MANAJEMEN DASAR
TENTANG
BUDAYA ORGANISASI
SIMBOLIS DAN SPIRITUALITAS
Oleh :
NAMA
MUHAMMAD DANI
KELAS
MI M1401
Asumsi kedua juga menjelaskan bahwa realitas dan budaya organisasi sebagiannya
ditentukan oleh simbol simbol. Perspektif ini menekankan bahwa penggunaan simbol dalam
sebuah organisasi merupakan representasi untuk makna. Anggota anggota organisasi
menciptakan, menggunakan dan menginterpresentasikan simbol setiap hari. Simbol simbol
mencakup komunikasi verbal dan non verbal di dalam organisasi.
Asumsi ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengan keberagaman
budaya organisasi. Dengan kata lain budaya organisasi sangat lah bervariasi. Persepsi
mengenai tindakan dan aktifitas di dalam budaya budaya ini juga seberagam budaya itu
sendiri.
C. Pemahaman etnografi: mendasarkannya pada yang mendalam
Seorang ahli berpendapat bahwa untuk memahami budaya, seseorang harus melihatnya
dari sudut pandang anggota tersebut. Untuk melakukan hal ini geertz percaya bahwa para
peneliti harus menjadi etnograf.
Etnograf dapat diartikan sebagai metodologi kualitatif yang mengungkap dan
menginterprentasikan artefak, kisah kisah, ritual dan praktik untuk menemukan makna dalam
sebuah budaya. Para etnograf seringkali menyatakan bahwa kajian mereka merupakan
penelitian naturalistik dimana mereka yakin bahwa cara yang mereka gunakan dalam
mempelajari budaya lebih natural dibandingkan dengan cara para peneliti yang lain.
Geertz menyatakan bahwa etnografi bukan ilmu eksperimental namun merupakan sebuah
metodologi yang menguak makna. Menemukan makna merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang etnograf. Teori budaya organisasi berakar pada etnograf , dan budaya organisasi
hanya dapat dilihat dengan mengadopsi prinsip prinsip etnografi.
Dalam budaya organisasi terdapat beberapa peforma yang merupakan komponen penting
dalam teori budaya organisasi itu sendiri.
Peforma komunikatif
Pancanowsky dan odonnell menyatakan bahwa anggota organisasi melkukan peforma
komunikasi tertentu yang berakibat pada munculnya budaya organisasi yang unik. Peforma
adalah metafora yanng menggambarkan proses simbolikdari pemahaman perilaku manusia
dalam sebuah organisasi. Peforma organisasi sering kali memiliki insur teatrikal, diman baik
supervisor maupun karyawannya memilih untuk mengambil peranan atau bagian tertentu
dalam suatu organisasi.
Macam macam peforma dalam budaya organisasi
Peforma ritual
Peforma ritual adalah semua peforma komunikasi yang terjadi secara teratur dan berulang.
Ritual ini terbagi atas 4 bagian yaitu:
1. Personal: ritual ini mencakup seemua hal yang kita lakukan secara rutin ditempat kerja
2. Tugas: ritual ini merupakan perilaku rutin yang dikaitkan dengan pekerjaan seseorang.
Ritual tugas ini membantu menyelesaikan pekerjaan.
3. Ritual sosial: ritual ini merupakan rutinitas verbal dan non verbal yang biasanya
mempertimbangkan interaksi dengan orang lain.
4. Ritual organisasi: ritual ini adalah kegiatan perusahaan yang sering dilakukan seperti
rapat para anggota organisasi dengan orang lain. Biasanya sering kali orang yang
bercerita smenggebu gebu dalam bercerita
Peforma sosial
Peforma ini merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan untuk mendorong
kerjasama diantara anggota organisasi. Dan dapat juga diartikan sebagai perilaku organisasi
yang ditunjukkan untuk mendemonstrasikan kerjasama dan kesopanan dengan orang lain.
Contohnya hanya dengan mengucapkan selamat pagi pada rekan kita, secara tidak langsung
telah terjdi peforma ini.
Peforma politis
Peforma politis merupakan perilaku organisasi yang mendemonstrasikan kekuata atau
kontrol. Mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dan kontrol merupakan ciri dari
kehidupan koporat di amerika serikat. Namun, walaupun demikian karena banyak organisasi
yanng bersifat hierarki. Harus ada seseorang yang mampu mempertahankan dasar dasar yang
ada. Ketika budaya organisasi mengomunikasikan peforma politis , maka budaya ini sedang
menjalankan kekuasaan atau kontrol. Ketika anggota terlibat dalam peforma ini , mereka
mengkomunikasikan keinginan untuk mempengaruhi orang lain.
Peforma enkulturasi
Peforma ini merujuk pada bagaimana anggota mendapatkan pengetahuan dan keahlian
untuk menjadi anggota organisasi yang mamapu berkontribusi. Peforma ini dapat berupa
sesuatu yang berani ,hati hati dan mendemonstrasikan kompetensi anggota dalam sebuah
organisasi.
Peforma dapat muncul dari keputusan yang dibuat secara sadar untuk melakukan apa yang
difikirkan atau dirasakan mengenai suatu isu dsb.
Apa pentingnya mempelajari budaya organisasi? Ada beberapa alasan. Salah satunya
adalah budaya yang lebih luas memberikan pengaruh kuat pada struktur dan fungsi organisasi.
Para peneliti organisasi sudah lama melihat setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda
satu dengan lainnya meskipun mereka menjalankan fungsi yang sama.
Satu organisasi dibandingkan organisasi lainnya bisa saja lebih otoritarian atau
demokratis; sangat terikat peraturan atau informal; inovatif atau menolak perubahan; bisa
menerima keragaman atau anti-keragaman; atau bisa membawa atmosfer yang bersahabat
atau tidak bersahabat.
Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan di masyarakat pada umumnya ialah
bahwa para manajer bertanggung jawabsecara langsung atas keberhasilan atau kegagalan
organisasi.kita akan menyebut sudut pandang itu sebagai pandangan mahakuasa terhadap
manajemen (omnipotent view of management). Sebaliknya,sejumlah pengamat berpendapat
bahwa sebagian besar kegagalan atau keberhasilan organisasi itu disebabkan karena kekuatankekuatan di luar kendali manajemen. Sudut pandang ini di beri nama pandangan simbolis
terhadap manajemen (symbolic view of management). Mari kitalihat lebih dekat masingmasing perspektif ini hingga kita dapat coba untuk menjelaskan seberapa jauh pujian atau
celaan yang seharusnya diterima oleh para manajer bagi kinerja organisasi mereka.
Pandangan Simbolis
Pandangan simbolis mengemukakan bahwa kemampuan manajer mengendaliakan
situasi dan memengaruhi hasil itu terpengaruh atau terkendala oleh faktor-faktor luar.
Dalam pandangan ini tidaklah masuk akal untuk mengharapakan manajer mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap kinerja organisasi. Sebaliknya, hasil organisasi
dipengaruhi oleh faktor di luar kendali manajemen.
Budaya Organisasi
Setiap individu mempunyai karakter yang bervariasi dan mempunyai kepribadian yang
berbeda-beda,yang
dapat
memberikan
respon
yang
berbeda-beda
saat
Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan
anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau
karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan
kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
2.
3.
ORIENTASI HASIL
Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada cara mencapai
hasil itu.
4.
ORIENTASI ORANG
Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yang ada dalam
organisasi.
5.
ORIENTASI TIM
KEAGRESIFAN
STABILITAS
Kadar seberapa keputusan dan tindakan
mempertahankan status.
Organisasi di mana nilai-nilai kunci di pegang teguh dan diikuti secara luas
Organisasi menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting dan tidak penting dalam
perusahaan tersebut
Organisasi di mana nilai-nilai kunci tidak di haruskan untuk di pegang teguh dan diikuti
secara luas
Organisasi tidak menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting dan tidak penting
dalam perusahaan tersebut
Sumber Budaya
Adat istiadat,tradisi,dan cara umum melakukan segala sesuatu di organisasi tertentu saat ini
pada umumnya di timbulkan oleh apa yang telah dilakukan sebelumnya dan tingkat
keberhasilan usaha itu . Sumber asli budaya organisasi lazimnya mencerminkan visi atau misi
para pendiri organisasi tersebut. Para pendiri menetapkan budaya awal dengan
membayangkan citra seperti apa yang akan menempel pada perusahaan tersebut
Akhirnya , suatu organisasi harus membantu para karyawan beradaptasi dengan budayanya
melalui suatu proses yang di sebut sosialisasi . melalui proses sosialisasi karyawan baru
mempelajari cara organisasi melakukan sesuatu. Keuntungan lain dari sosialisasi adalah
karena karyawan baru belum mengenal budaya organisasi,sehingga ada kemungkinan mereka
dapat mengubah keyakinan dan kebiasaan yang telah ada.
CERITA
Cerita-cerita organisasi lazimnya mengandung penggambaran peristiwa yang signifikan,
atau manusia, yang mencakup hal-hal seperti para pendiri organisasi itu, pelanggaran
peraturan, tanggapan terhadap kesalahan-kesalahan masa lalu, dan sebagainya.
2.
RITUAL
3.
SIMBOL
Ketika anda memasuki bisnis yang berbeda, apakah Anda memperoleh perasaan tentang
tempat tersebut-formal, kasual, gembira, serius, dan sebagainya? Perasaan yang Anda peroleh
itu menunjukkan kekuatan simbol-simbol materi dalam menciptakan kepribadian organisasi.
Tata letak fasilitas organisasi, cara karyawan berpakaian, jenis mobil yang disediakan bagi
eksekutif puncak, dan ketersediaan pesawat milik perusahaan merupakan contoh simbolsimbol materi. Simbol-simbol materi itu mengatakan kepada para karyawan siapa yang
penting, tingkat kesamaan yang dikehendaki oleh pucuk pimpinan, dan berbagai jenis perilaku
(misalnya menanggung risiko, bersikap konservatif, otoriter, partisipatif, individualistis, dan
sebagainya) yang diharapkan dan layak.
4.
BAHASA
Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan bahasa sebagai cara untuk
mengidentifikasi para anggota sebuah budaya. Dengan mempelajari bahasa itu, para anggota
menyatakan penerimaan mereka terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk membantu
melestarikannya.
Dari waktu ke waktu,organisasi sering mengembangkan istilah-istilah unik untuk
menggambarkan peralatan, orang-orang penting, para pemasok, pelanggan, proses, atau
produk-produk yang berkaitan denga bisnis mereka. Karyawan-karyawan baru sering merasa
kewalahan dengan berbagai akronim dan istilah khusus yang, dalam waktu singkat, menjadi
bagian wajar bahasa mereka. Setelah terasimilasi, bahasa itu berfungsi sebagai penanda umum
yang mempersatukan para anggota budaya tertentu.
Lingkungan
Organisasi sebagai system terbuka menjelaskan bahwa organisasi berinteraksi dengan
lingkungannya karena organisasi itu mengambil input dan menyalurkan output. Siapa pun
yang mempertanyakan lingkungan luar terhadap pengelolaan harus mempertimbangkan halhal berikut:
-
Divisi Cadillac General Motors mengamati rata-rata pembeli mobil barunya berusia
lebih dari 55 tahun. Untuk melawan kecenderungan demografis itu, para manajer
perusahaan mencari bebagai cara guna menarik generasi pembeli yang baru.
Produsen isolasi saluran harus menggandakan menjadi lima kali lipat produksinya
dalam musim semi tahun 2003 untuk memenuhi permintaan masyarakat AS yang cemas
untuk melindungi rumah dari serangan teroris.
LINGKUNGAN KHUSUS
Lingkungan Khusus mencakup kekuatan-kekuatan luar yang mempunyai dampak langsung
dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung terhadap
pencapaian sasaran organisasi adalah unik dan berubah-ubah mengikutin perubahan kondisi.
Unsur yang membentuk lingkungan khusus? Yang utama adalah konsumen, pemasok,
pesaing, dan kelompok penekan.
1.
memenuhi kebutuhan konsumen. Adalah konsumen atau klien yang menyerap hasil dari
organisasi. Ini benar bahkan untuk organisasi pemerintahan dan nirbala. Selera para
konsumen dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas dengan jasa atau produk
organisasi itu. Tentu saja, beberapa organisasi mengahadapi ketidakpastian yang jauh lebih
besar yang dakibatkan oleh konsumen mereka dibandng organisasi lain.
2.
PEMASOK. Ketika Anda berpikir bahwa pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya
anda membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan perlatan. Tetapi, istilah
pemasok juga mencakup penyedia input keuangan dan tenaga kerja. Para manajer berusaha
menjamin keberlangsungan aliran input yang diperlukan dengan harga serendah mungkin.
Karena
input
tersebut
menunjukan
ketidakpastian
artinya,
ketidaktersediaan
atau
3.
PESAING. Semua organisasi mempunyai pesaing satu atau lebih. Antara lain Nike
bersaing melawan reebok. Adidas dan Fila. Coca-cola bersaing melawan Pepsi dan
perusahaan minuman ringan lainnya. Organisasi-organisasi nirbala, seperti The Metropolotan
Museum of Art and Girl Scout USA berasaing pula merebutkan dana, relawan dan pelanggan.
Para manajer tidak boleh mengabaikan persaingan. Apabila mereka mengbaikannya mereka
akan mebayar mahal. Pesaing dalam bentuk penetapan harga, pengembangan produk-produk
baru, jasa yang ditawarkan, dan semacamnya merupakan kekuatan penting lingkungan ang
harus dipantau oleh para manajer dan yang harus siap ditanggapi.
4.
LINGKUNGAN UMUM
Lingkungan Umum mencakup kondisi umum ekonomi, politik/hukum. Social budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi umum yang mungkin memengaruhi organisasi. Perubahan
dalam sejumlah bidang itu biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh
lingkungan khusus, tetapi manajer harus mempertimbangkan bidang-bidang itu ketika mereka
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.
1.
KONDISI EKONOMI.
Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan, indeks pasar
saham, dan tahap siklus bisnis umum merupakan beberapa faktor ekonomi dalam lingkungan
umum yang dapat memengaruhi praktik manajemen dalam organisasi tertentu. Bahkan
organisasi amal seperti the United Way atau Muscular Dystrophy Association, merasakan
dampak faktor-faktor ekonomi. Selama kemunduran ekonomi, permintaan masyarakat akan
jasa organisasi itu meningkat, sementara sumbangan amal kepada organisasi itu biasanya
menurun.
2.
KONDISI POLITIK/HUKUM
Pemerintah federal, negara bagian dan lokal memengaruhi apa yang dapat atau tidak dapat
dilakukan organisasi. Beberapa peraturan federal mempunyai dampak yang signifikan.
Sebagai contoh, American with Disabilities Act of 1990 (ADA) dirancang dalam rangka
membuat pekerjaan dan fasilitas lebih dapat diakses oleh orang-orang yang cacat baik sebagai
konsumen ataupun karyawan. Aspek lain daro sector politik/hukum adalah kondisi dan
stabilitas umum suatu Negara tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabata pemerintah
terpilih terhadap bisnis.
3.
Direktur riset dan pengembangan di Frito Lay, sebuah unit makanan ringan diPepsiCo Inc,
sedang mencari suatu langkah untuk dan membuat makanan camilannya menjadi lebih sehat.
Salah satu uji produknya adalah keripik kentang brokoli. Mengapa Frito Lay mencari produk
yang berbeda semacam itu? Karena kementrian kesehatan dan konsumen semakin cemas
tentang bahaya dari kegemukan dan diet yang buruk. Para manajer harus menyesuaikan
praktik mereka dengan harapan masyarakat yang berubah-ubah ditempat mereka bekerja.
Karena nilai, kebiasaan, dan selera berubah, para manajer harus pula berubah. Jika organisasi
melakukan bisnis dinegara lain, manajer perlu mengenal nilai dan budaya Negara tersebut dan
mengelola organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social budaya tertentu itu.
4.
KONDISI DEMOGRAFI
Kondisi demografi meliputi kecendrungan karakteristik fisik populasi, seperti jenis kelamin
umur, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, komposisi keluarga, dan sebagainya.
Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer merencanakan,
mengelola, memimpin, dan mengendalikan.
5.
TEKNOLOGI
Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pesat selama seperempat
abad terakhir terjadi pada bidang teknologi. Kita hidup ketika teknologi terus-menerus
berubah. Contohnya seperti Prime Trucking Inc, dan Amazon.com, menggunakan informasi
sebagai keunggulan berasaing dan telah menganut sistem e-bisnis yang berteknologi maju
untuk tetap berada didepan pesaingnya. Keseluruhan bidang teknologi secara radikal
mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara manajer meneglola.
6.
GLOBAL
Pada akhir dekade ini Nigeria akan mempunyai populasi yang lebih besar dari Rusia.
Ethiopia akan memiliki banyak penduduk daripada Jerman dan Maroko akan lebih padat
daripada Kanada. Globalisasi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi para
manajer dan organisasi. Para pesaing global dan pasar konsumen.
Tidak semua lingkungan itu sama Lingkungan itu berbeda-beda menurut apa yang kita sebut
derajat ketidakpastian lingkungan, yang ditentukan oleh dua dimensi: derajat perubahan dan
derajat kerumitan lingkungan organisasi. Yang pertama dari dimensi itu adalah derajat
perubahan, jika komponen dalam lingkungan organisasi sering berubah kita menyebutnya
lingkungan yang dinamis, jika prubahan minimum kita meneybutnya lingkungan yang stabil.
Lingkungan yang stabil mungkin adalah lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru.
Kebanyakan industri sekarang ini menghadapi perubahan yang lebih dinamis, sehingga
membuat lingkungan mereka makin tidak pasti.
2.
Sifat dasar hubungan stakeholder hubungan eksternal merupakan cara lain lingkungan
memengaruhi manajer, semakin jelas dan aman hubungan itu semakin besar pengaruh
manajer terhadap hasil organisasinya. Siapakah stakeholder itu? Pemercaya adalah semua
pihak dalam lingkungan eksternal organisasi yang terpengaruh oleh keputusan dan tindakan
organisasi. Mengapa pengelolaan dengan stakeholder itu penting? Mengapa para manajer
harus peduli terhadap pengelolaan hubungan dengan stakeholder? Salah satu alasanna adalah
pengelolaan tersebut dapat berakibat pada hasil organisasi lainnya seperti membaiknya
prediksi terhadap perubahan lingkungan , inovasi yang lebih sukses dan lain-lain. Makin
menentukan stakeholder itu dan makin tidak pasti lingkungannya, makin perlu para manajer
membangun kemitraan yang eksplisit dengan stakeholder itu daripada hanya mengetahui
keberadaannya.
Keempat, perasaan terlengkapi dan bahagia, individu merasa bahwa pekerjaannya dapat
membuatnya merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dan sesuatu yang penting
bagi kehidupan pribadinya dan juga membawa kebahagiaan bagi dirinya.
Spiritualitas dalam pekerjaan akan menghasilkan hal-hal positif bagi karyawan dan
perusahaan. Litzsey (2003) berpendapat bahwa mengintegrasikan spiritualitas di tempat kerja,
akan membuat karyawan merasakan makna dan perasaan bertujuan dalam kehidupannya.
Tidak hanya membuat karyawan merasa utuh sebagai pribadi tapi juga memberikan
keuntungan bagi perusahaan dalam hal laba, moral yang tinggi serta penurunan tingkat
absensi karyawan.
Perubahan teknologi yang pesat menghasilkan tekanan yang begitu besar, yang terkadang
membutakan manusia dengan kecerdasan spiritual rendah dalam menjalani visi dan misi
hidupnya, membuat ia lupa melakukan refleksi diri dan lupa menjalankan perannya sebagai
bagian dari komunitas. Kesibukan kerja dan keberhasilan yang dicapai tidak diamalkannya
untuk penciptaan arti dan nilai bagi lingkungan. Untuk mengaplikasikan kecerdasan spiritual
di kantor, maka setiap organisasi perlu membentuk budaya spiritualitas, yang menurut
Robbins & Judge dalam bukunya Organizational Behavior, bentuknya adalah :
STRONG SENSE OF PURPOSE
Penyerapan anggaran itu penting, tetapi bukan yang utama. Seluruh anggota organisasi perlu
diingatkan bahwa menjadikan keberadaan organisasi sebesar-besar manfaat bagi masyarakat
adalah hal yang lebih bernilai, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk visi dan misi
organisasi.
TRUST AND RESPECT
Organisasi dengan budaya spiritual senantiasa memastikan terciptanya kondisi saling percaya,
adanya keterbukaan dan kejujuran. Salah satunya dalam bentuk pejabat dan pegawai tidak
takut untuk melakukan dan mengakui kesalahan.
HUMANISTIC WORK PRACTICES
Jam kerja yang fleksibel, penghargaan berdasarkan kerja tim, mempersempit perbedaan status
dan imbal jasa, adanya jaminan terhadap hak-hak individu pekerja, kemampuan pegawai, dan
keamanan kerja merupakan bentuk-bentuk praktik manajemen sumber daya manusia yang
bersifat spiritual.
konsep dirinya karena karyawan sebagai individu memerlukan konteks sosial yang lebih besar
untuk memahami secara utuh dan mengekspresikan dirinya.