Anda di halaman 1dari 3

I.

ANALISIS MASERAL BATUBARA


1.1. Preparasi Contoh
Contoh yang akan dianalisis digerus sampai lolos saringan 1 mm dan dilakukan pembagian
sehingga diperoleh 15 g contoh yang mewakili untuk anlisis petrografi dan untuk analisis
proksimat/ultimat. Contoh yang berukuran 1 mm dicampur dengan resin epoxy/transsoptik
powder, dicetak dengan cetakan segiempat atau bulat. Setelah keras kemudian permukaannya
digosok dengan kertas ampelas nomor 600, 800 dan 1200, selanjutnya dipoles sehingga
diperoleh permukaan batubara yang halus untuk analisis petrografi.
Permukaan contoh hasil pemolesan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Bebas dari relief;
Tidak berlubang dan tidak ada goresan-goresan;
Semua mineral yang terdapat dalam contoh batubara harus tetap seperti asalnya;
Maseral batubara diusahakan agar tidak rusak atau tergores akibat pemolesan yang
berlebihan; dan
Senyawa-senyawa dalam alat pemolesan dan pengerusan tidak menempel pada
permukaan contoh yang siap untuk dianalisis.
1.2. Metode Analisis Maseral
Penelitian mikroskopik secara konvensional telah dilakukan dengan menggunakan sinar
pantul pada pembesaran antara 250 sampai 500. Peralatan-peralatan yang dapat digunakan
dalam analisis petrografi adalah mikroskop batuan dengan photo multiplier, hasil pengamatan
dapat dihitung secara manual atau dihubungkan dengan komputer.
Tipe batubara ditentukan secara petrografi dengan analisis grup maseral atau analisis
microlithotype. Peringkat batubara diukur dengan refleksi rata-rata maseral vitrinit. Cara ini
berdasarkan International Committee for Coal Petrografy.

Analisis maseral dilakukan dibawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi


dipermukaan contoh. Analisis ini menggunakan lensa-lensa 25x, 32x, 50x atau bahkan 60x
C:\DATA\GRAF\99\NS

dan mesin penghitung otomatik yang bergerak secara melintang 0,4 mm dan secara vertikal
0,5 mm. Lebih kurang 500 titik diamati tidak termasuk resin dan mineral yang terlihat.
Maseral dapat diamati atau dihitung sebagai grup maseral atau sebagai sub-maseral. Dalam
melakukan analisis duplikat perbedaan 3% untuk masing-masing maseral dapat diterima.
Pengukuran refleksi dilakukan pada permukaan partikel-partikel vitrinit, dalam sinar hijau
monochromatik, panjang gelombang 546 mm. Semua peralatan harus dinyalakan paling
sedikit setengah jam sebelum dikalibrasi. Untuk mengukur refleksi maksimum, polarizzer
diatur dalam posisi 45O. Selanjutnya putarkan mikroskop 360O dan dilakukan pembacaan.
Untuk mengukur refleksi ini lensa yang digunakan adalah pembesaran yang tinggi (50 atau
60x) dan harus ditempatkan tepat ditengah. Pembacaan diulangi dari 50 sampai 100 kali.

DAFTAR PUSTAKA
I.

Cook, A.C., 1982. The Origin and Petrology of Organic Matter in Coals, Oil Shales and
Petroleum Source - Rocks, The University of Wollongong, Wollongong, N.S.W. 106 pp.

C:\DATA\GRAF\99\NS

II. Bustin, R.M., Cameron, A.R., Grieve, D.A. and Kalkreuth W.D., 1983. Coal Petrology,
its Principles Methods and Application, Geological Association of Canada, Short Course
Notes 3, 230 pp.
III. Falcon, R.M.S. and Snyman, C.P., 1986. An Introduction to Coal Petrography : Atlas of
Petrograhic Constituents in The Bituminous Coals of Southern Africa, The Geological
Society of South Africa, Review Paper Number 2, 27 pp, 39 Plates.
IV. Stach, E., Mackowsky, M.Th., Teichmuller, M., Taylor, G.H., Chandra, D. and
Teichmuller, R., 1982. Stachs Textbook of Coal Petrology, Gebruder Borntraeger,
Berlin, 3rd edn., 535 pp.

C:\DATA\GRAF\99\NS

Anda mungkin juga menyukai