Anda di halaman 1dari 5

Bentukan Asal Fluvial

Pengaruh Sungai

PENGERTIAN
Bentuk asal Fluvial adalah suatu bentukan yang diakibatkan karena pengaruh dari
aktifitas sungai dan air permukaan yang berupa : pengikisan, pengangkutan dan
penimbunan pada daerah daerah rndah seperti lembah. Didalam suatu proses geologi
maupun geomorfologi air memegan peranan penting karena kemampuannya sebagai
proses pelapukan, erosi yang dapat mentrasport suatu matrial. Baik proses fluviatil adalah
semua proses yang terjadi dialam baik fisik maupun kimia yang mengakibatkan adanya
perubahan bentuk permukaan bumiyang disebabkan aksi air permukaan. Besar kecilnya
jumlah air pada permukaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
Nilai curah hujan
Jumlah vegetasi
Kelerengan
Jenis litologi
Iklim
Dimana proses fluviatil ini dapay dikelompokkan menjadi 3 macam antara lain :
1. Proses erosi
Menurut Sukmana, 1979 proses erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya
lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air atau angina, sedangkan
Arsyat, 1982 mendefinisikan proses erosi sebagai peristiwa pindahnya atau terangkutnya
tanah atau bagiamn bagian tanah dari satu tempat ketempat lain oleh media alami.
Menurut Holy, 1980 berdasarkan penyebabnya erosi dapat dibagi menjadi 4 macam
yaitu : erosi oleh air, erosi oleh angin, erosi oleh glester, erosi oleh salju.

2. Proses Transportasi
Proses transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan matrial yang diakibatkan
oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari grafitasi. Sungai menganggut
hasil matrialnya dengan cara :
Traksi
Rolling
Saltasi
Suspensi
Solution

3. Proses sedimentasi
Proses sedimentasi adalah proses yang berlangsung apabila aliran sungai tidak
mampu lagi mengakut matrial yang dibawanya. Apabila tenaga angutnya semakin
berkurang maka matrial yang berukuran kasar akan diendapkan lebih dahulu baru
kemudian matrial yang halus. Bagian sungai yang memiliki efektifitas tinggi untuk proses
pengendapan ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope pada kelokan sungai.
Ukuran matrial yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi
pengangkut, sehingga semakin kearah hilir ukuran butir matrialnya yang diendapkan
semakin halus. Proses sedimentasi ini mulai aktif berlangsung pada sungai stadia dewasa,
dengan ukuran matrial pasir sampai kasar. Berturut turut kearah hilir berubah menjadi
buerukuran pasir halus dan kemudian lempung.

SUNGAI
Sungai adalah suatu media sebagai tempat untuk mengalirnya air yang
mempunyai sirklus. Dari sirklus sungai yang awalnya merupakan air yang jatuh pada
permukaan bumi lalu meresap didalam celah dan rongga batuan dan beredar didalamnya.

Semakin lama celah dan rongga tersebut akan jenuh terhadap air dan menjadi air tanah.
Yang lain akan menjadi mata air, dan mengalir dipermukaan tanah yang kita sebut sungai.
Lalu terbentuklah suatu cekungan yang menjadi genangan danau atau laut.
Perkembangan Lembah Sungai :
1. Pelebaran lembah
2. Pendalaman Lembah
3. Pemanjangan Lembah
4. Alas Dasar
Tahapan yang ada pada sungai antara lain :
1. Sungai Muda
Aspek aspek yang nyata pada sungai muda :
Kemampuan untuk mengikis erosi yang kuat.
Terdapatnya air terjun.
Penampang longitudinal yang tidak teratur.
Longsoran banyak terjadi pada tebing.
Alur alur yang sempit dan tajam.
Bentuk bentuk tersebut menunjukan akibat proses erosi yang aktif serta
pemindahan beban yang telah tererosi. Beban beban ini dapat dihanyutkan melalui
solution, suspension, dan saltasion. Kemampuan ini sangat tergantung pada lereng yang
tajam sebagai akibat pengankatan/lipatan, volume sungai, kecepatan arus dan
kemampuan tranportasi. Proses proses yang lakukan dapat melalui : kikisan, benturan,
pemecahan batuan, larutan.
Aspek Potensi dan Bencana Sungai Muda :
Sungai muda ini pada umumnya terdapat pada daerah pegunungan dengan
morfologi yang terjal, gradiennya besar, arus cepat, banyak air terjun, dsb. Sungai muda
ini juga ada beberapa aspek bencana yang memerlukan pengamatan khusus deantaranya
erosi.
2. Sungai Dewasa

Sungai dewasa dapat didefinisikan sebagaisungai yang telah mengalami gradasi


yang berada dalam keadaam seimbang sehingga eneginya hanya cukup untuk
memindahkan membawa / memindahkan beban saja. Yang dimaksud seimbang adalah
seimbang antara erosi dan pengendapannya. Pada sungai dewasa ini biasanya
membentuk dataran banjirdengan mengendapkan sebagian dari bebannya, pengendapan
ini akan semakin bertambah sehingga membentuk tanggul atau bendungan alam ( natural
levees ) yanga tingginya dapat mencapai 10 sampai 20 kaki dari dataran banjir. Akibat
dari pengendapan ini dapat pula terjadi pembendunga jika terdapat akumulasi yang banya
dari krakal atau bongkah pada aliran sungai.
Contohnya antara lain adalah :
Sungai berkelok
Sungai teranyam
Undak undak sungai
3. Sungai Tua
Sungai Tua adalah sungai yang telah menunjukan bahwa bagian bagiannya telah
mengalami gradasi. Pada sungai tua ini pada umumnya lembah umumnya sempit
diantaranya dijumpai jeram jeram. Sedangkan hulu atau hilirnya dapat saja lembah
menjadi lembah menajadi melebar dan penampangnya melandai karena melalui batuan
lunak, daerah batuan keras demikian dapat melalui muka dasar.
Contohnya antara lain :
Kipas alluvial
Bentang alam flufial dalam peta topografi
Dalam peta topografi sebagian dari bentang alam fluvial tidak diekpresikan,
utamanya yang berukuran kecil misalnya gosong sungai, tanggul alam dsb. Sebagian
bentang alam yang berukuran besar ( terpetakan ) terekpresikan dalam peta topografi
misalnya kipas alluvial.

Dalam petatopografi alur sungai tampak jelas pada pola konturnya pada pola
konturnya tampak khas sepanjang alur sungai tersebut. Alur alur sungai sering ditandai
oleh kontur yang meruncing kearah hulu sungai.

Anda mungkin juga menyukai