Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dari tubuh ada 3 macam yaitu : Sekresi
adalah proses pengeluaran substansi kimia berbentuk lendir (enzim dan hormon) oleh sel
dan kelenjar. Ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh
dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran senyawa-senyawa
nitrogen. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme dalam bentuk padatan
disebut feases. Proses sekresi terjadi lebih cepat dibandingkan ekskresi selain itu konsumsi
air putih, air garam dan air kafein dapat mempengaruhi volume dan BJ urine.
2. Eksresi, yaitu proses pengeluaran zat
BAB I PENDAHULUAN

berbentuk cairan yang tidak dapat


dipergunakan lagi oleh tubuh seperi

I.1 Tujuan Percobaan


Menentukan lamanya eksresi
dan

sekresi

pengaruh

serta

beberapa

mempelajari
macam

zat

keringat dan urin.


3. Defekasi, yaitu proses pengeluaran zat
sisa metabolisme yang berupa padatan
disebut fases. Zat yag dikeluarkan

terhadap volume eksresi urin.

belum pernah mengalami metabolisme


didalam jaringan.

I.2 Dasar Teori


Tubuh manusia memiliki suatu
sistem untuk mengeluarkan zat-zat
sisa hasil metabolisme tubuh seperti
CO 2, H 2 O, NH 3 , zat warna empedu
serta

asam

urat

yang

dinamakan

sistem pengeluaran. Beberapa istilah


yang erat kaitannya dengan sistem

1. Sekresi, yaitu proses pengeluaran zat


berbentuk cairan oleh sel atau kelenjar.
tersebut

dipergunakan

oleh

hormon atau enzim.

dari rongga tubuh, baik dari rongga


yang kecil (saluran air mata) maupun
dari rongga yang besar (usus).
Sistem pengeluaran ini mempunyai
beberapa fungsi, diantaranya adalah:
1. Membuang limbah yang tidak berguna
dan beracun dari dalam tubuh.

pengeluaran adalah:

Cairan

4. Eliminasi, yaitu proses pengeluaran zat

masih

dapat

tubuh,

disebut

2. Mengatur

konsentrasi

dan

volume

cairan tubuh (osmeregulasi).


3. Mempertahankan temperature tubuh
dalam kisaran normal (termoregulasi).
4. Homeostasis

Alat-alat Eksresi Pada Manusia

diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

1. Paru-paru (pulmo), mengeluarkan uap

Hemoglobin yang terdapat dalam butir

air dan C02.

darah merah atau eritrosit ini tersusun

Fungsi utama paru-paru adalah

oleh senyawa hemin atau hematin yang

sebagai organ pernafasan, akan tetapi

mengandung unsur besi dan globin

karena

yang berupa protein.

mengekskresikan

metabolisme

maka

zat

sisa

paru-paru

juga

berfungsi dalam sistem eksresi.

membentuk empedu

Dalam sistem ekskresi, paru-paru


berfungsi

untuk

2. Hati (hepar), mengeluarkan urea dan

Hati merupakan kelenjar terbesar

mengeluarkan

pada manusia, warnanya merah tua,

Karbondioksida (CO2) dan uap air

dan beratnya sekitar 2 kg pada orang

(H2O).

terjadi

dewasa.Hati dikatakan sebagai alat

proses pertukaran antara gas oksigen

ekskresi karena hati menghasilkan

dan karbondioksida.

empedu dan empedu yang dikeluarkan

Didalam

Setelah
sel-sel

paru-paru

membebaskan

darah

merah

karbondioksida

oksigen,

mengandung zat sisa yang berasal dari

menangkap

sel darah merah yang rusak dan

hasil

dihancurkan di dalam limpa. Di dalam

metabolisme tubuh yang akan dibawa

hati, sel-sel darah merah akan dipecah

ke paru-paru.

menjadi hemin dan globin. Hemin akan

Di paru-paru karbondioksida dan uap

diubah menjadi zat warna empedu,

air dilepaskan dan dikeluarkan dari

yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat

paru-paru melalui hidung.

warna empedu keluar bersama feses

Jumlah oksigen yang diambil melalui

dan urine, dan akan memberi warna

udara

pada

pada feses dan urine manjadi berwarna

kebutuhan dan hal tersebut biasanya

kuning, selain nitu hati juga berfungsi

dipengaruhi

untuk mengeluarkan urea. Urea adalah

pernafasan

oleh

sebagai

tergantung

jenis

pekerjaan,

ukuran tubuh, serta jumlah maupun

salah

jenis bahan makanan yang dimakan.

protein.Karena zat ini beracun bagi

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi

tubuh maka harus dibuang keluar

masuk kedalam darah melalui kapiler

tubuh.Dari hati urea diangkkut ke

darah yang menyelubungi alveolus.

ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

Selanjutnya,

sebagian

besar

oksigen diikat oleh haemoglobin untuk

satu

zat

hasil

perombakan

3. Kulit (integumen), mengeluarkan air,


garam-garam mineral, dan minyak.

Kulit sebagai alat pengeluaran zat


sisa metabolisme berupa keringat yang

melewati saringan ini karena ukurannya


lebih besar.

mengandung air dan garam serta sisa

Susunan nefron terdiri atas bagian-

bahan lainnya.

bagian berikut.

4. Ginjal (ren), mengeluarkan air berupa


urine yang di dalamnya terlarut garamgaram mineral dan senyawa nitrogen.
Ginjal

merupakan

organ

yang

berbentuk seperti kacang merah. Pada


manusia, ginjal berukuran sebesar
kepalan

tangan,

yaitu

berukuran

1) Badan malphigi, yang meliputi


kapsul Bowman dan glomerulus.
2) Tubulus kontortus yang meliputi
tubulus

proksimal,

Henle,

dan

tubulus distal.
Sebagian tubulus berbentuk berkelokkelok, dan sebagian lurus. Bagian pertama

panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cm, dan

tubulus

tebal 3-4 cm dengan berat sekitar 140

dengan tubulus proksimal. Setelah itu

gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang

terdapat lengkung henle. Tubula berkelok-

terletak di bagian dorsal dinding tubuh

kelok lagi sebagai kelokan yang kedua

sebelah

yang disebut

kiri

dan

kanan

tulang

belakang.
Pada
terlihat

potongan

yang

berkelok-kelok

tubula

distal

disebut

kemudian

bersambung dengan tubula penampung


melintang

bagian-bagian

yang

ginjal,
berbeda.

Bagian-bagian tersebut dari luar ke dalam


adalah korteks, medula, dan pelvis. Pada
bagian korteks dan medula ginjal terdapat

yang melintasi korteks dan medula.


Fungsi ginjal antara lain adalah:
1. Menyaring/Membersihkan Darah
Bagian ginjal yang menjalankan
fungsi ini adalah nefron.

sekitar satu juta nefron. Nefron merupakan

Tanpa ginjal, maka seseorang akan

satuan struktur dan fungsional paling kecil

mati sebab tubuhnya diracuni oleh

dari ginjal.

kotoran

Nefron ini berfungsi sebagai alat


penyaring.Nefron berbentuk seperti cacing

yang

dihasilkan tubuhnya

sendiri.
2. Mengatur Volume Darah

berkepala besar dengan tubuh bagaikan

Darah dapat mengatur jumlah

elang yang berkelok-kelok.Pada bagian

cairan yang terlarut dalam darah

kepala terdapat saringan halus yang hanya

sehingga volume dipertahankan untuk

dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel

selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa

darah dan protein darah tidak dapat

kontrol

dari

ginjal

ini,

maka

kemungkinan terburuk dalam tubuh

akan terjadi, yaitu

tubuh menjadi

Ginjal juga mengatur kadar kalium

kering karena kekurangan cairan tubuh

dalam

atau

kalium dalam darah berkurang, maka

tubuh

tenggelam

karena

darah.

kebanjiran akibat cairan dalam tubuh

ginjal

menumpuk tak terbuang.

kalium tersebut.

3. Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa

akan

Apabila

menyerap

kadar

kembali

Sebaliknya,

jika

jumlah kalium berlebih ginjal akan

Ginjal akan mempertahankan zat-

membuangnya. Zat lain yang perlu

zat penting yang ikut masuk ke

dijaga keseimbangannya adalah urea

dalam nefron bersama cairan darah,

yangmerupakan

lalu mengembalikannya ke peredaran

protein, karena urea yang berlebih

darah. Tetapi ginjal tidak menyerap

dapat mengakibatkan keracunan yang

kembali zat-zat ini jika jumlahnya

disebut penyakit uremia.

berlebih dalam darah.

limbah

pencernaan

5. Menjaga Darah agar Tidak Terlalu

4. Mengatur Keseimbangan Kandungan

Asam

Kimia Darah

Ginjal berperan dalam menjaga pH

Salah satu contoh fungsi pengatur

darah agar tidak terlalu asam. Penghasil

ini adalah mengatur kadar garam dalam

hormon yang dihasilkan adalah hormon

darah. Garam cenderung mengikat air

eritroprotein yang berfungsi untuk

sehingga jika kadar dalam gula darah

merangsang

berlebih mengakibatkan penumpukan

pembentukan sel darah merah oleh

cairan yang berlebihan dalam darah

sumsum tulang.

peningkatan

laju

dan rongga sela antarsel tubuh. Jika


demikian, maka anggota tubuh seperti
wajah,

tangan,

dan

kaki

akan

membengkak.
Akibat

Proses Pembentukan Urin


Sebagai alat ekskresi, ginjal berperan
dalam

lain

yaitu memperberat

proses

pembentukan

Pembentukan urin melalui serangkaian

tugas jantung dalam memompa darah

proses

karena

tahap tertentu, yaitu sebagai berikut.

adanya

cairan dalam

darah

tersebut. Berdasarkan alasan itu maka

berlebih

dalam

seimbang kembali.

darah

agar

yang

panjang

dan

tahap-

1. Filtrasi

ginjal akan mengeluarkan kadar garam


yang

urin.

Pada tahap ini, terjadi penyaringan


zat

beracun

yang

terjadi

di

badan malpighi. Pada badan malpighi


ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat

dari darah yang ada di glomerulus.

yaitu penyerapan air dan penambahan

Darah itu masih banyak mengandung

zat-zat seperti ion H+, K+, kreatinin

air, garam,

lain-

dan urea dalam urin sehingga urin

penyaringan

hanya berisi zat-zat yang benar-benar

gula,

lain.Setelah

urea,

mengalami

dan

terbentuklah filtrat glomerulus. Filtrat

sudah tidak berguna

lagi. Melalui

ini disebut urin primer. Didalam urin

proses

inilah

primer ini masih terkandung banyak zat

terbentuk urin yang sesungguhnya.

yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini

Urin ini akan dikumpulkan melalui

antara lain glukosa, garam-garam urea,

pembuluh pengumpul ke rongga ginjal

asam amino, asam urat, kecuali protein

kemudian

tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99%

kencing

filtrat glomerulus ini nantinya masih

melalui saluran

akan diserap kembali.

kandung

2. Reabsorbsi

augmentasi

dialirkan
atau

Urin

primer

dari

ke

kandung

vesika

urinaria,

ureter. Di

kencing,

penampungan

akan

urin

dalam

mengalami

sementara di

sana.

glomerulus

Setelah itu, urin akan dikeluarkan

selanjutnya dialirkan menuju tubulus

melewati saluran uretra menuju lubang

proksimal. Di sini, urin primer ini

seni.

mengalami penyerapan kembali zat-zat

Sudah dijelaskan di atas bahwa

yang masih digunakan oleh tubuh,

protein tidak berada pada urin primer

antara lain glukosa, asam amino, dan

sehingga ketika

terjadi

air. Zat-zat yang diserap kembali akan

pada kapsul

Bowman,

dikembalikan

darah

glomerulus tidak berfungsi dengan

sekitar

baik.Setiap hari sekitar 1700 liter

penyerapan

darah masuk ke ginjal.Dari volume

natrium di lengkung Henle, sisanya

darah itu, menyebabkan cairan masuk

akan membentuk urin sekunder. Di

pada nefron kurang lebih 170 liter. Dari

dalam urin sekunder tidak terdapat zat

170 liter cairan itu, sebesar 168,3 liter

yang berguna. Di sini ditemukan kadar

di

urea yang tinggi.

ginjal, sedangkan sisanya sebanyak 1,7

melewati kapiler
tubulus,

juga

ke

dalam

darah
terjadi

di

3. Augmentasi
Urin sekunder yang telah terbentuk

antaranya

diserap kembali

bagian

oleh

liter akan dikeluarkan dalam bentuk


urin.

kemudian dialirkan kedalam tubulus


distal. Disini terjadi proses augmentasi,

penyaringan

Komposisi Urin

Urin

merupakan

zat

buangan

maupun

sisa metabolisme. Zat-zat yang terkandung

berikut.

di dalam urin antara lain seperti berikut:

1. Jumlah air yang diminum

1. Ureum

internal, antara

lain

seperti

Semakin banyak air yang diminum

Ureum merupakan hasil akhir dari

jumlah urin semakin banyak. Hal ini

metabolisme protein. Ureum berasal

dikarenakan apabila banyak air yang

asam amino yang tidak mengandung

diminum, akibatnya penyerapan air ke

asam amoniak lagi, karena amoniaknya

dalam

sudah dipindahkan ke hati. Ureum

pembuangan air jumlahnya lebih banyak

direaksikan rata-rata 30 gram per hari.

dan air kencing akan terlihat bening dan

2. Kreatin

sedikit,

sehingga

encer. Sebaliknya apabila sedikit air

Kreatin

merupakan

zat

hasil

buangan dari otot.

yang diminum, akibatnya penyerapan


air ke dalam darah akan banyak

3. Asam urat

sehingga pembuangan air sedikit dan air

Asam urat memiliki kadar normal


dalam darah kurang lebih 2-3 mg setiap
100 cc. Dari jumlah asam urat di atas

kencing berwarna lebih kuning.


2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari
darah

sekitar 1,5-2 mg akan dikeluarkan


melalui urin setiap hari.

pengeluran urin semakin banyak.

Garam seperti natrium dan kalium


masuk

ke

Supaya tekanan osmotik tetap,


semakin banyak komsumsi garam maka

4. Natrium klorida (garam dapur)

klorida

darah

dalam

3. Konsentrasi hormon insulin

tubuh

Jika konsentrasi insulin rendah,

melalui makanan, untuk mengimbangi

orang

jumlah yang masuk melalui mulut

urin. Kasus ini terjadi pada orang yang

maka zat ini akan dikeluarkan melalui

menderita kencing manis.

urin.

sering

mengeluarkan

4. Hormon antidiuretik (ADH)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah


Urin :

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar


hipofisis bagian belakang.

Urin terbentuk di dalam tubuh


untuk

akan

membuang

darah sedikit

mengandung

air,

zat

maka ADH akan banyak disekresikan ke

berguna.

dalam ginjal, akibatnya penyerapan air

Pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh

meningkat sehingga urin yang terjadi

beberapa faktor, baik bagian eksternal

pekat

metabolisme yang

sisa-sisa

Jika

tidak

dan

jumlahnya

sedikit.

Sebaliknya,

apabila

mengandung

darah

banyak

maka

ADH

dalam

ginjal

air,

yang disekresikan

ke

berkurang, akibatnya penyerapan air


berkurang pula, sehingga urin
terjadi

akan

encer

dan

yang

jumlahnya

BAB II METODE KERJA

II.1 Alat dan Bahan


A. Alat
Gelas penampung urin
Gelas ukur

banyak.

Satu rak tabung reaksi, masing-

5. Suhu lingkungan
Ketika

suhu

sekitar

dingin,

maka

masing berisi 10 ml campuran

tubuh akan berusaha untuk menjaga

amilum dan HNO3 dengan

suhunya dengan

perbandingan 5:2

mengurangi

jumlah

darah yang mengalir ke kulit sehingga


darah akan lebih banyak yang menuju

Urinometer
B. Bahan

organ tubuh, diantaranya ginjal, apabila

Air minum

darah yang menuju ginjal jumlahnya

Citras kafein

semakin banyak maka pengeluaran air

Garam NaCl

kencingpun banyak.

Pil KJ

6. Gejolak emosi dan stress


Jika seseorang mengalami stress,
biasanya

tekanan

darahnya

akan

meningkat sehingga banyak darah yang


menuju ginjal. Selain itu, pada saat
orang

berada dalam

kondisi

emosi,

maka kandung kemih akan berkontraksi.


Dengan

demikian,

maka

timbullah

hasrat ingin buang air kecil.

pembentukan
Seseorang

a. Menentukan lamanya sekresi


dan eksresi
1. Seorang praktikan minum 1-2
butir pil KJ, 3 jam kemudian
berkumur-kumur.
2. Setiap 2 menit meludah ke
dalam tabung reaksi ampai

7. Minuman alkohol dan kafein


Alkohol

II.2 Metode Kerja

terbentuk cincin ungu pada

dapat

menghambat

tabung

hormon

antidiuretika.

membuktikan adanya sekresi

yang

banyak

minum

alkohol dan kafein, maka jumlah air


kencingnya akan meningkat.

reaksi

yang

KJ. Dicatat waktunya.


3. Kemudian dicek eksresi pada
urin.

Air putih

60

60

60

Air garam

60

60

60

Air sitraskefein

65

65

65

b. Pengaruh berbagai zat terhadap


volume urin
1. Dipih 3 orang dari masingmasing kelompok.
2. Orang pertama minum 500cc

Suhu urin (oC)

Perlakuan

air putih.
3. Orang kedua minum larutan 3
g NaCl dalam 500 cc air..
4. Orang ketiga minum 150 mg

Air putih

33

33

33

Air garam

30

30

30

Air sitraskefein

34

34

34

sitras kafein dalam 500 cc air.


5. Setiap

30

menit

urin

III.2. Perhitungan

ditampungm ukur volume, dan


BJnya.
BJ sesungguhnya = (desimal BJ urin x pengenceran) + BJ air

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BJ air = 1

III.1 Data Pengamatan

Menentukan

Air putih

lamanya

sekresi

dan

Percobaan ke-1

ekskresi
Jenis proses

Terjadipadamenitke-

Ekskresi

Sekresi

14 (percobaan ke-7)

=6+1
= 7,00
BJ sesungguhnya = (0,00 x 2) + 1 = 1
-

Percobaan ke-2

Pengaruh berbagai zat terhadap volume


urin
Perlakuan

= 5 + 1,005

BJ urin yang terbaca


I

II

III

Air putih

1,005

1,002

Air garam

1,005

1,006

1,004

Air sitraskefein

1,20

1,12

= 6,005
BJ sesungguhnya = (0,005 x 4) + 1 =
1,02
-

Perlakuan

Volume urin (ml)

Percobaan ke-3

= 3 + 1,002

Percobaan ke-1

= 4,002
BJ sesungguhnya = (0,002 x 5) + 1 =
= 6,333 + 1,20

1,001

= 7,533
Air Kafein

BJ sesungguhnya = 0,533 + 1 = 1,533


-

Percobaan ke-2

BJ air = 1
-

Percobaan ke-1

= 5,667 + 1,006
= 6,673

= 5 + 1,005
= 6,005

BJ sesungguhnya = (0,673 x 2) + 1 =
1,135

BJ air sesungguhnya = (0,005 x 2) + 1


= 1,01
-

III.2 Pembahasan

Percobaan ke-2

Pada praktikum kali ini dilakukan


percobaan mengenai sekresi dan ekskresi

= 5 + 1,006
= 6,006
BJ sesungguhnya = (0,006 x 2) + 1 =
1,012
-

Percobaan ke-3

dengan

tujuan

menentukan

lamanya

ekskresi dan sekresi dan mempelajari


pengaruh beberapa macam zat terhadap
volume eksresi urin.
Pada

percobaan

pertama

yaitu

menentukan sekresi dan eksresi yaitu


dengan menggunakan pil KJ. Hasil sekresi
= 6 + 1,004

yaitu berupa air liur dan ekskresi berupa

= 7,004

urine, kemudian diteteskan pada campuran

BJ sesungguhnya = (0,004 x 2) + 1 =

amilum dan HNO3 dengan perbandingan

1,008

7:3. Setelah 90 menit pil KJ diminum,


setiap 2 menit sekali, air liur diteteskan

Air Garam

pada tabung yang berisi amilum dan


HNO3. Dari data pengamatan didapatkan

BJ air = 1

bahwa terbentuknya cincin ungu pada

menit ke 14 pada sekresi air liur. Cincin

penurunan. Selain itu karena adanya proses

ungu ini terbentuk karena menandakan

penyerapan zat oleh tubuh yaitu NaCl

bahwa terdapatnya kandungan pil KJ pada

diserap oleh tubuh untuk metabolisme. Di

air liur.

dalam tubuh, air garam akan bereaksi :

Pada
mengetahui

percobaan

kedua

yaitu

pengaruh

beberapa

zat

terhadap volume sekresi urine. Zat-zat


yang digunakan yaitu : Air putih, Air
garam dan Citras Kafein. Pertama-tama
dilakukan percobaan dengan menggunakan
Air putih sebanyak 500cc.

Dari data

pengamatan dapat dilihat bahwa terjadinya


penurunan volume urine. Pada ekskresi BJ
urine sesungguhnya berturut-turut adalah

NaCl + H2O
pada

NaOH + HCl.

ekskresi

BJ

urine

air

garam

sesungguhnya berturut-turut adalah 1,005 ;


1,006 dan 1,004. Bj urine dari air garam
lebih besar dibandingan BJ urine dari air
putih. Hal ini dikarenakan air garam
mengandung lebih banyak ion-ion yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Pada

percobaan

terakhir

adalah

sebesar 1 ; 1,02 dan 1,001. Hal ini sesuai

dengan menggunakan air kafein. Pada

dengan literatur yaitu urine pada keadaan

percobaan

normal setelah pengkonsumsiaan air putih

kenaikan sedangkan BJ urin sesungghnya

ekskresi

mengalami

pada

urine

akan

semakin

ini

vole

kenaikan

dan

mengalami

penurunan.

berkurang. BJ urine normal seharusnya

Kafein

berkisara 1,003-1,030 namun hasil yang

antidiuretik (ADH). Hormon ini bekerja

didapatkan pada percobaan pertama tidak

untuk memastikan bahwa tidak terlalu

sesuai dengan literatur karena BJ yang

banyak air yang dikeluarkan ke dalam urin.

didapat sebesar 1. Hal ini mungkin

Kafein memiliki efek menghambat ADH

disebabkan

sehingga hal menyebabkan volume urine

karena

kesalahan

dalam

kedua

yaitu

dengan

menggunakan air garam, pada percobaan


ini BJ urine dan volume urine mengalami
penurunan hal ini disebabkan karena garam
merupakan zat antidiuretika yang dapat
menurunkan rangsangan ekskresi urine
sehingga

volume

urine

mempengaruhi

hormon

meningkat. Pada pengamatan BJ urine dari

membaca skala pada urinometer.


Percobaan

dapat

urin

mengalami

air kafein tidak sesuai dengan literatur


karena pada ekskresi ketiga nilai BJ
mengalami penurunan. Seharusnya BJ
urine dari air kafein semakin lama semakin
pekat.

BAB IV KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan maka


diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses sekresi lebih cepat dibandingkan
ekskresi.
2. Volume dan BJ urin dari air putih
menunjukan aktifitas yang normal.
3. Kafein memiliki efek menghambat
ADH serta dapat menghambat proses
reabsorsi tubuh sehingga menyebabkan
volume dan BJ urine meningkat.
4. Garam

merupakan

senyawa

antidiuretik yang dapat menurunkan


ekskresi dan BJ urin.

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. 1964. Function of the
Human Body.Second edition.
Igaku Shoin Ltd: Japan
Guyton, Arthur C. 1987. Fisiologi Manusia
dan

Mekanisme

Penyakit.

Edisi Revisi; EGC Jakrta


Sherwood, L. 2008. Human Physiology
From Cells to System. Edisi 7.
Grapich World INC: USA
Mustcher, Ernst. 1991. Dinamika Obat.
Edisi Kelima. ITB: Bandung

Anda mungkin juga menyukai