9 Suhartono
9 Suhartono
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
(Cina
PENDAHULUAN
Utara).
Di
Indonesia,
yang
tanaman
makanan
dan
pupuk
hijau.
semak
telah
Kedelai
yang
jenis
tumbuh
liar
tegak
Glycine
dan
ururiencis
(Djasuli, 2006).
98
berkembangnya
demikian,
pabrik
pakan
ternak.
berdasarkan
data
Biro
Pusat
mencapai
1,3
hasilnya
dapat
kebutuhan
akan
kedelai
Kenyataan
pemerintah
telah
mencanangkan
BANGKIT
KEDELAI
tersebut
maka
ton/ha,
sedangkan
mencapai
tersebut
potensi
2,5-3,0
ton/ha.
menunjukkan
masih
program
(Pengembangan
intensifikasi
bangun
pertumbuhan,
kemitraan);
program
peningkatan
seluas
ini,
hingga 1 meter
melalui
(pengembangan
rancang
pusat
dan
(2)
intensitas
sub
pertanaman
produksi tanaman.
Produksi
kedelai
nasional
pernah
Apabila
530.249 hektar
bahan
Tanah
induk
belum
mediteran
mengalami
mempunyai
merosot
dangkal,
63,76
persen
dan
luas
panen
99
warna
coklat
hingga
merah,
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
T1
: Tanah regosol
T2
: Tanah mediteran
T3
: Tanah grumosol
A1
A2
dengan
pemberian
A3
A4
mengkombinasikan
dimanfaatkan
seoptimal
mungkin
pemberian air
dan
Pelaksanaan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Balai
Penyuluh
Pertanian
desa
Telang
40 cm x 20 cm sampai
Penanaman
Biji langsung ditanam pada polybag
Setelah
tanaman
tumbuh
dengan
baik
Rancangan Penelitian
Rancangan
eksperimen
yang
Penyiraman
dengan
dua
faktor
dan
diulang
100
Pemupukan
Pemupukan Urea, SP36 dan KCl
diberikan dengan ukuran 50 kg Urea,
90 kg
Pemanenan
Saat panen ditentukan oleh umur
sesuai
deskripsi
varietas
yang
ditanam
panen.
ada
perubahan
warna
polong,
dari
6. Analisis tanah.
Parameter Pengamatan
Hasil
Tinggi Tanaman
1.
(A2)
101
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Pada Kombinasi Interval Pemberian Air Dan Berbagai
Jenis Tanah Pada Umur Pengamatan 24, 28, 42 dan
56 HST.
Umur Pengamatan (HST)
Perlakuan
24
7.66
8.02
7.27
6.87
0.75
Jenis Tanah
T1
T2
T3
28
b
b
ab
a
7.04 a
7.06 a
8.00 b
BNT 0.05
0.65
12.42
15.75
13.41
11.77
1.71
42
a
b
a
a
10.8 a
13.85 b
15.37 c
1.48
24.93
29.37
26.28
24.21
2.83
56
a
b
a
a
19.9 a
22.8 b
35.8 c
2.56
38.02
42.37
40.20
37.58
2.16
a
b
b
a
33.84 a
34.81 a
50.08 b
1.87
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom yang sama pada setiap perlakuan
berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.
A4. perlakuan A1, A2, A3 dan A4 pada tanaman
Jumlah Daun
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
HST
tidak
memberikan
jumlah
pada
tanah
regosol
pengaruh
(T1
terhadap
102
pada
tanah
grumosol
dengan
Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Daun Helai Pada Kombinasi Interval Pemberian Air Dan Berbagai
Jenis Tanah Pada Umur Pengamatan 28, 42, dan 56 HST.
Perlakuan
A1T1
A1T2
A1T3
A2T1
A2T2
A2T3
A3T1
A3T2
A3T3
A4T1
A4T2
A4T3
28
29.33
30.66
68.66
31.66
39.33
61.33
34.33
42.33
49.66
28.33
41.66
48.33
a
a
e
ab
ab
de
ab
bc
cd
a
bc
c
56
48.33
59.33
101.33
49.67
68.67
92.33
61.67
65.33
91.67
54.67
63.67
85.67
a
bcd
f
ab
d
ef
cd
cd
ef
abc
cd
e
BNT 5%
12.31
10.69
10.68
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%.
Berat Basah Tanaman
Hasil pengamatan terhadap rata-rata
103
Tabel 3.
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
Rata-Rata Berat Basah dan Berat Kering Tanaman (g) Pada Kombinasi Interval
Pemberian Air dan Berbagai Jenis Tanah.
Perlakuan
12.01
14.31
13.06
10.61
a
b
ab
a
25.21
29.94
27.21
22.81
BNT 0.05
Jenis Tanah
T1
T2
T3
4.66
2.07
22.77 a
24.96 a
31.16 b
11.62 a
11.79 a
14.09 b
BNT 0.05
4.04
2.07
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom yang sama pada kolom yang
sama berarti tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.
dan A4 tetapi tidak berbeda dengan perlakuan
interval
Pada tanah
tanaman
A3
kedelai
dengan
perlakuan
104
kedelai
dengan
perlakuan
A3
nyata.
pada
dan A4.
jenis
tanah
grumosol
.
Tabel
4.
Rata-Rata Berat Basah dan Berat Kering Polong (g) Pada Kombinasi Interval
Pemberian Air dan Berbagai Jenis Tanah.
Perlakuan
A1T1
A1T2
A1T3
A2T1
A2T2
A2T3
A3T1
A3T2
A3T3
A4T1
A4T2
A4T3
BNT 0,05 %
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berarti tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%.
jenis
tanah,
tanah
jenis
grumosol
(T3)
polong
105
terendah
dicapai
pada
perlakuan
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
(T1).
Tabel 5. Rata-Rata Jumlah Polong pertanaman Pada Kombinasi Interval Pemberian Air dan
Berbagai Jenis Tanah.
Perlakuan
Interval Pemberian Air
A1
A2
A3
A4
Jumlah Polong
BNT 0.05
Jenis Tanah
T1
T2
T3
2.71
27.78
31.11
29.00
27.00
a
b
ab
a
22.42 a
26.42 b
37.33 c
BNT 0.05
2.35
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom yang sama berarti tidak berbeda
nyata pada uji BNT 5%.
Pembahasan
Tinggi Tanaman
jumlah
dan
besar
menebal
akibat
ini
absorbsi
terjadi
air
sebagai
ini.
akibat
sel-sel
dengan
perlakuan
interval
pembeian
air
baru,
pertumbuhan
perakaran.
pemanjangan
batang,
daun
sel-sel
dan
dan
sistem
berakibat
ataupun
106
tanaman
terlambat
akan
untuk
terhambat
memasuki
fase
tidak
tercukupi
dan
akan
Jumlah Daun
Kombinasi
perlakuan
interval
fotosintesis.
mempunyai
waktu
yang
cukup
untuk
perlakuan
jenis
pengaruh
terhadap
tanaman.
Jenis
tanah
juga
tinggi
(T3)
jumlah
pengaruh
nilai
memberikan
tanah
tersebut
rata-rata
grumosol
Perbedan
tersedia.
Faktor-faktor
yang
adanya
berpengaruh
sel-sel
tanaman.
terhadap
Semakin
disebabkan
air
pembelahan
baik
tanah
dalam
107
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
baik,
sehingga
unsur
tersedia
bagi
merupakan
komponen
utama
akumulasi
70-90
media
berlangsungnya
yang
reaksi
baik
biokimia.
untuk
Didalam
hasil
proses
Pengaruh
fotosintesis
perlakuan
akan
interval
berat
basah
tanaman
kedelai,
mempunyai
tanaman.
representasi
Bila
kondisi
suatu
tanaman
kekurangan
air
berada
sebagai
relevansi
Berat
dari
atau
kering
berat
menunjukkan
sebagai
basah
hasil
tanaman,
pada
akibat
kedelai
sangat
dan
batang)
sel
dari
protein
fotosintesis
terpengaruh.
berhubungan
Pembentukan
dengan
proses
108
sangat
proses
dan
dipengaruhi
fotosintesis
oksigen.
tanaman
oleh
nantinya
Timbunan
berupa
proses
berupa
hasil
karbohidrat,
tanaman
pertumbuhan
kedelai,
timbunan
hasil
proses
dapat
tanaman.
Indikator
baiknya
mengoptimalkan
tanaman.
menunjukkan
Hasil
penelitian
yang
baik
bagi
pertumbuhan
tanaman.
melalui
proses
(Suhartina, 2003).
Pada
fase
generatif,
fotosintesis
yang
terjadi.
Proses
protein
dan
oksigen.
fotosintesis
tanaman
tanaman
kedelai,
Timbunan
berupa
timbunan
hasil
karbohidrat,
hasil
proses
fotosintesis,
Hasil
109
memerlukan
penelitian
asupan
menunjukkan
bahan
kombinasi
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
Air
Jenis
tanah
bagi
perkembangan
yang
lebih
lama
tertahan,
akan
pertumbuhan.
Tanah
struktur
jenis
tersedianya
grumosol,
unsur
yang
dengan
diperlukan
bagi
memberikan
tunjangan
pertumbuhan
dan
kehidupan
perkembangan
bagi
tanaman
Kesimpulan
110
proses
pemberian
air
terhadap
kering
berpengaruh
nyata
tanaman,
berat
basah
pada
tanaman kedelai.
yang
nyata
parameter
(T3A1).
pada
jumlah
hasil
ditunjukkan
daun
terendah
pada
interval
kering
tanaman,
berat
basah
Saran
sehubungan
terjadi
interaksi
dengan
pengaruh
interval
antara
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
dicapai
kombinasi
basah
Biaya
polong
oleh
pada kombinasi
dan
Ramah
Lingkungan.
(T3A2).
86-98.
pada
tanah
grumosol
menunjukkan
hasil
111
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
industrial
Maret 007
resenrch
organization.
Rukmana
R.
dan
Yuniarsih,
1996.
Furdas
Wachstum.
dilahan
tegal.
Jurnal
Penelitian
668.
hal.
Untuk
S.
1987.
Ilmu
Tanah.
Dasar-dasar Ilmu
1986.
Departemen
Pradytia
Nugroho. 1986.
PT
Pengairan.
Pengantar
Agronomi
Agronomi.
Fakultas
Bogor. 53 hal.
Tanah.
112
Universitas
Brawijaya.