dari dua koenzim, yaitu : flavin


mononukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD).

Kedua molekul koenzim ini berikatan kuat dengan enzim flavin


dehidrogenase (kelompok flavoprotein).

Vitamin B3 (Asam Nikotinat atau Niasin )

Nikotinamida (asam nikotinat dengan gugus amida) adalah


komponen dari dua enzim yang berhubungan, yaitu :
1) Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD+)
2) Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP+).

Semua reaksi oksidasi (dehidrogenasi) yang melibatkan NAD+


dan NADP+ untuk mengangkut elektron atau ion hidrogen (H+),
selalu berkaitan dengan peran vitamin B3.

Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Asam pantotenat terdapat pada semua jaringan tumbuhan, hewan,


dan mikroorganisme.

Asam pantotenat ini merupakan komponen koenzim A (Ko.A-SH),


yaitu molekul pembawa sementara gugus asil (asam lemak).

Molekul koenzim A mengandung gugus tiol (-SH) yang reaktif


sebagai tempat gugus asil berikatan secara kovalen membentuk
ikatan tioester (R-SH).

Molekul asetil-Ko.A merupakan molekul penting pada berbagai


reaksi metabolisme, khususnya dalam Siklus Krebs.

Vitamin B6 (Piridoksin)

Golongan vitamin B6 mencakup tiga senyawa, yaitu : piridoksin,


piridoksal, dan piridoksamin.

Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat, yang selalu


terdapat dalam bentuk amino yaitu piridoksamin fosfat.

Piridoksal fosfat berfungsi sebagai koenzim pada enzim-enzim


yang mengkatalisis reaksi asam amino, yaitu transaminase dan
aminotransferase.

Dalam hal ini piridoksal fosfat berperan sebagai pembawa


sementara gugus amino dari suatu senyawa donor (yaitu asam
-amino) menuju senyawa penerima gugus amino (yaitu asam
-keto).

Vitamin H (Biotin)

Biotin adalah molekul pembawa sementara gugus karboksil


(-COO-) pada sejumlah reaksi karboksilasi enzimatik yang
memerlukan ATP.

Gugus karboksil sementara terikat pada atom nitrogen dari


sistem cincin ganda biotin.

Contoh reaksi karboksilasi yang bergantung pada biotin adalah


kerja enzim piruvat karboksilase yang mengubah senyawa
piruvat menjadi senyawa oksaloasetat

Asam Folat

Asam folat terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :


1) asam glutamat
2) asam p-aminobenzoat
3) turunan senyawa heterosiklik pteridin

Asam folat tidak memiliki aktivitas langsung sebagai koenzim,


tetapi asam folat dapat tereduksi secara enzimatik di dalam
jaringan menjadi asam tetrahidrofolat (FH4), yang merupakan
bentuk koenzim aktifnya.

Senyawa FH4 ini berfungsi sebagai pembawa gugus 1 karbon di


dalam sejumlah reaksi kompleks enzimatik.

Gugus 1 karbon tersebut meliputi : gugus metil (-CH3), metilen (CH2-), metinil (-CH=), formil (-CHO), ataupun formimino (-CH=NH).

Vitamin B12 (Kobalamin )

Vitamin B12 merupakan vitamin yang paling kompleks jika


dibandingkan dengan vitamin B yang lainnya.

Vitamin B12 selain mengandung molekul organik kompleks,


ternyata juga mengandung unsur kobalt (Co).

Vitamin B12 yang biasanya diisolasi adalah sianokobalamin,


sebab molekul organik ini mengandung gugus siano yang
berikatan dengan kobalt.

Organisme tumbuhan maupun hewan tidak dapat mensintesis


vitamin B12, sedangkan yang mampu mensintesis vitamin B12
adalah mikroorganisme.

Enzim yang memerlukan vitamin B12 sebagai koenzimnya


memiliki kemampuan melaksanakan pemindahan atom hidrogen
dari satu atom karbon ke atom berikutnya sebagai ganti gugus
alkil, karboksil, hidroksil, atau gugus amino.

Vitamin C (Asam askorbat)

Vitamin C berperan sebagai kofaktor pada hidroksilasi enzimatik


residu prolin pada kolagen dari jaringan ikat vertebrata, yang
membentuk residu 4-hidroksiprolin.

Vitamin C dapat disintesis dari molekul glukosa oleh semua


tumbuhan dan sebagian hewan.

Fungsi vitamin C yang diketahui adalah berperan dalam


pembentukan dan pertahanan komponen utama pada jaringan
ikat hewan tingkat tinggi.
Ascorbic-acid

2-Oxo-L-threo-hexono-1,4-lactone-2,3-enediol

Rosa rubiginosa hips, are a particularly


rich source of vitamin C

Citrus fruits were one of the first sources of


vitamin C available to ships' surgeons.

Vitamin A

Terdapat dua bentuk alamiah vitamin A, yaitu :


1) Vitamin A1 (retinol) yang berasal dari hati ikan air laut
2) Vitamin A2 yang berasal dari hati ikan air tawar

Komposisi kimiawi vitamin A terdiri dari alcohol dan 20 karbon


yang terbentuk dari unit-unit isopren.
Pada tumbuhan, vitamin A terdapat dalam bentuk provitamin A,
yaitu berupa pigmen-pigmen karotenoid yang dapat diubah
menjadi vitamin A di dalam jaringan tubuh hewan dan manusia.

All-trans-Retinol

Retinol

Carotene is responsible for the orange colour of carrots and the


colours of many other fruits and vegetables and even some animals.

Lesser Flamingos in the Ngorongoro Crater, Tanzania.


The pink colour of wild flamingos is due to astaxanthin (a carotenoid)
they absorb from their diet of Brine shrimp. If fed a carotene-free diet
they become white.

Vitamin D

Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibuat pada kulit manusia dan


hewan melalui prekursor inaktif 7-dehidrokolesterol, melalui
reaksi yang ditimbulkan oleh penyinaran spektrum ultraviolet
sinar matahari.

Vitamin D3 tidak aktif secara biologi, tetapi molekul ini


merupakan prekursor senyawa 1,25-dihidroksikolekalsiferol
yang berperan mengatur metabolisme kalsium dan fosfat di
dalam tubuh hewan dan manusia.

Vitamin D2 (ergokalsiferol) merupakan suatu produk komersial


yang dibuat oleh iradiasi ultraviolet terhadap ergosterol sel
khamir (ragi).

Ergocalciferol
D2

22-Dihydroergocalciferol
D4

Cholecalciferol
D3

Sitocalciferol
D5

Reaction-Dehydrocholesterol-Previtamin D3 (Photochemical conversion of


7-dehydrocholesterol to previtamin D3 )

Reaction-PrevitaminD3-VitaminD3 (Thermal isomerization of previtamin D3 to vitamin D3 )

Calcium regulation in the human body.


The role of vitamin D is shown in orange.

In the epidermal strata of the skin, production is greatest in the


stratum basale (colored red in the illustration) and stratum
spinosum (colored light brown).

Synthesis of vitamin D

Vitamin E

Vitamin E sedikitnya terdiri dari jenis molekul , , - tokoferol,


dan yang paling penting di antaranya adalah -tokoferol.

Peran biokimiawi vitamin E belum teridentifikasi secara


sempurna, tetapi vitamin E kemungkinan ikut serta dalam
mencegah pengaruh merusak oksigen terhadap lemak (oksidasi
lemak) pada membran sel.

-Tocopherol

Vitamin K

Terdapat dua bentuk vitamin K yang banyak dijumpai pada


tumbuhan tingkat tinggi, yaitu vitamin K1 dan K2.

Fungsi biokimiawi vitamin K adalah untuk pembentukan protein


plasma darah protrombin (suatu prekursor inaktif trombin).

Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen plasma darah


menjadi fibrin (merupakan protein serat atau serabut yang tidak
larut yang berperan dalam menggumpalkan darah).

Untuk mengaktifkan protrombin menjadi trombin diperlukan ion


Ca+2.

Bila kekurangan vitamin K, maka molekul protrombin mengalami


kelainan dan tidak dapat berikatan dengan ion Ca+2 secara normal.

Vitamin K1 (phylloquinone) - both forms of the vitamin


contain a functional naphthoquinone ring and an aliphatic
side-chain. Phylloquinone has a phytyl side-chain.

Vitamin K2 (menaquinone). In menaquinone, the sidechain is composed of a varying number of isoprenoid


residues. The most common number of these residues
is four, since animal enzymes normally produce
menaquinone-4 from plant phylloquinone.

A sample of phytomenadione (vitamin K1) for injection,


also called phylloquinone

Anda mungkin juga menyukai